ARC 0 : ISTANA API 10
“Ini bukan mimpi atau aku yang sedang berada di dalam dongeng serial fantasymu, kan?”
“Ini salahmu! Sudah kubilang untuk jangan menurunkan kakiku ke tanah! Kali ini kumohon kau jangan melepaskan aku!”
“Eh!? Kenapa?”
“Kubilang jangan ya jangan!”
Apa yang terjadi jika aku melepaskannya? Apakah sesuatu akan terjadi bila aku melepaskannya?
JRAABB!! JRAABB!! SJRAAABB!!
“Kenapa kau melepaskanku!”
“Eh! Maaf! Aku tidak sengaja!”
Aneh sekali! Sewaktu aku melepaskannya rumput-rumput liar itu menjalar yang tadinya hanya membungkus kedua kakinya sekarang setelah aku lepaskan dirinya, rumput-rumput liar tersebut menyelubungi ke seluruh tubuhnya. Dan kini kondisinya seperti layaknya kepompong!
“Cepat bantu aku! Keluarkan aku dari dalam sini!”
“Iya! Baik-baik! Kau tunggulah! Kuharap kau masih dapat bernafas di dalam sana!”
“Apa! Apa kau mengira aku akan mati karena rumput-rumput liar ini!”
“Tidak-tidak! Bukan itu maksudku!”
Tepat di bawah rindangnya pohon yang termasuk bagian dari hutan hujan tropis. Aku berusaha sekuat tenaga menyingkirkan rumput-rumput liar yang membungkus tubuhnya.
Dasar gadis fantasy! Malang sekali nasibmu! Baru saja keluar dari rumahnya setelah sekian lama mengurung diri di kamar selama 20 tahun, giliran pas keluar rumah langsung dibungkus dan dikurung kembali oleh rumput-rumput liar!
Sekitar sepuluh menitan kami menghabiskan waktu untuk melepaskan ikatan rumput liar tersebut darinya.
“Bilang apa?”
“Iya, terimakasih. Pencuri.”
What! Walaupun diri ini memang pencuri tapi kalau dikatain ‘pencuri’ tetap nyesek juga ya?
“Kau tahu karma?”
“Apa itu? Sejenis makanan?”
“Itu kurma, bloon!”
“Oh! Iya.”
“Yang barusan terjadi pada dirimu adalah karma.”
“Maksudmu, rumput-rumput yang mengikatku?”
“Iya-ya, benar! Itu karma! Karena waktu lalu aku hampir tewas karena nyaris tertimpa oleh gorden alumunium yang terbakar! Karena ikatan talimu yang mengekang tangan dan kakiku! Aku hampir menjadi pencuri panggang!”
“Ya, mungkin saja itu karma bagi seorang pencuri juga.”
Jadi, aku terkena imbasnya lagi. Skak mat, ya?
“Tapi walaupun begitu, keberuntunganku selalu berpeluang tinggi. Dalam hidupku aku tidak pernah rugi.”
Sial! Dia mengabaikanku saat aku bicara!
“Apa barusan kau tidak mendenga..”
“Diam!”
“Diam??”
“Pelankan suaramu! Ada sesuatu yang bergerak di balik semak-semak!”
“Hmm? Pasti itu hanya seekor kelinci betina.”
“Bagaimana kau bisa tahu bahwa yang berada di balik semak-semak itu kelinci betina?”
“Ya, karena.. Mmm..”
“Maksudmu karena ada dirimu yang statusnya laki-laki disini? Jadi kelinci betina tersebut mencoba mendekatimu dari balik semak-semak?”
“Bukan begitu! Otak fantasy! Aku hanya memprediksikannya bahwa itu hanya kelinci betina yang sedang mencari makan untuk anak-anaknya yang tengah lapar!”
“Owhh! Bagaimana kau tahu?”
“Lebih baik kita berburu kelinci itu dan dijadikannya menjadi kelinci bakar sebelum kau mulai mempertanyakan hal-hal yang di luar akal sehatku!”
“Haha, rupanya seorang pencuri pun bisa kesal juga, ya?”
Alert! Rage Gauge : 100%
______________________________________
Karena penasaran dengan sesuatu yang di balik semak-semak. Aku berjalan pelan mendekati semak-semak itu. Sedangkan Isabella berdiri diam di tempat. Tidak mengikutiku.
“Kau tidak mengikutiku di belakang?”
“Jika aku melangkahkan kaki lagi maka rumput-rumput liar itu akan membungkusku kembali!”
Buset dah! Gadis fantasy ribet dan rumit amat!
Aku mulai mengangkat gagang senapanku setelah berada dekat dengan semak-semak itu.
“Satu!, Dua.. Ti..”
“TUNGGU SEBENTAR, BOS!! TAHAN SENAPANMU!”
“GYAAAAH!!”
BAKK! BUKK! BAKK! BUKK!
______________________________________
“Auuw! Auuw! Pelan-pelan!”
“Ah! Maaf!”
“Aduuh! Sakit dan nyeri sekali kepalaku.”
“Kenapa sih, bos! Kau jahat sekali memukul rekan-rekan sendiri!?”
“Iya! Betul! Padahal kami sudah berteriak! Harusnya bos tahu itu suara kami!”
“Ya.. Maaf! Habis karena teriakkan kalian itu membuatku kaget setengah mati! Jadi tanganku refleks deh memukul-mukul kalian.”
Gila! Tadi kagetnya bukan main! Hampir serasa setengah hidup!
“Jadinya, kan benjol. Si kepala!”
Sebenarnya benjol di kepala kalian itu lebih mendingan ketimbang sesuatu yang sering menimpa jidatku sampai berkali-kali!
“Lagian, bagaimana ceritanya kalian bisa bersembunyi di balik semak-semak?”
“Sebetulnya kami bukannya bersembunyi bos! Tetapi kami jatuh nyungsep karena berlari-lari di kejar-kejar oleh para polisi!”
“Jatuh nyungsep? Berlari-lari? Dikejar-kejar? Oleh polisi?”
“Iya bos! Jadi gini bos ceritanya.”
[][][][][][][][][][][][][][][][][][][][][][][][][]
Author : Tidak terasa kita sudah sampai ke ISTANA API yang ke-10. Semoga kalian tetap terhibur dan menikmati setiap bagian ARC selanjutnya, ya. Gaes ^_^
Hellios : Kuharap dibagian selanjutnya kalian bisa tahan dalam serangan flashback. Semoga seru!
Isabella : Alert!!! XD
Terima kasih untuk kalian yang telah mengikuti alur story sampai sekarang. Tetap pantengin yaaa.
Semangat! Semangat! Semangat!
^_^
~
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top