5: What Are You doing?

Happy reading guys, Biasakan vote sebelum membaca :D Enjoy and happy weekend guys ;)

---

"Can i help you... Ms. Anderson?" Ucap seorang suster yang kebetulan sedang berada di resepsionis saat Hyora baru saja memasuki Kennedy Hospital.

"Hai Sara," sapa Hyora sambil tersenyum tipis. "Aku kesini untuk menanyakan sesuatu." Hyora kemudian berjalan kearah depan resepsionis.

"I'm sorry miss, but i though you don't have an appointment with Dr. Brooklyn today."

"Aku kesini bukan untuk itu," ucap Hyora "aku ingin bertanya apakah dua minggu ini ada korban kecelakaan yang masuk ke rumah sakit ini?"

Dan saat Hyora menanyakan hal itu sontak resepsionis itu sedikit terkejut, namun dengan cepat mengatasinya.

"Sayangnya, selama dua minggu ini tak ada kecelakaan besar yang terjadi di daerah ini, Ms. Anderson," ucap sang resepsionis sambil tersenyum. Hyora mengangguk mengerti namun masih sempat menaruh kecurigaannya karena tiba tiba Nicholas menghilang dan resepsionis itu terasa ragu saat menjawab pertanyaannya.

"Mama?" Suara gadis kecil yang tak asing terdengar di suaranya. Lee Hyora menoleh dan melihat gadis kecil meronta dari pelukan ayahnya kemudian berlari dan memeluk kaki wanita itu.

Hyora tersenyum lalu mengangkat gadis kecil berumur 4 tahun itu kedalam gendongannya.

"Hey, my little Mikan! Apa yang kamu lakukan disini?" Tanya Hyora pada gadis kecil itu.

"Daddy nakal," ucap gadis kecil itu sambil merengut. "He took me to a doctor," lanjutnya kemudian kembali menangis.

"Mika had a fever, Becky. Aku panik sehingga aku langsung membawanya dari playground kesini." Ucap lelaki itu.

"Lalu kau meninggalkan meeting besarmu dengan dua pangeran itu, Kazu? Really?!" Tanya Hyora yang langsung dijawab dengan anggukan tegas oleh lelaki itu.

"She's more important than my million dollar project, i know you know that." Jawab Kazuomi. "Lagipula apa yang kau lakukan disini, Rebecca!"

"Nothing, hanya memeriksa jadwal terapi ku dengan Dr. Brooklyn minggu depan. Dan mencari tahu tentang kecelakaan dua minggu lalu?" Ucapnya tanpa menoleh kearah Kazuomi, gadis itu sibuk memeluk gadis kecil yang hampir tertidur di pelukannya.

"Kecelakaan yang terjadi di persimpangan jalan itu?" Tanya Kazuomi. Hyora terdiam, bingung dengan ucapan Kazuomi yang berbeda dengan ucapan resepsionis rumah sakit itu.

Apakah ada yang disembunyikan oleh rumah sakit ini? Tanya Hyora dalam hati.

"Jadi, apa yang kau lakukan setelah ini?" Tanya Kazuomi sambil mengambil alih Mika dari gendongan sahabatnya.

Hyora mengangkat bahunya, "Mungkin kembali ke Heavenly Feels. Anyway, I saw Brad and his friends on the restaurant earlier." Jawabnya.

"Aku tahu, si bodoh itu tadi me-facetime Mika karena ia terus merengek meminta papanya." Ucap Kazuomi sambil mengelus anaknya pelan.

"Papa Brad, daddy. I want papa Brad!!" Ucap gadis kecil itu merengek. Hyora tertawa kecil kemudian mengacak rambut Mika.

"Aku pergi dulu. Kau ajak saja Mikan bertemu dengan Brad, dia sedang bersama kekasihnya." Ucap Hyora kemudian melenggang pergi.

---

Saat Hyora sampai di Heavenly Feels, terlihat suasana tokonya sedang ramai mengingat ini adalah jam jam pulang kantor. Terlihat tiga karyawannya termasuk satu kokinya sibuk melayani pembeli. Bree, dan Nathan yang sedang melayani pembeli kue yang sekitar beberapa menit lagi akan habis sementara Skylar dan Theo sang koki sedang menata bunga bunga pesanan para pelanggan. Saat melihat sang pemilik masuk kedalam toko terlihat wajah lega dari keempat karyawannya.

"Finally you're back boss. Bisakah kau membantu Skye dan Theo disana?" Ucap Bree yang langsung dibalas anggukan olehnya. Dengan segera Hyora masuk kedalam kantornya untuk meletakan barang barangnya dan langsung menuju tempat dimana bunga bunga itu sedang dirangkai.

Heavenly feels milik Hyora tak bisa dibilang kecil atau besar. Namun, toko itu cukup luas untuk menjadi toko bunga dan kue sekaligus. Dan Hyora berhasil mendesignnya dengan nyaman dimana para pelanggan bisa memilih untuk menikmati kue nya didalam toko dan melihat berbagai jenis rangkaian bunga atau hanya mengambil take away service. Dan setiap akhir pekan pun gadis itu membuka kelas membuat kue yang diajarkan langsung olehnya untuk para anak anak berusia kurang dari 18 tahun dan kelas merangkai bunga pada pagi harinya secara gratis. Lagipula hanya itu yang dapat ia lakukan saat akhir pekan selain bermain dengan sahabat masa kecilnya atau duduk melihat ibunya yang bahkan tak dapat disentuhnya.

Tak lama setelah itu, akhirnya masa masa sibuk toko itu berakhir dan mereka bisa sedikit santai. Hyora menghela napas panjang dan duduk di sofa pengunjung dekat tempat tempat bunga diletakan.

"A long day, huh?" Ucap Bree atau Sabrianna Angeline, salah satu teman dekatnya sejak zaman kuliahnya. Mereka mungkin bisa dekat karena keduanya sebatang kara, namun nasib yang berbeda dimana Hyora masih dapat menikmati hidup mewah dan Bree yang harus bekerja demi menghidupi dirinya yang sejak lulus SMA didepak dari panti asuhan. Sementara Nathan dan Skylar adalah adik kakak pekerja paruh waktu di sana, masih terdaftar sebagai murid di salah satu Highschool yang jaraknya sekitar 20-30 menit dari tokonya. Dan Theo? Merupakan orang tertua yang bekerja di Heavenly Feels, yang juga pengelolanya disamping Hyora. Ia adalah seorang Gay, berasal dari inggris yang awalnya hanya ingin bersekolah dan kemudian dibuang oleh keluarganya karena ia mengaku tentang disorientasi seksualnya. Hyora menatap temannya dan tersenyum.

"Kinda. Maaf aku baru datang ke toko sesore ini. Ada suatu hal yang harus ku urus. Apa saja yang terjadi hari ini?" Tanya Hyora.

"Seperti biasa, Theo dan Nate yang bertengkar karena Nate mengganggunya saat membuat adonan. Dan Skye yang mencarimu setiap detik untuk membantunya mengerjakan PR nya" jawab Bree terkekeh.

Hyora tertawa kecil berjalan kearah dapur diikuti oleh Bree dan kemudian membuka catatannya. "Aku kemarin baru saja membuat resep baru. Apa kalian ingin mencobanya?" Ucap Hyora riang. Kemudian sore itu dihabiskan oleh mereka dengan membuat kue kue baru.

---

Lelaki itu menatap tubuh kaku yang berada didepannya. Tubuh miliknya yang saat ini terbaring lemah di ranjang rumah sakit dengan banyak alat penopang hidup dan perban dibagian kening serta bahunya. Dengan bergetar ia mencoba menyentuh tubuh itu berharap jiwanya akan masuk kembali kedalam tubuhnya.

"Bagaimana caranya aku memastikan perasaanku padanya jika saat aku tahu jawabannya aku harus pergi meninggalkannya sendiri?" Nicholas berbisik di telinga tubuhnya sendiri dengan bergetar.

"She's different you know. And i know there's something that makes me stay with her." Ucapnya sebelum kembali menghilang.

---

Hyora baru saja tiba di depan elevator ketika ia melihat gadis yang tak asing berjalan kearahnya. Gadis itu tersenyum saat menyadari siapa yang berada di depan elevator.

"Hi, Becky. We meet again. Wow, mengapa di rambutmu terdapat banyak tepung?" Ucap gadis itu lalu mencoba untuk membersihkan tepung yang ada di rambut Hyora.

"Aku melakukan perang dengan karyawanku tadi. Jadilah aku harus pulang dengan keadaan seperti ini," Hyora terkekeh. "Lagipula jarak apartemen dan toko ku tak terlalu jauh, jadi aku tak keberatan jika aku pulang dalam keadaan berantakan"

Gadis itu terkekeh sebelum akhirnya masuk kedalam elevator pribadinya. "Yasudah jika begitu. Aku duluan, kuharap nanti malam kau berkunjung ke penthouse ku dan kita bisa melakukan sesuatu bersama."

Hyora mengangguk dan tersenyum sebelum akhirnya ia masuk kedalam elevator. Dan sesaat ketika ia membuka pintu kamarnya, ia melihat sisi lain dari arwah yang seminggu ini selalu berada didekatnya dan membuatnya merasakan sesuatu yang ia kira sudah lama mati.

---

Ini dikit ya. maaf ya... mulai chapter 7 bakal lebih panjang kok ANYWAY TERIMAKASIH #84 DI GENERAL FICTION I LOVE YOU SO MUCH ❤❤❤

Anyway beautiful cover by vectorious ❤

Thank you for reading, voting and commenting

xoxo,

29th of July 2016

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top