11: Help...
Special untuk kalian pecinta Hyoranna... Minggu ini, A Tale dan Heavenly kukasih chapter penuh dengan mereka *kiss kiss*
Heavenly Feels 11: Help...
"Bagaimana keadaan sahabatmu?" ucap Tiffany pada Bradden yang sedang meniduri paha gadis itu. Tak memperdulikan teman temannya yang juga sedang berada di sana.
"Seingatku, ini adalah kantorku bukan kamar." sindiran Dean akhirnya membuat sepasang kekasih itu mencibir namun tetap mengabaikan lelaki itu.
"Aku bertengkar dengan Becca," ujar Bradden sambil memainkan jarinya. "Bisa bisanya ia menyuruhku untuk berhenti mengurusi hidupnya ketika aku tahu ia hampir mati karena hypothermia juga overdosis obat penenang!" Emosi Bradden seakan akan meledak saat mengingat pertengkarannya dengan Hyora seminggu yang lalu.
"Sudah kuduga akan seperti ini. Apa aku sudah bercerita padamu saat aku menemukan Becca terlelap di sofa flatnya dengan pintu setengah terbuka, banyak sekali jenis anti depressant di meja kopinya. Apa mungkin aku lupa bertanya denganmu?" kali ini sang Putri Mahkota Trodisa yang bertanya dengan wajah serius, mengalihkan pandangan yang tadinya dipusatkan pada majalah Vogue.
"Mengapa kau tak mengatakannya sejak awal, Dummy?!" Hardik Bradden tajam dan Floretta hanya meringis meminta maaf dengan bahasa anehnya -menurut kawanannya-.
"Lalu, dimana gadis itu sekarang?" Tanya Dean yang dibalas dengan bahu Bradden yang diangkat.
"Dia..."
---
"Becky, apakah kau bisa membantuku merangkai bunga pesanan Jessica?" tanya Bree dengan setengah badannya terlihat di depan pintu ruangan. Hyora yang sejak tadi sibuk dengan berkas berkas perusahaannya -yang seharusnya lebih ia perhatikan dibanding toko miliknya- akhirnya berhasil mengalihkan pandangannya.
"5 minutes, Bree. Dan bisakah kau menitip Skye untuk membawakanku Caramel Macchiato sebelum ia tiba disini?" pinta Hyora. Bree mengacungkan ibu jari nya lalu segera beranjak menutup ruangan kerja Hyora yang berada di samping dapur tokonya.
"Kau baru tiga hari keluar dari rumah sakit, princess. Tak bisakah kau lebih fokus pada kesehatanmu?" ucap lelaki yang sedari tadi duduk di depan meja kerjanya dengan dagu bertumpu di kedua tangannya, terlihat bosan.
"Sayangnya aku tak bisa, aku sedang mengurusi dua pemusik yang sedang viral di dunia saat ini. Aku telah mendapatkan Across The Stars, dan aku juga harus mendapatkan gadis opening act itu." Hyora kembali membolak balik berkas yang berisi informasi tentang sesuatu yang mungkin penting. Nicholas terkekeh lalu bangkit untuk berdiri di belakang kursi Hyora.
"Gadis opening act?" gumam Nicholas setelah berhasil menangkap ucapan Gadisnya. "Wow, babe. Dia cantik, ya... Walaupun sedikit gemuk."
"Giavanna Olivia Ramona, 18 tahun. Asal Indonesia. Lulus tahun lalu, saat ini hanya sibuk menulis di sebuah situs penulisan asal Toronto, Wattpad. Tinggi 167 berat 75, mahir dalam 3 bahasa asing selain bahasanya juga bahasa inggris. Cukup terkenal di dunia kepenulisan, dan akhir akhir ini menjadi viral karena berhasil memukau Fifth Harmony dan dunia atas performanya di Konser 5H di Jakarta," ucap Hyora seakan menjelaskan tentang gadis yang sedang diincarnya sebagai aset kedua perusahaan milik keluarganya. "Aku tak dapat menemukan informasi tentang keluarganya selain ayahnya Sutradara besar di Asia, ibunya Manager personalia di pusat perusahaan Asia Matsumoto Inc., juga memiliki sepasang adik yang berjarak 3 dan 5 tahun dibawahnya. Bagaimana menurutmu? Apa kau juga mau melihat video yang membuatnya terkenal?" Nicholas reflek mengangguk dan Hyora sudah mengalihkan pandangannya kearah iMac nya untuk membuka Youtube.
"Aku akan membantu toko sebentar," ujar Hyora sebelum melangkah keluar dari ruangannya.
Hyora melihat keadaan toko yang cukup ramai, bahkan Bree kewalahan saat menangani pembeli karena Skye dan Nate belum tiba di Heavenly Feels. Dengan sigap, Hyora mengambil daftar pesanan bunga dan segera merangkainya. Tak beberapa lama, toko miliknya sudah berhasil dikendalikan dan pengunjung yang berdatangan pun mulai berkurang. Hyora pun menghampiri Bree yang sedang melayani pembeli dan melihat Nate dan Skye yang baru saja tiba di toko sambil membawa pesanannya, diikuti dengan gadis berambut hitam pekat panjang yang menggunakan baju yang cukup tebal dan sedikit kebesaran untuk ukuran pakaian dingin di pertengahan bulan Maret seperti ini.
"Welcome to Heavenly-- wait, wait... Giavanna Ramona, bukan?" ucap Hyora kaget. Seingatnya, ia memiliki janji untuk bertemu dengan gadis itu hari senin -yang berarti masih sekitar 5-6 hari kedepan-. Dilihat keadaan gadis itu yang gemetar dengan wajah seperti habis menangis. Dengan ragu, Hyora menghampiri gadis yang ternyata membawa koper yang cukup besar beserta ransel yang dijinjing di pundaknya. "Apa kau baik baik saja?" Kali ini Hyora bertanya dengan serius.
"Ms. Lee Hyora, bukan? Yang beberapa hari lalu menghubungiku lewat email?" Ucapnya pelan. Sebenarnya, siapapun tahu bahwa memanggilnya dengan nama aslinya akan membuatnya emosi. Namun anehnya, sama seperti saat Nicholas memanggilnya dengan nama itu, hati Hyora menghangat dan setelah melihat keadaan gadis itu ia memutuskan untuk membiarkan gadis itu untuk terus memanggil namanya. Hyora tersenyum lalu mengangguk pelan, kemudian mengajak gadis itu masuk kedalam ruangan kerjanya.
Hyora melihat Nicholas yang juga terkejut melihat gadis yang belum lama dilihatnya di youtube beberapa saat lalu, sudah berada di depannya.
"Bagaimana bisa?" tanya Nicholas bingung. Karena tak ingin membuat gadis yang bersamanya tak nyaman, Hyora hanya mengangkat bahunya menandakan ia juga tak mengerti mengapa gadis itu berada disini.
"Miss..." panggil gadis itu, Hyora dengan sigap langsung menoleh kearahnya lalu tersenyum. Membuat Giavanna salah tingkah.
"Actually, semua orang memanggilku Rebecca, namun kau boleh memanggilku Hyora. Jangan memanggilku dengan sebutan 'miss' karena aku tak nyaman." jelas Hyora terkekeh, sementara gadis itu hanya menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
Gadis itu akhirnya menunjukkan senyuman manisnya, "Dan kau bisa memanggilku Gia, Noona..." balasnya. Hyora sedikit mengernyit dengan panggilan 'noona' karena sebutan itu adalah sebutan yang diucapkan oleh lelaki pada gadis yang lebih tua darinya.
"Jadi, aku tak tahu jika kau berada di New York." Hyora membuka pembicaraan setelah Skye datang membawakan cokelat panas untuk Gianna, dan memindahkan caramel macchiato Hyora ke cangkir.
"Sebenarnya, aku baru saja tiba di New York pagi ini dengan menggunakan seluruh tabunganku. Karena kurasa menunggu hari senin begitu lama untukku." Gianna berkata dengan perlahan dan ragu, baik Hyora maupun Nicholas sedikit terkejut dengan pengakuan Gianna namun Hyora membiar Gianna menjelaskan maksudnya.
"Aku tahu mungkin sedikit tak sopan bagiku untuk mengatakan ini, namun aku yakin noona mengajakku bertemu untuk menawarkanku sebuah kontrak, bukan?
"Aku akan menerima tawaran kontrak darimu, noona. Aku berjanji aku takkan meminta apapun dan akan mengikuti apa katamu. Namun... Namun..." Gianna menghentikan ucapannya karena dirinya mulai terisak, Hyora makin terkejut dengan sikap gadis ini.
Mengapa aku seperti melihat diriku yang dulu? Pikir Hyora. Tanpa bertanya lagi, Lee Hyora bangkit menghampiri Gianna lalu memeluk gadis itu guna menenangkannya. Membiarkan gadis itu sementara menangis di pelukannya, juga membiarkan dirinya ikut menangis dalam diam.
---
"Kau membiarkan gadis itu tinggal disini untuk sementara?" ucap Nicholas bingung, tak menyangka dengan perlakuan spontan gadisnya. Hyora hanya menoleh sekilas, lalu kembali melanjutkan aktifitasnya.
Teringat kembali kejadian sore tadi di tokonya, ketika gadis itu nekat pergi ke New York hanya membawa beberapa barang penting beserta tabungan yang nyatanya amat banyak untuk gadis berumur 18 tahun. Gadis yang kabur dari negaranya karena lelah dengan kehidupan yang selalu dikekang dan diatur oleh ayahnya, tanpa diperhatikan. Kemudian Hyora teringat bahwa selama ini ia tak pernah merasakan terkekang, dan memutuskan untuk melindungi gadis itu.
Dan tepat saat Hyora membawa Gianna ke apartemennya, gadis itu tak sadarkan diri dan ternyata tubuhnya terlalu lemah untuk beradaptasi dengan suhu di negara 4 musim itu. Jadilah Hyora bersukarela untuk merawat Gianna, dan saat ini ia sibuk memasakan sesuatu untuknya.
"Mungkin aku tak tahu rasanya tersiksa bathin didalam sebuah keluarga, karena seumur hidupku, bahkan setelah kedua orangtuaku meninggal aku tak pernah berhenti mendapatkan kebahagiaan yang melimpah dari orang orang yang menyebut dirinya sebagai keluargaku.
"Lalu aku melihat Gianna. Gadis itu begitu lemah, namun aku tahu dia terlalu banyak berjuang. Bahkan dari jumlah tabungan yang ia bawa, aku berani bertaruh bahwa ia telah mempersiapkan semuanya cukup lama, babe." Hyora memberi jeda ucapannya saat ia melihat bubur yang di rebusnya mulai matang.
"Kau sendiri melihatnya bukan, gadis itu bukan berasal dari keluarga yang tak berkecukupan. Dan tadi, setelah ku stalk social media milik kedua adiknya, aku tahu gadis itu berbeda. Ia tak membutuhkan uang, ia hanya membutuhkan kebebasan dan sedikit kebahagiaan. Dr. Brooklyn tadi berkata bahwa gadis itu memiliki riwayat depresi berat dan tanpa sepengetahuan keluarganya, ia memiliki 3 jadwal terapi dengan psikolog yang cukup terkenal di negaranya." Hyora terus berbicara tanpa berhenti menyiapkan segalanya untuk Gianna. Dan tepat saat mulai mengangkat nampan untuk dibawanya ke kamar gadis itu berada, Hyora berbalik untuk tersenyum pada lelaki yang terdiam saat Hyora berbicara.
"Percayalah padaku. Lagipula, aku merasakan adanya chemistry antara aku dan Gianna." dan Hyora akhirnya melangkah menuju pintu yang berada di sisi sebelah kanan dapurnya.
---
"Aku bertemu dengan seseorang di bandara tadi pagi. Gadis yang cukup menarik, karena bagaimana bisa ia menggunakan pakaian yang cukup tebal di pertengahan bulan Maret." ia terkekeh saat berbicara dengan sosok yang berada di sisinya, lalu tersenyum miris.
"Ia menangis, kau tahu. Rasanya aku ingin bertanya alasan mengapa ia tak berhenti menangis saat berjalan keluar dari bandara. Aku tak mengerti, apakah ia baru saja akan pergi ke luar namun batal karena kekasihnya memutuskan nya, atau malah ia baru saja kabur dari rumahnya untuk mencari pertolongan," orang itu bangkit lalu berjalan menuju pinggir jendela yang menghadapkannya ke pemandangan kota New York di malam hari. "Aku ingin menghampirinya, namun aku menahan diriku untuk tidak melakukannya. Karena aku yakin suatu saat nanti, aku akan bertemu lagi dengannya dan menjadikannya sebagai adikku. Jadi, kumohon... Sebelum hari itu tiba, kau tak boleh pergi! Kau bahkan harus sadar dari tidur panjangmu yang sialan memuakkan. Kau sudah tertidur terlalu lama, Nicholas! Bahkan luka di tubuhmu sudah lama menghilang. Apakah kau tak ingin melihat wajah gadis yang selalu ada dalam pikiranmu? Atau apakah kau tak merindukan keluargamu?"
Orang itu menggerutu pelan lalu merapikan rambut sosok yang tertidur tenang di ranjang, dengan penuh alat bantu penunjang kehidupannya. Disisirnya rambut sosok yang disebutnya Nicholas. Lalu mencium keningnya sebelum membisikkan sesuatu,
"Setidaknya, jika kau bangun, kau akan sedikit mengurangi beban pikiran Lee Hyo Ra..."
---
Suasana pagi bulan Maret di kota New York pagi ini cukup cerah, walaupun suhu udara cukup dingin, tak sedikit orang yang berolahraga pagi di central park. Tak terkecuali Hyora. Dengan sport suit dan rambut yang diikat kuda, Hyora sudah hampir dua jam mengelilingi tiga puluh blok taman itu.
Dan kali ini, ia sudah merasa cukup untuk berolahraga pun memutuskan untuk merebahkan badannya di rerumputan yang tak jauh berada di dekatnya.
"Mengapa kau sangat keras kepala, huh?" omel Nicholas yang berdiri disamping tubuh Hyora.
"Dan mengapa kau sangat cerewet, huh?" Balas Hyora dengan nada yang sama, kemudian terkekeh. Nicholas mendengus lalu mengalihkan pandangannya kearah lainnya, lalu kemudian membuatnya menegang.
"Joanna??" Gumam lelaki itu lirih.
---
AKHIRNYA BISA NULIS 2000++ WORDS LAGI. YEAY MASUK CHAPTER 11 UDAH MASUK ZONA AMAN. JADI MAAFKAN YA KALO RADA LAMA KARENA DIRIKU NULISNYA PANJANG.
Mentok maksimal 2minggu sekali. Udah fix tamat di chapter 30 dan khusus heavenly banyak sekali bonus yang diam diam sudah ada di notes *confetti*
Dahh.
Yang mau tanya tanya boleh inline comment di sini dengan hashtag #AskHyora #AskMasHantu #AskJonathan dan #AskBradKazu kalo banyak aku bikin works ya.
Sampai ketemu 10 hari kedepan. *ngebut chapter 12*
Xoxo,
27th of September.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top