PRELUDE
Dear all my readers,
Saya balik lagi nih dengan cerita baru. As I promised.
Sebenernya, ide cerita ini udah ada sejak setahun lalu, tapi saya masih berusaha menemukan cara yang pas untuk menyampaikannya. Setelah menundanya demi menulis AS TIME GOES BY, saya memutuskan untuk menilik kembali ide tersebut dan mengubahnya hingga menjadi cerita yang sebentar lagi akan bisa kalian baca.
Ide awalnya adalah tentang 4 pria yang bertemu untuk makan malam, dan setiap bab akan berisi POV dari keempat pria tersebut. Keempatnya memiliki rahasia yang saling terkait. Namun, setelah mencoba nulis, saya nggak bisa menemukan ritme yang pas, padahal saya tahu akan dibawa ke mana ceritanya. Akhirnya, saya memutuskan mengubah total setting yang awalnya di apartemen dan memindahnya. Bukan hanya itu, saya juga mengurangi satu karakter hingga tersisa 3 dan memodifikasi alur serta temanya agar lebih pas dengan perpindahan lokasinya.
Cerita ini merupakan bentuk eksperimen saya dalam menulis. Jika ONE FINE DAY adalah bentuk eksperimen di mana saya lebih banyak menggunakan dialog—yang menjadi titik lemah saya—HEARTWORM adalah kebalikannya. Di cerita ini, saya justru menggunakan sedikit dialog, sedangkan porsi terbesarnya adalah narasi. Bagi saya, ini sangat menantang karena menulis narasi cenderung mempunyai banyak jebakan. Salah satunya adalah melantur tanpa tujuan. Jika ada yang udah baca SETENGAH JIWA di ANTOLOGI, maka cerita ini akan lebih panjang dan cerpen tersebut merupakan langkah awal saya dalam menulis cerita ini. Saya tidak tahu apakah tulisan ini berhasil lepas dari jebakan narasi atau nggak, tetapi saya merasa sangat plong karena berhasil mewujudkan satu tantangan yang ingin saya taklukkan. Saya sadar, pilihan kata (diksi) saya sangat terbatas, hingga cenderung menggunakan kata yang sama secara berulang-ulang. Menulis narasi menuntut saya bersikap kreatif dalam pemilihan kata, dan menyusun kalimat agar terlihat variatif. Sekali lagi, saya tidak tahu apakah ini berhasil atau tidak, semuanya saya kembalikan ke kalian sebagai pembaca untuk menilainya.
Kalau cerita ini nanti berujung pada kebosanan dan ketidakpahaman, berarti memang masih banyak yang harus saya pelajari tentang menyusun narasi yang tidak menjemukan. Saya nggak pernah berhenti belajar, dan kesalahan atau ketidaksempurnaan cerita ini, jelas akan saya jadikan pelajaran.
Oh ya, HEARTWORM ini hanya akan terdiri dari 3 bab, sama seperti ONE FINE DAY. Saya bingung memasukkannya sebagai novelet/novela, tetapi yang jelas, bukan cerita panjang seperti novel. Masing-masing bab akan terdiri lebih dari 4000 kata dan akan ada tiga POV dari 3 karakternya. Bagi saya, ini juga tantangan tersendiri dalam memberikan suara yang berbeda bagi ketiganya.
Sesuai dengan penjelasan di blurb, kata heartworm sendiri saya dapat dari Dictionary of Obscure Sorrows, yang berarti tema cerita ini tidak jauh dari arti heartworm itu sendiri, yaitu sebuah hubungan/perasaan yang belum selesai. Seperti ada ganjalan yang menghalangi karakter-karakternya untuk benar-benar menutup sejarah mereka di masa lalu.
Saya kira ini dulu penjelasan tentang HEARTWORM. Saya masih mengharapkan komentar, saran, dan vote dari kalian, dan semoga cerita ini layak untuk dijadikan teman baca bagi kalian semua dan yang terpenting, bisa dinikmati.
I proudly present you with my new story:
HEARTWORM
Shimbalaiê,
Abi
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top