1. Love.
Namaku Kirai Agata. Aku adalah salah satu siswi SMA kelas 2 di DREAM INTERNATIONAL
SCHOOL . Dan aku memiliki sahabat namanya Ayashe Shizui. Dia adalah sahabat terbaikku.
"Kirai, oi aku dari tadi memanggilmu. Tapi kamu malah tak menjawab panggilanku? Apakah
kamu melamun, Kirai?
Ini masih pagi, Kirai. Kenapa melamun, huh? Memang kamu melamunin apa sih?" omelnya.
Dasar sahabatku ini paling bawel dan sekali bicara tidak ada remnya. Hihihihi, tapi biar gimana
pun dia adalah sahabat terbaikku.
"Ayo cepat, Kirai. Kita nanti terlambat kesekolah!" ucapnya lagi.
"Iya, Ayashe. Bawel, yuk berangkat." jawabku sambil terkikik geli.
***
Teng, teng, teng.
Bel istrahat telah berbunyi. Saat aku akan masuk ke kantin, langkahku terhenti karena ada seseorang yang
memanggilku. Saat kutengok kebelakang ternyata orang itu adalah Rei Okimura. Cowok yang
mampu membuat jantungku berdebar sangat cepat. Seseorang yang berarti dalam hidupku. Andai dia tahu kalau aku mencintainya, tapi ya sudahlah. Kembali ke topik kita.
"Kirai aku ingin bicara denganmu," ucapnya saat langkahnya telah menyamai langkahku.
"Maaf, Rei. Aku sangat lapar sekarang, bisakah bicaranya nanti dulu?" jawabku pelan.
"Hmmm, ya sudah. Aku akan menunggumu sampai selesai, Kirai"
"Memang mau bicara apa si sampai segitunya? Aku jadi penasaran," ucapku menatapnya yang sedikit tersenyum.
"Makanlah dulu, aku akan menunggumu." jawabnya sambil berlalu dengan memainkan matanya sebelah.
Saat aku selesai memakan makananku, aku berjalan meninggalkan kantin. Tak lama aku bertemu dengan Rei yang masih berdiri di tempat pertama kali dia memanggilku. Dia langsung menarikku ke taman belakang sekolah. Memang di taman ini sepi karena jarang ada murid yang kesini. Katanya si takut
karena disini angker. Dulu ada siswi bunuh diri di pohon taman belakang ini. Ish, membayangkannya saja bikin merinding apalagi melihatnya. Bisa-bisa pingsan di tempat (abaikan omangan gaje ini).
"Kirai, aku ingin bicara serius sama kamu." ucapnya menatap kedua mataku lekat.
"Bicara apa, Rei?"
"Sebenarnya aku dari dulu menyukaimu lebih tepatnya mencintaimu. Maukah kamu menjadi
pacarku?" tanyanya serius.
Tak terasa air mataku mengalir begitu saja karena tak kusangka cintaku tak bertepuk
sebelah tangan. Tapi aku tidak mau egois.
"Maaf, Rei. Aku tidak bisa menerimamu." jawabku pelan.
"Kenapa, Kirai? Apakah kamu tidak memiliki perasaan yang sama sepertiku?
Jawab, Kirai jangan diam saja!"
Seketika air mataku berhenti, sebisa mungkin aku menahan semua ini karena aku tidak mau
egois.
"Kuatlah, Kirai. Kamu pasti bisa." batin Kirai.
"Maaf, Rei. Aku tidak sedikitpun memiliki rasa terhadapmu, karena dari dulu aku menganggapmu
sebagai temanku, tidak lebih."
Rahang Rei mengeras menahan amarah, Rei pergi meninggalkan Kirai sendirian. Saat Rei
sudah menghilang dari hadapan Kirai, seketika tangisan Kirai pecah.
"Maafkan aku Rei, maafkan aku. Andai kamu tahu aku sangat mencintaimu Rei. Tapi aku tidak
bisa, tidak bisa karena aku tidak mungkin egois."
Flashback on.
Saat itu Kirai berjalan di taman, tiba-tiba suara ponselnya berbunyi.
"Hallo mam?"
"Kirai, Mami dan Papi tunggu kamu di restoran Janzhuko. Ingat jangan terlambat, Mami ingin
kamu datang kesini sekarang karena pesta tunangan saudara kembarmu mau mulai."
Klik.
Telepon terputus.
"Hah, padahal aku ingin menyegarkan pikiranku setelah memikirkan bertumpuknya tugas
sekolah yang melelahkan. Ya sudahlah, kalau mami sudah bicara seperti itu mau gimana
lagi, aku penasaran juga sama calon tunangannya Okamura."
Ya, nama saudara kembarku
adalah Okamura Agata, dia adalah kakakku karena dia lahir lebih dulu 10menit sebelum aku. Dia adalah orang yang paling aku sayangi walaupun dia sangat menyebalkan tapi di balik
sifat menyebalkannya, dia yang paling setia mendengarkan curhatanku.
Saatku membuka pintu restoran itu aku sangat terkejut karena ternyata calon tunangan kakakku
adalah Rei.
Tak terasa air mataku mengalir ketika melihat Rei dan Okamura tukar cincin, hancur sudah
hatiku. Seseorang yang bikin jantungku berdetak kencang, sekarang dia menjadi tunangan
kakaku. Dan lebih hancur lagi saat Papiku dan Papi Rei mengumumkan kalau mereka akan segera
menikah disaat Okamura sudah lulus sekolah. Berarti itu hanya tinggal 1 tahun lagi. Kubalikan
badanku lalu aku berlari sekencangnya. Hatiku sangat sakit.
Flashback off.
"Maafkan aku Rei, maafkan aku." ucapku dibalik isak tangisku.
*
*
Cinta tidak harus memiliki walau kenyataannya harus menyakiti diri sendiri.
Tapi demi kebaikannya aku rela untuk melepaskan cinta.
Karena cinta itu mengorbankan atau di korbankan.
Nama : Kirai Agata.
Umur : 17 tahun.
tinggi : 160 cm.
Hobi : Membaca buku dan mendengarkan musik.
Nama : Okumura Agata.
Umur : 17 tahun.
Tinggi : 160 cm.
Hobi : Menanam bunga dan menjahili Kirai.
Nama : Rei Okimura.
Umur : 18 tahun.
Tinggi : 172 cm.
Hobi : Mendengarkan musik dan bermain basket.
Terimakasih sebelumnya ini adalah cerita pertama aku maaf kalau masih berantakan. Hihihi,
Say thanks to all and see you.
Copyright by :essysukesih
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top