"Terpaksa tinggal dirumah sakit"
[Park family house]
Park Min Yeong terbangun dipagi hari,mengenakan setelan piyama berwarna putih memancarkan kecantikan.
Dia membuka pintu kamar Jay,namun tidak terkunci.
"Mbak".
Park Min Yeong memanggil satu karyawannya.
"Jay belum pulang dari kemaren".
Tanya seorang ibu yang mencemaskan anak satu-satunya itu.
"Belum nya,tuan muda kemarin bersama Sunghoon temannya".
Cukup melegakan bagi Min Yeon.
"Baiklah,siapkan berkas mengajarku yah.Hari ini aku sedikit pagi".
Min Yeong kemudian menutup kembali kamar anaknya.
Sudah hal biasa bagi dia Jay tidak pulang,suaminya juga sama.Lebih banyak menetap di kantor.
Untungnya Min Yeong ada kesibukan sebagai dosen,sungguh sayang rumah mewah yang sunyi.
.
.
.
.
.
.
[RS, 06.15]
"Jay ah bangunlah,aku sudah memesan sarapan untuk kita makan".
Jake menyiapkan sarapan yang dipesan dikantin rumah sakit.Namun Jay masih melanjutkan tidurnya,kini dia tidur disofa yang panjang dan nyaman.
Jake memakan sarapannya terlebih dahulu,dia bermain ponsel.
Didalam ruangan sangatlah privat dan nyaman,
"Permisi,saya mau mengganti infus pasien".
Jake berdiri dengan segera setelah perawat masuk,dia mengikuti perawat yang ingin mengganti infus Jungwon.
"Apa dia belum sadar juga semalam?".
Tanya sang perawat
"Emm tidak,aku tidur lebih awal.Mungkin temanku mengetahuinya".
Jawab dari Jake
"Sebenarnya pasien sedang tidur saat ini,kemungkinan dia sadar di tengah malam".
Jake tersenyum mendapat kabar dari sang perawat itu.
"Baiklah saya tinggal yah".
Jake mentoel-toel pipi Jungwon,dia memastikan apakah benar Jungwon tidur.
Namun tidak ada respon,
"Benar-benar menakutkan ini anak,dia tidur tapi terlihat sangat kritis".Ucap Jake pelan
"Emmmmm".
Jay meregangkan tubuhnya hingga mengeluarkan suara begitu kencang.
"Yah..jangan berisik,kamu lupa ada pasien disana".
Tegur Jake dengan melempar bantal
"Wae??aku mandi dulu".
"emm jay ah,sebenarnya Jungwon sedang tidur.Kata perawat dia sadar semalam".
Jay menatap Jake terkejut
"Aku juga sama terkejut,Jungwon ini aneh dia bisa tidur lagi setelah masa kritisnya".
"Pengaruh obat itu,dia lemas dan masih dibawah alam sadarnya.Nanti juga dia bangun hanya melihat-lihat,kemudian tidur kembali.Masa kritisnya masih ada".
Jelas Jay
"Nah dia bangun".
Jake melihat Jungwon membuka matanya,dan melihat mereka berdua.
"Hyung".
"Nah Jungwon ah,selamat atas melewati masa pembunuhannya".
"ahh".Jay memukul kepala Jake setelah dia berucap seperti itu.
"Apa ini sebuah perayaan,kamu pikir pembunuhan itu pencapaian Jake ah".
Jungwon yang mendengar itu,hanya bisa tersenyum bahagia.
"Seharusnya kamu bilang begitu untukku,kan aku pahlawannya".Pinta jay
"Haduh Jay,aku berusaha menyemangati Jungwon.Kenapa jadi kamu butuh pujian sekarang".
"Jake..habiskan makanmu agar otak ini terisi".
"Sudah hyung".Jungwon memisah perdebatan lucu itu
"Bagaimana rasanya?".
Tanya Jay
"Ahh masih pusing,perut kram,dan susah bergerak lincah".
Penjelasan Jungwon yang masih dalam suara lemas.
"Emm nanti aku dan Jake sekolah,kamu aman disini.Soal dirumah kamu aku sudah bilang kepada Baek In hyung,dan lagi jangan pikirkan yang lain dulu".
"Benar Jungwon,kamu diam saja disini.Itu ada tv bisa kamu nyalakan,butuh apa-apa kamu bisa tekan tombol itu".
Jake meneruskan kalimat Jay
"Aku mandi dulu".
Jungwon menatap Jake yang asik sarapan disana,dia juga ingin sekolah tapi tidak tau kenapa perasaan nyaman dirumah sakit begitu saja.
Jungwon menatap pemandangan luar dari jendela,terlihat jalanan kota Seoul dan langit cerah.
"Jake hyung".
Panggil Jungwon
"Sebentar yah,aku minum dulu".
"Ada apa?".
Tanya Jake
"Hyung aku mengatakan ini saja kepadamu,jangan beritahu Jay hyung.Sebenarnya aku sempat menatap mata pria itu,aku tidak asing.Sama persis seperti hyungku".
"K hyung".
Jungwon mengangguk,
"Meskipun suaranya samar karena masker yang dia pakai,tapi aku ingat betul matanya.Serta tangan dia,aku sudah belasan tahun hidup dengan dia".
"Kenapa dia berbuat seperti ini padamu,kan kamu adiknya.Ayolah Jungwon ah,kamu belum tahu betul penjahat diluaran sana".
Jake menyangkal informari Jungwon
"Dia bicara padaku bahwa aku pembunuh hyung,jika orang lain menyerangku.Memangnya aku membunuh siapa?".
"Lalu jika K hyung,memangnya kamu membunuh siapa Jungwon".
Jake membuat Jungwon terdiam,sulit baginya mempercayai cerita Jungwon
"Baiklah jika hyung tidak percaya,yang jelas aku mengingat itu".
"Kamu releks saja yah,semuanya akan terurus dengan baik.Jangan menambah sesuatu hal Jungwon ah,banyak sekali masalah belum terpecahkan di masa ini".
Jelas Jake
"Hyung marah padaku".
"Ani..maksud ku jangan berpikiran berlebih dulu.Fokus untuk kesembuhan yah".
Jungwon mengangguk paham
"Yah Jay ah,lama sekali ini sudah setengah delapan".
Teriak Jake
Jay kebetulan sudah keluar dari kamar mandi,dia sudah siap mengenakan seragamnya.
"Kamu makan itu".
"Hmm gomawo".
Jawab Jay
Dia langsung duduk di sofa dan memakan sarapannya,sembari itu Jay bermain ponselnya sebentar.
Mata Jungwon mulai terpejam secara perlahan,dia mengantuk karena pengaruh obat.
"Ah Jay ah aku rasa kita harus cepat berangkat".
Jake dan Jay sudah siap memakai seragamnya dengan rapi,hari sekolah sangat santai saat ini.
Sebelum keluar dari kamar,Jay mengambil Hp Jungwon untuk dibawahnya kesekolah.
"Kenapa kamu membawanya?".
Tanya Jake yang melihat itu
"Aku tidak mau dia menghubungi atau dihubungi siapapun".
Jawab Jay dengan jelas
Ajudan yang sudah sampai sejak pagi pun sudah berada diluaran kamar.
Appa jay mengirimkannya dua orang saja.
Jay memberi salam kepada keduanya dan Jake juga.
"Bawa mobilku saja Jay ah".
"Yah jangan dong,sendiri-sendiri saja,nanti kalau curiga bagaimana.Heeseung pasti akan selalu bertanya".
"Hehehe iya sih".
Mobil Jay melaju terlebih dahulu,
[School,09 pagi]
Heeseung keluar dari tempar parkir,dia memainkan ponselnya.
Namun langkahnya terhenti ketika melihat Sena mengawasi sesuatu.
"Sena".
"Hahh".Sena terkejut,
""Oppa,kamu mengejutkanku saja".
"Apa yang sedang kamu lakukan hah,diam-diam disini".
Sena cuman melirik saja tanpa menggubris.
"Aku ke kelas dulu".
Ucap Heeseung mengacak-acak rambut Sena perlahan
Sena melihat mobil yang sangat janggal,itu mobil Maura.Berwarna pink,namun ada goresan pada mobilnya yang menunjukkan warna merah.
"Aku semakin yakin bahwa mobil yang dimalam hari waktu itu mobil Maura.Sunoo harus tau ini".
Srtttt...
Sena yang hendak lari hampir tertabrak mobil Jay yang melaju kencang menuju parkiran.Sehingga jay mengambil langkah rem mendadak.
"Turun".
Jay menghampiri Sena
"Kamu tu ga liat yah,ini juga bukan jalanan besar.Lagipula nih ya,dari ujung itu udah keliatan kalo semisal.ada orang nih berdiri disini".
Kesal Sena
"Aku memang melihatmu disini darisana,tapi orang yang waras pasti mendengar ada suara mobil.Jadi diliat dulu sebelum jalan".
Jawab Jay
"Weit weit,ayo masuk kelas ini sudah terlambat".
"Sebagai hukumanmu karena telah hampir membuat mobilku celaka,parkirkan mobilku dengan benar".
Jay melempar kunci mobilnya kepada Sena,
"Ihhhhhh...kenapa pagi ini satu circle menyebalkan".
Sena memarkirkan mobil Jay disebelah mobil Jake.
Kemudian dia menutup keras mobilnya dan menendang ban mobil Jay.
"Weihh Jay ah".
Sapa temannya dikelas ketika dia baru memasuki kelasnya.Terlihat semuanya sedang santai didalam.
"Pagi hyung".
Sapa Jay untuk heeseung
"Emm kita harus menyiapkan perlombaan mulai hari ini,lusa sudah saatnya kita tanding".
"Betul hyung,kita harus latihan mulai hari ini".Sahut Jake
"Kenapa tidak sepulang sekolah saja?".Tanya heeseung
"Emmm sekarang latihan sedikit saja,baru nanti pulang sekolah meneruskan latihannya.Jadi biar tidak terlalu lama begitu".Jelas Jake
"Sunghoon mana?".
"Ah dia tidak masuk,eommanya sakit".
Mendengar jawaban dari heeseung,Jay dan jake saling menatao satu sama lain.
"Ayok ganti pakaian dan semuanya langsung menuju ke lapangan basket kita".
Ucap ketua kelas,semuanya bersorak dengan tepuk tangan.
Antusias sekali,karena sekolahnya jay menjadi perwakilan tempat sebagai tuan rumah dari 4 sekolah lainnya.
Perempuannya keluar dari kelas terlebih dahulu,mereka membawa perlengkapan untuk menghias lapangan dengan baik.
Siswa yang lain juga sudah ada yang berada di lapangan,sebagai seksi acara dengan kelas 12 yang lainnya.
Jay,Jake,Heeseung,Nicholas dan Geonu sedang berganti pakaian didalam kelas.
Hanya berkurang satu pemain saja yang tidak hadir.
Setelah selesai mereka semua juga keluar dari kelas.
Jay membawa ponselnya,namun tidak dengan ponsel Jungwon.
Dia meletakkan ponsel Jungwon di mobil.
"Jake ah,hpnya jungwon dimobil.Jangan-jangan sena mengambilnya".
Jay menghentikan langkah jake dengan menarik bajunya dari belakang.
"Bisakah kau berbicara didepanku saja,kenapa menarikku dari belakang yang membuat tampilanku dari depan sangat buruk".
"YAHHH!!!Tidak aku tarik juga belum tentu ada menarik-menariknya".
"Tidak mungkin sena tau itu hp jungwon,dia mana pernah pegang".
Jay mengangguk-angguk
"Jalan nih".
Jake lari setelah hampir mendapat pukulan kecil dari Jay.
Disisi lain Sena tidak masuk kedalam kelas,dia langsung menuju ke lapangan basket.
Disana sudah banyak yang lainna,sudah bekerja sesuai tugas masing-masing.
Sebenarnya dulu Sena mempunyai teman namanya Yumni,namun dia harus pindah sekolah karena dibully oleh maura dan rekannya,yah istilahnya the geng.
"Sena kamu baru datang,aku kira kamu tidah hadir".Tanya Aera yang langsung menghampiri kedatangan Sena.
"Emm gimana yah,aku tu datang pagi banget.Tapi harus nuruti perintah anak kaya songong itu tu".
Aera mengarah ke orang yang dimaksud sena,yakni Park Jay
"Sebantar yah".
Sena menghampiri jay,saat dia sedang pemanasan.
"Ini kuncinya,makasih".
Sena melempar kunci langsung kepada Jay
"Wah kalian berangkat bersama tadi yah".Goda nicholas
"Ani,aku hanya memakirkan mobilnya Jay".
Sena kemudian pergi dari tempat itu.
"Sen ikut aku yuk memasang tulisan ini didepan".ajak aera
"Oke kita latihan sekarang,30 menit saja".Heeseung dan lainnya berlatih,semua teman kelasnya menjadi supporter.
Seperti biasa wanita lah yang bagian teriak paling keras dan heboh.
Jay mengoper bola basket kepada Geonu,namun hal itu melesat tidak masuk.
"Yahhhh".
Kompak semua teman-teman yang ada di lapangan basket.
"Yo ayo semangat".
Teriak heeseung
Bola kembali didapatkan oleh jay
"Sunghoon ah tangkap ini".
Teriak jay saat berputar hendak mengoper bola basketnya.
Namun yang menangkap adalah jake,jay langsung terdiam setelah dia menyadari apa yang diucapkan.
"Masuk....wuhhhhhhhh".
Jake yang mendapat bola terakhir kali,berhasil memasukkan bola basket kedalam ring.Sehingga team heeseung mendapatkan 1 poin.
Permainan terus berlangsung,lawan mereka adalah dari kelas 12 lain,yah semuanya nanti juga akan bertanding
melawan dari sekolah lain.
Latihan berlangsung selama hampir 30 menit,dan dimenangkan oleh team heeseung.
"wuhhhhhh....12 A 12 A".
Teriak supporter wanita
"Oke kita istirahat saja sekarang,latihan dilanjutkan nanti sepulang sekolah saja".
Semua team basket bubar dan istirahat masing-masing.
"Huh bagus Jake,kamu semakin keren sekarang".Nicholas merangkul jake dengan sedikit memujinya.
"Tapi ada hal yang paling lucu,aku tidak sengaja memanggil sunghoon saat melempar bola kepada jake tadi".
Ucap jay dengan tersenyum
"Iya aku mendengar itu juga bingung,bola mengarah padaku sedangkan dia memanggil nama lain".
Hhhhh...
Heeseung tertawa terbahak-bahak,mereka berlima minum minuman dingin istirahat.
"Jay ah".
Maura datang secara tiba-tiba,
"Aku memberikan ini untukmu dan yang lain".
Pizza yang diulurkan oleh maura,jay menatap heeseung untuk memastikan ini diambil atau tidak.
"Ne gomawo".
Jawab singkat jay
"Makasih maura".
Ucap jake kompak dengan nicholas
"Emm nanti pulang sekolah bisa tidak aku main kerumah kamu,bukan sendirian kok dengan yang lainnya juga.Kita kan bakalan pertandingan,jadi bisa jadi ada yang perlu diobrolin soal rencana".
Maura mencoba meminta ijin kepada jay untuk bermain kerumahnya.
Namun jay tidak menjawab itu,dia hanya diam sebentar.
"Kalau rumahku menampung semuanya ini,satu kelas aku tidak bisa.Eommaku juga seorang dosen,dia harus fokus".
Jawab jay
"Emm kalo.begitu aku dan temanku saja,cuman ber empat kok".
Maura terus membujuk
"Ra,soal rencana kenapa tidak dibicarakan dengan sena saja.Dia juga ikut ambil ahli kan.Wanita dengan wanita".sahut heeseung
"Lagian ada-ada saja,membuat rencana untuk menghias mengajak jay.Dia kan pemainnya".
Nicholas ikut mengejek sambil.menyenggol siku jake
"Sama sena saja sepulang sekolah,dirumah sena atau dirumahmu tidak apa-apa".
Jake menyetujui saran dari heeseung
"Males,nanti juga sena gabakalan fokus sama kelas dia.Palingan juga nanti asik tuh sama pacar mudanya yang masih dibawah umur itu".
"Ra ayolah jangan terus bersaing,dulu kalian pernah dekat.Jangan hanya karena kamu mengira dia dan jay dekat.Mereka berdua memang kenal sejak smp".
Jawab heeseung
"Kenapa bawa-bawa namaku hyung".
Jay yang mendengar tidak terima
"Tapi kan memang iyah,dekat dengan sunu dan siapa itu yang sok polos..ahh jungwon.Dia pandai taekwondo kan,bisa saja sena memanfaatkan itu".
Jake menatap tajam maura,tidak mengerti kenapa begitu benci dengan sena.
"Oppa kan juga tidak suka kalau circle kalian dekat dengan anak gajelas yang asal usulnya juga gatau,yang rumornya sih ga dianggap sama ortunya.Entah dia terkenal juga kaya tapi penampilan biasa saja".
"Disini kan tempat team anak basket,tujuan kita untul melempar bola.Bukan melempar hinaan sepertimu,jadi kembali ketempatmu".
Tegas Jay beranjak dari tempat duduknya.
Maura yang kesal langsung pergi meninggalkan tempat itu.
"Jay,ini pizzanya sepertinya enak".
"Tidak hyung,makan saja aku bisa beli 2x lebih dari itu".
Mood jay berubah begitu saja,heeseung hanya tersenyum
"Jay ada yang mencarimu didepan,adik kelas 10".
Salah satu teman kelasnya memberitahu Jay ada yang mencari dia.Jay langsung keluar ruangan
Didepan sudah ada Sunoo yang menunggu,dia berdiri didepan ruangan lapangan basket untuk menunggu jay keluar
"Sunoo".
Panggil jay
"Jay hyung,aku ingin bertanya apakah hyung punya nomor Baek in hyung pamannya Jungwon".
Tanya sunoo
"Punya,kenapa memangnya?".
"Itu jungwon tidak hadir ke sekolah tanpa alasan,jadi tadi waktu latihan dia ditunggu-tunggu pelatih dan teman lainnya".
Jelas sunoo
"Aku punya,sebentar yah aku telpon".
Jay mengeluarkan hpnya dan menelpon Baek In.
Sunoo menunggu jawaban saat itu,dia terus menunggu.
Disisi lain jay harus berpura-pura sedang mengobrol dengan seseorang ditelpon,jelasnya itu tidak.
Hal itu untuk meyakinkan sunoo bahwa permintaan dia telah dilakukan.
"Bagaimana hyung?".
"Itu,jungwon bersamanya katanya menuju kekota neneknya.Dia kan tidak tau rumahnya,jadi mengajak Baek in hyung".
Jawab Jay berbohong
"Emmm nee,makasih hyung".
Sunoo masih merasakan belum lega dengan jawaban jay.
Dia paling tahu jungwon itu seperti apa.
"Maafkan aku sunoo,ini sangat rahasia sementara.Nanti akan aku katakan padamu".
Buggg...
Ketika jay berbalik hendak masuk kedalam lapangan,tiba-tiba saja sena berlari dari belakang.Sehingga mereka bertabrakan
"YAHH".
kesal sena
"Kamu ini tidak bisa yah tidak ada disekelilingku setiap harinya".
Sena mengoceh memarahi jay
"Situ yang salah malah nyalahin orang".jawab jay
"Itu sunoo yah,dia ngapain".
"Kepo".
Jay langsung pergi meninggalkan sena.
Tapi sena justru keluar menghampiri sunoo yang tidak jauh dari lapangan basket tersebut.
"Sunoo".
Sena berlari untuk menjangkau keberadaan Sunoo
"Noona ada apa?".
"Nanti pulang sekolah bisakah kamu ikut aku,ada yang penting.Ini tentang mobil yang menabrak jungwon jauh hari lalu".
Sunoo terkejut mendengarnya
"Nee noona,aku akan menunggu didepan gerbang nantinya".
Setelah sunoo menyetujui permintaan sena,dia langsung melambaikan tangan kepada sena dan kembali menuju ke ruang latihan taekwondo.
[RS,kesepian]
Jungwon baru saja membuka matanya di siang hari.Kepalanya terasa berat jika terus dipakai untuk tidur sepanjang hari.
Dia menoleh ke kanan ke kiri melihat suasana ruangan kamar.
Jungwon belum mendapatkan makanan karena dia harus terbantu infus dan vitamin terlebih dahulu.
"eggggg".
Jungwon memaksakan dirinya untuk duduk,kerja keras yang bagus.
"Dimana hpku?".
Tangannya meraba-raba diatas almari disamping ranjang.
"Aigo,tasku saaat itu terlempar digang".
Jungwon melupakan sesuatu yakni tasnya,dia ketika lari tidak menyadari tasnya tertinggal.Hanya hp yang ada disaku
"Selamat siang jungwon".
Dokter muda yang cantik manis memasuki kamar jungwon,pasiennya juga sangat manis dan tampan.
Jungwon menyambut dengan tersenyum manis,wajahnya yang pucat tidak memudarkan kegemasan.
"Dokter".
Panggil jungwon
"Panggil saja aku noona rain".
"Kenapa bisa rain,nama dokter kim minjeong?".Tanya jungwon penasaran
"Karena aku suka hujan,disaat hujan noona itu selalu punya perasaan tersendiri.Aku tersentuh bersenandung dengan irama kesukaan aku,jadi itu khas yang tersendiri".
Jelas sang dokter
"Aku suntik lagi yah ini tangannya".
Jungwon mengangguk
"Tanganku kenapa membengkak sebelah,sangat jelek sekali".
Keluh jungwon
"Hhhhhh...ini efek karena kamu disuntik,ini juga kan aliran darahnya tidak lancar".
Jelas dokter
Jungwon mengamati dokter yang menyuntik tangannya.
Dia merasakan sakit ngilu sedikit.
"Apa kamu bosan hmm?".
"Iyah,sangat bosa.Terakhir kali aku sakit seperti ini,jauh lebih lama aku terbangun dari kritis itu".
"Kalau boleh tau dulu kenapa.bisa masuk rumah sakit?".
Tanya dokter dengan memeriksa jungwon
"Aku tertabrak mobil,dan jadi korban tabrak lari".
"Astaga,sudah selesai".
Jungwon melihat tangannya terpasang kembali jarum infus.
"Bagaimanapun kondisi kamu harus tetap bahagia,dan selalu terbuka pada siapapun yang kamu percaya untuk menenangkan perasaan kamu".
Jungwon mengangguk paham,
"Terima kasih dokter".
Dokter tersenyum,
"2 jam lagi ada suster yang membawakan kamu makanan.Jadi jungwon makan yang banyak yah".
Dokter pun keluar kamar setelah memeriksa keadaan jungwon
"Ish makanan yang hambar,tidak sedap.Coba saja nanti jay hyung bawa kimchi,ramyeon"
.
Jungwon mengomel sembari mencoba menyalakan tv supaya tidak bosan dan tidak tertidur lagi.
"Hah tapi bosan sekali aku disini,hp tidak ada.Jika berdiri kepala pusing banget,anak sekolah belum pulang lagi".Jungwon berusaha tidur menghadap kanan kiri kanan kiri
"Aku tidak bisa jika terus hidup seperti ini,aku harus meminta bantuan kepada Jay hyung untuk menyelidiki siapa pria itu.Kenapa dia membunuhku".
Jungwon berpikir tentang masalah hidupnya
"arghh".Kepalanya merasa sakit kembali,jungwon memijit kepalanya perlahan.
"Ish ini sudah jam pulang harusnya,aku ingin mengabari sunoo hyung.Tapi.hpku tidak ada".
Keluh jungwon,dia gelisah ditambah pikirannya kalut sendiri didalam ruangan.
Tangan mungilnya meraih dengan paksa gelas berisikan air minum yanh tidak jauh dari jangkaun,namun hal itu begitu sulit karena kepala yang terasa berat
"ihhhh..".Jungwon berusaha menggapainya
"TARRR".
Gelas tersebut jatuh,
Ajudan yang mendengarnya dari luar,merasa sedikit terkejut dan panik.Salah satu dari mereka masuk ke kamar memeriksa jungwon
"akh".jungwon terkejut ketika yang membuka pintu pria berjas hitam,tubuh yang sedikit kekar tinggi,dia menatap pecahan gelas itu
"Apa yang terjadi".Tanyanya datar
"A..a..aku ingin minum pak,tapi itu terjatuh".Ucap jungwon dibalik selimutnya,dia menutupi wajahnya dengan selimut
"Ahh jangan takut,aku akan mengambilkan yang lain".
Ajudan menuangkan air putih digelas yang baru lagi.Kemudian dia memberikan kepada jungwon dan membantunya untuk minum
"Terima kasih pak".
"Panggil saja aku hyung,karena aku belum setua itu".
Jungwon meringis mendengarnya,dia merasa malu.Ajudan tersebut keluar kamar jungwon setelah tugasnya selesai,dia juga membuang pecahan gelas dengan cepat sebelum jay tau,karena tugasnya adalah menjaga sesuai perintah.
"eomma apa sekarang eomma makan bersama dimeja makan dengan K hyung dan nenek,apa eomma masih berangkat ke kantor setiap paginya.Biasanya setiap aku kesiangan eomma selalu mendobrak pintuku,biasanya saat aku tidak enak badan eomma langsung memberiku susu hangat.Meskipun kamu keras padaku,tapi aku rindu".
Gumam jungwon menatap pemandangan luar dari jendela.
Air mata kesedihan tidak bisa terhalang,
"Appa..terakhir kita bertemu saat aku melihatmu makan diruang tamu,dan aku datang terlambat.Kamu menanyakanku darimana saja,appa jarang memarahiku".
Saat-saat sendirilah menjadi sunyi akan hati dan pikiran.
Bukan jungwo saja yang merasakan itu,bahkan langit pun juga menandakan waktu hampir menjelang sore.
Kala sendiri kenapa seseorang memerlukan orang lain,karena disaat itu pikiran dan hati tidak bisa menyatu.Segala memori mulai teringat atau mulai kembali berputar kala waktu lamanya.
Guys aku mau pamit ijin iklan sebentar yah!!jujurly aku udah setahunan ini ga kerja,disini sulit banget nyari kerjaan.
Aku bingung ngapain,aku cuman nonton youtube konten idol,exoku juga masih jarang banget update.
Makanya aku mau promosiin jajanan cemilan buatan aku,insyaAllah banget semoga bisa kejual yah...hehehe
Mie gulung daun jeruk
Fotonya juga ada yang disampul yah,bisa dilihat.Renyah banget,makasih(FOTONYA ADA DISAMPUL CERITA PART INI YAH).
Murah banget kok cuman 3.999 perbungkusnya,pesan kiloan juga bisa.
Kalian bisa cek outnya di Shopeeku,namanya Azee.id
Sudah ada gratis ongkir xtra nya kok.
Nanti aku update lagi yah,semoga kalian masih suka aja.Gapapa lah maklumi aku yg selalu salah gini,namanya juga gabut dan bingung ngapain.Mau nikah tapi masih muda banget😂😂emang calonnya ada??
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top