pt.7
Suasana kelas semakin riuh ketika kedatangan Jungwon dan sunoo yang disambut pandangan teman-temannya.
Sunoo merasa risih dan sedikit terlihat aneh dengan suasana yang berada pada hadapannya sekarang.
Jungwon enggan memperdulikan,dia dengan santai duduk di bangkunya dengan Sunoo yang mengikutinya.
"Yahh Jungwon ah..bukankah seorang atlet bela diri.Tapi kenapa kau melarikan diri?"
Pertanyaan dari seorang siswi yang satu kelas dengannya.
Jungwon hanya diam dengan membaca buku pelajaran yang berada di mejanya.
Tangannya dengan santai membuka setiap halaman buku dengan tenang.
"Cihhh...ternyata aku tau alasan kau mempermasalahkan soal kejadian dulu.Cukup sombongkah dirimu".
"Yah Jungwonn..urus urusanmu dengan senior secepatnya.Kami tidak mau berada pada situasi menjijikan ini".
"Tentu saja aku akan melakukan dengan cepat jika aku jadi dirinya.Nyatanya statusnya hanya sebuah tenar sekarang".
Perkataan dari kalimat kalimat yang keluar dari setiap siswa ataupun siswi di kelanya.
Mengintimadi yang dirasakan Sunoo sekarang...
"Kalian terlalu menganggunya,bisakah diam".
Salah seorang siswa yang berperan ketua kelas melerai keramaian yang terjadi.
Srkkk..
Jungwon berdiri dengan tatapan memandang Sunoo di sampingnya.
Kemudian dia pergi dari kelas dan menuju ke suatu tempat.
"Jungwon ah..yang jungwon".
Sunoo terus memanggil Jungwon namun tidak ada respon,kini ia menyusul kepergian Jungwon dengan berjalan cepat.
Namun ternyata Jungwon lari sangat tergesa-gesa.
Kakinya terus melangkah dengan penuh kekesalan meluap.
Tepat di rooftop sekolah sekarang dia berada.
Nafasnya yang tersenggal-senggal,dengan tangan yang memegang erat kursi.
Ia genggam dengan kuat dan kemudian
Crakk...
Kursi itu melayang raput tepat mendarat di dinding.
Memejamkan mata dan perasaannya sedikit lega.
Sendiri dengan menahan amarah sudah menjadi kebiasaan Jungwon.
Kini ia berdiri di tepi pagar rooftop,terlihat langit yang cerah..mungkin saja itu cukup panas jika berlama-lama di bawah matahari.
Namun enggan untuk peduli.
.
.
.
"Aku akan membeli mineral hyung".
Jake keluar kelas menuju ke kantin sekolah.
Ramah dengan memberi senyum kepada setiap teman yang berpapasan dengannya.
Sesekali bersenandung dengan memasukkan tangannya di saku jas.
"Sunoo".
Tatapannya mengarah pada Sunoo yang terlihat sangat kelelahan.
Sehingga Jake merasa heran..
"Are you okay?".
Sunoo mengangkat tangannya mengisyaratkan untuk memberinya waktu sebentar.
Jake tersenyum heran..
"Aku memanggilmu hanya ingin memberi nmr Jay..berikan pada Jungwon nanti".
Jake maraih ponselnya dan membuka kontak nomor Jay yang akan ia titipkan kepada Sunoo.
"Jungwon hyung,dia..dia tadi lari.Apa hyung liat?".
Jake menggeleng.
Sunoo menepuk dahinya kelelahan
"Dia penuh amarah tadi.Aigo Jungwon ah kemana dia"
Keluh Sunoo,Jake yang mendengar perkataan Sunoo membulat terkejut
"Amarah?lari..apa dia kabur dari sekolah".
Sunoo menggeleng tidak mengetahui tujuan Jungwon pergi.
"Sangat panjang ceritanya hyung,bisakah kau membiarkan aku mencarinya"
Kini pandangan Jake tertuju pada rooftop di sebelah kiri,tepat di atas ruang kantor.
Matanya sedikit samar,namun ia mengkap bayangan seseorang sedang berdiri di atas sana.
Jake kemudian berpikir tentang hal..
"Sunoo yah..apa itu Jungwon".
Sunoo mengarah pada arah yang di tunjuk Jake.
Tangan kanannya spontan menutup mulutnya karena terkejut.
Dengan cepat Sunoo dan Jake kompak lari menuju ke rooftop.
"Excuse me"
Ucap Jake dengan tetap berlari..Sunoo sangat cepat sehingga dia memimpin sekarang.
"Aishh..ada apa kalian".
"Sorryy".
Jake menabrak siswa siswi yang berpapasan dengan dia,namun saat seperti ini Jake sangat terburu-buru.Sehingga menabrak siswa lain,kini ia menaiki tangga dengan Sunoo di depan.
"Yang Jungwon"
Teriakan Sunoo kini tertuju saat mendapati Jungwon di atas rooftop.
Sunoo pun menghampirinya.
"Ohh astaga,aku seniornya merasa cukup tua sekarang".
Jake baru sampai di atas Rooftop,ngos-ngos an jelas,karena dia terus berlari.
"Apa yang kau lakukan disini,sangat berbahaya"
Sunoo mengacak-acak rambut Jungwon.Jungwon menjauhkan tangan Sunoo dari kepalanya.
"Aku hanya menenangkan diri,itu saja".Jawab Jungwon.
"Aigo...aku kira kau akan berbuat sesuatu".
Jake tersenyum dari belakang,dan menghampiri Jungwon.
Tangannya mengulurkan ponsel yang tertera nomor Jay.
"Dia menyuruhku untuk kamu menyimpannya".
Jungwon hanya diam dan menatap.
"Jay akan marah jika kamu tidak mengikutinya.Soal Heeseung hyung,itu tidak apa-apa.Dia sudah terkendali seperti semula"
Jungwon menangguk dan mencatat nomor Jay di ponselnya.
Kemudian dia berikan ponsel Jake kembali.
"Sebenarnya aku ingin bertanya.Bagaimana kamu dan Jay bisa se akrab ini".
Pertanyaan secara tiba-tiba dari Jake.
"Mereka bertemu tidak sengaja hyung,kemungkinan Jay hyung cukup tau kondisi mental dan aku rasa Jungwon juga sering bercerita pada Jay hyung.Dari yang aku liat,temanku ini selalu merasa sendiri,dan sekarang dia cukup berani".
Sunoo memperjelaskan alasan yang secara ringkas kepada Jake.
Jake merangkul Jungwon dengan menatapnya.
"Aku tau seperti apa kondisimu di rumah..tapi kamu sangat strong okay.
Tidak salah Jay memang memperlakukanmu seperti adik,sebenarnya Jay baik dan penuh rasa keinginan untuk membantu orang lain.Jika Jay berubah,itu tandanya dia sudah mendapatkan jati dirinya".
"Hahh"Kompak Jungwon dan Sunoo terkejut.
Jake duduk di lantai rooftop dengan di ikuti Jungwon dan Sunoo.
Akan sedikit nyaman jika bercerita dengan posisi duduk.
"Jay anak tunggal..tetapi eommanya selalu menekankan kalimat dan cerita tentang seorang adik.Saat itu Jay sangat risih dan tidak ingin punya adik.Eommanya mendengar itu,dan mereka sangka Jay hanya keras kepala.".
"Padahal hanya sebuah cerita".
Sunoo menyela cerita Jake,Jake mengangguk dengan senyuman.
Kemudian Jake melanjutkan ceritanya,seperti Jake sedang memberikan sebuah kisah menarik kepada dua bayi yang memandang antusias dengan senyuman yang selalu keluar.
Jungwon tersenyum kembali,mendengar cerita Jake yang aneh untuknya.
Jungwon baru mengenal Jay,dan hanya kali ini dia mengetahui jika Jay menganggapnya adik.
"Jay hyung selalu berubah sifat jika berbicara dengan seseorang di bawah umurnya".
Pernyataan Jungwon.
"He emm...karena dia sangat lembut hatinya.Terlihat saja berbeda dan ganas".
Sunoo terkekeh..
"Tapi Jake hyung,kenapa Jay hyung setaip berada di rumah selalu berbeda".
Jake hanya diam tanpa melanjutkan cerita ataupun menjawab pertanyaan dari Jungwon.
Jungwon masih menatap Jake..
Sunoo juga ingin mengetahui alasan itu.
Namun Jake tanpa ada suara,dan dia berdiri.
Sebelum beranjak pergi Jake mengatakan sesuatu kepada Jungwon dan Sunoo.
"Aku harus kembali ke kelas,Heeseung hyung akan mencariku.Sebenarnya aku menuju kantin,dan bertemu Sunoo di jalan.Kalian jangan terbebani lagi okay".
"Nee".Kompak Jungwon dan Sunoo.
Jake kemudian beranjak pergi dari Rooftop dan menuju ke kelasnya.
"Aku ingin sendiri hyung"
Mendengar permintaan dari Jungwon,Sunoo meninggalkan Jungwon sendiri di rooftop.
Jungwon menempatkan dirinya dengan penuh ketenangan saat ini.Dia duduk santai di kursi dengan latar belakang langit yang cerah.
Jungwon
Hyung ini Jungwon
Mengirimkan pesan singkat untuk Jay.Sesuai permintaan Jake bahwa Jay ingin nomornya disimpan Jungwon.
"Enak banget jadi Jay hyung,dia pulang dengan cepat".
Celotehnya,hari ini adalah hari yang menyebalkan bagi dirinya.
Dari pagi harus bersiap diri dengan kejadian yang fatal.
Berurusan dengan senior,membuat temannya takut,bahkan harus kabur dari jati dirinya.
Menjadi ahli dalam bidang taekwondo seharusnya tidak mengambil langkah konyol itu,namun dia tidak tahu harus berbuat apa.
Tingg..
Nada pesan masuk dari ponselnya.
Jay hyung
Hmmm...ada apa?
Jungwon hanya membaca balasan pesan dari Jay.
Tingg..
Jay hyung
Masih ingin melakukan hal bodoh.
Turun dari tempatmu,pabo
"Aishh..apa dia di sekolah".
Jungwon bergegas melihat ke bawah dari pagar rooftop.
Matanya terus memperhatikan sekitar,namun tidak ada siapapun.
Jungwon
Hyung,apakah Jake hyung memberi tahumu.Aku sudah menebak jika orang paling bodoh adalah kau.
Jay hyung
Aku??
Baiklah,akan aku berikan pilihan.Panggil diriku dengan sopan atau akan aku kembalikan cerita tentang lampu taman pecah
Jungwon
Silahkan saja..aku tidak masalah.
Aku juga ada pilihan.Panggil aku hyung atau aku ceritakan kebohongan pergi ke rumah Jake hyung.
Jungwon tersenyum sinis karena sangat girang dirinya menskak seorang Jay yang keras kepala.
Jay hyung
Jungwonie cute,manis..adikku sayang.
Kenapa harus aku memanggil hyung dengan anak kecil sepertimu
Jungwon tertawa selagi membaca pesan dari Jay.
Jarinya terus membalas pesan dengan suasana hatinya yang benar-benar ingin sendiri.
Tidak tahu kenapa..ketika panggilan dongsaeng mengarah padanya,sekarang sangat suka.Ketika Jay menganggapnya jauh sebagai adik itu membuat Jungwon mudah menceritakan masalahnya.
Jungwon
Hyung..aku mengalami masa paling buruk.
Jay hyung
Waee??heeseung hyung menemuimu..sekarang cepatlah turun dan kembali ke kelas.Semua baik-baik saja.Sebenarnya aku yang bermasalah dengan hee hyung,bukan kamu.
Jungwon
Nee
Jay hyung
Kembali lagi dengan sifat aslimu??
Read..
Jungwon hanya membaca pesan dari Jay dan memilih untuk turun dari rooftop dan kembali menuju kelasnya.
•••
Kedai coffee
Mango Six Coffee and Dessert
Mobil hitam kini berhenti tepat di area parkir kedai kopi yang sudah banyak pengunjung.
Keluarlah dua pria remaja dengan memakai jaket dan juga memakai celana yang berwarna sama.
Memakai kacamat hitam dengan memiliki tubuh yang tinggi,adalah Sunghoon.
Memakai topi hitam dengan tubuh yang juga tinggi,adalah Jay.
Kedatangan mereka berdua merubah suasana semakin meresahkan.
Bagaimana tidak,terdapat beberapa siswa smp dan juga sma lain di kedai yang sama.
Kemungkinan mengerjakan tugas ataupun hanya mengobrol.
Tanpa basa basi Jay dan Sunghoon masuk ke dalam kedai hendak menemui seseorang.
"Hyung".
MinYu yang berbalik badan karena panggilan seseorang kini terkejut.
Kedatangan Jay yang tidak seperti biasanya.
Jay dan Sunghoon tersenyum aneh di hadapan MinYu.
"Kalian tidak apa-apa?apa jam sekolah selesai,dimana Jungwon?".
Jay menarik MinYu pelan menuju ke samping meja.
"Hyung..ini belum pulang sekolah.Kami membolos kali ini,bagaimana?".
MinYu menjitak kepala dua pria ini secara bergantian.
"Yahh hyung".balas Jay
"Kami berkata jujur malah di pukul".
Sunghoon menambahkan.
"Apa menurutmu ini bagus.Kalian membolos di awal hari seperti ini,Jay eomma bisa-bisa marah kalau dia tahu.Dan Sunghoon,bukannya kamu siswa yang sangat disiplin".
MinYu menceramahi Jay dan Sunghoon.Seperti berperan sebagai kakak tertua dengan mereka.Nyatanta MinYu adalah sepupu Jungwon,yang sudah lama kenel dengan Jay dan teman-temannya.
Jay,Sunghoon dengan santai tanpa bicara apapun kini duduk di kursi pelanggan.
MinYu masih berdiri dengan lengan kemeja yang dia naikkan ke atas,dan selembar amplop coklat milik karyawan yang ia bawa..
"Ada kejadian tadi di sekolah hyung,itupun sangat rumit kita jelaskan.Jadi mengertilah meskipun hanya fiksi".
Pernyataan Sunghoon.
"Jungwon juga terlibat".
Tambahnya.
Jay membulat terkejut dengan perkataan Sunghoon.Perjanjian untuk tidak berbicara masalah yang terjadi telah di pikirkan,namun kali ini secara terang-terangan Sunghoon menyebut Jungwon juga terlibat.
"Jungwon??Apa dia membolos juga".
Sunghoon kali ini baru menyadari setelah mulutnya yang tidak bisa di rem.Jay hanya mengangkat alisnya ke arah Sunghoon.
"Aniya hyung..Jungwon membolos dari taekwondo nya,itu saja.Soal terlibat itu,maksudnya tadi aku mau mengajak Jungwon gitu..sorry".
Elak Jay beralasan,MinYu menggeleng tidak paham dengan perilaku dua bocah di depannya.
"Untung saja yah sepupu gua gak ngikut,kalo kesampaian kasian dianya di rumah".
Sunghoon mengangguk dengan meminta maaf kepada MinYu.
"Baiklah..kalian nikmati masa liburan mendadak ini.Aku mau ke ruangan,jika kalian ketahuan dari asal sekolah jangan pernah berbohong".
"SIAP".Jawab kompak Jay dan Sunghoon.
MinYu masuk ke dalam ruanganny,Jay memesan minuman fav dan makanan ringan juga.
Sunghoon membuka jaketnya dengan merapikan lengan seragamnya.
"Yah..kalau kau buka,identitas sekolah kita terlihat".
Jay menarik jaket Sunghoon dan melemparkan ke tubuh Sunghoon.
"Aku hanya melepas nya sebentar,jangan berlebihan.Berkata jujur kata MinYu hyung".
Jawab Sunghoon.
"Paboo..ketauan juga ntar kamu takut di marah i orang tua".
Ejek Jay menjahili Sunghoon.
Sunghoon melempar snack di meja ke wajah Jay.
Jay terlihat senang melihat wajah temannya yg sudah berubah menjadi kesal.Sunghoon kini beralih memainkan ponselnya.
"Aku denger temen Maura naksir kamu".
Mendengar perkataan Jay,Sunghoon menatap dengan sinis tidak paham
"Me??".jawab Sunghoon.
"Yasss...".
Sunghoon menggeleng,pemikirannya itu hanya berita hoax yg tercuak di telingan teman satu kelasnya.
"Bukannya Maura dan kamu ada hubungan kedekatan sebenarnya".
Sunghoon mengangkat satu alisnya dengan memberi umpan pertanyaan balik ke arah Jay.
Jay tidak merespon dan asik memakan snack ditangannya.
"Oke skip...kita akan pulang larut malam atau sedikit sore.Ini udah hampir senja".
Sunghoon beralih pertanyaan sekarang.
Jay sangat tidak suka ketika ada pembicaraan mengenai suatu hubungan dengan siapapun.
Kedekatan Maura dan Jay bukan kedekatan yang dipikirkan orang lain,mereka hanya berteman lama mulai dari SMP itu saja.
"Tunggu saat Jungwon datang,Jake katanya ikutan kesini".
Jawab Jay.
"Jake tidak jadi kesini..dia bilang keluarganya datang.Kalau menunggu Jungwon,aku yang kena imbasnya".
Sunghoon beranjak dari duduknya dengan memakai jaket dan juga meraih tasnya.
Jay juga ikut bersiap diri untuk pergi,melihat temannya yang berubah mood seperti seekor kelinci yang kelaparan.
"Hyung aku harus pulang".
Pamit Jay menghampiri MinYu yang sibuk mencatat beberapa kepentingan kafenya.
"Ahh baiklah..hati-hati dijalan.Tapi jangan mengulangi kesalahan yang buruk ini lagi".Jay mengangguk
Sunghoon sudah berada di dekat pintu mobil Jay,namun matanya kini fokus melihat kursi di pinggir jalanan yang cukup banyak ditempati orang istirahat.
"Tunggu Jay".
Jay menghentikan niatnya memasuki mobil.Kini tatapan Jay mengarah pada Sunghoon.
"Kamu lihat ke arah sana..mereka memakai jas yang sama seperti pesuruh kakekmu".
Tunjuk Sunghoon.
Jay mengarah ke pemandangan dimana memang benar-benar orang yang memakai jas hitam itu adalah orang yang cukup berurusan dengan kakeknya.Rasa penasaran kini timbul pada benak Jay,namun untuk melakukan hal itu Jay merasa tidak bisa karena ada sahabatnya.
"Rahasia yang berusaha kamu simpan,akan mudah untuk diketahui dengan gelagakmu Jay".
Suara Sunghoon menyadarkan kebisingan.
"Ada sesuatu yang kamu cari kan Jay,dan itu adalah salah satu kuncinya".
Jay menatap Sunghoon.
"Bagaimana dia begitu paham?".
Batin Jay terheran dengan pemikiran Sunghoon.
Sunghoon menghampiri Jay di sebelah kiri,Jay masih mematung di tempatnya.Sunghoon melipat tangannya di dadanya penuh dengan tatapan introgasi.
"Semenjak kedekatanmu dengan Jungwon,rasa percaya mu dengan sahabat telah hilang.Kamu pikir selama ini kamu aman Jay.Setiap hari sabtu bukankah kamu selalu ke rumah kakekmu,menginap disana tanpa sepengetahuan eomma mu.Bukannya berpura-pura baik-baik saja di rumah,kamu malah semakin membuat emosi tidak jelas.Beralasan memiliki rasa ibah terhadap Jungwon,nyatanya kamu punya tujuan lain..yaitu kamu ingin tau tentang keluarganya.Saat setelah kita pulang dari rumah Heeseung hyung,kamu melihat seorang pria berbicara dengan kakekmu.Dan aku berkata dia adalah appa dari Jungwon,namun kamu pura-pura tidak peduli".
Sunghoon berbicara semuanya dengan detail dan cukup jelas.
Jay hanya bisa menatap sahabatnya dengan perasaan penuh rasa bersalah,membohongi orang tuanya selalu setiap harinya.Bahkan meminta bantuan Sunghoon untuk mendasari kebohongan Jay.
"Kalau kamu sudah tau dari segi pandanganmu,maka lebih baik kamu tau tentang intinya".
Jay memasuki mobilnya setelah mengucapkan perkataan singkat kepada Sunghoon.
"Aku akan menginap di rumahmu hari ini".Ucap Sunghoon.
Jay terlihat terkejut dengan tindakan Sunghoon,bahkan rencana malam ini Jay mempunyai rencana pergi ke kantor appanya.
"Jay ah..yakin melakukan semuanya dengan sendiri".
Kemudian Jay mengangguk dan menjalankan laju mobilnya.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top