>> Persiapan


Hari ini hari libur,yang menjadi masa persiapan serta masa istirahat bagi semua siswa yang akan bertanding.

Stamina harus siap karena akan melawan dari beberapa sekolah.

Jay masih belum bangun tidur,

Park MinYeong masuk kedalam kamar putranya,dia meletakkan secangkir susu hangat dan juga vitamin.

"Sudah lama aku tidak melihatnya tidur dirumah".

MinYeong mendekati Jay,dia merapikan rambut Jay.

Membuka tirai jendela agar cahaya bisa masuk kedalam ruangan.

"Selamat pagi sayang".

Sapa MinYeong ketika melihat putranya perlahan membuka matanya.

"Masih jam berapa ini eomma,kenapa membangunkanku.Aku kan libur".

Ucap protes jay dengan rasa kantuknya

"Setelah sarapan bisa kamu tidur lagi,ini minum susu dan vitamin dulu.Semalam kata mbak kamu minta dipijitin kakinya,hayo pasti kecapek an".

Jay menatap eommanya.
Sesekali mengalihkan pandangan ke arah lain.

Jay meminum vitamin dan susu yang dibawakan oleh eommanya.

"Besok kamu akan tanding,jadi eomma dan appa akan datang sayang".

"Lalu kakek".

MinYeong menggeleng,

"Dia tidak datang,sangat sibuk dikantor"

"Syukurlah,agar tidak membuat masalah nantinya".

MinYeong cuman tersenyum mendengar hal itu.

Setelahnya jay sendiri dikamar,eommanya pergi dari kamar jay dan menutup pintunya.

"Tapi kenapa aku ada firasat aneh ketika kakek tidak datang".
Ucap jay

Dia bergegas mengambil hpnya,dan hendak melakukan sesuatu.

Jay
Kakek,besok aku akan tanding.Bisakah kamu datang bersama dengan eomma dan appa ke sekolah nantinya.

Jay tersenyum tipis ketika mengirim pesan kepada kakeknya.

"Aku sudah tau jawabannya,dia pasti akan menolak karena harus dengan appa".
Jay terkekeh

Klung..

Jay mengira pesan yang masuk adalah dari kakeknya,ternyata itu dari Jake.

"Duh ni bocah".

Jake
Jay ah,kamu bisa-bisanya membiarkan Jungwon pulang tanpa menemaninya.Biaya rumah sakit Sena yang bayar,bagaimana bisa kamu ini?

Jay terkejut mendapat kabar dari jake.

Tanpa basa-basi,jay segera menghubungi jake meminta kejelasan.

Jake : Apa

Jay : Jangan nyolot,aku mana tahu kalau Jungwon pulang.Dia sudah aku tawari,tapi tidak mau.Soal biaya akan aku kembalikan hari ini keSena.

Jake : Maksudku itu,dia siapa yang mengijinkan?

Jay : aku tidak tahu,apa aku kerumah jungwon.

Jake : Tidak usah,dia sedang istirahat.Disana ada sena dan sunoo.Baek In hyung juga tadi kerumahnya,ini aku baru pulang juga.

Jake : Istirahat saja,jungwon sudah baik-baik saja.

Jay : hmmm

Jay mengusap wajahnya,merasa sangat kelelahan sekali.

Klung..

Pesan masuk dari kakek jay,itu yang paling ditunggunya.

Kakek
Maaf cucuku,kakek ada pekerjaan.Jadi besok kakek tidak bisa hadir,kamu pasti akan menang karena cucu hebat Park Family.
Sudah kakek tranfer uangnya,bisa sebagai hadiah pemula

Jay tersenyum membaca kabar ini.
Tapi juga terlihat sedih dan takut.

"Semoga saja tidak ada perihal lain yang akan terjadi nantinya".

Jay membuka rekening bankingnya dan mentransfer uang ke Sena.Tidak tanya berapa nominalnya,yang jelas jay memberikan cukup lebih kepada Sena.Ditulisnya uang ganti perawatan Jungwon.

"Jadi aku tidak perlu kerumah sakit lagi dan aku bisa tidur seharian..hmmm ini nyaman sekali"
Jay merebahkan kembali badannya

Tok tok tok

Ada yang mengetuk pintu kamarnya,disaat lagi bersantai tenang.

"hmmm"

"Tuan muda Jay,ada temannya datang.Namanya Nicholas dan Sunghoon dibawah".

Ucap asisten pribadi rumah Jay

"akhhhh..kenapa mereka datang disaat aku lagi bersantai".

Jaypun akhirnya memutuskan mandi dan bersiap diri untuk turun kebawah.
Butuh waktu sebentar bagi jay membersihkan badannya,yang paing penting adalah parfum mahal dari Prada kesayangannya.

Berpakaian kaos hitam dan celana pendek berwarna abu-abu.

"

Maaf lama menunggu,aku baru bangun dan selesai mandi juga".

Jay langsung ikut gabung duduk di sofa,sunghoon dan nicholas sedang memakan cemilan yang disugukan.

"Sunghooan ah".

Panggil eomma Jay,menganggap sunghoon seperti anaknya sendiri sejak kecil.
Dengan sigap sunghoon memeluk eomma jay sebagai tanda sapaan.

"Badanmu semakin kurusan,apa kamu diet?".

Sunghoon menggeleng,

"Jay juga sama,kamu nicholas yah.Lama tidak kemari jadi lupa".

Nicholas berdiri dan bersalaman kepada eomma jay

"Kalian disini lama atau menginap tidak apa-apa,daripada jay sendirian.Latihan jangan terlalu capek,sayang eomma kamu besok menonton"

"Ne,eomma menonton.Dia langsung pulang setelah mendapat informasi dariku".Jawab sunghoon

Jay menatap keduanya datar,sambil.memakan camilan di pangkuannya

"Yasudah dilanjut,sayang eomma mau ke kampus dan nanti tidak bisa pulang.Karena Appa ada meeting seperti biasa".

"He em..hati-hati,apa perlu aku antar?".
Tanya jay

"Tidak".

MinYeong keluar rumah dan diantarkan oleh supir pribadinya menuju ke kampus.

Nicholas bertepuk tangan secara tiba-tiba.

"Hebat banget,seorang wanita yang mandiri.Menyibukkan diri dan menemani suami juga".

Jay melempas makanan kearah nicholas,dia mengasih tanda bahwa ada sunghoon disini.
Nicholas segera menutup mulutnya,

"Tidak apa,appa ku juga sedang sibuk.Dia sibuk menjaga putranya tetap kuat".
Jawab sunghoon

"Kalian disini mau adu akting atau apa?mengganggu tidurku saja"
Jay mendapat timpukan dari Sunghoon

"Emm bagaimana jika kita kerumah maura,pasti eomma dan appanya sedih disana.Bagaimanapun dia adalah sahabat kita dari kecil,kemarin pulang sekolah hee hyung dari sana".
Ajak sunghoon,

Nicholas mengangguk mengiyakan,sedangkan jay tetap cuek.

"Jay ah,ini semua juga karena perbuatan kamu dan sena".

"Waduh ini mulai lagi dah".
Gumam nicholas,tanpa ikut campur dia mengambil toples berisikan camilan sedikit menjauh dari sunghoon.

"Sekarang aku bertanya,letak kesalahan aku dimana".
Tanya jay menatap sunghoon

"Yah itu,berawal dari kamu dekat dengan..".

"Jungwon".
Jay menyela ucapan sunghoon

"Jake juga lebih dulu dekat dengan jungwon,sama halnya seperti kamu dekat dengan yang lainnya.Ini hanya perihal dia usianya jauh lebih muda dariku,dan dia juga anak yang pernah menjadi musuh hee hyung".
Jelas jay

"Weit,sebenarnya jungwon ini tuh baik loh.Dia juga ramah denganku,meskipun dulu hee hyung tidak suka dengannya,tapi dia tetap ramah".
Sahut nicholas

"Kita pernah bertengkar hanya karena masalah ini kan.Aku masih membujukmu,dan aku meminta maaf berulang kali juga.Itu tandanya apa?aku tidak pernah beralih pada siapapun".
Jay tetap menjelaskan segalanya kepada sunghoon agar tidak ada salah paham lagi.

Sunghoon diam dan mendengarkan jay berbicara.

"Soal kecelakaan itu fatal,dia sampai terpental dan masuk rumah sakit.Kemudian memulihkan dirinya tanpa memikirkan siapa pelakunya,kalau aku?pasti sudah dibantai sama kakekku".
Sunghoon melotot dan memberi kode untuk tidak menggunakan kata-kata aneh karena adanya nicholas.

"Maksudku diselidiki,jungwon anak orang kaya.Dia bisa saja menyuruh siapapun itu".
Lanjut jay

"Yah oke baiklah,tidak usah kerumah maura.Lagian siapa dia?pacar aku bukan sodara bukan juga".
Ketus sunghoon berubah pikiran.

Nicholas tertawa terbahak-bahak,tatapan sinis jay didepannya dan lirikan sunghoon disampingnya pun bersamaa.

"Aneh memang,maura suka jay.Tapi jay suka sena,sena gatau suka siapa".
Nicholas kembali tertawa,

"YAHHH..siapa suka sena?jaga bicaramu,jika aku menyukai wanita jelasnya bukan dia ataupun maura".

Tegas jay meninggikan nada bicaranya.
Sunghoon menggeleng-geleng terheran.

"Atau kamu yang suka sena yah".

Nicholas menunjuk sunghoon,

"Aku,gila kamu.Bicara tidak masuk akal,bicara yang lain".

Jay tersenyum simpul,dia mengerti makna tatapan itu.

"Dahla basket saja yang dibahas,kita itu besok tanding.Aku mau beli sepatu,kau ikut".

"Emm aku juga pengen belanja sih,sepatu jaket tas topi dll".
Jawab jay,

"Traktir dong jay".
Sahut nicholas menunjuk kepala tandanya meminta topi.

Jay mengangguk,

"Aku juga mau membelikan hee hyung sesuatu,supaya dia semangat basket nanti dan bisa menjadi unggulan.Ini kesempatan untuknya ssbelum lulus sekolah".

Sunghoon tersenyum,

"Aku tunggu didepan jay ah".

Jay menuju kekamar mengambil hp,jaket,topi,masker dan lainnya.

Sunghoon dan nicholas menunggu di depan,diteras rumahnya.

"Padahal kita niatnya belanja sepatu,kenapa jay belanja banyak".

Sunghoon tidak menghiraukan omongan nicholas,dia asik membalas pesan.

"Jake bilang dia tidak ikut,sedang keluar bersama hyungnya".
Ucap sunghoon.

Jay sudah rapi,kini dia tidak membawa mobil.Mobil yang dipakai adalah milik sunghoon.

Ketiganya sedang bersiap keluar membeli keperluan untuk besok.
Meskipun sudah memiliki sebelumnya,namun mereka termasuk anak yang berada.Jadi sudah terlihat gaya kehidupan dari masing-masing.

Nicholas yang mengendarai mobil,sunghoon disampingnya dan jay dibelakang.

Jay
Jungwon ah,apa kamu sudah bangun.Bagaimana kondisimu?hyung tidak bisa mengantarmu pulang,karena hyung baru mendapat kabar tadi pagi.

Jay mengirimkan pesan kepada jungwon,untuk memastikan bahwa teman yang dia selamatkan sudah baikan.

Jungwon
Aku sudah bangun dari pagi,habis jalan sehat dengan sunoo hyung.Kemarin mendadak hyung,karena sena noona yang mengajakku,sekarang dia dirumah.Kami bersenang-senang.
Read..

Jay membaca saja pesan balasan dari jungwon.

"Sena tidak mengabari ku terlebih dahulu,padahal dia dalam masa sulit.Jika terjadi apa-apa dengannya,aku akan menyalahkan sena paling pertama".
Gumam jay

"Sudah sampai kita,ini pakaian khusu cowok.Didalam juga ada banyak pilihan sepatu dan topi,gaperlu mahal yang jelas modis".
Jelas nicholas

Jay dan sunghoon mengikuti saja,meskipun mereka berdua tidak selalu memberi barang secara langsung.

Sampai diparkiran mereka bertiga langsung bergegas menuju ke dalam,nicholas sunghoon dan jay memasuki store pakaian untuk laki-laki baik hoodie jas dan perlengkapan sport lainnya.

Jay mulai tertarik dengan topi cream yang dia pegang.

Sunghoon mencoba kemeja hitam,sudah lama dia ingin membeli seperti itu.

Nicholas mendapatkan hoodie dengan warna favoritnya.

"Jay ah ini sepertinya sangat cocok untukmu".
Sunghoon memberikan baju hijau army kepada jay.

"Oke bagus,aku akan membelinya untukmu".

Nicholas dan jay sontak terkejut bersamaan.

"Tapi nanti belikan aku sepatu".
Lanjut sunghoon.

Jay menggeleng dan diam saja,untungnya sunghoon ini temannya dari kecil.Jadi dia paham betul sama kelakuannya.

Mereka bertiga menuju ke kasir bersamaan,membayar masing-masing.
Jay menatap sunghoon ketika dia sengaja meletakkan sepatu pilihannya di depan jay.

Nicholas tertawa dibarisan belakang.

Setelahnya semua selesai membayar,mereka mampir makan di cafe mall tersebut.

"Tunggu,aku akan memesannya".
Sunghoon pergi memesan makanan untuk temannya.

"Emm jay ah,aku tadi melihatmu membeli sendal kodok.Itu untuk siapa?"
Tanya nicholas

"Untukku dirumah,"

Nicholas membulatkan matanya terkejut,

"Yah untuk eommaku,ada ada saja memang".

Sunghoon baru kembali,

"Huff tidak sabar untuk besok pertandingan.Baru kali ini aku merasakan excited dengan perlombaan,"
Ucap sunghoon

"Siapa ni yang akan menjadi paling favorit,kamu atau jay".

"Aku rasa itu jake,dia bermain sangat indah".Sahut jay,sunghoon menyetujuinya.

"Aku rasa popularitas sudah tidak penting,kita tinggal beberapa bulan lagi akan lulus.Biarkan angkatan bawah yang mendapatkannya,mereka akan mendapat lejitan luar biasa".
Jelas nicholas,

"Tidak ada untungnya juga,karena popularitas hanya pandangan".

"Jay,bagaimana jika jungwon besok ada dan dia mencuri perhatian".

Sunghoon menyikut tangan nicholas.

"Sehari saja kalian tidak bahas masalah dia gabisa apa?itu urusanku diluar sekolah.Capek banget,belum lagi kalo kalian bicara didepan hee hyung nambah lagi masalah untukku".

Ucap jay,

"Tapi memang kalimat kamu itu menyakitkan,biar aku saja yang membully dan menuduh jay".

Jay menggelengkan kepalanya sama sekali tidak mengerti.

Jay : Halo jake,ada apa?

Jake : Aku dirumah kamu,tapi katanya keluar bersama sunghoon dan nicholas

Jay : iya ini di cafe,sebentar lagi pulang.Atau mau kesini juga

Jake : ahh tidak,ini penting.Nanti kalau ketemu sunghoon dia mengajakku latihan lagi

Jay mematikan telponna,kemudian kembali lanjut makan.

"Siapa?".
Tanya sunghoon

"Eomma,dia tanya aku keluar rumah atau ada dirumah".
Jawab jay berbohong,

Setelah selesai bill makanan dan minuman dibayar oleh jay.
Sudah terbiasa jay membayarkan makanan untuk teman-temannya.

Di dalam mobil mereka bertiga membicarakan mengenai persiapan basket besok.

"Jadi kamu mau aku antar kerumah Hee hyung atau tidak".

"Tidak usah,besok akan aku berikan langsung padanya.Ini sepatu yang kamu mau"
Jay memberikan totebag berisi sepatu mewah pilihan sunghoon.

"Gomawo jay ahh".

"Besok harus semangat,jangan sampai sakit atau cidera kayak dulu.Sepatu itu bisa kamu pakai juga besok,setidak membuatku senang".

Nicholas melihat jay sekilas dari kaca depan,

"hmmm..aku akan pakai,besok sepatu basketku baru juga".

"Wuhhhhh anak sultan kita".

"Em satu lagi,besok jangan lupa makan dulu baru berangkat kesekolah.Karena stamina kita akan dihajar habis-habis an".

Nicholas terus berbicara sepanjang perjalanan.

Sunghoon menatap jay dibelakang yang asik memandang luar dari jendela.

"Semoga kebahagiaan akan datang dikehidupanmu Jay ahh".
Gumam sunghoon menatap kaca yang melihatkan jelas jay.

"Emm aku turunkan di dekat minimarket saja,karena mau beli cemilan untuk dirumah.Berhubung tidak kemana-mana jadi aku dirumah seharian".

"Nanggung banget jay,gapapa aku tunggu kamu sampai selesai".
Nicholas menolak,

"Sudah dia paling tidak suka dilarang".

Jay menepuk pundak sunghoon,hanya dia sahabat yang mengerti betul.

Sampai didepan minimarket jay turun dari mobil Sunghoon,

"Aku pulang".

Ucap sunghoon,jay mengangguk dan melihat mobil melaju sampai jauh.

Terpaksa berjalan kaki sampai rumah elitnya karena jake sudah menunggu.

Barang yang dia bawa lumayan berat,sepatu kaos dan jaket.

Didepan gerbang,satpam terkejut karena melihat tuan rumahnya jalan kaki.

"Tuan muda,kenapa tidak minta dijemput saja".
Ucap sang satpam

"Tidak usah,aku berjalan dari depan
tidak cukup jauh"

Jay kemudian langsung masuk kedalam rumahnya,di ruang tamu Jake tiduran santai sambil memainkan game.Tidak mengetahui jika jay sudah datang.

"wehh".

Jake sontak terkejut ketika tas belanja dilempar kemeja,

Ternyata yang dilihatnya adalah Jay sembari melepas jaketnya,kelelahan yang dia rasakan hanya karena berjalan sebentar.

"Kenapa wajahmu terlihat melelahkan?".

Tanya jake.

"Aku tidak bawa mobil,karena dirimu yang tiba-tiba datang kerumah terpaksa aku meminta sunghoon menurunkanku didepan.Kenapa tidak memberitahuku dulu ketika kerumah?atau tanya dulu aku keluar atau tidak".
Jelas jay

"Ya aku tidak tau,mobilmu tidak ada diluar.Memangnya jalan kaki darimana"

Asisten rumah jay menghidangkan minuman dingin keruang tamu,sebelum menjawab pertanyaan dari jake dia minum terlebih dahulu.

"Dari depan sana,tidak jauh dari rumah".
Mendengar hal itu jake segera melempar bantal sofa kewajah jay.

"Crazy,melempar belanjaan secara tiba-tiba.Berlagak kelelahan ternyata jalan kaki dari depan,dasar orang gila".
Kesal jake

Jay tertawa terbahak-bahak mendengar ocehan jake.

"Ada apa kemari?"

"Aku ingin menginap,dirumah hyung ku membawa temannya,mereka akan liburan bersama jadi aku merasa sangat berisik".
Jawab jake

"Yah terserah anggap saja ini rumah sendiri datang kapan saja yang kamu mau,nanti antarkan aku kerumah hee hyung sekalian cari makan diluar".

"Memang ini semua belanjaan kamu".
Tanya jake

Ada empat kantong belanja,barang mewah bermerek.

"Ini untuk hee hyung,jake.Ini untuk jungwon,sendal lucu cocok untuknya.Ini sepatu aku pakai besok,tadi juga sunghoon minta sepatu.Kita modelnya sama warnanya beda,dan ini hoodie untukmu".

Jake tersenyum lebar membuka kotak dan melihat hoodie hitam untuknya dari Jay.

"Tadinya aku beli untukku sendiri,tapi aku tau kamu akan mengoceh tidak jelas ketika tau dari sunghoon".

Jake memakai.hoodinya dan bergaya keren.Tampan dipadukan dengan hoodie hitam sangatlah cocok.

"Aku mandi dulu jake,istirahatlah dikamar tamu."
Jay membawa belanjaannya keatas disusul jake membawa tasnya ke atas menuju ke kamar tamu.

Sampai di dalam kamar Jay meletakkan semua barang dimeja.
Kemudian dia melepaskan sepatu,dan menghidupkan ponselnya.
Ternyata ada panggilan video call dari Jungwon.
Sebelum bergegas mandi jay memanggil kembali jungwon.

Vicall

"Hai".
Sapa jay ketika panggilannya diangkat

Jungwon terlihat selesai mandi namun rambutnya masih basah,memakai kaos putih dan joger warna abu-abu.

"Hyung tadi aku menghubungimu karena sena noona mau berterima kasih katanya.Tidak tau kenapa dia tidak mengatakan langsung padamu".
Jelas jungwon,

"Hyung dari keluar rumah,hyung terlihat masih rapi sekali".

Jay tersenyum mendengar pertanyaan jungwon.

"Baru datang main bersama sunghoon dan nicholas.Memangnya sena tadi dari rumah kamu".

"He emm,dari rumah jake hyung juga tapi orangnya ga ada.Hyungnya bilang dia pergi menginap.kerumah temannya".
Diseberang sana jungwon mengeringkan rambutnya dengan hairdryer.

"Jake ada dirumah,barusan juga datang.Itu bunyi apa jungwon ah".

Jungwon mengarahkan kameranya menuju laptop yang menyala,anime sedang diputar.

"Hyung tidak pernah kerumah,jadi aku tidak akan memberitahu anime yang aku tonton".
Jungwon terkekeh mengejek jay

"Besok aku datang ya hyung,ini perbanku dilepas dan diganti plaster biasa.Kemudian ini juga,dan perutku sudah tidak begitu sakit karena tonjokan itu".

Jungwon berbicara menjelaskan kondisinya dan kontrol kerumah sakit bersama sunoo dan sena.

"Tapi tetap pakai kursi roda dan pergi bersama Baek in hyung.Jangan membantah,datang jangan terlalu awal,banyak banget nantinya anak-anak yang kepo.Apalagi kasus maura sudah menyebar".
Perintah jay,jungwon mengangguk

"Emm hyung punya sesuatu untuk kammu,sebentar".
Jay berdiri dan mengambil tas belanja berisikan sendal  warna mocca.Dia memperlihatkannya kepada jungwon,lantas senyuman muncul diwajah jungwon.

"Untukku itu hyung,itu sepertinya kebesaran."

"Tidak besar hanya saja kaki kamu yang kecil,besok akan hyung berikan."
Jungwon mengangguk

"Aku mau makan hyung,aku matikan yah".

"ANIII"
Sahut jake dari ambang pintu,

Jay terkejut dan menoleh ke arah jake datang.

"Jangan dimatikan,biar aku mengobrol denganmu.Jay akan mandi jadi jake menggantikan".
Jungwon terkekeh

"Bagaimana kondismu?".

"Kenapa kamu tanya,kan kamu satu komplek.Lagian masuk kamar gak ketok pintu dulu,bikin orang terkejut saja".omel jay,

"Udah,kamunya aja yang tidak dengar.Sana mandilah,aku akan bicara dengan pria imut ini".

Jake mendorong jay dan dia langsung duduk ditempat jay.

"Aku baik hyung,ini semua sudah diganti".jawab jungwon,

Jay bergegas mandi,.

"Jangan lupa tetap istirahat,jangan lupa kunciin pintu kamar,rumah atau sewa saja satpam jungwon".

"Tapi kan satpam komplek kita sudah ada hyung,biarkan saja.Paling penting takutnya sewaktu-waktu K hyung dan eomma datang.Bagaimanapun ini rumah mereka juga".
Jelas jungwon,dia sembari makan.

"Iya tetap waspada,eomma ku mengirimkan makanan untukmu sudah kamu makan".

Jungwon menggeleng,

"ini kamu makan lagi,lihat itu pipinya semakin menggembung".
Ejek jake.

"Ya sudah hyung matikan yah,makan yang kenyang".

"Byee hyung,salam juga untuk jay hyung yahh"

Panggilan video call selesai,jake mamtikan hp jay dan meletakkan di meja.
Tiba-tiba jay keluar kamar mandi.

"Senang sekali bisa melihat jungwon kembali sehat dan berisi.Dia merasakan kebebasan ketika sendiri".

Jay yang mendengar menatap aneh jake berbicara di depan kaca.

"Aku malas sekali keluar rumah,apa aku kasih besok yah sekalian sendal untuk jungwon".

Jake menghadap ke jay,dia berusaha berpikir mengenai ide.

"Suruh kesini saja,kita menginap bersama".
Jake memberikan usul yang hanya mendapat sebuah gelengan dari jay.

"Wae?".

"Hee hyung masih marah padaku karena maura masuk rehab,sena juga mendapat cengkaman itu.Aku berusaha menjelaskan tapi mengapa susah sekali dia mengertiku".

"Dia tidak marah,sedikit kecewa".

Jay membaringkan badannya dengan memejamkan mata.Namun matanya terbuka satu menatap jake yang masih duduk di hadapannya.

"Yahh..kamu mau melihatku sampai tertidur pulas.Kembali keruang tamu".

Jake terkekeh,jay yang pemarah mudah emosi harus bersabar menghadapi sikap.dari jake.

Setelah mandi jay langsung istirahat,semakin lamanya waktu dia mulai terlelap.

Sore hari yang membuat nuansa ngantuk menjadi nyata.

Dikamar tamu jake bermain laptop menonton pertandingan basket dari luar negeri,dilihatnya untuk melatih skil skil yang pelajari dari youtube.
Mungkin nanti malam mereka berdua akan berlatih,












•••

"Maafkan aku,misiku membunuhnya telah gagal kembali.Akan aku coba sampai aku bisa memberikan darah segarnya ke tempatmu ini.Dialah yang menyebabkan semua ini terjadi,aku terjebak dalam kerumitan peraturan yang dibuat secara konyol,hingga aku kehilangan dirimu.Anakku dalam masa pengincaran,dia akan aku jaga hingga aman.Sementara masa sakitnya yang belum pulih,biar aku yang membalasakannya".

Rambut pirang berpakaian hitam berdiri tegak menaburkan bunga wangi sembari tersenyum sinis.
Mengepal bebatuan menatap tanah berpikiran penuh dendam.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top