menuju kelulusan

Setelah libur sekolah cukup lama kini kembali seperti hari biasanya.Banyak perubahan didalam sekolah,cat warna berbeda,tempat duduk bersantai yang dipindah.Pepohonan juga sedikit berkurang,tanaman bunga matahari sudah tidak ada.
Kamar mandi kini diberikan cctv setiap pintu masuk baik laki-laki ataupun perempuan.Lapangan basket telah dirubah warna,ruang latihan taekwondo ditambahkan menjadi dua.

Karangan bunga duka sudah bersih tidak ada lagi.Memori baru harus tercipta,melupakan semua yang pernah terjadi.

Dan kabar bahagianya adalah pemenang lomba basket yang sempat belum diakhiri dengan indah sudah terjawab.

Nicholas nafasnya tersenggal-senggal menuju keruang kelas,disayangkan sekali teman satu team basket belum datang semuanya.

"Ada apa?".
Tanya naneun,

"kabar baik,kamu liat kan tadi dimading depan".

Naneun mengangguk,

"Ga asik,biasa saja karena itu bukan Jay atau Heseung oppa".

Ketusnya.

Senyuman nicholas lebar menyambut kedatangan heeseung.Ekspresi yang terpaut sepertinya cukup gembira juga,bahagia menyambut kemenangan sekolah.

"Aku tau hyung kamu pasti senang,aku datang diawal juga terkejut tadi".

"Ini pencapaian akhir kita sebagai angkatan 3.Hadiah paling indah sebelum kelulusan,nanti kita dipanggil kedepan layaknya seorang pahlawan".

Ocehan nicholas terus menerus tidak berhenti.Pendengar yang baik,dewasanya juga bisa menyenangkan banyak orang.Heeseung sebenarnya merasa bahagia ada sedih juga ada.
Selama satu hari tidak ada kabar dari teman dekat yang lain.Mengirim pesan kepada Sunghoon tidak ada respon,kepada Jay juga tidak aktif.

"Hyung,aku ke kelas dulu".
Pamit Jungwon di halaman parkiran mobil,dia sambil lari antusias bertemu teman-temannya.
Belum sempat Jay menjawab sudah kabur duluan.

"ayo,ke kelas.Kamu sendiri yang memintaku mengijinkan masuk sekolah".

"Lagian apa yang harus ditakutkan?".

Berlagak ketus kemudian meninggalkan Jay.

Tidak lama mobil Jake datang disusul mobil Sena.Sunghoon berhenti sebentar,kerinduan terhadap teman debatnya itu ada.

"Yah sunghoon ah".
Jake lari merangkul sunghoon dengan senang,candaan dilontarkan.

Jay menatap kedatangan Sena,dia melihat sena tersenyum kearah sunghoon dan jake.

"Jangan bertanya diluar topik mengenai sekolah,batasan itu diperlukan".Jay menahan langkah sena dengan berdiri di depannya.
Wanita baik ini hanya kurangnya cuman satu,tidak bisa menahan untuk pertanyaan kepo.

"Kemarilah teman,ada pengumuman di mading."

Sunghoon acuh ajakan Jake menuju mading.

"Apa??"

Jay meninggalkan sena sendirian.Perasaan benci bisa saja terjadi apabila diantara keduanya sudah kuat menyembunyikan perasaan.Kebaikan sena tidak pernah dinilai dan dihargai.Makanya memilih dekat dengan jungwon dan sunoo,

Di mading jake meminta semua siswa memberikan tempat dan giliran pada murid yang baru datang.

Jay membuka lebar mulutnya terkejut akan hasil akhir pertandingan,senyuman sunghoon ceria dan indah.

"Sunghoon ah,di akhir kamu memang keren.Pantas kamu mendapatkan siswa terfavorit tahun ini sampai tahun depan".
Puji seorang siswa seangkatan.

Wajah tampan sunghoon dipajang dengan gelar siswa terfavorite menggantikan Jungwon.

Kebanggakan luar biasa,keinginan dan mimpi mendiang appa nya juga terwujud.

"aigoo terlihat bangga sekali".
Suara nicholas dari arah samping berjalan bersama heeseung dan naeun.

"Selamat yah".
Ucap nicholas.

"Maaf hyung,aku tidak menduga ini semua".

Keinginan besar yang didapatkan sunghoon juga keinginan besar heeseung yang dulunya sebagai bentuk balas dendam kepada anak taekwondo.

"Tidak apa-apa,justru hyung berterima kasih karena berkat kamu taekwondo kita turunkan dan ekskul basket semakin luas,taekwondo juga sudah dipersempit lagi ruangannya".
Jawab heeseung tegas dan bangga.

Jake diam membisu sembari melirik Jay disampingnya,takut melukai perasaan hatinya.

"Nee hyung.Namaku akan selalu dikenang sampai aku lulus."

'Itu saja karena jungwon mengalami luka berat hyung,coba saja dia tidak mengalami semuanya pasti nama dan wajah imutnya akan masih terpampang sebagai legendaris'

Gumam Jay menatap papan mading.

Semuanya memutuskan untuk kembali ke kelas.Sebelum pelajaran dimulai,maka tidak boleh ada yang terlambat masuk dan mengikuti pelajaran pertama.

.

.

.

Kringgg...

Istirahat pertama bel pun berbunyi.Makan siang sudah dijamkan kembali seperti dulu,suasana sekolah masih sama hanya nuansa yang berbeda.
Jungwon memasukkan beberapa buku di laci bangku,merapikan bajunya sedikit lusuh.

Di ambang pintu sudah ada Sunoo menunggu.Teman yang lain juga bergabung,terutama team ekskul taekwondo.

"Lapar,kita ke kantin dan setelahnya bersantai di ruangan taekwondo kita".

Ajak teman Jungwoon saat ini sebagai ketua grup.
Sepanjang perjalanan mereka bercanda dan melempar tawa.Cukup dekat menuju ke kantin,sehingga tidak perlu tergesa-gesa.

Sampai dikantin diambang pintu terlihat angkatan 3 semua.Beberapa seangkatan dengan mereka juga ada,hanya saja ruangan pengambilan makan siang dipadati angkatan 3.

"Makan yang banyak yah".
Sapa seorang guru mereka berempat.

"aku langsung tidak selera melihatnya".

Sungchul mengucapkan kalimat seperti itu setelah disadari Jungwon temannya melihat sekumpulan team basket di meka kantin.

"Tujuan kita makan siang bukan lainnya".

Keempatnya langsung mengambil nampan dan mulai memilih menu untuk mengisi perut.

Sunoo mengambilkan kimchi Jungwon,telur rebus diberikan kepada Sungchul.

"Belum sempat membuat kenangan baru sudah tergeser"

Salah satu siswa angkatan 3 memberikan sindiran disaat suasana kantin sunyi,alhasil semuanya mendengar.

Masih tetap diacuhkan dan cuek atas perkataan apapun,justru jungwon tidak akan menggubrisnya untuk menghargai kakak kelasnya.

"Tadi enakan balik ke kelas saja".Bisik Sunoo ketakutan.

Jungwon memberikan isyarat untuk tidak mendengar apapun.

Ada satu meja kosong yang bisa ditempati makan siang bersama teman yang lain.

"Jungwon ah,temanmu berharap banyak padamu tetapi kamu memiliki masalah berat".

"Kalian masih junior,ekskul itu juga dari lama sepi peminat.Ingat sekali dulu teman kita terluka hingga kaki bengkak beberapa bulan".

"Sudah lupakan saja,kita tau dia pasti tidak terima".

Sindiran dan perkataan hinaan masih diberikan.

Sunoo seorang pria paling mencemaskan segala keadaan,paling takut akan terjadinya sebuah masalah.Meskipun mencoba bersikap tenang seperti teman lainnya tetapi keringan di wajahnya tidak berhenti.

"hhhhh...yah sunoo ya.Ada apa?kamu penyakitan".
Keringat itu menjadi bahan tawa,

"Bentar aku ambilka tissue untukmu".

Chanbing angkatan 3 beranjak dari bangkunya menghampiri meja Jungwon dan yang lain makan.
Entah sengaja atau tidak,gelas ditangannya berisikan jus melon tumpah dirambut Jungwon semua hingga basah.

"hah"

"oh"

"wah"

Semua siswa siswi dikantin terkejut menyaksikan hal tersebut.

Bukannya menyesal dan meminta maaf,justru perlakuan keji itu menjadi sebuah tawa.

"Tidak sengaja Jungwon ah,maaf".

Brakk..

Meja itu Jungwon pukul menggunakan kepalan tangan,berdiri tepat dihadapan kakak kelasnya dengan tegas.

"Apa?mau apa?menantangku berkelahi,kau tidak ingat kondisimu saja suka lemah hah."

Masih tetap diam mengendalikan amarahnya,tanpa memperdulikan lagi Jungwon segera berlari meninggalkan kantin menuju ke kamar mandi.

Sunoo dan lainnya ikut pergi dan menyusul Jungwon.

"Parah si.Mereka takut atau sedang mengadu ke kantor guru".

"Hinaan yang pantas untuk si sombong dan si biang masalah.Gara-gara dia kan,sekolah kita dimasuki penjahat pembunuh".

"Hidupnya saja tidak jelas.Aku dengar-dengar dia ditinggalkan sebatang kara oleh eommanya".

Changbin dan siswa lainnya saling menjatuhkan.Mereka seorang pria,namun hatinya keji bahkan saling melontarkan kalimat hina dan membuka aib.

Di depan perpustakaan team basket begitu ceria setelah selesai merayakan kecil-kecil an keberhasilan bersama pelatih basket.Sementara menunggu Heeseung hyung mengembalikan beberapa buku yang tersisa,tidak inginkan lagi karena kurang tiga bulan lagi mereka akan lulus.

Jake merangkul pundak Jay,itu kebiasaannya ketika diam berdiri.

"nanti kita pesta dirumah".
Ajak Sunghoon,

"Rumah yang mana.Kamu kan tinggal bersama Jay".

Jake kesakitan diperutnya karena disikut oleh Jay,nicholas belum tau berita ini.

"Nanti aku kabari di grup,karena sudah lama aku tidak mentraktir dan juga Jake akan bermain gitarnya nanti".Usulan Jay menambahkan dan mengganti suasana.

Beberapa siswa saling tertawa ketika melintas di depan Jay dan temannya.Siswi juga membicarakan hal penting.

"aku dan Sunghoon akan ke kantin,kalian tunggu di halaman depan kelas saja.Ada yang mau nitip?".

Layaknya seorang murid ketika ke kantin pasti menawarkan titipan makanan atau minuman ke yang lain.Sayangnya semuanya hanya menggeleng karena sudah kenyang.

Jake pergi bersama Sunghoon membeli makanan favorite mereka berdua,dan 3 pria yang lain menuju ke titik temu yang diminta Jake tadi.

.

.

.

Sampai dikamar mandi Jungwon menutup pintunya untuk fokus membersihkan baju dan rambut.Sengaja dikunci karena akan telanjang sementara waktu.

"Aigoya,jusnya berwarna hijau.Pelajaran tinggal 1.Ini bagaimana membersihkannya".
Mencari akal dengan melihat sekitar,ada handuk putih dan tissue kamar mandi.Perlahan mengelap lalu membilas dengan air sedikit demi sedikit.Rambutnya lengket,sengaja dia mandi terlebih dahulu sembari mencoba mengeringkan baju menggunakan gantungan baju yang tersedia dikamar mandi.Perlahan menghapus menggunakan tissue basah,lalu dia dekatkan dengan AC.Paling tidak sudah hilang bau jusnya meskipun tidak begitu putih kembali.

"Jungwon ah...buka pintunya,kamu baik-baik saja kan".
Ketuk Sunoo dan teriak.

"Jungwon bolehkah kita masuk".

"Sepertinya Jungwon membersihkan badannya.Kita tunggu saja disini".

Dengan teliti membersihkan jus lemon di bajunya bagian bahu dan belakang.Rambutnya basah karena terpaksa harus mandi lagi,

"memangnya apa hubungannya kemenangan ini denganku.Mereka bukannya senang dan merayakan kemenangan malah membullyku kembali".Celoteh Jungwon,

Setelah dibilas dengan air bersih,sedikit noda yang tersisa.Meskipun harus memakai seragam dalam keadaan sebagian basah dan kering.Itu dia lakukan dengan cepat tanpa memperburuk suasana.

Wajahnya yang tampan dan imut,semua orang menyadari itu berbeda dengan Jungwon sendiri.Menatap cermin memastikan rambutnya tidak berantakan.Sekolah elite,terdapat handuk sekali pakai didalam.

.

.

.

"iya iya,jika kita lulus nanti pasti yang menikah terlebih dahulu Heeseung hyung.Dia kan tua".

Tawa nicholas menggoda teman yang lahir lebih dahulu dalam satu circle.
Sunghoon menyantap makan siangnya baru beli dari kantin bersama dengan Jake.

Jay dengan usil mengambil makanan Sunghoon tanpa meminta,hal ini sudah terbiasa dilakukan ternyata.

"Tadi dikantin katanya ada kerusuhan sedikit,ibu kantin sendiri mengatakannya".

Informasi dari Jake kepada teman yang lain.

Jay menerima pesan berulang kali,ditengah obrolannya dia fokus membalas pesan tersebut.

"Sunghoon ah,hyung minta".
Permintaan Heeseung segera dituruti.Mulut yang terbuka siap menerima suapan dari yang paling termuda di circle basket ini.

"em nanti kalian ke kafenya duluan saja yah.Aku ada pesan dari Appa untuk menyampaikan sedikit pesan penting kepada kepala sekolah".
Ucap Jay setelah fokus membalas pesan yang masuk.

Setelah bersantai di istirahat yang cukup panjang,kini mereka berniat untuk masuk ke kelas karena sebentar lagi akan pulang.

***

"sebentar lagi setelah kelulusan saham akan turun dan diberikan".

"Untuk itu sang pemiliknya harus bisa didatangkan".

Sebelum meeting penting dimulai beberapa staff perusahan asik mengobrol.
Sembari menunggu ceo masuk kedalam ruangan dan memulainya.

Baru saja dibicarakan ceo () datang memasuki ruangan diikuti satu asisten pribadi dan satu tangan kanannya atau kepercayaan dilapangan.

Kasus pistol sudah tidak dihiraukan,namun masih dalam pencarian bagaimana pistol sebahaya itu bisa hilang.Untuk cctv diruangan begitu cepat hilang.Hanya saja ceo tersebut dengan cepat melupakan masalah ini.

"Baru-baru ini ada sebuah rumor bahwa cucu dari ceo j2ww mengadopsi adik kelasnya sebagai adik angkat dan tinggal bersama.Alasannya begitu kuat dari Park Jay,ingin melindungi dari sebuah bahaya dan ancaman pembunuhan".

Asisten kakek Jay membacakan laporan berita yang didapatkan.

"Menurut informasi dan bukti,Jay menemukan bendera perusahaan kita terakhir kali didepan cafe.Setelah dia melihat adik kelasnya dikepung dan hampir dibunuh dengan tembakan api".

Penjelasan masih berlanjut,semua orang mendengarnya.

"Hingga pada sebuah tragedi penembakan secara sengaja di sekolah.Sasaran yang salah,adik kelas Jay menjadi tujuan utama dan itu gagal.Sehingga korban pembunuhan adalah sepupunya sendiri juga teman dekat Jay".

Wahhhh

Terkesima mengenai informasi yang ada.Kakek Jay tepatnya memimpin,dia tertegun heran dan bangga dengan cucunya.Ada sebuah ketegasan disana..senyuman singkat terlihat.

Meskipun perusahaan cukup terkenal jahat namun dia sendiri tidak akan membiarkan cucu kesayangannya terjun kedunianya sendiri.Ada keinginan lain yang diimpikan.

"untuk pelakunya sendiri,apakah dia sudah ditangkap?".Tanya kakek Jay

Dirasa bahwa hal ini cukup membahayakan cucunya di luar rumah maka semua informasi harus didapatkan dengan lengkap.Tangan Kakek Jay memerintahkan Hee-young sebagai kepercayaan penjagaan dirinya untuk mendekat.

"Usut hal ini,tuntaskan sampai semua keluarganya".Bisik Kakek Jay.

"emm..namun sayangnya untuk identitas pelaku disembunyikan oleh menantu dari CEO Park sendiri atas permintaan putranya.Itu yang tertulis,ada tambahan juga privasi pelaku telah dijaga ketat sampai hukuman selesai dijatuhkan".
Jelas asisten.

"Maaf tuan.Saya rasa memang hal ini tidak begitu penting,karena sudah biasa antar pebisnis selalu melakukan tindakan diluar nalar bahkan disekolah.Bisa saja ini antara pebisnis dengan pebisnis yang lain.Namun yang menjadi titik berita ini adalah tuan muda Jay sendiri yang turun tangan".

"Benar sekali.Sampai rela mengadopsi korban ancaman hanya untuk melindunginya".sahut karyawan yang lain didalam ruang meeting.

"Satu lagi point pentingnya.Pelaku berarti masih ada kaitan dengan peruasahaan ini,karena saya yakin Jay melakukannya supaya pelaku takut dan tunduk atas realita perlindungan cucu dari J2WW".

Saling berpendapat dan mengeluarkan komentar diluar topik meeting.Sang asisten diminta untuk segera mengupload data terbaru mengenai perusahaan dengan yang lain.Sedangkan kakek Jay kembali ke ruangan dengan cepat bersama laki-laki kekar kepercayaan dirinya.

"Aku ingin membicarakan hal penting secara empat mata"

Perintah singkat yang selalu dipatuh i.Pasti akan seru nantinya,apalagi selain keributan dan ikut campur urusan cucunya.

***

"dulu aku pernah mengangkat piala itu sangat tinggi,berharap bisa membanggakan keluargaku meskipun itu tidak mungkin.Sampai aku melukai kaki heeseung dengan ketidak sengajaan,berbuah sebuah dendam dan amarah.Akhirnya ekskul yang ku gemari bersaing dengan heeseung hyung teman se team ku dulu.Bagaimana mungkin aku menjatuhkan nya lagi,di sekolah ini harapan unggul adalah impian besar.Aku tidak pernah mengenal adanya member basket bernama Jay dulu.Terdengar berita dia kritis dan koma selama satu bulan insiden yang fatal sekali".

Pikiran Jungwon berisik sekali sampai dia mulai kembali memutar kenangan masalalunya yang indah.Senyuman itu terbilang pahit,bukan menutupi diri.

"hai".

Sapa Sena datang bersama dengan Sunoo sahabatnya.Mendapati Jungwon berdiam diri dihalaman sekolah.

"Kamu melamun sendirian dari jauh,seperti memikirkan masalah berat saja".Sunoo selalu mempunyai candaan tersendiri.

"Ucapan dan tindakan kakak kelas tadi jangan dipikirkan,yang terpenting kamu tidak dibuat terluka".tambah Sunoo

Senyuman manis Jungwon mengingat dirinya berwarna hijau dan bau melon.

"Are you okay Jungwon ah?".

"ha iya noona.Aku hanya teringat moment pertama kali bertemu Jay hyung dulu hingga dia menjadi sahabatku bahkan saudara tiriku sekarang".ucap Jungwon mengganti topik,sementara Sena tidak mengetahui berita pembullyan yang terjadi dikantin tadi siang.

"Indah bukan,kamu harusnya tau memang dalam kehidupan ada beberapa yang harus kita nanti dan tinggalkan.Banyak sekali,nikmati indahnya saja".Sena mengatakan hal yang jujur.

"Aku merindukan eomma dan hyungku,rasanya setiap nafasku juga tidak berguna jika masih tidak bertemu keduanya.Pemakaman appa juga dimana,jika diberi kesempatan aku ingin melihatnya pertama kali".

Sena menatap wajah sendu dari pria malang itu.Tampannya berubah menjadi kesedihan saat ini.

"Boleh noona membantu kamu menemukan keluarga kamu tidak".

"Noona jangan,berbahaya dan aku takut jungwon dalam masalah lagi".
Sunoo memberikan saran beriringan dengan resiko yang pasti akan terjadi.

"Kenapa??apa salahnya dicoba,dia tidak harus seperti ini dengan diam menantinya.Perjuangan itu indah hasilnya,makanya kita mulai dari yang paling terkecil,yaitu pergi ke daerah eomma dia lahir".

"TIDAK".

Suara keras dari arah belakang.Nada tegas itu tidak asing sama sekali,Sunoo membulat terkejut melihatnya sampai pipinya memerah.Jungwon langsung berdiri menghadap sahutan seseorang.

Jay.

Tidak sendiri,ada dua temannya yaitu Sunghoon dan Jake disampingnya.Mereka bertiga diminta mengembalikan buku paket ke perpustakaan sebelum hari kelulusan. Tatapan amarah ketiganya terlihat jelas,hanya satu yang paling terlihat.Dia adalah Jay yang enggan menerima orang lain untuk ikut campur.

"Kamu mau mencoba bermain-main dengan nyawa seseorang hah?".
Tanya Jay mendekat,sangat dekat didepan Sena sampai wanita cantik ini tidak bisa menatap begitu lama.

"Kamu itu akhir-akhir ini terlalu super protektif dan problematik sekali.Dia punya keluarga yang masih ada,identitas jelas apa salahnya membantu dia?".

Jawab Sena sembari mendorong tubuh Jay menjauh.

"Sena stop"
Larang Jake.

"Aku tidak paham mengapa kalian seperti merahasiakan sesuatu.Terutama kamu,ada banyak tanda tanya yang harus dipertanyakan.Apa tujuan kamu tiba-tiba mengadopsi dia kemudian berjalan seolah kamu ingin membantunya nyatanya kamu merubah hidupnya".

"hentikan omong kosongmu".
Singkat Jay membantah tuduhan itu semuanya.

"Sena noona benar."

Ucapan Jungwon tidak bisa dimengerti saat ini,mendapat tatapan tajam dari ketiga sahabat juga hyungnya tersebut.

"Apa??apa kamu bilang.Benar?apanya yang benar.Jungwon kamu masih terlalu jauh untuk memikirkan ini,berjanjilah denganku untuk tidak mengambil tindakan aneh,kesehatan kamu paling terpenting."

Jake memberikan kalimat penenang dan membujuk untuk tidak memperkeruh suasana.

"Tidak ada untungnya disini.Biar aku yang menjelaskan semuanya tanpa ada orang yang sok tau."

Jungwon melepaskan tangan Jay yang meraihnya menuju parkiran.

"aku ingin sendiri beberapa waktu hyung".

Tanpa menunggu waktu lama,Jay terpaksa menarik tangan Jungwon dengan paksaan.

Bukannya paksaan,sebenarnya dia tidak tega melakukan penarikan seperti ini,bisa saja Jungwon merasa kesakitan.Meskipun itu dia sama sekali tidak memberontak.

"stop".

Sunghoon menahan sena,

"sangat kelewatan batas sekali sikapmu saat ini,tidak bisakah kamu ikut serta pada kita".ucapnya.

Tidak ada berdebatan lagi kali ini,kekecewaan diantara mereka pasti akan terjadi.Tindakan sena sangat tidak baik untuk meracuni pikiran Jungwon kembali mengingat keluarganya.

Sunghoon dan Jake kembali ke kelas,kurang dari 10 menit bel sekolah berbunyi.

"Apa Jay hyung akan memarahi Jungwon atau membantunya atas kejadian tadi".

Gumam Sunoo.

"Sebanyak apapun mereka berusaha menghentikan langkahku,justru itu membuatku semakin yakin.Jay beserta teman dekatnya sangatlah tidak beres saat ini,mereka pelajar tapi bisa saja pikiran itu diluar nalar".

Sunoo memicingkan mata ketika mendengar kalimat menakutkan itu,tidak tau kenapa sekarang teman dekatnya ini mulai menjadi seorang detektif.

.

.

.

Di parkiran mobil sudah banyak siswa dan siswi yang pulang,

Team basket berjalan bersama menuju ke parkiran.Nicholas akan mengantarkan Heeseung pulang karena searah.

"Em Jake.Kamu antar Jungwon dan Sunghoon pulang,aku ada keperluan dengan kepala sekolah."

"Dimana Jungwon".

Jake celingak celinguk tidak ada kedatangan Jungwon dan Sunoo.

"Itu mereka".

Wajah datar Jungwon terlihat,tadi sedikit ada nasehat cukup panjang dari hyungnya sendiri.Bahkan kini mereka berdua tidak bertegur sapa sama sekali,hal ini dimaklumi.

"Kita pulang dulu,hati-hati dijalan nanti Jay ah".
Ucap Jake.

"Jangan lupa beli makanan yang banyak,aku akan sangat lapar nanti setelah urusanku selesai".

Sunghoon hanya mengangguk dan tersenyum mendengar hal tersebut.

Mobil Jake tersebut sudah pergi terlebih dahulu.Jay memakai kacamata hitamnya dan pergi ke arah utara tempat mobil siswa yang lain terparkir.

"Hahahaha ternyata dugaan kamu salah,siapa bilang menakutiku tadi bahwa jungwon sekarang adik tiri Jay si kaya raya.Dia pasti akan marah dan menghajarmu".

"hahahahaha"

Angkatan tiga yang membully Jungwon begitu riang sekali merasakan kepuasan saat ini.Menuju ke parkiran percaya diri tanpa rasa bersalah.

"Dia itu tau diri,untungnya begitu cepat sadar bahwa dia hanya anak angkat,makanya tidak mengadu".
Sahut teman yang lain.

"eh...ehhh...anu..kawan lihatlah kita dalam masalah itu sekarang".
Ucap temannya gugup melihat sesuatu ke arah parkiran.

Sangat mengejutkan,Jay berdiri tegas memakai jaket hitam dengan kacamata hitam bersandar di mobil (),pembully adiknya tadi siang.

Meskipun mereka datang bertiga,tapi Jay tidak peduli itu.

"Bagaimana?ketenangan hidupmu hanya sampai jam pulang sekolah.Saat ini kau harus menerima"

Brakk...

Chanbing mendapat pukulan diperutnya,hingga wajahnya memerah.Jay menarik tangan dengan kuat,kemudian dia pelintir kebelakang kemudian mendorongnya didepan mobil.

"Siapapun yang menyentuhnya bahkan menyakitinya akan berhadapan denganku.Dia menjadi bagian dari hidupku saat ini,bahkan dimobil pribadiku ada pistil api.Kalian bertiga bisa saja kubuat tersisa nama dan akan dikenang".
Ancaman Jay

"Jay ah jay ah,kami minta maaf sungguh kami menyesal dan minta maaf.Tolong jangan bunuh aku".

"Aku juga Jay,sebenarnya aku tidak ikut menuangkan jus itu aku hanya menertawakan saja,sungguh aku berkata jujur".

Chanbing masih dilemahkan oleh Jay dengan menahan sakit.

"Lihat,bahkan temanmu jauh lebih pengecut".

Brakk..

Kepala yang dibenturkan hingga keluar darah dihidung pria malang tersebut.Melihatnya sudah terluka,Jay melepaskan dan mendorongnya kepada kedua temannya.Karena ketakutan akhirnya mereka bertiga segera memasuki mobil dan dengan cepat menancapkan gas meninggalkan sekolah.

"Aku tidak peduli apakah besok sekolah akan menghukumku,yang jelas rasa sakit yang mereka terima sangatlah pantas dengan ulah pembullyan kepada adikku".

Gumam Jay masih berdiri ditempat.

Flashback

Ditengah gurauan dan obrolan mereka berlima,pesan masuk di hp Jay berulang kali.

Sunoo
Hyung aku harus mengatakan ini padamu,sebenarnya tadi Jungwon telah menerima pembuly an dikantin.Dia tidak keluar dari kamar mandi cukup lama,aku rasa dia sangat malu dan terluka.Chanbing hyung telah menuang jus melon dikepala Jungwon,sehingga bajunya kotor.Aku pikir dia menangis didalam sendirian.

Membaca pesan ini kemarahan muncul dalam benak Jay,dia tidak mau menunjukkan hal ini dihadapan temannya.Sehingga harus berbohong membuat alasan yang lainnya.

Jay telah menepati janjinya kepada mendiang Baek In Hyung untuk selalu melindungi sepupunya itu semasa dirinya masih sendiri.

Tanpa waktu lama,Jay melajukan mobil mewahnya pergi dari sekolah setelah urusannya selesai.














Next ...

Spoiler

"Sudah aku katakan bahwa jangan ikut campur,ini akibatnya jika aku mempercayakan itu.Baru satu hari,dia sudah hampir tertabrak yang kedua kalinya.Letak pikiran mu terlalu kosong,egoismu itu masih sama".

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top