Latihan terakhir


Jay berada didepan rumah sunghoon,dia sudah memiliki janji untuk menjemput sahabatnya itu,menebus kesalahan karena telah berpikiran menuduh sunghoon pelakunya.

Sunghoon menutup gerbang tanpa menenteng tasnya,

"Kenapa kamu selalu membawa tasmu?".

Jay melihat tasnya yang dia bawa

"Ahh aku hanya ingin saja".
Jawab jay santai,gayanya yang tetap sok cool.Berkacamata hitam rambut hitam klimis menampakkan ketampanan.

Disisi lain sunghoon tak kalah tampan,memakai seragam yang dibalut rompi coklat.

"Itu bajumu jay,kamu kabur dari rumah".

Tanya sunghoon yang baru masuk.mobil hendak memasang sabuk pengamannya.

"Tidak juga,aku mau mengantar ke laundry dari kemarin tapi lupa".

Sunghoon mengangguk paham tanpa curiga.

Ditengah perjalanan jay ingin memberi informasi.penting,berhubung sunghoon fokus menatap arah depan tidak memainkan hpnya lagi.

"Sunghoon ah,ternyata pelaku yang menabrak jungwon adalah maura dan satu temannya bitna".
Ucap jay

"Darimana asalnya berita ini.Jangan langsung percaya,mobil di cctv merah,sekarang mobilnya berubah warna".
Jawab sunghoon

"Dia merubahnya setelah menabrak,setelahnya dia memainkan rencananya".

Sunghoon menatap jay,

"Dan kau tau senalah yang menemukan bukti semua ini".

"Sena,sejak kapan dia ikut campur juga urusan ini.Tidak tidak,itu akalnya saja supaya bisa menuduh maura kembali,mereka berdua kan tidak pernah akur sama sekali".
Sunghoon tidak mudah percaya

"Tapi kan mereka awalnya berteman,gatau kenapa bisa jadi seperti sekarang.Jika kamu tidak percaya tidak apa,tapi itu memang faktanya".

"Jelasnya mereka begitu kamu penyebabnya".
Ejek sunghoon

"Terserah,aku sudah menyukai wanita lain".
Jawab jay ketus

Sunghoon kembali memainkan hpnya lagi,sekarang mereka berdua sedang memuju ke sekolah.

Di parkiran sekolah,khususnya mobil-mobil yang tertata untuk para siswa siswi

Jake mengobrol dengan nicholas,sembari menunggu teman yang lain.

"Aku dengar anak angkatan 1 taekwondonya dibatalkan".
Jake mendengar hal itu sedikit terkejut,meskipun dia tau endingnya bakal seperti ini.

"Tapi hanya antara sekolah kita dan finalnya saja,jadi nanti tidak.melawan semua sekolah lainnya".
Lanjut nicholas

"Lagian aku sudah lama tidak melihat jungwon,siswa terfavorit yang mengalahkan recor popularitas hee hyung dulu.Awal masuk dia sudah memiliki nama yang pesat,selain damagenya dia juga tampan".

Jake tersenyum

"Apa dia pindah sekolah?".

"Emm setelah appa nya meninggal,dia sudah jarang masuk sekolah setauku.Kan tetangga komplek dengan aku,jadi aku juga tidak begitu melihatnya dilingkunganku".
Jawab jake

"Benar kata nicholas,kemana jungwon selama ini?".
Sahut heeseung baru datang

Jake merasa gugup terpojokkan,dia tidak pandai berbohong.

"Baru saja aku mendapat informasi dari angkatan 1 yang ramai sekali,bahkan setelah aku tanya guru mereka sudah 4hari absen"

"Aku tidak paham hyung,tanya jay saja.Di komplek ku jungwon anak yang giat bekerja,jadi bisa saja dia menginap atau tinggal dengan pamannya".Jelas jake

heeseung mengangguk paham,
Setelah lama mengobrol akhirnya mobil jay datang dan terparkir.

"Pagi hyung".Sapa jay

"Kalian menunggu lama"

"Aku tidak menunggumu sunghoon ah,aku hanya berdiam disini saja".
Jake mulai menjahili temannya dipagi hari

"Kita langsung ke kelas saja".

Klungg..

Ponsel mereka berlima mendapatkan notif dari grup angkatan 12 satu sekolah.

An.Maura telah diberhentikan sementara dari kegiatan sekolah,ananda sedang menjalani masa penahanan dibawah umur atas kejahatan menjadi tersangka tabrak lari seorang siswa satu sekolah kita yakni An.Jungwon angkatan 1.Untuk itu para teman semuanya mari beri kegiatan positif yang baik dengan tidak menghujat pihak bersalah dan korban sekaligus.

Nicholas menutup mulutnya tidak menyangka,dia mengagumi sosok wanita cantik dan kaya seperti maura.Namun itu tidak terpikirkan sekarang,

"Jay,jadi pelakunya maura".

Jay mengangguk pertanyaan dari heeseung

"Kenapa kasus lama bisa terangkat kembali,bukannya bukti cctv dulu tidak terlihat".
Tanya sunghoon

"Sebenarnya hanya sebagian yang terlihat,yakni plat mobil belakang saja.Namun sena memiliki firasat bahwa pelaku sempat mengganti warna mobilnya itu.Setelah sekian lama,jungwon sembuh kasus ini terhenti,alhasil.sena menemui sebuah dealer tempat sena melihat adanya mobil maura pertama kali lusa setelah kejadian".
Jelas panjang jay

"Baru saja tadi aku bicarakan mengenai jungwon,ternyata dia belum sembuh dari sakitnya".
Sahut nicholas

"Ini fatal,meskipun aku tidak mempercayai sebelumnya.Tapi dulu aku juga sempat membodo amatkan masalah itu".

"Benar hee hyung,kita sebagai manusia paham betul,laki polos dan masih muda seperti dia harus bernasib secara sengaja.Hanya karena kecemburuan terhadap jay"

Jake menunjuk jay,sontak jay berubah wajah menjadi datar.

"Aku normal,tidak mungkin suka sesama jenis,apa yang dicemburui?siapa juga mawar bagiku?".

Jay pergi meninggalkan tempat terlebih dahulu,dia terlihat kesal saat namanya dibawa-bawa atas kejadian kasus ini.

"Dia juga lupa memangnya siapa jungwon bagi dia".

Sunghoon tertawa bersama dengan heeseung,nicholas yang tidak tau permasalahannya pun sama juga ikut nimbrug tertawa.

Jake berdiam sebentar dibarisan belakang dia tidak jalan terlebih dahulu.

"Aku akan terus berada dipihak Jay bagaimanapun,karena situasi sekarang memanglah sangat kacau".
Gumam jake

Didalam kelas suasana riweh,semuanya berbicara secara bersamaan

Mengenai kasus yang baru tersampaikan di setiap grup kelas,tidak sedikit dari kelas lain malah datang menghampiri kelas 12 milik jay.

Jay yang baru sampai didepan kelasnya melihat sunoo,dia sedang menunggu sena menurut tebakan dari jay.

"Sunoo ada apa ini?".
Tanya jay

"Aku ingin membawa temanku semua ini,tapi mereka sulit sekali hyung.Semuanya ingin tau wajah dari mawar noona,tidak enak sekali bergerombolan seperti ini".
Jawab sunoo

Pandangan sunoo semakin takut ketika melihat sunghoon dan lainnya datang juga.

"Pasti mereka akan marah pada teman-temanku".
Gumam sunoo

"Permisi,ini bukanlah penjara atau tahanan sudah tidak ada disini.Jika kalian ingin tau wajah dari pelaku minta saja pada yang bersangkutan".
Ucap sunghoon sembari menatap sunoo

"Maksud kami adalah kalian bisa kembali kekelas,masalah ini sudah ditangani oleh pihak sekolah.Jungwon juga sudah mendapatkan keadilannya".
Jake menjelaskan dengan perlahan tanpa menyinggung siapapun.

"Kalian bisa kembali".
Perintah heeseung,semua adik.kelasnya pun pergi dan kembali menuju ke kelasnya.

"Sunoo".
Heeseung memanggil sunoo,sehingga langkah sunoo terhenti.

"Sena sekarang ada diruang guru atau BK?"

"Terakhir aku lihat dia bersama dengan temannya".
Sunoo menjawab pertanyaan dari heeseung.

"Bilang pada angkatan satu jangan buat kelas kami seperti sebuah tontonan yang tidak berguna".

Sunoo tanpa mendengarkan langsung berbalik dan kembali ke kelasnya.

"Sunghoon jangan bersikap seperti itu,biasa saja.Apa yang membuatmu marah akan hal itu?".Jay menatap sunghoon,nicholas meraih pundak jay untuk menyabarkan.

"Aku tidak marah,hanya saja kita seperti dipermalukan ketika semuanya berbondong kemari.Ini kan cuman masalah sepele".
Jawab sunghoon

"Sudahla kita juga akan bertanding,ngapain lagi bahas yang tidak penting ini.Kamu juga tau kan,bahwa semuanya ini tidak real direncanakan".
Tambah nicholas

"Jay,bisa saja mereka akan menyerang kita nantinya ketika bertanding".
Sahut heeseung

"Hyung sebaiknya kita masuk kedalam kelas saja,dan segera akan tanding.Soal anak-anak mereka tidak akan kembali lagi,jay yang akan menghundle semuanya".
Jake sebagai penengah dari segala keributan yang ada.

Heeseung,sunghoon dan nicholas memasuki kelasnya terlebih dahulu.
Jay masih terdiam malas untuk.berdebat

"Aku duluan jay ah,jangan terlalu dipikirkan."

Jay masih diam.ditempat

"Huff".Hembusan nafas kekesalahan dan lelah menjadi satu.

Angkatan 1

"Mereka semua pasti malu,karena angkatan 3 dari yang paling keren kan kelas mereka tuh.Adanya kasus ini,pasti di pertandingan nanti akan ada keributan,hinaan serta demo besar-besaran".

"Lagipula memang mereka yang salah,ngapain juga kita yang dimarahi.Meskipun mereka kakak kelas kita,tapi ini soal teman kita yang jadi korban.Mana jungwon hilang selama.beberapa hari".
Sahut siswa yang lainnya

Berita pagi yang muncul begitu saja menjadi trending topik di seluruh sekolah.

Apalagi jungwon yang belum diketahui keberadaannya.
Mengajukan ijin kepada pihak sekolah cukup lama untuk masa pemulihan.

Sunoo berjalan sangat tidak nyaman,setiap melintasi kelas selalu ada hal yang dia dengarkan.

Gelisah,bingung dan merasa sendirian pun dia rasakan.

"Sunoo".

Panggil dua siswa angkatan 2 yang akan bertanding taekwondo nantinya.

Mereka adalah teman sekelas sunoo,jungwon merupakan adik kelas dari sunoo beda satu tahunan.
Namun karena kelasnya berdekatan,serta masuk kedalam ekskul yang sama.

"Kamu pasti tau kan dimana jungwon sekarang?ini penting sekali untuk taekwondo kita,karena kita bisa saja menjatuhkan popularitas basket kembali untuk kesekiannya".
Ucap dari Hajoon

"Sudahlah,jangan bahas ini lagi"
Jawab singkat sunoo

"Bagaimana bisa,kamu kan teman dekatnya.Ini juga kecelakaan sudah lama,apa sebenarnya jungwon telah dibayar atau disembunyikan karena dia paling hebat oleh pihak yang merasa tertandingi".
Ucap Jaehwa

"Kalian bicaranya semakin jauh saja,tidak usah mengarang yang tidak-tidak.Semuanya tidak ada sangkut pautnya sekali dengan ekskul sebelah".
Jelas sunoo

"Kamu sekarang aneh sunoo,tidak ada rasa khawatir sama sekali.Dan juga tidak panik jungwon tidak ada,jelasnya waktu aku mencari kerumah dia asisten rumahnya bilang sudah tidak ada dirumah itu lagi".

"Kamu sekongkol dengan mereka semua yah".
Jaehwa menuduh kepada sunoo,

"Lihatlah dirimu,jika tanpa ekskul kita ini ngapain juga kamu bisa ternama di angkatan kita".

"Aku beneran gatau apapun,kenapa jadi memojokkan aku".
Sunoo terus membela dirinya sendiri

"Terlalu lama.."

Brakk..

Jaehwa mendorong sunoo hingga terjatuh,dia memukul sunoo dua kali.
Tangan sunoo mencegah wajahnya suapaya tidak terkena pukulan.

Hajoon melepaskan tangan jaehwa yang menarik kera baju sunoo.
Semua berdatangan menyaksikan pertandingan itu,

Sunoo masih tidak bisa berdiri,dia terusan diam karena jaehwa sangat kuat.

"Jae jae hentikan,kamu seperti anak kecil.Dia juga teman kita".
Hajoon terus memaksa temannya menghentikan semuanya.

"YAH"
Suara sentakan dari arah selatan.

Jaehwa melepas sunoo dan dia saling menatap dengan yang berada di hadapannya sekarang.

Sena.

Sunoo segera berdiri dan merapikan seragam yang tidak rapi lagi.

"Pantas kamu dilihat seperti ini hah.Merasa paling bisa kamu,mengucilkan temanmu karena dia lebih tidak populer ketimbang kamu.Jangan salahkan dia atas semuanya,kan di pengumuman jelas siapa pelakunya?asal kalian semua tau.Aku angkatan 3,12manejem unggulan,atas nama Sena yang telah melaporkan temanku sendiri dengan bukti fakta dan REALLL".

Sena menatap tajam lawan mainnya sekarang,

"Kenapa kamu hanya diam?apa karena aku seniormu?apa aku perempuan?".

"Tidak ada gunanya,hajoon ah kita pergi tinggalkan dia.Terserah siapapun dalang semuanya.Jelasnya aku tidak peduli tentang penabrak itu".

Hajoon dan jeahwa pergi meninggalkan tempat.

"Bubar".

"Noona,jangan dibahas lagi soal ini.Mereka hanya marah padaku,karena aku tidak memberitahu yang sebenarnya".
Sunoo tertunduk malu

"Abaikan saja,ikut aku pulang lebih awal yuk.Kita ke rs sekarang,kasian dia pasti sendirian".

Sunoo mengangguk dan kembali tersenyum.

Sena dan sunoo berjalan bersama membawa tasnya.

Dari arah berlawanan Heeseung dan lainnya baru selesai latihan hendak menuju ke parkiran.

Sena terus berjalan tanpa menghiraukan kehadiran temannya.

"Sena".

Langkah sena terhenti ketika heeseung memanggil

"Nee".Jawab singkat sena

"Apa kamu merasa baik dengan sikapmu seperti ini?".
Tanya heeseung

"Kenapa sikapku,apa seorang penjahat harus dibiarkan begitu saja".

"Sen,jangan ambil langkah gegabah.Kamu tidak tau yang akan terjadi selanjutnya".
Sahut sunghoon

"Kamu juga yah,kenapa sih kalian ini membela maura,dari dulu sampai sekarang.Aku kehilangan seorang teman tu juga gara-gara dia dulu".

"Tapi apakah jungwon temanmu".
Sahut sunghoon lagi

"Kenapa berbicara terlalu sering,diam saja.Ini antara aku dan oppa".
Sena menunjuk heeseung

"Sunghoon ah kamu diam.Sena meskipun kamu tau pelakunya maura,tapi biarkan dia dulu.Hingga sampai kelulusan nanti,sekarang dia menahan malu sampai kamu juga tidak tau karir ayahnya juga dalam bahaya".

Sena mengerutkan dahinya mendengar nasihat dari heeseung.

"Aku yakin kamu sangat menyayangi sahabatmu,maka cabutlan tuntutan itu".
Lanjut heeseung

Jay dan jake diam saja.Mereka berdua tidak berani mengatakan sepatah katapun.

Sena menahan air matanya sembari menatap jay,

"Dia hanya diam tanpa membelaku,padahal semua ini rencana kita bertiga".Gumam sena

Jake yang tau sedang ditatap,memberi isyarat meminta maaf kepada Sena.

Jay terus membuang muka ke arah lain.

"Gak,pokoknya aku gamau.Penjahat akan tetap menjadi penjahat".
Elak sena

"Hyung,hentikan.Sebenarnya sena juga ga bersalah.Aku masih terlibat,karena soal.pemantaun pelaku akulah yang meminta kita berpencar mencari bukti.Kebetulan bagian inilah dipegang oleh sena dan sunoo".
Jay yang diam akhirnya berbicara

"Tapi dia tidak akan tau nantinya".

"Biar soal kebelakang,itu urusanku.Ini juga sebagian dari masalah besarku.Juga perusahaan dibawah naungan kakekku".

Setelah membela sena,jay bergegas menuju kemobil meninggalkan semua temannya.

Ternyata sunghoon pulang bersama dengan nicholas,sudah biasa jay selalu cuek dengan keadaan dan situasi.

"Kamu mau kemana".Tanya heeseung

"Kerumah kakek".

Jay langsung memberi salam kepada semuanya,dengan terus mencapkan gasnya.

"Bagaimana ini jika jay datang beneran kerumah kakeknya".
Gumam jake

"Besok kan kita libur,jadi latihan saja dirumahku.Bilang sama jay,suruh istirahat yang cukup.Jangan biarkan dia berpikiran aneh-aneh".

Heeseung memberikan pesan kepada jake,sesaat setelah dia menuju kemobil.

Sena dan sunoo masih ditempat,nicholas menepuk pundak sena.Hanya senyuman yang didapatkan.

"Kita ke rumah sakit".
Tanya sena

"Sen,aku nanti malam saja.Badanku pegal semua rasanya,sesekali ingin merasakan pijitan".

Jake kembali kerumahnya terlebih dahulu,alhasil sena dan sunoo lah yang akan menuju kerumah sakit.

Di Rs

Tak tak tak tak

Suara langkah kaki sepatu fantofel wanita bergeming,menuju keruangan kamar rawat Jungwon.

Sampai didepan kamar dia segera membuka pintu,namun sebelumnya masker hitam,rambut tergurai sengaja dia gunakan.

Dilihatnya jungwon masih tertidur pulas menghadap ke arah jendela.
Wanita ini mendekat begitu selesai mengunci pintu kamar.

Dia memegang tangan lembut jungwon,dilihatnya sekali lagi memastikan bahwa jungwon masih tetap.tertidur

Matanya terus mengawasi seluruh ruangan,tidak ada cctv dikamar ini.

Senyuman pahit terlukis,dia segera mengeluarkan suntikan.

"mungkin setelah ini,dia hanya tertinggal namanya saja".
Ucapnya perlahan

Klek

Suntikan yang hampir mendarat ke nadi tangan jungwon terhenti,ada seseorang datang sepertinya didepan pintu.

Sesegera mungkin dia bersembunyi dibalik pintu,ketika orang lain datang membukanya bisa dengan mudah keluar tanpa ketahuan.

"Siapa yang mengunci kamar ini?"

Jay datang menemui jungwon setelah pulang dari sekolah.

Pintu terbuka dengan cepat wanita itu bergegas pergi,

"seperti mendengar sesuatu".
Jay segera menutup pintunya,jika jay keluar ruangan bisa saja dia menemui perempuan misterius.

"Jungwon ah".

Panggilan dari jay tidak terdengar,sangat nyenyak sekali jungwon tertidur.

Tangan yang keluar batas ranjang,dibenarkan oleh jay.

Namun dia sempat mencium aroma ditelapak tangan jungwon,

"Parfum wanita,"

Ucap jay,

"Apa ada orang datang kemari tadinya?".

Jungwon membuka matanya,dia melihat tangannya dipegang oleh jay dengan tatapan aneh

"Hyung"
Panggil jungwon

Jay langsung melepaskan tangan jungwon.Dia tersenyum setelah itu

"Ada apa?".

"Kok jay hyung yang tanya,harusnya aku.Kenapa wajahmu begitu aneh melihat tanganku?".
Tanya balik jungwon

"Emm..tadi ada wanita datang kemari tidak,atau maksudnya orang lain selain yang kamu kenal datang".

Jungwon memutar matanya mengingat semuanya dari pagi sampai sorean ini.

"Tidak ada,hanya Baek In hyung dan perawat saja".

"Soal.baek in hyung aku tau,maksudku wanita selain perawat".

Jungwon menggeleng,

"Ada apa hyung?".

"Lupakan saja,aku hanya memastikan.Emm besok hyung libur sekolah,jadi jungwon mau pulang atau masih diam disini".
Jay menawarkan pilihan kepada jungwon.

"Emmm jungwon nyaman saja disini,sepi sendiri dan begitu nyaman.Aku bisa gemukan lagi,bisa bebas mau ngapain aja.Disini aman,jelasnya aku belum memikirkan pulang".

"Ada yah orang nyaman di rumah sakit".
Jay terheran-heran.

"Hyung ini,nanti kalo aku keluar rumah pasti ujung-ujungnya kembali lagi kesini.Aku kan seperti buronan,banyak orang jahat".
Jelas jungwon

Jay melepas jaketnya dan meletakkan di kursi,mengambil segelas air putih untuk energi memberi pemahaman pada pria mungil dan polos ini.

Drttt...

Jay mendapatkan panggilan masuk,dilihatnya jake.

Jay : Nee yeoboseyo jake

Jake : maaf sekali jay,aku hari ini belum bisa kerumah sakit.Eomma datang bersama dengan hyungku,tapi kalo ada sesuatu yang sulit bisa hubungi aku.

Jay : ahh itu mudah,nanti sunoo akan menginap disini.Tadi dia mengatakan itu

Jake : nah,kebetulan ada sunoo.Hee hyung mengajak kita semua latihan kecil dirumahnya.Bisakah kamu hadir??

Jay diam berpikir sebentar,sangat melelahkan terus berlatih.

Jake : Jay ahh..lusa pertandingan,jangan bermalasan

Jay : he emm,iya nanti

Jake : oke bye see you

Jay menutup telpon dengan cepat,lalu mencharger hpnya di atas meja.

"Hyung,lusa aku liat yah.Aku pengen banget ke sekolah.Meskipun cuman melihatnya saja".

Jay menggeleng tidak mengijinkannya.

"Ah hyung,aku melihat basket saja,tidak ikut taekwondo juga.Cuman melihat basket saja,kamu bisa meletakkanku di kursi penonton".

"Oke.Tapi kamu besok datang dengan kursi roda dengan pengawasan rumah sakit".
Jawab jay

"Anii.Aku tidak mau,aku bisa berjalan normal,aku tidak akan tumbang".

"Oke baiklah,percuma juga jika aku terus menentangmu.Karena kamu keras kepala sekali,lusa biar baek in hyung yang akan mengantarmu.Sebelum dia datang menjemput jangan berangkat sendirian".

Jungwon langsung beranjak dan dia terlihat sangat senang sekali.

"ah hyung baik sekali".
Peluknya terhadap jay,

"Aku janji hyung,nanti langsung menonton basket tanding.Aku tidak akan menghampiri base taekwondo,karena pasti mereka memaksaku yang tidak-tidak".

Jay mengusap rambut jungwon,dia seperti melihat seorang adik laki-laki meminta sesuatu darinya.

"Aku punya uang banyak,rumah mewah,saham yang akan menjadi milikku.Tapi pria kecil dihadapanku ini,dia punya segalanya tentang semangat,bahagia dan rasa syukur".
Gumam Jay menatap jungwon

"Bagaimana jika malam itu aku tidak datang tepat waktu,mungkin peluru itu telah membawanya pergi dalam kematian".

Jay terus berpikir dengan sendirinya.Jungwon masih bisa tersenyum dengan memakan camilan yang ada disampingnya,

"Hyung,hari ini kamu latihan lagi".

"Hyung".
Jungwon berhasil membubarkan lemunan Jay

"Ahh tidak,aku tadi terakhir latihan.Mungkin nanti dirumah hee hyung".

Jungwon mengangguk paham,

"Hyung mau beri berita besar".
Jay menarik kursi disisi meja untuk ia gunakan duduk disamping ranjang Jungwon.

Jungwon posisi duduk memakan camilan,rambut berponi dengan pipi cabi karena terlalu lama masa pemulihan.Berat badannya bertambah lebih dari 5kg.

"Maura,teman sekelas hyung dibawa ke rehab.Karena bukti sudah lengkap,penyelidik belum bisa memastikan dia dipenjara karena selain masih status siswa juga appanya menteri di perusahaan besar".
Jelas Jay dengan sesekali mencomot makanan Jungwon

"Ya ampun kasian sekali,padahal sekolah tinggal beberapa bulan lagi.Harusnya ini tidak diangkat lagi,merugikan lagi baginya dan bagiku".

"Apanya yang rugi dikamu?kan kecelakaan itu lama,kamu sudah sembuh.Biar dia mendapat balasannya".
Jay lagi dan lagi mengambil makanan Jungwon sambil bercerita.

"Hyung ini,appanya menteri katanya.Kalo dia tidak terima dan mengincar hyung bagaimana?".
Jawab Jungwon

"Tidak akan".

Jungwon menepis tangan Jay,karena masih terus mengambil camilan yang dia pegang.

"Pelit banget,muka udah bulet gitu masih mau ngabisin camilan".

Jungwon memegang pipinya,memencet mencet karena dia sadar pipinya semakin membesar.

"Ini pengaruh infus dan obat,aku makan sangat tidak rutin.Sama perawatnya diberi sehari 2x,itupun hanya sup hangat dan bubur.Jadi jake hyung memberiku makan teratur".

Jay membulat matanya terkejut mendengar ucapan Jungwon,

Jungwon baru sadar bahwa dia keceplosan langsung menutup mulutnya dan terkekeh.

"Jadi selama ini kamu makan makanan luar dibantu orang dalam hmm.Jadi jake membeli pizza itu untuk kamu,lalu apalagi".
Jay mencubit pipi jungwon tanpa melepas sebelum jungwon jujur.

"Ahhh..ne ne aku dan jake hyung kerjasama.Tapi itu baik untuk tubuhku,aku baik".

Jay mengangguk membiarkan semuanya yang sudah terjadi.

Drt....

Ponsel jungwon berdering,ada sebuah panggilan masuk.

Jay meraihkan dan memberinya kepada jungwon.

"Sunoo hyung".

"Speaker"

Jungwon mengangkat telpon dari sunoo.

Jungwon : Halo hyung
Sunoo : Ini aku menuju kerumah sakit,sebelumnya aku berada di sebuah cafe.Menunya kimbab,teoppoki,ada kebab juga,ramyeon ada,kamu nitip yang mana.Aku juga bawa cokelat
Sunoo : jungwon,

Jungwon meringis menatap jay,sedangkan dia juga mendapat tatapan tajam dari hyungnya.

Jungwon : apa aja hyung
Sunoo : Baiklah aku akan sampai 20 menit lagi

Jungwon mematikan telponnya,dia merasa aneh ketika ketahuan berbohong.

"Tidak apa-apa,selagi tidak menganggu pencernaan".
Tegas Jay

Drt...

Kini Jay yang mendapat panggilan,dilihatnya adalah heeseung

"rupanya hee hyung sempat mengirim pesan padaku".

Hee hyung
Jay ah,aku kerumahmu sekarang.

Jay berdiri dan menjauh dari tempat jungwon,

Jay : ne hyung
Heeseung : kamu dimana?dirumah tidak ada.Katanya sudah sering tidak tidur dirumah
Jay : emm aku dirumah kakek,sudah lama sekali memang.
Heeseung : baiklah,kita akan kumpul dirumahnya sunghoon.
Jay : emm iyah hyung,aku akan datang dan..

Jay berhenti meneruskan bicaranya,dia mencium aroma parfum yang sama dengan aroma ditangan jungwon.

Berjalan perlahan menuju kebalik pintu kamar,wanginya masih menempel.
Dia juga mendapatkan sehelai rambut di pintu,berhubung pintunya berwarna putih jadi dia bisa melihatnya.

Heeseung : Jay ah,kamu masih disana
Heeseung : Jay,
Jay : Ahh ne ne,aku siap-siap ini hyung.Sebentar lagi aku berangkat.Jake kesana juga kan
Heeseung : Jake sudah menuju ketempat,baiklah aku matikan.Jangan terlambat

Jay segera mengambil rambut itu,dan dia memperjelas sinar pada hpnya.Ternyata rambut itu berwarna coklat,panjang dan sedikit curly

"Ini rambut wanita,parfum yang aku cium juga bau wanita.Apa ada orang lain kesini,perawat jungwon selalu menguncir rambutnya,itupun berwarna hitam".

Jay memasukkan rambut itu kedalam plastik yang tersedia di kamar jungwon.

"Mau pergi hyung".
Tanya jungwon

"Iya,tapi setelah sunoo sampai hyung pergi.Hee hyung mengadakan latihan lagi,jadi hyung tinggal yah".
Ucap jay mengemasi dan siap berganti pakaian biasa.

"Sekarang saja tidak apa?".

Jay tidak menjawab,dia masuk kekamar mandi.

"Jungwon".

Sunoo sampai dan memasuki ruangan rawat jungwon.Tidak lupa sena juga hadir dengan menabur senyuman.

"Noona,selamat siang".

"Siang,ada kabar bahwa aku dan sunoo akan menginap disini.Kita udah bawa baju ganti,dan sunoo nanti akan latihan disini bisa kamu liat langsung".
Jungwon mengangguk

"Aku senang sekali bisa latihan didepan kamu,meskipun besok kamu tidak bisa datang".
Sahut sunoo

Jungwon hanya tersenyum

Jay keluar dari kamar mandi,sena terkejut dengan kehadiran yang tidak dia ketahui.Terlihat jay sibuk merapikan barangnya.

"Emm sudah ada sunoo dan sena,aku tinggal.Karena ada latihan,dan sena tolong kabari jika ada apa-apa,sesuatu janggal atau lainnya".

Ucap jay,

"Baik hyung,kami akan berjaga disini".
Jawab sunoo

Sena menatap tajam tanpa bicara apapun.

"Hyung berangkat jungwon ah,jangan terlalu banyak makan nanti obatnya tidak ngefek".
Jay pergi setelah mengacak rambut jungwon

"Terburu-buru sekali jay hyung,tapi tetap tampan".
Lirik sunoo kepada sena

"Apa?".
Ketus sena

Jungwon menatap Sena yang dijahili sunoo,

"Noona aku mau tanya?".

"Iya apa".
Jawab lembut sena

"Jay hyung itu kenapa keluarganya rumit sekali,dia kaya tapi dari awal aku kenal dia.Belum terlihat kebahagiaan sama sekalinya.Bukannya aku sok tau,tapi mengapa semua ini terjadi".

Sena menelan ludahnya menyusun kata bagaimana dia menjawab pertanyaan itu.

Sunoo sedang sibuk menyiapkan makanan yang akan mereka makan untuk di siang ini.

"Emm Jay anak tunggal,hanya saja appa dan eommanya sibuk.Satu sebagai presiden di perusahaan yang masih dinaungan kakeknya.Yang satunya menjadi dosen di univ terkenal di seuol.Jadi jay terbiasa sendiri,bahagia bagi dia adalah diluar rumah".

"Pantas saja dia tidak takut apapun,ternyata banyak yang melindunginya".
Sahut jungwon

"Memangnya ada apa?apa kamu merasa janggal?".

Jungwon menggelengkan kepalanya,

"Emm noona boleh mendengar cerita awal kamu diselamatkan jay tidak.Jika masih ada rasa trauma,jangan dipaksakan".

"Kejadian itu malam setelah aku selesai bekerja,saat itu digang sepi dan buntu sebelah rumah.Lalu aku berhasil kabur sebisa mungkin lari,katanya jay hyung melihatku berlarian menyebrang lampu merah,dia juga melihat orang itu.Sayangnya aku belum kuat sampai dirumah,komplek yang belum aku injak.Jauh dari rumah aku hampir dibunuh,alhasil jay hyung datang merampas pistol itu,dia menembakkan.Hanya itu yang aku dengar,setelahnya aku lupa".
Jelas jungwon,sunoo mendengarkan juga dibelahnya.

Sena meraih tangan manis jungwon,

"Noona berpesan jadilah seperti Jay.Dia berani untuk apapun dan siapapun,meskipun dia kaya tapi dia masih bisa menjadikan dirinya jauh dari kekayaan".

"Aku sayang jay hyung,aku sudah menganggapnya seperti kakak laki-laki ku.Mungkin dulu K hyung yang aku cari,sekarang aku sudah ada jay hyung".

Sena tersenyum sembari mencubit pipi jungwon.

"Sudah,kenapa suasana menjadi sedih.Ayok makan,aku sudah siapkan di meja sana.Aku bantu kamu yah turun".

Sunoo membantu membawakan infus jungwon,mereka bertiga beralih ke sofa dan siap menyantap makanan banyak dimeja.

"Makan yang banyak biar saat nonton jay hyung tanding,kamu bisa teriak".
Sunoo menggoda jungwon

"Hyung tau aku akan kesana".

Sunoo mengangguk,

"Nanti aku akan temani ketika selesai tanding,jangan lihat aku.Aku gamau nangis saat bertanding".
Ujar sunoo

"Coba saja ada jay dan jake disini,pasti akan lebih seru dan ramai".
Gumam sena

Jake tidak bisa datang ke rumah sakit karena eomma dan hyungnya ada dirumah.

Jay juga pergi latihan untuk persiapan lusa tanding,

Semuanya akan sibuk dan ketika semuanya lulus pasti akan menuntut ilmu lebih lanjut.

Sena tidak mengatakan apapun saat makan,dia sebenarnya sedih mengingat Maura yang bertanggung jawab atas kesalahannya.
Dia masih teman sena yang dulu.

"Noona harap kamu segera bertemu dengan keluarga asli kamu Jungwon ah.Sebelum kita semuanya pergi menyibukkan diri".gumam jay

"Besok adalah hari terakhir aku disini,karena lusa aku pulang."
Jungwon baru menyampaikan kabar baik ini,

"Kenapa tidak besok saja,aku bisa membantumu berkemas".

"Sebaiknya besok saja pulang,kamu bisa istirahat dirumah".
Sena juga menyarankan hal yang sama dengan sunoo.

"Akan aku bicarakan lagi nanti dengan jay hyung".





>>>>

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top