"I Kill You Jungwon" pt1

Setelah kematian Kim Wonsik ayah dari K serta suami tercinta HanSohee.
Suasana rumah hanya ditempati dua pembantu serta Jungwon.

K jarang sekali pulang,dia menemani eommanya di kota tempat kelahiran ayahnya yaitu Kota Ulsan.
Jarak menuju Seoul cukup jauh sehingga Jungwon memilih sendirian tinggal dirumah.Lagipula dia adalah anak terakhir yang tidak pernah dipertemukan dengan kakek nenek dari HanSohee serta Kim Wonsik sendiri.

Nadeun mendengar suara tangisan kecil yang merintih di belakang rumah.Tepatnya teras belakang tempat Jungwon duduk sendiri.

"Jungwon ah,kamu baik-baik saja".
Ucap Nadeun,dia adalah sekretaris Hansohee yang datang untuk mengambil segala pakaian.

Tidak ada jawaban sepatah katapun dari dirinya.

"Apa kamu lapar?akan aku perintah pembantu pribadimu untuk memasak makanan".Jungwon menggelengkan kepalanya.

"Baiklah noona pergi dulu yah,jangan keluar sendirian".

Didepan sendiri Sunoo mengetuk pintu berulang kali,dia datang tidak sendiri yakni dengan Sena.

"Kalian temannya Jungwon".

Keduanya mengangguk,

"Dia dibelakang masuklah".
Nadeun kemudian pergi dengan membawa segala koper berjumlah 4.

"Wah sepertinya Jungwon akan pindah kota".Celetuk Sunoo

"Jangan tinggalkan hyung".
Sunoo memeluk Jungwon dari belakang,Sena tersenyum dari belakang.

Namun ketika Sena duduk di depan Jungwon,dia melihat wajah yang bengkak memerah karena terlalu sering menangis.

"Wae..kenapa?ada apa Jungwon ah.Jangan bersedih yah,semua orang akan meninggal sayang".

Sena memegang wajah lesu itu,tatapan tanpa arah terus menatap ke arah depannya.
Sunoo yang mendengar segara memastikan sahabatnya itu.

"Kamu ngapain sedih,meskipun berbeda kota kita bisa bertemu nantinya"

Jungwon menepis rangkulan Sunoo dari bahunya.Kemudia dia melirik sinis Sena.

"Aku hiks tidak diajak eomma dan K hyung pindah kota.Kata mereka biarkan aku sendiri saja disini,pembantu dirumah ini pun aku yang membayarnya.Tapi kenapa noona,saat pemakaman Appa hanya aku yang tidak diajak.Aku bahkan ditinggal sendirian olehnya"
Jungwon bercerita mengeluarkan masalahnya.

Sena memeluk Jungwon hangat,dia berulang kali mencium kepala Jungwon.
Tidak lupa Sunoo juga ikut menangis melihat nasib sahabatnya.

"Aku juga anaknya,"

"Tenang yah,kemungkinan eomma kamu sekarang sedang terpukul.Jadi dia juga menemani nenek kamu.Disini sekolah kita kan dekat,kalo kamu kesana itu mempersulit kamu nantinya".
Ucap Sena berusaha menenangkan.

"Kamu belum makan".
Jungwon menggeleng

"Noona dia ketika punya masalah akan berhenti makan seharian".
Sahut Sunoo

"Kamu jaga Jungwon yah,nanti ketika dia sudah tenang bawa dia kedalam.Aku akan memasakkan beberapa menu,dimobil aku juga membeli makanan tadi".

Sena menyiapkan segala makanan dengan bahan yang tersedia di kulkas.

"Sedang apa nona?".
Tanya salah satu pembantu dirumah Jungwon.

"Memasak beberapa makanan untuk Jungwon".

"Aku bantu".

"Nee".

Disela kesibukan memasak,Sena memiliki ide untuk bertanya lebih dalam tentang Hansohee.

"Emm maaf sebelumnya aku bertanya,kenapa Jungwon dibiarkan sendiri dirumah yang megah ini".

"Karena ini memang rumahnya,sedari kecil dia sudah diberi rumah mewah serta uang banyak oleh Appa Eommanya".

Sena berhenti sejenak memotong sayuran san sosis.

"Tapi kenapa Jungwon selalu tidak memegang uang banyak,dan dia tidak diberi kemewahan itu".

"Semuanya telah diberikan hanya untuk K,anak pertama.Rumah dan harta hanya menggunakan nama Jungwon".

"Jadi maksutnya Jungwon ini tidak diberikan haknya".
Pembantu itu mengangguk

"Aku tidak akan memberitahumu terlalu jauh,karena ini semua masih dibawah kendala orang hebat.Cuman aku berpesan padamu,lindungi dia.Dia adalah anak kandung orang sangat berada.Keturunan dari orang terhormat di Seoul".

"Jelasnya Jungwon bukan anak kandung Eommanya".

Pembantu mengangguk

"Ahhh".Sena tidak sengaja melukai jari nya dengan pisau,dengan sigap pembantu itu menarik tangan Sena menuju air mengalir.

"Jaga ini semua,jangan sampai Jungwon dengar.Jika dia dengar atau kamu mencoba macam-macam mengambil sampel darahnya,usia mu dan keluargamu dalam bahaya".
Sena membulat mendengarkan hal itu.

"Tapi aku mohon,jaga dia dirumah ini.Perlakukan dia layaknya anakmu sendiri,meskipun ibu kandung dan tirinya telah membuangnya".

"Aku sudah dari lama menjaganya,aku disini bukan dibayar oleh Jungwon.Tapi oleh ibu kandungnya,aku hanya berpura bertahan dengan paksaan Jungwon membayarku".

Sekarang Sena mengerti maksud dari pembantu itu.

Dari pintu belakang Sunoo dan Jungwon masuk menuju kedalam.

Sena menatap keduanya,dia melihat kesedihan semakin berasa.

Dengan berpura semua akan baik-baik saja,Sena mulai menyiapkan segala macam makanan serta nasi di meja makan.

Jungwon dan Sunoo telah duduk manis.

"Ini dia,makanan hangat untuk Jungwon yang hangat".
Goda Sena,tidak mendapat respon

"Aku lapar noona,ambilkan aku dulu".

"Nee".Sena mengambilkan makanan untuk Sunoo baru Jungwon.

"Jungwon ah,Sunoo dan aku boleh menginap yah sayang".
Jungwon mengangguk

"Tapi janji dulu,selama kami berdua menginap disini jangan ada kesedihan lagi yah.Kita habiskan momen dengan kesenangan ini,dan juga noona kan baru pertama kali menginap,noona hanya ingin melihat Jungwon tersenyum".

Mendengar rayuan maut Sena,Jungwon pun tersenyum.

Mereka bertiga asik makan,tidak lupa Sena mengajak dua pembantunya untuk gabung makan bersama.

Jungwon mulai menambah menunya,dia kembali seperti anak bungsu yang berada dalam kelengkapan keluarga.

"Sunoo jangan makan yang pedas,sama yang lainnya juga ih".

Setelah selesai makan,masing-masing mulai memasuki kamar.Sena dikamar ruang tamu,sedangkan Sunoo dikamar Jungwon.

Didalam kamar ruang tamu,Sena mondar mandir sambil berpikir.

"Aku tidak mungkin jika tidak memberitahu Jay.Tapi pembantu itu bilang jika aku sampai membocorkannya keluarga bahkan usiaku dalam bahaya.ohh jangan-jangan memang benar bahwa Jungwon putra dari anak konglomerat atau politikus."

Ucap Sena sambil menggigit jarinya.

"Kenapa tidak ada yang curiga sama sekali,besok aku harus berangkat sekolah lebih awal.Supaya aku bisa memberi tahu ini kepada Jake.Setidaknya hanya dia teman yang aku percaya".Gumam Sena sendirian

Dia mematikan lampunya,

.
.
.
.
.
.
.




Dwight School Seoul

Sebenarnya disekolah sekarang ini lebih fokus untuk persiapan menuju final basket dan taekwondo.

Namun seluruh siswa harus tetap hadir ke sekolah.

Pertama kalinya Jay memarkir mobil hitam indahnya di halaman sekolah.
Karena hari santai jadi semua bebas membawa masuk kendaraan sepuasnya.
Tidak ada yang tidak bisa melihat mobil sebegitu banyaknya.

(foto mobil parkir)

Jay melepas kacamata hitamnya dan meletakkan di dalam mobil,tas yang dia bawa hanya berisikan seperlunya saja.Dia juga membawa jaket hangat yang berniat diberikan kepada Jungwon.

"Jay ahhh".

Suara sapaan dari Jake dari jauh,Jay melihat Jake berlari menujunya.

"Wae".

"Wa we..aku yang seharusnya bertanya-tanya.Kenapa saat hari santai kamu datangnya pagi hmm".

Jay tidak menghiraukan ejekan Jake.

"Kamu tau tidak semalam duo S menginap dirumah Jungwon".

"Sena Sunoo".jake mengangguk

"Kenapa?".

"Karena Jungwon sendirian,eomma dan abangnya pindah kota".
Jake menabrak punggung Jay yang berhenti mendadak.

"Dia ditinggal sendirian dirumahnya,apa tidak punya otak sebagai ibu meninggalkan putra dibawah umur".

Jake menggeleng tidak paham juga.

Ketika mereka hendak berjalan bersama menuju ke kelas,tiba-tiba Heeseung berdiri tegak didepan Jay dan Jake.

Jake terlihat terkejut,namun Jay sudah tahu apa yang dia dapatkan dari Heeseung hyungnya.

"Aku malas berdebat".

Jay berusaha menghindar,namun ditahan Heeseung.

"Aku tidak mempersoalkan foto Jungwon yang kamu posting.Tapi postingan Sena menjelaskan bahwa kamu kencan dengan dia".
Heeseung tersenyum lebar menggoda Jay yang dia anggap adiknya itu.

"Ahh tidak tidak..aku keluar berlima.Jake juga ada disana,dia yang memotokan Sena bukan aku".

"Selamat pagi hyung".Jake menyapa Heeseung.

"Bagaimana kabar Sunghoon?".

"Aku baik".

Dari arah kanan terdengar suara sahutan yang mereka kenal.

Jay Heeseung dan Jake menoleh secara bersamaan.Tampak senyuman dari Jay terpancar.

"weeee jadi final nanti aku yakin kita menang".Ucap Jake

"Kenapa kamu menatapku seperti itu".
Sinis Sunghoon

"Biasa aja,ketusnya makin menjadi-jadi".

"Hyung senang kamu kembali dengan kita disini".Heeseung merangkul Sunghoon

"Aku ya seperti ini,tetap saja.Cuman aku akan tetap untuk tidak peduli dengan urusan orang lain atau berusaha mengerti urusan orang lain".
Sindir Sunghoon terhadap Jay

"Hyung,Jake aku ingin bicara dengan Sunghoon berdua saja.Kalian bisa tunggu dikelas".

Heeseung mengangguk mengerti,Jake pun juga pergi.Sebelumnya dia mengacak rambut Sunghoon,karena rasa rindu yang lama tidak berkumpul.

"Sunghoon ah,kamu teman kecilku bahkan bisa dibilang aku ini hyungmu meskipun kita berbeda beberapa bulan.Tapi kenapa yang mengerti aku justru yang baru bertemu ketika aku remaja".
Jay menjelaskan semuanya,mungkin yang dia maksud adalah Jake.Karena bertiga lahir ditahun yang sama.

"Jay ada sesuatu yang tidak kamu pahami.Aku pernah berjanji untuk membuktikan semuanya padamu setelah kasus Appaku meninggal.Tolong bantu aku untuk mencari tahu dalang dari semua ini".

"Bukankah aku juga setuju,tapi kamu malah membenci Jungwon yang orang lain.Dia hanya manusia kecil,polos dan butuh perlindungan.Di usianya dia bisa saja mati karena orang terdekat dan orang-orang yang menerornya kapan saja".Tegas Jay

"Dia mungkin sama dengan nasib Appamu,karena kemarin dia kehilangan seorang ayah.Tepatnya Kim Wonsik karyawan dari pt j02 ww telah mati ditangan temannya sendiri,dimana itu adalah tangan kanan kakekku."

Sunghoon terkejut akan hal itu,kisah yang sama.Lagi dan lagi memakan korban,dulunya dia pikir bahwa Jungwon adalah anak pembunuh dari Appanya setelah perseteruan di kantor.

Flashback on

Sunghoon mendengar segala ucapan dari rekan dekat Appanya.

"Sebenarnya apa yang membuat suamiku harus terbunuh seperti ini".
Ringis dari Park Bo Young

"Dia menjadi korban setelah kesalahan kecil yang dia punya.Rahasia besar dari J02 WorldWide telah dia dengar dan ketahui.Kemungkinan besar salah satu karyawan disana telah mengetahui bahwa suamimu mata-mata.Padahal aslinya mata-mata dari semua ini tidak jauh yakni suami dari HanSohee sendiri.

Semenjak itu Sunghoon hanya mengingat nama HanSohee nya saja.

Setelah beranjak dewasa,dia pernah melihat dan mendengar Sunoo mengatakan nama itu dan menyebutnya sebagai ibu dari Jungwon.

Flashbacj off

"Aku janji aku akan membantumu menuntaskan bahkan membunuh siapapun pelakunya,meskipun itu adalah kakekku sendiri".

Sunghoon terlihat cukup tenang mendengar ucapan Jay.

Mereka berdua kembali menuju ke kelasnya.

Di dalam kelas_

Sena berdiri di ambang pintu menunggu kedatangan Jay.Padahal dirinya sudah berangkat sangat pagi,namun tetap saja Jay nya yang siang.

Dari belakang Maura menarik rambut Sena.

"Aishh".Sena menahan amarahnya

"Apa,munafik banget jadi temen.Dulu Yumni yang berusaha mengangguku dengan Jay.Sekarang seekor Sena".

"Jaga mulutmu Mein Anh Ura atau Maura.Aku bukanlah hewan,aku masih punya etika.Sedang disini yang lebih pantas dipanggil sebutan hewan adalah dirimu".

Maura mendorong Sena ke papan tulis dengan keras.Semua didalam kelas yang sedikit hadir terkejut atas perkelahian yang akan terjadi.

"Jangan sampai aku berbuat kasar terhadapmu.Memang apa yang membuatmu sebegitu bencinya denganku dengan mengambil apapun yang akan aku punua HAHHH"
Teriak Maura tepat didepan wajah Sena

"aw ra kamu bisa saja melukai pergelangan tanganku.Apa sih maksudmu?siapa yang akan aku ambil,Jay.Aku tidak menyukai Jay atau dekat dengannya".

"Ingat satu hal..jika nasibmu ingin seperti Yumni.Maka diamlah".

"Licik,perempuan licik".
Sena menampar Maura

"Yumni terluka itu memang ulahmu diawal,dia sekarang harus pindah sekolah karenamu hah".

Keduanya beradu argumen dengan lantang

"Udah Sen,jangan balas dia".
Siswi yang ada dikelas menahan Sena untuk mundur

"Jangan sok tau,makanya kalau gamau seperti dia jangan ganggu kebahagiaanku".
Maura ditarik mundur oleh siswi lainnya.

Heeseung dan Jake baru datang,namun yang mereka lihat justru suasana kelas sudah memanas.

"Stop".

Perintah Heeseung mampu membuat suasana menjadi sunyi.

Jake menghampiri Sena.

"Astaga kamu tidak mandi,rambutmu kacau sekali".
Sena memukul lengan Jake sangat keras.

"Kembali ketempat kalian semuanya ,nanti aku ingin berbicara penting perihal final basket".

Maura juga segera kembali ke tempatnya duduk

"Diam ditempat".
Langkah Maura terhenti dengan kalimat penekanan dari Heeseung

"Sebelum nya aku tidak ingin tahu masalah kalian berdua,untuk itu yang aku mau kalian saling meminta maaf".

"Ani,bukan aku yang mulai".
Sena menolak

"Lakukan saja,supaya cepat selesai.Jika Jay mendengar hal ini dia akan semakin ilfeel dengan kalian berdua".
Ucap Heeseung perlahan,sebenarnya dia sudah menebak bakal.terjadi seperti ini.

Tidak lama kemudian Jay dan Sunghoon datang bersamaan.

Semua tersenyum melihat kedatangan Sunghoon setelah beberapa hari tidak sekolah.

"Bagimana bisa dia akur kembali dengan Jay".Gumam Maura

Jay yang mereka debatkan justru malah langsung duduk di kursinya.Tidak mau tahu apa yang sudah terjadi,biasa saja melihat rambut Sena berantakan.Dan baju Maura juga lusuh.

"Kalian lihat sendiri reaksinya,sangat biasa saja".
Goda Heeseung dengan menertawakan hal aneh dipagi hari.

Jake menarik Sena untuk kembali ke bangkunya,teman sebangku Sena membantu merapikan rambut indah itu.








Jam istirahat

Jungwon jalan kekantin sendirian.
Dia terlihat biasa saja sekarang tanpa kesedihan melukis wajahnya.

"hai Uwon,kamu adik kelas yang dipostinga Jay di twitter pribadinya yah"

"Wah hebat sekali kamu masuk kedalam sosmed anak orang hebat".

"Jungwon,ternyata kamu tampan juga yah".

Jungwon berusaha tersenyum dan menahan malu.

"Ya ampun pipinya cabi sekali".
Sontak Jungwon merasa kesakitan pipinya dicubit kakak kelasnya itu.

Dia lari dan membatalkan niatnya kekantin.
Tujuannya sekarang adalah kelas Jay

Rambut yang puing puing ketika berlari menambah kegemasan seorang Jungwon.

Melihat dari jendela kelas hanya tersisa beberapa siswi.

Dia kemudian lari menuju ke lapangan basket,namun langkah dia terhenti ketika melihat Jay segerombolan di tepi halaman sekolah.
Tempat andalan Jay dan lainnya

Heeseung menyanyi diiringi Jake beatbox menggunakan mulutnya.
Sunghoon juga menikmati dan Jay merekam kerandoman temannya itu.

"Jungwon ah".

Jake menyapa Jungwon,dia menyadari kedatangan Jungwon

Heeseung berhenti menyanyi,dan Sunghoon juga menatap Jungwon.
Begitupun dengan Jay

Bagaimana perasaan kalian ditatap bersamaan dari para lelaki tampan dan keren ini.

"Ada apa?ada yang menyakitimu".
Tanya Jake

"Pipimu memerah itu".
Goda Heeseung

"Jay hyung jangan membuat masalah".

"Yah benar dia selalu membuat masalah,tadi pagi saja sudah ada korban".
Jay menyikut lengan Heeseung

"Kenapa?".
Tanya Jay

"Tadi aku dicubit hingga sakit oleh beberapa senior,itu ulahmu mempostingku".

Jake tertawa terbahak-bahak.

"Polosnya dia ini".

"Terserah".
Jungwon mulai bete karena perlakuan mereka.

"Jay ah,resikonya besar.Ini disekolah,apalagi diluar sana.Kamu kan bukan anak orang biasa.Kakekmu juga banyak musuh,bagaimana jika semua mengira Jungwon adikmu dan dijadikan target".
Ucap Sunghoon.

"Ahh sudahla nanti aku pikirkan.Sekarang aku cukup senang bahwa kita kembali bersama dan basket siap diluncurkan".

"Bagaimanapun taekwondo tidak akan pernah unggul di sekolah ini".
Gumam Heeseung.

Mereka ber empat bersenang-senang di halaman bernyanyi bersama.

Pelajaran sudah tidak ada,ada yang sedang latihan.Ada juga yang mempersiapkan acara perlombaan dengan semua guru ekskul.

Jungwon juga berusaha berlatih dengan teman-temannya.
Sunoo memberi semangat Jungwon dan ikut tertawa bersama semuanya.

"Jungwon kamu jangan pernah sakit yah,kita takut kekuatan taekwondo tiba saja tidak ikut".

"Iyah,tetap jaga kesehatanmu.Aku rasa kamu semakin kurusan.Bagaimana jika aku mengajakmu makan menu ibuku dirumah".

Mendengar ucapan dari semuanya Jungwon merasa senang

"Tidak akan aku biarkan Jungwon sakit,kalian tenang saja".
Sahut Sena dari luar

"Noona".

Sunoo lari memeluk Sena.

"Kalian tidak istirahat,latihannya besok lagi saja.Jaga stamina tubuh,anak basket saja tidak latihan".
Ucap Sena

Jungwon dan temannya membersihkan ruangan latihan.
Sudah lama sejak pagi mereka berlatih.

"Permisi noona kami duluan".

Sena mengangguk saat semua teman Jungwon berpamitan istirahat.

"Makan yuk dikantin,noona traktir deh".

"Wahhh aku mau".Sahut sunoo

Sena Sunoo dan Jungwon berjalan bersama menuju ke kantin.

Ketiganya mengobrol sambil.berjalan
Tidak tau kenapa Sena lebih suka bermain dengan keduanya.
Rasa untuk menjaga adik kelas seperti perasaan menjaga adiknya sendiri

Itu mungkin karena Sena adalah anak bungsu.Jadi ingin merasakan menjadi seorang kakak perempuan yang baik.

"Tadi itu sebenarnya aku kekantin.Tapi disana aku dicubiti sampai memerah".Jungwon menceritakan pipinya yang tetap memerah sedikit.

"Kenapa begitu?".

"Jay hyung memposting fotoku di minimarket kemaren.Semuanya yang tidak tau aku semakin mengenali.Pipiku yang cabi jadi menjadi korban".

Sena merasa gemas dengan aduan Jungwon.Dia mengelus pipi jungwon untuk memberikan kehangatan.

"Tidak apa-apa itu tandanya orang yang melihat postingan itu tertarik dengan kamu".

Sesampai dikantin suasana cukup ramai sekali.Setiap meja sudah terisi oleh beberapa siswa dan siswi.

"Noona,aku saja yang memesan makanan.Noona dan Jungwon tunggu saja dilur,ditepi halaman".

Sunoo segera lari untuk memesan beberapa makanan yang akan mereka makan.
Sena menarik Jungwon keluar dari kantin

"Duduk sini".

Jungwon memainkan hpnya bermain game.

Sena pun sama bermain hpnya.Dia melihat twitter.

Beberapa menit saja Sunoo datang membawa makanan yang mereka semua tunggu-tunggu.

"Wahh ini hangat sekali".

Jungwon memakan makanan dengan lahap,mie ramyeon yang Sena pesan juga sangat enak.
Sunoo memakan makanan yang manis

"Lihat anak ini sepertinya lapar".
Goda Sunoo kepada Jungwon

Sena terus menikmati makanan dan minuman dingin.
Sunoo sesekali menyuapi Sena makanan manis,namun itu rasa matcha

"Emm ini rasanya seperti rumput".
Sena meludahkan pemberian Sunoo

"Memang dia sapi noona,sukanya yang aneh".tepis Jungwon

"Yahh..kamu bicara seperti".
Sunoo mencubit pipi gemas Jungwon





Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top