chapter 27:
"Aku begitu mudah untuk kerumitan kehidupan ini".
Jungwon berada di teras balkon kamarnya,dia mengerjakan tugas dengan sangat teliti dan rapi.
Piyama yang masih ia kenakan selama bangun dari pagi hari,kemudian aktifitas baginya dihari libur tidak selalu bermain keluar bersama temannya.
Hanya saja dia kini ingin lebih fokus untuk menetap dirumahnya.
klung...
Sunoo
Jungwon ah,apa kamu dirumah?
Pesan dari Sunoo hanya dibaca saja oleh Jungwon,dia enggan untuk bermain ponsel.
Sunoo
Jungwon,aku akan kerumah kamu.Jika itu boleh
Hanya dilirik sekilas dari layar hp,Jungwon masih membaca dalam hati.
Sunoo
Apa kamu sibuk sekali sampai seperti ini?aku akan kesana bersama Sena noona,Jake hyung dan Jay hyung.
Mata Jungwon begitu membulat membaca pesan dadakan itu,
Jungwon
Ah hyung,aku masih belum bangun.Jangan kerumah,kita bertemu diluar saja.
"huf jika mereka kemari aku akan repot menyiapkan segalanya,mulai dari bersih-bersih makanan.Tapi jika kedatangan para hyung itu juga seru".
Jungwon segera bangkit dari tempatnya duduk bersantai dan selalu memakai sendal kodok kesukannya.
"Kenapa kamu lari-lari".
Langkah Jungwon terhenti tepat didepan eommanya.Dia mengedipkan mata berulang kali,menandakan kegugupan.
"Bersihkan rumah ini,semua pembantu ambil cuti.Aku akan pulang besok,jika kamu lapar pergi ketempat cafe pamanmu".
Hanya senyuman kecil dari Jungwon
"Dia memang suka menyiksaku,jadi terbiasalah Jungwon ah".
Rumah begitu besar harus dibereskan oleh seorang pria mungil.berusia 16tahun an ini.
Badannya semakin terlihat kurus,hingga piyama begitu terlihat besar.
Setelah semua nya terselesaikan,menyapu dapur,ruang tamu hingga keteras rumah.
Jungwon segera menuju dapur memasak bahan mentahan di kulkas.
"Sosis ku dihabiskan K hyung,apa yang akan aku suguhkan nanti?".
Melirik ke segala arah,dia melihat nasi putih begitu banyak.
Tanpa basa basi,menu utamanya adalah nasi goreng.
Tangan mungil menggemaskan,pipi yang cabi serta mata yang terus tertutupi oleh rambut.
Ting tung
Mata indah Jungwon menatap terkejut ke arah ruang depan.
"Hai Jungwon ah".
"Sunoo hyung,yang lain mana".
Terlihat hanya kedatangan Sunoo saja didepan pintu.
"Aku kemari menjemputmu,yang lainnya menunggu di kafe paman kamu".Sunoo menjelaskan dengan lembut kepada si imut.
"Tidak bisakah kamu membantuku,aku tinggal beres-beres dapur".Jungwon memohon.
"Kamu dihukum".Sunoo mendapat anggukan dari Jungwon.
"Baiklah,kamu bersiap-siap biar aku yang membersihkan dapur".
Setelah mendengar ucapan itu,Jungwon lari sekencangnya menuju lantai atas untuk bersiap.
Sedangkan Sunoo menuju dapur,pertama dia tidak beres-beres.Melihat nasi goreng dia menyantapnya sebentar.Sambil.bernyanyi juga sambil menata ini itu ketempatnya.
Kafe
"Hai sudah lama ya".
Sena yang baru datang segera bersalaman dengan Jay dan Jake.
"Dimana uwon dan Sunoo".
"Belum datang,duduklah".
Jake mendapat pukulan kecil dari Sena karena jawabannya yang sedikit songong.
"Sunghoon masih marah padaku,dia tetap pergi kerumah neneknya.Sudah beberapa kali aku datang kerumahnya".Celetuk Jay melihat postingan Sunghoon di Line
"Emm Jay ah.Dia hanya merasa bahwa dia sudah berguna lagi di pertemanan kalian".
"Bukan itu Jake.Dia cemburu dengan kehadiran Jungwon Sunoo di circle kalian.Anak tunggal itu selalu merasa digantikan posisinya".Sahut Sena
"Aku juga anak tunggal.Tapi tidak sama dengannya".
"Kamu kaya..apa yang merasa digantikan.Pengen adik tinggal beli".
Jake mendapat tatapan sinis dari Jay disebelahnya.
"Mulutmu selalu lancip".
Hehe
"Itu mereka".
Sena segera berdiri melihat adik kelas kesayangannya yang imut-imut.
"Anyeong hyung".
Sapa Sunoo
"Duduklah".
"Tidak..kita langsung pergi saja.Tidak akan membawa mobil,kita jalan di taman sini saja.Sebelum itu kita ke minimarket".
Jay beranjak dari kursi dan menarik tangan Jungwon.
"Ini bagaimana bayarnya".
Jake membawa makanan yang belum termakan.
"Nanti aku tranfer ke dia,tenang saja".
Jay sudah kenal akrab dengan paman Jungwon.
Sena menarik tangan Sunoo ketika menyebrang.Jake berbincang dengan Sena dan Sunoo.
Langkah mereka tidak jauh tertinggal.
Jungwon juga berjalan disamping Jay,sambil ngobrol.
"Tadi Jungwon dihukum sama eommanya,membersihkan seluruh rumah sendirian.Sampai dia sarapan nasi goreng,untung saja aku membantunya".
Cerita Sunoo
"Kenapa begitu??dia kan anak bungsu,tidak seharusnya memperlakukan kejam selalu.Jay ah,cepat beli rumahnya singkirkan ibunya Jungwon".
"Jake..mulutmu memang lancip yah.Bagaimana bisa kamu berkata seperti itu.Seorang ibu ya tetaplah ibu".Sena mempertegas ke arah Jake.Sunoo hanya memberi jempol
"Yang seharusnya dibeli bukan ibunya,tapi rumahnya".
Semua tertawa dengan ucapan Jay barusan.
Mereka sampai di minimarker dekat dengan taman.
"Kalian pilih apapun saja.Untuk cemilan acara sekolah,karena seminggu kedepan kita tinggal disekolah untuk acara final basket dan karate".
Mendengar hal tersebut,Sunoo senyum ceria.
"Ahhh gomawo".
Sunoo menarik tangan Jake yang juga diikuti oleh Sena.
"Sunoo jangan lari,ini trolinya".
Ucap Sena
"Jungwon pilih saja,hyung akan menemanimu".
Jungwon hanya mengangguk,sebenarnya dia masih pendiam.Tidak banyak bicara,tidak banyak berkata tidak penting seperti Jake.
"Kamu terlihat anak SMA memakai baju putih.Tidak seperti memakai piyama ini".
"Ahhh dapat darimana itu fotonya".
Jungwon merasa jijik pada dirinya sendiri.
"Sunoo tadi mengirimkan ini".
Jay menyembunyikan hpnya,Jungwon berusaha menghapus juga tidak akan bisa.
Jungwon memilih makanan cemilan yang dia suka.Sesekali Jay juga menyarankan beberapa cemilan.
Dia menatap Jungwon seperti adiknya sendiri.Berulang kali Jay meyakinkan bahwa dia ingin sekali memiliki seorang adik laki-laki.Meskipun tidak ada yang tau semua keinginannya.
"Aku ambil ini ya hyung".
Jay hanya mengangguk
"Bagaimana bisa pria seimut dia berada di keluarga yang bisa saja membunuhnya".
Gumam Jay.
"Badannya semakin kurusan,aku harus mencari tahu siapa ayahnya nanti".
Jay memoto Jungwon diam-diam.
Sepertinya di dingin mulai merasakan apa itu artinya senyuman.
Ditempat lain,
Sena Jake bergantian berfoto..Sunoo memiliki bakat mengambil gambar dengan bagus.
"Ahh noona cantik sekali.Jadi setiap foto tidak ada yang jelek".
"Terima kasih imut".Sena mencubit pipi Sunoo.
"Sen,aku rasa Jungwon itu adik nya Jay".
"weh sakit".Jake mengelus lengannya setelah Sena mencubit hingga memerah.
"Kamu itu ada aja yang dibahas,memang kenapa jika dia dianggap adikpun sepupupun.Toh Jay punya saham nantinya,dia punya uang.Siapapun bisa di hidupi."
Ucap Sena
"Tapi nih ya bayangin aja.Kemiripan mereka hampir sama.Mereka suka kucing dan kelinci.Benci dengan serangga,punya alergi yang sama.Dan makanan kesukaan mereka pun sama.Jay setiap dekat dengan uwon pasti aura abangnya keluar,beda ketika dia dekat dengan Sunghoon".
"Apa maksutnya dengan Sunghoon?".
Jake menutup mulutnya,keceplosan akan rahasia.
"Cepat katakan,jangan bermain rahasia denganku.Aku tidak suka".
"Sena menurut Heeseung bahwa adik yang hilang belasan tahun itu Sunghoon.Jay kan tidak tahu bahwa dia punya adik,papanya Heeseung hyung mantan karyawan di PT kakeknya Jay.Tidak mungkin tidak tahu,semua karyawan lama disana ada yang tiba-tiba hilang,pindah negara dan juga MATI".
"AHHHHHH".Jake tertawa terbahak-bahak melihat Sena terkejut takut.
Lagi dan lagi Jake mendapat kekasaran dari sicantik Sena.
"Ini tidak bisa,aku akan mencarinya sendiri".Gumam Sena
"Pasti kamu bergumam yah,"
Jake terus menjahili Sena
"Sena".
Sena terlalu asik memukuli Jake hingga dia hampir jatuh,namun Jay tepat waktu datang dan menangkap Sena.
"Terima kasih Jay ah".
Sena dengan sigap menghindarkan dirinya dari Jay.
Sunoo tersenyum dari kejauhan karena dia membawa begitu banyak camilan favoritnya.
"Wahhh kamu suka makan bermacam yupi yah".
Sunoo mengangguk dengan pertanyaan Sena.
"Pantas saja pipimu besar".
"Sakit Jake hyung".
Jake mencubit gemas pipi Sunoo
"Apa kamu ini?jangan semua kamu cubit".
Jay menepis tangan Jake yang hendak mencubit pipi Jungwon di sampingnya.
"Kalau aku mencubimu mana mau,lebih gemas juga Jungwon".
Jawab Jake juga menghina
"Jungwon beli apa saja?sepertinya banyak".Tanya Sena
"Nee noona.Ini yang aku suka dari kecil,tapi ini double karena Jay hyung juga suka".
"Emmm jadi kamu sekarang makan makanan cemilan.Bukankah badan sispack itu gayamu,nanti gendut rasain".
"Sena,kamu selama berbaur dengan Jake semakin banyak bicara saja".
"Ya udah ayuk bayar semua ini,mana kartumu".Jake mengambil dompet Jay secepatnya.Semua pun tersenyum dengan tingkah dua sejoli ini.
Keluar dari minimarket mereka berpencar,Sena Jake dan Sunoo makan di cafe sebelah minimarket.
Sedangkan Jay dan Jungwon menunggu mereka di taman yang tidak terlalu jauh.
Jay membawa kantong belanja satu,dan Jungwon membawa kantong belanja miliknya dan Sunoo.
"Hyung nanti apa tidak masalah taekwondo sampai final".
Jungwon yang memulai pembicaraan.
"Memangnya kenapa?".
"Aku takut membuat Heeseung hyung terhina.Bagaimanapun ini pertandingan tidak terlalu penting".
"Jangan pikirkan Heeseung hyung,dia mulai mengerti kamu dan organisasinya".Jungwon mengangguk mendengar jawaban Jay.
Mereka berdua menemukan tempat duduk untuk istirahat.
Tingg
(notif twitter berbunyi)
Jay membuka hpnya dan melihat postingan Sena.Dengan caption cantik berpadu dengan gaya foto.
"Itu Sena noona".
Jay mengangkat alisnya
Jungwon menekan like pada postingan tersebut,menjaili Jay.
"Wae kenapa kamu menyukainya".
"Hyung dia cantik,aku suka gaya fotonya.Hargai dia sebagai temanmu,lebih juga tidak apa-apa".
Ejek Jungwon
"emm kamu masih kecil sudah mengarah tentang menyukai wanita.Belajar yang benar,makan yang banyak dulu.Biar bukan pipi saja yang besar".
Jay membuka kemasan cemilan agar Jungwon memakannya.
Jungwon pun menyantap cemilan dengan santai,dia juga memberi Jay dengan langsung menyuapi.
"Terima kasih hyung,soalnya tadi aku suntuk dirumah.Bosan bingung ngapain".
"Kan Jungwon punya kontakku,kamu bisa minta jemput Jake atau Sena.Jake setiap hari kerumahku,hubungi saja aku jika butuh bantuan".
Jungwon mengangguk
"Jungwon ahh"
Jay menatap lembut pria imut itu.
"Nee hyung".
Jungwon juga menatap Jay bertanya-tanya.
"Jangan pernah menghakimi atau menghukum diri kamu sendiri.
T
etap kuat dan jangan merasa sendiri yah".Pesan motivasi untuk Jungwon.
Jungwon mengangguk paham,selang beberapa waktu tiga teman yang lain datang.
"Sudah mulai sore,kita pulang".
Mendengar perkataan Jake,Jay segera melihat ke arah jam tangannya.
Melangkah kembali menuju kafe.Disana Jay membawa mobil sendirian,Jake kembali bersama dengan Sena.
"Tidak hyung,aku dan Jungwon jalan kaki saja.Takutnya nanti eomma dia datang dan melihat dia bergaul dengan orang asing.Aku tidak mau temanku ini dihukum lebih mematikan".Ucap Sunoo menarik Jungwon.
"Iyah,kalau ada apa-apa kabari aku Jake atau Sena".
Pamit Jay dan Jake Sena mengangguk bersamaan.
Jungwon dan Sunoo memilih untuk jalan kaki saja.Jarak yang tidak terlalu jauh,begitu santai.
park family house
Rumah megah yang ditempati banyak sekali karyawan.Satpam berjumlah 3orang serta ajudan pribadi eomma dan Appa Jay.
Hanya Jay yang tidak tertarik untuk dilindungi layaknya anak orang kaya pada umumnya.
Mobil sedan merah nampaknya memasuki halaman rumah.
Tidak lupa dia tersenyum dan memberi ucapan terima kasih kepada satpam.
"Nya tumben balik lebih awal".
Sapa pembantu yang sedang membuka pintu.
"Iyah,aku tidak mengajar tadi.Aku ke kantornya appanya Jay".
Jawab MinYeong
"Ahhh Jay belum pulang".
MinYeong terhenti di tangga,melihat pintu kamar Jay masih terbuka.
"Belum,tuan muda tadi bilang ingin menemui temannya".
MinYeong kemudian menuju ke kamarnya.
Sampai didalam dia meregangkan lehernya dengan santai.
"Nya ada yang menunggu dibawah".
Belum sempat berganti pakaian,dia sudah kedatangan tamu.
Tanpa menunggu lama MinYeong keluar kamar menuju keruang tamu.
Dia terkejut merasa malas ketika yang ia lihat adalah Han Sohee.
"Apa tujuanmu kemari?".Ucap ketus MinYeong
"Wanita bajingan,tidak punya rasa terima kasihnya.Aku menjaga rahasiamu selama belasan tahun serta merawatnya.Tapi ini balasanmu denganku".Tegas SoHee
"Ingat So Hee ya,rumah serta uang untuk merawatnya itu aku dan suamiku yang berikan.Salahmu sendiri dulu berpaling untuk bersekutu dengan Appa ku.Sekarang kamu mau menyalahkanku lagi".
Keduanya beradu argumen,saling menatap penuh emosi.Namun disini MinYeong tidak tegang,dia bersantai dan terbiasa dengan situasi kekacauan Han SoHee.
"Suamiku telah mati ditangan pesuruh Appamu,dan sekarang apa yang aku harus perbuat.Aku akan membunuhmu,baru anakmu".
"hhhh" senyum santai MinYeong
"Apa kamu gila?bunuh saja pelakunya".
"AHHH".Han SoHee mencekik leher MinYeong.
Dia mendorong kuat sampai terbentur ke dinding.Karyawan serta pembantu disana menuju keruang tamu,mereka semua ketakutan.
"Jangan ikut campur,tetap diam.Atau dia aku tembak.Jangan panggil satpam atau ajudan,diam disana.DIAM".
MinYeong memberikan isyarat pada semuanya untuk tetap diam ditempat.
"Ingat ini MinYeong ah,jika bukan karena aku maka Jay tidak akan menjadi milikmu.Dia bisa saja diambil paksa kakeknya dari kecil.Karena dirimulah yang melanggar aturan itu".
"Aku akan terima kematian suamiku,setelah itu aku akan menyiksa anakmu".
MinYeong menahan sakit lehernya,dia tidak bisa mengeluarkan sepatah katapun.
"Berikan aku uang sebanyak mungkin,hingga aku dan anakku bisa merasakan kekayaan".
MinYeong mengangguk menyetujui.
HanSohee segera melepaskan cekikannya setelah mendengar suara mobil di halaman.
Dia terburu-buru keluar dengan meninggalkan MinYeong tergeletak dilantai merasakan kesakitan.
"Nyonya".
Para karyawan menghampiri memastikan keadaan.
"Kalian diam jangan berkata apapun,sepertinya Jay datang".
MinYeong bangkit kembali seolah tidak terjadi apa-apa.Dia merapikan rambutnya dan menyuruh semua kembali bekerja.
"Eomma".
Jay membuka pintu dan melihat eommanya sudah diruang tamu.
"Kamu darimana saja,pesan dari Appa tidak digubris sama sekali sayang".
"Aku tidak sempat bermain ponsel tadi,itu teman Eomma.Dia ngebut sekali".
MinYeong hanya mengangguk
"Tadi keluar dengan siapa sayang?".
"Jake dan yang lain".
Jay menjawab singkat.
"Kemarilah duduk disebelah Eomma".
Jay kembali menjadi anak tunggal yang manja ketika dirumah.
"Eomma tidak tahu kenapa Jungwon ini begitu imut.Aku punya daya tarik batin yang kuat terhadapnya ketika bertemu".Jay menunjukkan foto Jungwon yang dia punya
"Iya dia imut sekalii".
"Sunghoon tidak pernah kembali dari rumah neneknya.Dia seperti menghindar dariku".
MinYeong mendengarkan segala keluhan dari sang putra kesayangannya.
"Ini tuan muda".
Pembantunya memberi minuman dingin di meja.
Jay hanya memberikan senyuman.
"Tadi kakek memberiku uang,dia selalu mengisi rekeningku dan memintaku membeli apapun itu.Sedangkan Appa menunggu aku memintanya".
"Kakekmu memang tidak pernah membiarkan cucunya kekurangan.Dia sayang sama kamu.Tapi Appa juga lebih mengasihi kamu segalanya".
Jay mengangguk paham.
"Kapan final basket sayang,eomma tidak sabar melihat pertandingan itu".
"Bulan depan.Tapi jangan ajak kakek,aku sangat tidak suka dia datang".celetuk Jay
"Maka jangan memberitahunya.Biarkan eomma saja yang datang.Itu sudah cukup".
MinYeong memeluk Jay.
Namun Jay menyadari leher eommanya memerah,seperti bekas penekanan.
"Eomma,ini kenapa memerah?".
"eh ehh ini gatal sayang".
Jay tersenyum ringis,menggoda eommanya.
"Eomma tidak mengajar kan,pasti ke kantor Appa".
"Kamu ini,jangan berpikir aneh.Cepat mandi dan makan".MinYeong merasa malu digoda remaja seperti anaknya.
"Ahh eomma tersipu.Aku tidak mau punya adik lo".
MinYeong hampir mencubit Jay,namun dia segera lari naik keatas menuju kamarnya.
"Eomma kesulitan sayang,eomma butuh kamu selalu.Kekuatanku hanya kamu dan Appa".Batin MinYeong
Dikamar Jay,dia rebahan dengan maminkan hpnya.
Jay memposting hasil jepretannya di Twitter.Tanpa menunggu lama semua pengikut bahkan teman seangkatan juga memberi komentar.
Jay tersenyum lucu membaca caption yang dia buat.Meskipun sedikit typo tapi tidak menggubris itu.
Klung..
Pesan masuk dari Jake,Jay segera membalasnya.
Jake
Jay ah,kamu nanti akan dapat masalah dari Heeseung hyung jika memposting Jungwon.
Me
Aku mempostingnya di akunku sendiri,bukan menggunakan akun basket kita.
Jake
Ah kamu ini..
Tapi memang imut fotonya,cuman aku tidak mau perseturuan terjadi.
Sunghoon saja belum selesai,ayolahh
Me
Kamu percaya denganku kan Jake.Aku akan menanggung semuanya,capek banget harus mematuhi Heeseung hyung.Sedangkan dia tidak memberi tahuku kenapa?
Jake
Iyah aku paham.Nanti aku akan membantumu menjelaskan kepada Heeseung hyung dan Sunghoon ah.
Ini Heeseung hyung menelfonku.Bersantailah
Jay merasa malas dengan semua nya.
Dia tidak merasakan kebebasan.
Klung..
Baru saja Jay hendak menuju ke kamar mandi,dia melihat notif pesan dari Maura.
Maura
Oh jadi kamu pergi bersama Jungwon si adik kelas itu.Dan juga Sena iyah!!
"Sebenarnya semuanya ini kenapa?Heeseung hyung bermasalah padaku,Sunghoon juga.Ditambah Maura ini,dia ini wanita tapi mulutnya sangat tebal sekali".
Me
Sena Jake Jungwon Sunoo
Maura
Terserah
Jay tidak membalas pesan itu,dia sangatlah bodo amat.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top