Chapter 8 - Terlalu Banyak Berpikir

Xiao Tan kembali ke kediamannya di paviliun Teratai Biru duduk bersender di kursi. Beberapa pelayan menunggu di depan pintu. Ada dua lukisan bunga di kediaman paviliun di sini.

"Kira-kira Anisa ikut terbawa ke sini apa tidak ya?" Xiao Tan bermonolog sendiri.

"Kalau memang dia ikut terbawa ke sini, dia jatuh di mana?"

"Lagian ngapain juga aku tertarik ke sini?"

"Aku harus mencari tau bagaimana caranya agar aku bisa pulang."

"Bagaimana kabar ayah dan ibuku ya?"

"Pasti mereka khawatir."

Begitu banyak pertanyaan yang berkeliaran di otak cantiknya. Namun, belum ada satu pun pertanyaan yang mampu dia jawab. Xiao Tan menghela napas frustasi. Gadis cantik itu mengacak rambutnya.

"Hah, aku harus menjawab pertanyaannya satu per satu. Kalau dipikirkan secara bersamaan malah membuat aku bingung."

"Qiutan?" panggilnya sedikit kencang.

"Iya nona." Qiutan yang menunggu di depan pintu membuka pintu mendekat ke Xiao Tan menunduk.

"Di kediaman ini ada perpustakaan tidak?" tanya Xiao Tan lembut menatap Qiutan.

"Ada Nona," jawab Qiutan sopan.

"Nona mau ke sana?" tanya Qiutan ramah.

"Iya, bisa kau antarkan aku," ucap Xiao Tan lembut.

"Shì de, Xiǎojiě," sahut Qiutan.

☀☀☀☀☀☀☀☀☀☀☀☀☀

Halo! Semoga kalian suka 😊

Catatan :

Shì de, Xiǎojiě artinya baik, Nona.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top