6.
Bahasa non-baku!
[Name] terengah-engah, ia barusan berlari kesana-kemari mengincar bola tapi tak berhasil menangkap, “Aish! Gue kayak orang blo'on deh!”
“Yo! [Name] sini deh!” seorang gadis berkacamata dan berambut gelap hijau lumut yang sedang duduk lesehan di pinggir lapangan meneriaki [Name], itu Maki.
“Kenapa?”
“Udah sini aja! Kayak orang tolol tau gak, lari kesana-kesini!”
Dengan cemberut [Name] berjalan kearah maki, keringat yang mengucur dari pelipis hingga ke dagunya ia usap dengan seragam olah raga yang ia kenakan.
“Mereka lincah banget kayak cacing kepanasan,” gerutu [Name] sambil mendudukan dirinya di samping Maki.
“Pulang sekolah anterin gue ke warnet yuk!” ucap Maki, [Name] menunjukan jempolnya, “Lo suka banget ke warnet, apa asiknya sih?”
“Asik aja, suasananya enak di sana!”
[Name] ber-oh ria lalu ia mengedarkan pandangannya, dan-
“[NAME]!”
“MAKI!”
Bugh-
Sebuah bola basket melayang ke kepala [Name] sontak saja gadis itu langsung mendesis nyeri dan memegang kepalanya, rasanya? AH! MANTAP!
“[Name]! Lo okay?” cemas Maki sambil ikut memegangi kepala [Name].
Beberapa anak gadis berlari kearahnya, dengan wajah khawatir tentunya.
“It's okay!” ucap [Name] sambil mengedarkan wajahnya lalu tersenyum, ah bukan! Menyengir sih.
“Ya ampun! Si Nino minta di tampol!”
“S-sorry, [Name]. Gue gak sengaja, sumpah!” sang pelaku pelempar bola, Nino. Pemuda berperawakan tinggi itu memasang raut menyesal dan cemas, takut juga.
“Gak pa-pa, beneran deh!” [Name] tertawa, “Muka kalian takut banget!”
Mereka tertawa canggung, lalu tak selang lama melototkan matanya kearah [Name].
“YA AMPUN!”
“IH! HIDUNG LO!”
“DIA MIMISAN, BEGO!”
“BAWA UKS!”
[Name] bingung, “Loh? Kenapa?”
“LO MIMISAN, TOLOL!” Maki menggendong [Name] ala bridal style, lalu membawanya ngebut ke arah UKS.
---
Hidung [Name] tersumpal tisu, wajahnya pucat, namun ia tersenyum bak tak terjadi apa-apa.
“Lo mimisan senyam-senyum!”
“Hehe, ini pertama kalinya gue mimisan soalnya.”
Sudut bibir Maki berkedut, di tangannya ada segelas teh hangat, dengan kesal ia menaruhnya ke atas meja di dekat brankar yang [Name] duduki.
“Pala lo pusing?” [Name] mengangguk, “Kenyut-kenyu-”
Brak-
Pintu UKS terbuka secara paksa, [Name] dan Maki menoleh kaget kearah suara.
Di ambang pintu sana ada Atsumu dengan wajah penuh keringat, dan raut cemas di lempar kearah [Name].
Maki menaikan sebelah alisnya lalu menatap kearah [Name] melempar raut seolah berkata, ‘Dia kenapa?’ dan [Name] menggeleng dengan raut ‘Mana gue tehek!’.
“Lo cari siapa?” Maki membuka suara, Atsumu mengedipkan matanya dua kali seolah baru sadar.
“I-itu- [N-Name]..” Atsumu menggaruk tengkuknya, [Name] menaikan kedua alisnya, “Me?”
“K-kamu nggak pa-pa?” Atsumu berjalan mendekat kearah brankar di mana [Name] nerada.
Maki menunjukan raut 'Oooo.. hm.. ada apa-apa nih pasti..!', [Name] tersenyum.
“I'm alright! Nggak perlu cemas!” Atsumu mendesah lega.
Dalam hati ia merutuki diri sendiri, kenapa tadi ia spontan lari ke sini saat mendengar [Name] mimisan dan dibawa ke UKS!!!? Kenapa?!!!
“Kepala kamu pusing?” [Name] memijit pelipisnya, “Udah nggak terlalu.”
“Um.. lo kembarannya Osamu kan?” ucap Maki, Atsumu menatap kearah gadis berkacamata itu lalu mengangguk.
“Boleh titip [Name] bentar nggak? Gue mau minta izin ke guru buat nggak masuk kelas sampe pelajaran selesai nanti.”
[Name] melototkan matanya, “Heh! Lo mau bolos?!”
Maki menyengir, “Siapa yang mau bolos? Orang mau ngerawat lo~ Atsumu, titip bentar ya!” Maki ngacir keluar UKS, meninggalkan [Name] dan Atsumu yang cengo.
“Ya..”
Atsumu menatap [Name] malu-malu sementara [Name] menatap pemuda itu canggung, hayolo! Berduaan di dalam UKS.
“Um.. Atsumu.”
“Ya?” sigap Atsumu.
“Mau main sambung kata?”
---
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top