30.


Bahasa non-baku!

“Permisi..”

“Santai aja, nggak ada orang.”

Atsumu menaruh plastik berisi belanjaannya ke atas meja dapur lalu berjalan menuju ruang tengah di mana [Name] kini tengah berada.

“Mau minum apa? Teh? Sirup?” tawar Atsumu, [Name] menggeleng, “Belum haus.”

“Kalo pengen sesuatu, bilang ya?” ucap Atsumu sambil tersenyum tipis, [Name] mengangguk.

Sepasang kekasih itu kini sedang berada di apartemen si pirang, Atsumu tadi saat bertemu dengan [Name] di market menawarkan gadis itu untuk berkunjung ke tempat tinggalnya.

“Kamu tinggal berdua sama Osamu?” tanya [Name] sambil menatap sebuah foto Atsumu dengan kembarannya di umur masih balita.

“Iya.”

“Udah tinggal di sini sejak kapan?”

“Um.. sejak awal masuk SMA, jarak rumah sama sekolah jauh banget soalnya, jadi nyewa apart ini deh.”

[Name] ber-oh ria, maniknya asik bergulir menelisik sekitar.

“Kamu suka voli sejak kecil?” Atsumu mengangguk, ia mengikuti arah pandang [Name], sebuah pigura foto di mana dirinya masih kecil memakai kaos olahraga SD memegang sebuah piala di tangan kanan dan tangan kiri memegang bola voli, di sampingnya Osamu berdiri malas, tersenyum dengan paksa ke arah kamera.

“Osamu ngakak banget,” [Name] tertawa.

“Dia lemes anaknya, nggak sefrekuensi sama kembarannya,” ucap Atsumu.

“Kamu tuh abang ato adeknya?”

“Abang,” jawab Atsumu sambil menyugar surainya bangga kebelakang, [Name] terkekeh.

“Pantes powerfull.”

“Eh, kubikinin minum ya?” ucap Atsumu tiba-tiba.

“Belum haus kok-”

“Emang harus haus dulu ya baru minum?” Atsumu tersenyum, mengulurkan tangannya mengusap surai [Hair color] gadisnya lembut.

“Y-ya, nggak juga sih..”

“Teh apa sirup?”

“Sirup, boleh?”

“Oke, bentar, sayang!”

---













Pendek, sependek umur Baji.

Maaf guys! Otakku mampet T0T kuat segini doang!!! Nggak tau kenapa.. aku usahain kedepannya lebih panjang!!!!

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top