28.


Bahasa non-baku!

Surai hijau lumut si gadis berkacamata bergoyang karna tertiup angin, wajah ayunya memasang raut penuh selidik.

“Pajak mana nih, pajak?”

[Name] memakan batagornya tanpa memperdulikan sahabatnya yang sedang menyindir keras dirinya.

“Mau, Maki?” tawar [Name] sambil menyodorkan batagornya.

“Gue mau pajak!”

“Pajak apaan, anjrit?” bingung [Name].

Maki menyedekapkan kedua tangannya di depan dada, “Katanya nggak suka Atsum-”

Tep!

Mulut Maki dibekap begitu saja oleh [Name] dengan raut malas, “Mending lo makan bakso lo itu sebelum dingin ketiup kentut gue.”

Maki mengusap bibirnya, “Asin!”

[Name] memutar bola matanya malas lalu menelisik kesekitar dan menemukan sepasang netra coklat menatap lekat kearahnya, gadis itu langsung melempar senyum tipis.

“Ciah! Seorang [Full Name] kasmaran, guys!”

“Diem deh, jodohnya Sukuna!” melempar tatapan tajam.

“OGAH, ANJIM!” pekik Maki sambil bergidik ngeri.

“Yah.. padahal aku shipper kalian,” ucap [Name] sok polos.

Maki mendengus, “Heh! [Name].”

“Ngapa?”

“Lo kasih nomor gue ke Kevin ya?”

[Name] mengeryitkan keningnya, semula menunduk gadis itu kini mendongak menatap si kacamata, “Kevin?”

“Sepupu lo! Anemia, mbak?”

“Amnesia, lholhot.”

“Nah itu!”

[Name] menyeruput es tehnya lalu mendesah lega, “Nggak tuh.”

“Bo'ong lo! Kok dia bisa punya nomor gue?! Siapa lagi yang kenal dia terus punya nomor gue selain lo?!”

“Mana gue tau- eh iya! Dia kan hengker.” [Name] tiba-tiba ingat, bocil itu adalah seorang hacker, ya meski masih epret-epret.

“Ha?” cengo Maki.

“Hacker maksudnya! Bisa aja dia ngerentas akun lo buat nyari nomor lo.”

[Name] mengeratkan kunciran rambutnya, “Buat apa dia buang-buang waktu nyari nomor gue?” tanya Maki.

“Dia kan suk-” [Name] mengentikan ucapannya, hampir keceplosan!

“Ngape lo?” Maki mengeryitkan keningnya bingung saat [Name] nampak mengeluarkan gerak-gerik khasnya saat hampir keceplosan.

“Y-ya nggak tau lah! Gue kan bukan maknya!”

“Prik lo!”

---

Ting!

Ponsel di saku [Name] berbunyi, sebuah notifikasi masuk. Gadis itu yang sedang bosan langsung membukanya, sebuah pesan masuk.

Atsumu Miya : Ada guru?

Kedua jari jempol [Name] langsung mengetik di atas keyboard dengan lancar menjawab.

[Name] seksi : Nggak, anaknya pak Nadin sakit

Atsumu Miya : 0_0 apa hubungannya?

[Name] seksi : Pak Nadin duda

Atsumu Miya : OH!!!! YAYAYAYA PAHAM!

[Name] terkekeh, tersenyum tipis membaca ulang pesan-pesan absurd yang dikirim oleh pacarnya.

Atsumu Miya : Nanti belajar bareng di perpus yuk!

[Name] seksi : Kamu belajar, aku baca novel

Atsumu Miya : Aight! :D

ASDFGHJKL! HATI [NAME] BERDEGUP TAK KARUAN?

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top