26.
Bahasa non-baku!
“CIE!”
“CIE! JADIAN NIH JADIAN!”
“TRAKTIRAN DONG!”
“NASI KUNING MANA NIH?!”
“GAS TUMPENGAN BOS!” teriak Suna dari atas rooftop sekolah, menyaksikan kejadian di depan gerbang sekolah, di samping pemuda itu ada Osamu.
Mereka berdua nampak sedang asik memakan sebuah bento, tak memperdulikan tempat.
Atsumu kaget, ia mengedarkan pandangannya kesekitar lalu melotot, tangannya dengan sergap menarik [Name] masuk kedalam pelukan.
“Apa liat-liat cewek gue?!”
“CIE!”
“HATIKU HANCYUR MAZ!”
“ATSUMU X [NAME] NIH? KAPAL BARU?!”
“TUTOR JADI PELAKOR DONG!”
[Name] melotot di dalam dekapan erat Atsumu, pinggangnya di peluk erat pemuda itu, dengan posisi sedekat ini ia bisa mencium parfum manly yang dikenakannya, sejuk.
“At-Atsumu..! Heh!” [Name] menggoyangkan pinggang sang kekasih mengintruksi, ehem! Kekasih nih?!
“Eh? Kenapa?” Atsumu menunduk kemudian menaikan sebelah alisnya, [Name] tersenyum, “Lepasin, bentar!”
“Nggak boleh.”
“Ikat pinggangku longgar, bro!”
“E- iya.”
---
[Name] kini sedang di sidang.
Maniknya tak berani bergulir meski hanya sesenti pun! Di depannya kini ada kanjeng ratu.
“Jadi, kamu ada pacar sekarang?”
[Name] meneguk ludahnya susah payah, ia mengangguk kaku.
“Ganteng nggak?”
“Lumayan..”
“LUMAYAN?! APA-APAAN ITU LUMAYAN?!”
[Name] meringis memegangi kupingnya, “G-ganteng kok, ganteng.”
Netra sang ibu menyipit tajam, “Pinter?”
“Hah? Nggak tau, Kanjeng. Dia beda kelas sama saya yang jelata ini.” [Name] sedikit ambigu dengan kata-katanya, “Maksud kelas tuh, kelas sekolah! Bukan kelas tahta!”
“Oke.. kaya nggak!?”
[Name] menghendikan bahunya, “Buat apa tanya gitu?”
“Saya mau jual kamu ke dia, kali aja dapet lima juta.”
[Name] melotot, “Murah amat!”
“Lah? Emang mau berapa?”
“Sepuluh juta kek, biar genap.”
Ibu [Name] mengangguk setuju, “Kenapa nggak enam juta aja?”
“Kanjeng serius mau jual hamba yang imut nan cantik ini?” [Name] mengeluarkan pusi eyes.
“Nggak..” [Name] mendesah lega, “Mau tak jual ke sopi, mumpung dua hari lagi sebelas-sebelas.”
“KANJENG!”
---
“Sebel amat ama mak gue, dia mau jual gue ke sopi masak!?”
“Kasiman!”
[Name] memukul-mukul gulingnya, “Eh, Maki!”
Krauk!
Krauk!
“Lo- anjim! Lo lagi makan apa, heh?! Bagi!”
“Apa? Kripik singkong, mau?”
“Mau dong!”
Krauk!
“Itu suapan terakhir~”
“Bingsit, tengs.”
[Name] badmood, ia langsung mematikan sambungannya dengan Maki.
“Gini amat punya temen.”
Ting!
Sebuah pesan masuk, dari nomor tak dikenal.
12345++++ : P
[Name] seksi : Siapa nih?
12345++++ : Aku, Atsumu :D
Terdiam sejenak, [Name] loading.
[Name] seksi : Atsumu Miya?
Atsumu : Iya, sayang..
STOP! STOP! GUE DAH MUAK! CUKUP! STOP!
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top