17.


Bahasa non-baku!

“Jadi kamu tadi kesini sama Maki?”

[Name] menarik kaos bagian belakang pemuda yang berbicara barusan, “Iya, tuh bocah malah ilang kemana nggak tau!”

Pemuda itu tersenyum senang, tak terlihat karna gelap, dalam batin ia bersorak bahagia, [Name] mulai santai saat berbicara dengannya.

“Plis, ini kok gelap banget sih!?” pekik [Name].

“Ini baru ruang kedua, ruang ketiga dan selanjutnya mulai ada lampunya kok, meski temaram terus kedip-kedip gitu.”

“Huh? Baru ruang kedua? Sampe ruang berapa?!”

“Enam.”

“WHAT?!”

Mama..

Help me..

Kreeeekk..

[Name] meneguk ludahnya, “Ya hamsyong, hantu anak kecil..”

[Name] mengerjapkan matanya saat jemarinya kehilangan kontak dengan kaos pemuda yang bersamanya saat ini lalu bahunya terasa dirangkul oleh seseorang, “Atsumu ini kamu kan?”

“Iya.”

“Ah! Oke, kukira hantu.”

Miya Atsumu, pemuda itu menang banyak malam ini. Wajahnya yang semula pucat pasi kini berseri-seri.

KYAAAAAAAA

“AAAAKHH! BANGSAT!” umpat [Name] terkaget lalu menutup mulutnya dan menoleh kearah pemuda yang merangkulnya saat ini.

“A-ahaha.. it's okay.. manusiawi.” Atsumu memalingkan wajahnya lalu melotot, dalam batin ia terkaget ‘Crush gue bisa ngumpat?!’, suatu pencapaian yang tinggi bisa mengetahui hal-hal tentang [Name] hingga level segini.

“Sorry, kalo selama ini kamu ngira saya anak baik, kamu salah.” [Name] menyengir, meski tak dapat Atsumu lihat, “Saya bukan anak baik.”

Atsumu terpaku sejenak, nah kan! Balik ke saya-kamu lagi!

Atsumu mengeratkan rangkulannya lalu mendengus geli, “Nggak pa-pa kok, saya tetep suka.”

“Eh?”

“Eh?”

Yuk balik aja

Jemuran gue udah kering keknya, gue balik, guys!

Pulang! Pulang!

Dahlah males!

---

Gadis bermanik [Eyes color] itu menahan rautnya agar tetap datar, jantungnya berdegup tak karuan, nafasnya naik-turun tak stabil.

Ia kini sudah berada di luar rumah hantu, dirinya telah lolos, setelah capek berteriak-teriak kaget akhirnya bebas!!

“Ciat! Ciat!-”

Plak!

“Ayo naik kesana!” [Name] menarik tangan Maki kearah bianglala, wajahnya merah padam.

“Sakit, bogeng! Eh btw.. cieee abis berduaan di kegelapan sama Atsum-”

“Diem, Maki ah! Mana harum manis lo?!”

“Gue kasih ke tuyul tadi.”

“WHAT THE HONGKONG?!” [Name] berkacak pinggang, “Gue masuk ke rumah hantu itu demi harum manis lo ya! KOK LO KASIH KE TUYUL SIH?!!”

---

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top