31. Masih sama

Ya cintaku masih sama,  jadi tolong jangan ragukan aku.

Vote vote vote.

.......

Hari ini Yoraelove cafe memang sengaja tutup karena cafe sedang mendapatkan banyak orderan kue untuk acara pernikahan. Bukan untuk hidangan tapi souvener jadi terlihat rusuh didapurnya Ra. Mereka sengaja tidak menyewa kariawan karena Ra gak ingin dapurnya disentuh orang lain. Daniel adalah ahli pastry nya jadi buat Daniel gak masalah.

" Aku rasa ini gak akan sekesai! " Daniel sudah mulai lelah dan prustasi tadi dia datang terlambat hingga semua tidak bisa selesai tepat waktu. Karena kue harus diantar malam ini dan juga mereka benar benar tak istirahat.

Daniel melihat jam dinding. 08:00 malam waktu setempat.

Ting......

"Yoon bisa bantu Danielnya. "Daniel menelpon Yoon

" Kenapa,  aku baru menelpon Papah minta jemput! "Yoon

" Mampir ke cafe ya,  kumohon? "Daniel

"Kenapa? "Yoon

"Kita kekurangan tenaga,  aku sudah lelah dan kita masih harus menyiapkan 500 kotak lagi."Daniel

" Jumlah total! "Yoon

" Kenapa harus tanya sekarang,  kesini Yoon kumohon! " Danielnya

......

Ting....

" Pah,  Yoon ada jadwal tambahan. Papah jemputnya entaran ya.....? "Yoon

" Kenapa mendadak sayang? "Papah

" Yoon juga gak tahu! "Yoon,  gak pintar berbohong

" Baiklah nanti kalau sudah selesai,  telpon Papah. Ketulan Papih hari ini pulang! " Papah

" Bye Pah!!! "

" Bye sayang.....!! "

.........

Ting.....

" Cafe tutup! " Daniel rebahan terlihat dia lelah jawabnya aja ketus sedangkan Ra nya masih sibuk mengemas kue keringnya dalam kotak.

" Aku datang!!! " Dengan semangat aku menghampiri Ra dan Danielnya ngasih minuman dingin.

Ra dengan tatapan sama yang tadi siang,  tatapan rindu memberikan apron untukku. Betul gak itu tulisaannya.

Ra pun sengaja memakaikannya karena aku masih sibuk mengikat rambutku. Yoon suka rambut panjang. Tapi secara samar aku merasakan sesuatu. Tapi aku gak tahu itu apa.

'"Terimakasih mas Rae! " Aku tersenyum kearah Ra.

" Sama sama! "Ra membalasnya dengan senyuman.

" Berapa pesanannya Daniel? " Tanyaku karena kotak yang sudah jadipun udah menenuhi cafe.

" 2000 kotak! " Daniel masih rebahan.

" Yak.... Gila kamu jadi siang tadi sampe sekarang kamu udah selesaikan 1500 kotak,cepat kaya mah kalau gini ceritanya! "Aku heran punya tangan apa itu si Daniel,  trus kalau dia bisa sehebat ini kenapa dulu dia pemakai. Ah,  entaran aja nyari tahunya.

" Iya kaya,  yang kata kan Ra nya,  aku cuma pegawai! "Daniel terlihat kesal.

" Kenapa gak sewa?"Aku masih penasaran.

" Ra gak ingin dapurnya disentuh orang lain selain istrinya! "Daniel

" Lalu kenapa istrinya gak datang membantu! "Aku makin penasaran,  lha aku diperbolehkan katanya tadi gak suka dapurnya disentuh oranglain. Yoon nya kan jadi bingung.

" Cepat kerjakan,  ini sudah terlambat! "Benar benar itu si Ra. Galaknya?

" Siap.... Bosss! " Yoon dan Danielnya tengah hormat ala prajurit dan masuk dalam dapur milik Ra.

Yoon mengabaikan ponselnya,  dan orang rumah mulai khawatir. Ini sudah jam 12:00 malam.  Orang rumah sudah nyari Yoon mereka lewat aplikasi yang sengaja Papihku pasang. Tapi ponsel Yoon dalam keadaan mati jadi percumah Yoon tidak diketemukan.

" Akhirnya......! " Ucapku senang,  panggangan terakhir udah selesai. Sedari tadi Danielnya hanya bantu ngemas kuenya karena mereka pun keteteran dalam hal itu.

" Daniel pinjam ponselnya, punya Yoon mati! "Aku menodongkan tanganku.

Daniel memberikan ponselnya.

.....

Ting.....

" Pah.... !"

" Yaampun Yoon kemana saja kamu,  kami nyariin Yoon! "

" Yoon udah gede Pah,  Yoon tunggu digerbang kampus ya? "

" Papah ada digerbang kampus sekarang,  kamu dimana! "

" Iya iya Yoon datang! "

........

" Terimakasih ya Daniel,  Yoon pergi dulu! "Aku berpamitan sembari mengembalikan ponselnya.

"Aku juga terimakasih Yoon! " Daniel

" Terimakasih ya Yoon? " Ra

" Sama sama! "Aku senang karena dapat membantu mereka.

Ayo Yoon ingat Ra nya...... Ra sangat ingin Yoon mengingat Ra nya.

........

" Pah.....! "Aku berteriak memanggil Papah

" Tunggu disitu papah datang! " Papah ngehampirin aku.

Tapi gak tahu kenapa,  kesialan apa lagi atau mungkin ini cara Tuhan buat aku ingat Ra nya. Dan ini semacam anugerah .

Dari kejauhan ada mobil yang melaju cepat,  untung Papah udah dekat aku.

"Yoon lihat,  kalau sudah malam banyak anak muda yang suka balapan liar!! "Papah

" Mereka gak balapan liar Pah,  lihat! "
Aku nunjuk mobil polisi yang ngejar mobil yang melaju cepat tadi

" Ah,  ya sudahlah. Papih udah nunggu dimobil. Papih tidur dia terlihat lelah. "Jelas Papah.

"Baik! "Aku ngekori Papah menuju mobil Papah yang diparkir didepan gerbang kampus.

" Pih..... "Aku meluk Papihnya,  ini udah dua minggu akhirnya Papih balik. Kangen.... Yoon gak pernah ditinggal lama. Tapi aku gak lama meluknya,  Papih terlihat sangat lelah jadi beliau gak meresponku.

Tapi..........

Saat aku menoleh ke cafe milik Ra aku merasa ada yang aneh,  seperti ada yang memanggilku untuk kembali.

Tapi Papah keburu menyuruh Yoon masuk dalam mobil. Akhirnya Yoon masuk dan Papah melajukan mobilnya. Namun saat ditikungan pertama ada banyak mobil polisi yang menghentikan mobil lewat.

Papahpun turun,  diluar juga ada Isak.
" Kenapa Isak? " Papah bertanya.

"Ada bandar narkoba terkepung tapi mereka juga bawa senjata. Mereka juga terus melawan. Sebaiknya om Sakti putar arah dan lajukan mobilnya dengan cepat. Ini gak aman! " Isak

" Baiklah..... " Papah

Papah menuju mobil kami,  dan masuk hendak memutar balik arah. Tapi gak tau kenapa mobil Papah pecah ban mungkin karena terkena tembakan. Isak merasa keluarga barunya terancam kini mengevakuasi kami.

Dor

Dor

Dor

Aku mendengar suara tembakan dan Papih memelukku erat. Aku sudah mulai pucat.

Suara itu........

Ra.... Aku mengingatnya. Dia yang menembakkan timah panas pada Bryan.

Ra...... Memory itu kembali,

Ra...... Yoon mengingatmu.

Aku berontak saat Papih kekeh megang aku karena suasana disini sungguh mencekam. Mereka saling adu tembak dan tidak ada yang mengalah.

Tapi.....

Ra ku ada di rafius 500 m dari sini.  Dia juga tidak aman.

Aku berlari menjauh dari Papih dan Papah menuju cafenya Ra.

" Yoon.... Bahaya! " Aku mendengar teriakan Papih namun saat Papih dan Papah mau mengejarku polisi melarang dan kini Isak yang mengejarku.

Aku berlari tak menghirau suara tembakan. Yang aku ingat adalah suaranya Ra,  tatapannya Ra,  senyumannya Ra,  bahkan dekapannya Ra.

" Yoon,  berhenti bahaya. "Isak

Aku udah gak peduli dengan teriakan itu,  aku hanya ingin bertemu dengan Ra.

" Mas Ra.... !" Aku berteriak didepan cafe yang tutup. Berdiri ditengah jalan dan hendak menghampiri cafenya Ra.

Ra membukakan pintu,  dan kaget saat penjahat tadi kini mengambil tubuhku untuk sanderanya. Mengacungkan pistol pada kepalaku sontak membuat Isak berhenti bahkan Ra juga berhenti yang tadinya hendak menghampiriku.

" Jangan mendekat!!! Atau kubunuh dia!! " Ancanan penjahat itu.

Ra memberikan kode pada Isak. Kode antar polisi untuk melumpuhkan penjahat. Isak tengah memegang pistol dan meminta untuk menembak pada kaki penjahatnya.

Dor....

Sial.... Isak masih amatiran dia gak tepat nembaknya yang membuat penjahatnya semakin menjadi. Ingat Yoon pemegang sabuk hitam. Yoon bukan anak kecil lagi yang harus dilindungi, Yoon udah gede dan sekarang saatnya Yoon ngelindungi cinta Yoon.

Dengan satu gerakan aku langsung bisa membanting penjahat itu. Penjahat itu tersungkur dan kini tengah ditangani oleh Isak.

Ra menghampiriku dan memelukku.

" Yoon ingat Ra? "Wajah Ra kini terlihat senang,  rasa kangennya selama dua tahun ini terobati.

"Maafkan Yoon mas Ra? "Aku menangis dalam dekapan Ra.

Tapi Ra nya tiba tiba berbalik 90° derajat. Dan aku mendengar tembakan lagi.

" Mas Ra.............!?!!! " Teriakanku menggema saat tanganku merasakan darah mengalir dari tubuh Ra. Dan Ra kini terjatuh dihadapanku.

"Aku mencintaimu Yoon,  dan akan selalu mencintaimu! " Ra

Tbc
Maaf typo...... Tangan thornya getar,  udah kayak Kanata nich......!!!! Doain cepet sembuh oke.
Terimakasih

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top