20. i love u

Cinta itu datang kapan saja,  tapi saat cinta datang terlambat. Apa kamu akan menyerah?

Vote nya kakak.......

Ra kini membawaku dalam kamarnya menyelimutiku dan memelukku dari belakang. Aku pun mencoba terlelap dari rasa ketakutan itu.

".... Sakit..... Mas Ra..... Tolongin Yoon,  Mas Ra.....! " Aku gelisah dalam tidurku yang membuat Ra nya juga ikut kebangun.

" Yoon.... Yoon sayang,  gak papa sayang. Ra nya ada disini! "Ra kini tengah memelukku dan mencium pucuk kepalaku.

Aku tidak bisa tidur,  ketakutan itu membuat otakku penuh dan aku hanya bisa menangis. Mengingat rentetan kejadiannya pria besar itu menarik tanganku dan melukainya.

Ra yang gak tega kini mengambil ciuman dariku,  aku yang masih sesegukan sulit untuk mengimbanginya. Namun Ra terus membuat aku seperti melupakan kejadian buruk tadi. Menciumku terus,  memberiku ruang oksigen dan menciumku kembali. Kemudian Ra turun untuk mencium ceruk leherku dan menghisap nya pelan dileherku.

" Akh...... " Desahan kecil itu berhasil keluar. Aku melingkarkan tanganku pada leher Ra. Memegangnya kuat sembari menikmati cumbuan yang diberikan Ra.

Ra terus melakukannya dan kembali mencium bibirku sembari memasukkan tangannya dalam kaosku dan memainkan puting susu milikku.

" Akh.... Mas Ra.....! " Aku tersenyum tipis sejenak aku melupakan kejadian itu.

Ra nya terus bergerilya menikmati setiap inci tubuhku,  dan kini aku sudah bertelanjang dada dan Ra terus mencumbui tubuhku memberikan bekas tanda kecupan disana sini. Sembari mencium ku kembali kini tangan Ra nya masuk dalam celanaku. Aku sudah berada diatas tubuh Ra yang terbaring di kasur. Tangan besar Ra masuk dalam celana milikku,  meremas kuat bokongku.

" Akh....... "

Tak sampai disitu,  Ra merasa adik kecilku mulai keras dan menyentuh miliknya. Ra kemudian membalikan tubuhku dan kini aku dihimpitnya dari atas. Celanaku dibuka dan kini tangan besarnya meremas adik kecilku mencium selangkanganku dan Ra mengulumnya pelan adik kecilku yang menegang. .

" Akh.... Mas Ra.... Kenapa kamu melakukan ini!!! "Bisikku sembari menahan Ra untuk melakukan lebih.

" Lupakan Yoon,  lupakan kejadian buruk itu. Ada aku,  aku akan membuatmu melupakannya! " Ra terus mengulum adik kecilku memaju mundurkan mulutnya rasanya basah dan hangat hingga muatannya pun cepat keluar. Ra pun membaginya padaku. Menggendong ku koala dan kita saling bertautan. Ra juga masih meremas bokongku dan menepuknya pelan.

" Akh mas Ra....! " Aku memasang muka ingin lebih dan Ra nya pun mengiyakan apa yang ekspresiku pasang.

Ra menarik tubuhku dan membuatnya menungging seperti kucing mau pipis. Memasukkan jarinya yang sebelumnya dihisapnya.

Slup..... Akh...... Satu jari berhasil masuk tanpa hambatan dan sesekali didorong maju mundur oleh Ra.

Slup..... Akh..... Dua  jari masuk dan Ra terus memaju mundurkannya. Aku mengerang keras dan meremas sprei milik Ra. Rasanya masih seperti yang kemarin sakit dan perih.

Slup..... Akh.... Tiga jari Ra akhir masuk namun Ra tidak memainkannya terlalu lama dan menggantinya dengan adik kecil miliknya.

" Akh..... Mas Ra..... "Rasanya tubuhku penuh,  Ra kemudian memaju mundurkan pinggulnya dan tangannya menahan tubuhku agar tidak terjatuh,  dan tangan satunya membantuku untuk pelepasan adik kecilku.

Slup..... Slupp..... Akh..... Sluppp.... Akh.... Mas Ra..... Lakukan dengan cepat.... Akh...... Ini sungguh......nikmat.... Akh.......... Aku mengerak nikmat disela rintihanku. Terimakasih ra......

Slup..... Akh.... Hentakan terakhir membuat kami sama sama menguluarkan muatan secara bersamaan. Aku langsung terjatuh diatas kasur Ra. Aku lelah....... Dan aku merasa mengantuk.

Ra memelukku dan kini aku tertidur damai dalam pelukannya.

.........

Ver pov......

Aku melajukan montorku setelah meninggalkan rumah Ra,  aku masih tidak bisa berfikir jernih. Melihat mata Yoon yang rapuh membuat hatiku ngilu. Merasakan pelukan Yoon membuat hatiku tiba tiba terasa hangat. Ingin aku rasanya memeluknya lebih lama.

"Apa yang kamu lakukan Ver....?  Dia sahabatmu!  " Aku mengutuk diriku sendiri karena tiba tiba mulai memikirkan Yoon. Yoonielo yang selalu di intilin Papihnya,  Yoonielo yang ceria,  Yoonielo yang tak bisa diam, Yoonielo yang suka main air,  Yoonielo ...........

Melihatmu menangis aku sungguh merasa sakit!!!

Aku memarkirkan motorku digarasi dan kini aku masuk dalam rumah. Seperti biasa kedua Papahku tidak pulang mereka selalu sibuk dengan pekerjaanya. Aku kesepian,  tidak ada seseorang yang bisa kupercaya untuk berbagi tentang perasaanku ini.

Aku merebahkan tubuhku diatas kasur,  melihat senyuman Yoon diatas wajahku. Sengaja aku memasang foto Yoon dilangit langit kamarku. Dulu bukan karena suka alasannya. Karena memang kita adalah sahabat. Saling menjaga dan selalu bersama.

Flashback....

" Yoon aku pasang fotomu disini ya? " Ver memasang foto Yoon ukuran 50x50 cm dilangit langit kamarnya.

" Ini terlalu besar! " Yoon

" Kenapa tak memasang fotoku! " Leo

" Karena tikus akan lari bila melihat wajahnya Yoon! "Ver tertawa geli.

" Ver,  Yoon itu lucu bin imut kenapa tikus pada lari! " Yoon polos

" Emang kamu mau dikerubutin tikus!" Ver

Yoon cengo..... Yoon ngeri sendiri membayangkan dirinya dikerubutin tikus.

Bugh.... Leo melempar bantal alhasil perang bantal disiang itu tak bisa dielakkan. Dan Yoon lupa bahkan Ver lupa kalau foto Yoon masih menempel di langit langit kamar Ver.


Flashback end.

Oh ya ampun apa yang ku lakukan...... Aku mengusap wajahku kasar. Mencoba mengembalikan pikiran warasku. Karena perasaan ini gila,  bila aku benar benar menyukai Yoon.

"Yoon,  apa kamu masih menangis? " Ucap ku lirih sembari memandangi senyum indah Yoon.

" Yoon,  bolehkah aku mencintaimu? " Ucapku kembali sembari memejamkan mataku.

.......

Hoalah Ver,  kamu suka sama Yoon!  Yoon udah gak nangis lagi kok gak usah khawatir dia udah bobok ganteng dipeluk mas Ranya. Ver juga harus tidur, mimpi indah. Oke.......

Tbc

Terimakasih

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top