4
~4~
Hari yang dijanjikan telah tiba. Didepan pintu masuk, Shiro masoh setia menunggu Kuroko yang sedari tadi belum menampakan batang hidungnya. Sesekali Shiro merapikan rambut dan dress yang ia kenakan agar terlihat lebih .
.....
Shiro menggeram sambil melirik jam tangannya. Bagus, jam 09.30 Kuroko belum datang dan ia harus menjomblo di depan pintu masuk.
Snif snif...
Hidungnya bergerak menandakan ada aroma yang tidak asing baginya. Ia memperyajam penciumannya. 'Vanila Shake?' gumamnya girang. Ia mengikuti sumber aroma karena dia tau kalau itu pasti Kuroko. Benar saja, dihadapannya kini berdiri seorang atlit basket yang bertubuh pendek.
"Kamu kemana saja? Aku menunggumu dari tadi!" gertak Shiro namun terlihat kawaii.
"Sumimasen. Tadi aku sudah berada disampingmu, namun senpai tidak menyadarinya" jawab kuroko datar
Shiro menjitak kepalanya sendiri sambil tersenyum.
"Tehe~ . Habisnya hawamu tipis sih. Oh ya tadi aku mencium aroma vanila shake dari arah kamu. Habis minum vanila shake ya? Huh gak bagi bagi" tanya Shiro menggrmbungkan pipinya.
"Ie.. Ini parfum beraroma vanila shake" jawab kuroko masih datar. Sedatar dadanya Kayano
( kayano : Heh lu ngapain bawa bawa dada gua? Miror thor miror
Author : iya iya aku miror kok.. Kayano-san mah gitu gak bisa diajak bercanda...
Kayano : kena karma mampus lu thor
Author : nek karma yang itu gapapa sih.
Kayano : -_-# )
SKIP
Setelah masuk dan bermain beberapa wahana di taman bermain, mereka mulai merasa kelelahan. Akhirnya mereka duduk di kursi yang tersedia sambil menikmati makanan dan minuman yang mereka beli. Kuroko meminum vanila shake. Sedangkan Shiro memakan arum manis.
"Vanila shakenya tidak begitu manis. Tapi aku suka." ujar Kuroko sambil terus menyeruput vanila shakenya.
"Souka? Kalau tambah manis apakah kau tambah suka?" tanya Shiro
"Mungkin"
Shiro beranjak dari duduknya. Ia berdiri dihadapan Kuroko. Dengan cepat, tangannya menyambar kerah baju kuroko dan mulai mencuri bibirnya. Kuroko tersentak kaget, namun raganya terus mematung berkat serangan agresif Shiro. Pipi keduanya memerah walaupun belum seperti kepiting rebus. 1 detik 10 detik 15 detik 50 detik... Shiro menyudahi serangannya.
"Bagaimana? Sudah merasa manis?" tanya Shiro diselingi seringainya sambil menatap Kuroko yang sudah lemas tak bertulang dibuatnya. Kuroko berdiri menyejajarkan tubuhnya dengan tubuh Shiro
"Senpai..."
"....?"
"Yang kamu lakukan ke saya itu ja-hat" sambungnya kemudian terkapar di tanah hingga malam.
Chapter 4 rampung sudah. Semoga kalain suka sama chapter yang ini. Dan sepertnya author kena virus alay. Ok fix author gaje alay. Dah ya...
Salam gaje semua~
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top