19 | Hospital
SEHUN POV ON
Aku kembali menggendong baby-ku ini bridal style, menghentikan sebuah taxi dan memintanya ke rumah sakit terdekat.
Sejujurnya, aku hanya penasaran satu hal. Yang tahu segala hal tentanv Stephen dan baby itu hanya aku dan seorang gadis yang telah lama hilang. Sebuah cerita lama yang sudah kukunci kuat. Jika benar dugaanku... aku bingung harus bertingkah bagaimana.
Aku berteriak setelah sampai didalam rumah sakit. Satu sisi, aku ingin dia cepat sadar, dan aku dapat mengobati rasa penasaran yang menyelubungi diriku. Satu sisi, aku juga menanggung malu, karna, gadis didekapanku ini hanya pingsan.
Sesuatu yang telah sering gadis ini alami.
"What wrong with her, doc?" tanyaku.
"Saya berpendapat bahwa ia pernah mengalami kecelakaan yng menyebabkan dia kehilangan ingatan pada beberapa peristiwa, ia pasti tidak tahu akan hal itu." kata dokter. Aku termenung.
"Apa kau mengenal gadis itu?" tanya dokter.
"Aku adalah pacarnya." Kataku dengan spontan.
"Kalau begitu, saya permisi." kata dokter tersebut. Aku duduk dikursi yang disediakan didekat ranjang baby-ku.
"Hah.., Kenapa kau tahu Stephen dan Baby, (Your name)? Apakah kau adalah baby yang selalu Stephen cari selama ini?" tanyaku sambil menyingkirkan rambut yang menganggu pandangannya.
Gadis yang hilang itu memang ada sediki kemiripan dengannya. Sama-sama manja yang gak ketulungan. Tapi, itu membuatku kembali merasakan jatuh cinta.
"Eugh," lenguh gadis itu, ia mengerjapkan matanya beberapa kali dan melihat kerahku.
"Kamu sudah sadar, baby?" Tanyaku yang langsung menatap gadis dihadapanku dengan lembut.
"Aku dimana, oppa?" tanya gadis ini.
"Kau berada dirumah sakit yang ada di Vancouver, baby. Kenapa terus terusan mengalami denyut kepala jika bersamaku?" tanyaku yang memasang wajah sedih.
"Bukan begitu, oppa. Aku juga tidak tahu. Oppa, tadi, setiap denyut kepala mendera, selalu ada sepasang laki-laki dan perempuan. Saling memanggil, Stephen dan Baby." kata gadis-ku.
"Kali apa?" Tanyaku basa basi. Semoga dugaanku benar. Aku benar-benar mengharapkan sesuatu bahagia didepanku.
"Mereka bertemu dengan sekelompok wanita yang tampak seperti fans Stephen?" Tanyanya dengan sedikit nada ragu diakhir.
'Sekelompok wanita? Jangan - jangan....' batinku.
"Apa yang mereka lakukan?" tanyaku.
"Sekelompok gadis itu menginginkan Stephen. Stephen menolak mereka semua, dan Babynya datang bertanya ada apa, Stephen menjelaskan semuanya. Babynya meminta Stephen untuk menjadi artis, dan Stephen menerimanya." kata gadis itu.
'Artis? Cerita Stephen dengan Babynya juga ada adegan itu? Apa kau memang Baby yang selama ini dicari Stephen hingga ia menyerah, baby? Ia menjadi artis sekarang, ia berharap Babynya mendengar suaranya, melihatnya di televisi setiap ia muncul.' batinku kalut.
"Oppa, ada apa denganmu? Mengapa setiap aku berbicara tentang Stephen, oppa seperti menyembunyikan sesuatu?" tanya gadis itu.
"Eobseo, naoui baby. Aku hanya kelelahan menggendongmu kemari tadi." bohongku.
"Oh, oppa tidurlha." kata gadis itu. Aku mengangguk dan menidurkan diriku diujung kasurnya, kurasakan tangannya mengelus surai rambutku.
'Stephen misses his baby, now. Really misses his baby.'
SEHUN POV OFF
Kau terus mengelus surai rambut brunatte Sehun dengan lembut. Kau sangat menyayangi cowok yang ada dihadapanmu sekarang ini.
'I guess I have fallen in love to you, oppa. Saranghae.' batinmu. Kau kembali tidur dengan Sehun yang menidurkan kepalanya diujung kasur.
_I.H.U_
Kau bangun karna mendengar barang jatuh dari kamar mandi, yeah, Sehun mengambil kamar rumah sakit berkelas VVIP untukmu.
"Oppa? Is that you?" tanyamu sambil berjalan dengan pelan menuju toilet.
"Ya, baby. Ada apa, heum? Maaf membangunkanmu, tadi alat penyiramnya jatuh." kata Sehun lalu memapahmu menuju kasurmu lagi.
"Aku bosan, bolehkan kita ke taman saja?" tanyamu. Sehun hanya mengangguk dan kalian menuju ke taman rumah sakit sekarang ini.
"Baby," panggil Sehun saat kalian sudah sampai ditaman rumah sakit yang lumayan ramai.
"Ya, oppa. waeyo?" tanyamu.
"Apa kau pernah mengalami kecelakaan, baby?" tanya Sehun yang hati - hati dalam bertanya.
"Ya, aku pernah oppa. Aku ingat saat itu, aku masih di New York untuk berlibur sekolah dari Vancouver. Kami hampir ditabrak oleh seseorang yang membawa mobil secara ugal - ugalan, supir kami memang bisa menghindar namun, tak berapa lama, kami menabrak tiang. Aku berada dibagian yang paling mendapat banyak resiko saat itu." kau bercerita.
"Kau tidak tahu, kau mengalami amnesia, baby?" tanya Sehun padamu.
"Benarkah? Aku mengalami amnesia, oppa? Mom andDad tidak pernah memberitahuku akan hal itu." katamu yang tampaknya tak percaya akan hal itu.
"Kau mengalami amnesia, baby. Dan, disaat kepalamu berdenyut dan seorang laki - laki yang bernama Stephen dan seornag perempuan itu adalah bagian dari kehidupan yang kau lupakan." Jawab Sehun dengan jelas.
"Aku ingin mengingat semuanya." katamu dengan pelan, namun, Sehun memang memiliki pendengaran yang tajam, dapat mendengar semua itu, dia tersenyum dengan tipis.
'Aku juga ingin kamu mengingat semuanya, baby girl.' Inner Sehun yang sedang berharap.
::: AN :::
# Hampir mendekati end, semuanyaaaaa...
# Comment juceyoooooo... aku hampir kehilangan semangat tahu karna kalian tidak ada yang comment. Aku pikir kalau ceritaku membosankan 😢
# YANG INI PLEASE DIJAWAB... JANGAN PADA SEMBUNYI...
MAU DIADAIN BONUS CHAPTER GAK?
BRP?
3?
5?
8?
ISI SENDIRI....
# PLEASE BANGETTTT KALIAN COMMENT... SEENGAK TULIS AJA BONUSNYA MAU BERAPA, ATAU NANTI GAK DIKASIH BONUS LHO... PADAHAL IDE YANG DATANG INI BERLIMPAH. ADA YANG CHEESY DEH... JINJJAYO 😁
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top