06 | Morning School

Kamu melenguh dipagi hari esok harinya. Kamu mengucek-ngucek mata sebentar sebelum melihat sekeliling kamar. Semalam, kamu keasikan belajar dengan Sehun hingga kamu lelah, dan... Sehun sepertinya sudah pergi untuk konser selanjutnya.

Kamu melihat ke nakas meja, ponselmu berbaring tak berdaya disana, kamu meraihnya untuk melihat sesuatu.

5 messages from Sica Wu.

Bukannya kamu tidak tahu itu isinya apa, tanpa melihat juga kamu bisa menebak dengan benar.

'YA! Neo! (Your name)!'

'YA! Kamu terlalu sibuk dengan Sehun oppa hingga kamu tidak bisa membalas pesanku.'

'YA! Jangan lari" lagi. Segera balas pesanku.'

'Kamu dimana? Cepat balas pesanku, atau aku akan ke apartemenmu.'

'Kamu serius tidak mau membalas??'
22.23

'Maaf baru membalas sekarang. Bukanny aku tidak mau membalas sekarang.
Hany saja, semalam keasikan belajar hingga aku ketiduran.
Maaf.'
06.45

'Kamu harus menjelaskan semuanya. Semalam itu dirimu kan?'

'Ya, itu aku. Tapi, semua buakn seperti yang kamu kira, Sica.'

'Kalau begitu, jelasin!'

'Baik... ini semua bermula dari dirimu. Seriously...
Aku menyebut dirimu saat mereka lagi asik"ny konser dan Sehun sedang berinteraksi dengan para fansny.'

'Ya.. aku tahu itu. Jadi apa hubungannya?'

'Aku tidak sengaja berteriak aku membenci dirimu. Kurasa dia mendengarnya. Jadi, mungkin dia ingin mengusiliku.
Thats all...
Seriously...'

'Jangan bohong. Jadi, 3 bln yang dia katakan?'

'Itu dia mengada-ngada...
Sudah segeralah mandi, aku akan bertemu denganmu disekolah nanti...
Byeeeee.'

'Arraseo... arraseo...
Byeeee...'

Kamu meletakkan ponselmu kembali ke nakas. Lalu, merenggangkan otot-otot kakumu. Tidak ada yang berharga dari rutinitas pagimu. Kecuali...

TING... TONG...

Kamu membuka pintu setelah melepaskan tanganmu dari pisau untuk memotong bawang. Kamu berencana membuat sarapan kecil untuk perutmu itu. Padahal sih, biasanya juga kamu membelinha di kantin.

"Sehun oppa..." cicitmu saat pintu telah dibuka lebar-lebar. Sehun telah tampil dengan baik dengan kaus abu-abu polos dan celana jeans, kacamata hitam yang bertengger apik dihidungnya.

Kamu?

Ya tentu saja, seragam sekolah. Karna, kamu masih ingat tentang sekolah yang belum lulus. Hampir lulus sih sebenarnya. Kan tinggal nunggu akhir ujian doang.

"Heum... kamu sedang memasak ya?" Tanya Sehun yang langsung dibalas dengan anggukan darimu. Kamu segera kembali kedapur. Dan lima belas menit kemudian, kamu berada diruang tamu dengan tas selempang dan kotak bekal ditanganmu.

"Ayo, aku antar." Kata Sehun dengan mutlak. Namun, kamu menolaknya.

"Aku akan berada di Kuala Lumpur beberapa hari. Anggap saja ini sedikit kegiatan denganmu sebelum aku pergi." Kata Sehun yang tidak bisa kamu bantah.

"Lagian, aku harus memastikan kalau kamu selamat sampai sekolah tanpa cacat setelah semalam." Kata Sehun dengan tatapan menyesal. Kadang kamu bingung dengan sikap Sehun. Tapi, ya sudahlah...

Mobil sport hitam Sehun terparkir tepat diapartemenmu, kamu duduk disebelah Sehun. Setelah beberapa detik kemudian, Sehun menjalankan mobilnya. 

_I.H.U_

Kamu hanya mengikuti arahan Sehun, setelah sampai kesekolah, disana telah ada mobil yang tak kalah berkelas dengan mobil yang kamu tumpangi.

Sehun memarkir mobilnya tepat disebelah mobil tersebut. "Ayo, keluar. Chanyeol hyung telah menunggu kita." Kata Sehun yang membuatmu bingung.

Chanyeol?

Buat apa disini?

Kamu lagi-lagi tidak menyuarakan pertanyaanmu. Malah ikut keluar, namun, tak lama kemudian, sosok pria keluar darisana. Yang mampu membuatmu terkejut.

"Chanyeol oppa." Katamu dengan pelan. Chanyeol hanya tersenyum manis tanpa mengatakan apapun. Mungkin mulai dari sekarang, kamu telah menetapkan diri untuk sebagai fansnya Chanyeol.

"KYA!!! SEHUN OPPA!!!"

"CHANYEOLLIE OPPA!!!"

"Jadi yang diberita itu memang benar, Sehun oppa telah memiliki pacar?"

"Chanyeol oppa memang sempurna."

Kamu mendesis saat pertanyaan tersebut berada ditelingamu. Sehun mendekat kearah fans tersebut.

"Kalian semua, jangan ribut. Kasihan (your name), telinganya akan sakit." Kata Sehun yang langsung dibalas dengan diaman dari gadis-gadis tersebut.

"Sehunnie selalu seperti itu." Kata Chanyeol yang rupanya belum beranjak dari tempatnya.

"Oppa, bukankah kalian masih ada konser. Kenapa masih disini?" Tanyamu.

"Tentu saja mengawasimu. Jika si Sehun itu datang sebagai boyfriend goal, maka aku datang sebagai oppa goal. Karna, kamu itu pas banget jadi adikku." Kata Chanyeol yang dengan mudahnya mengusak rambutmu. Tanpa peduli sekitar.

"Ah! Bentar ya..." kata Chanyeol lalu kembali masuk kedalam mobil dan kembali dengan sebungkus kotak ditangannya.

"Ini apa?" Tanyamu.

"Hanya sedikit cemilan. Aku tidak mau adikku ini sakit nanti. Jadi, jaga kesehatanmu selama oppa berada diluar negri. Jangan nakal. Oppa akan membawamu jalan-jalan nanti." Kata Chanyeol yang dibalas dengan tatapan remeh.

"Lebih baik oppa segera pergi. Jalan-jalan? Oppa kalau bukan artis sih tidak masalah, emangnya, sehabis dari konser, oppa tidak ada kegiatan?" Tanyamu yang membuat Chanyeol terkekeh gemas.

"Iya... iya... oppa akan sempatkan waktu untuk mengajakmu jalan-jalan. Jangan nakal, oppa pergi dulu." Kata Chanyeol saat melihat Sehun melambai kepada kalian.

"Chanyeol oppa, hati-hati." Katamu lalu masuk kedalam sekolah dengan perasaan bahagia.

::: NA :::

# Gak tahu deh ini apa... intinya, diubah secara total deh.

# Jadi, lebih baik yang sekarang apa yang sebelumnya?

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top