|18| Let's Take a Break and Become (Not too) Normal - Night Confessed
Warning : adult content, mengarah ke smut.
Tony mengerti ada yang salah dengan Peter saat ia datang bersama [Y/N] melalui portal. Wajahnya pucat, tampak gemetar dan yang ia lihat ada luka tusuk di pinggangnya. Tentu, bukan itu yang membuat [Y/N] terlihat sangat khawatir. Dan saat Peter tidak keluar dari kamar mandi selama 45 menit, [Y/N] segera menyusul dan beberapa menit kemudian [Y/N] keluar sendiri.
"Ia baik-baik saja?" Tony bertanya dan [Y/N] hanya merebahkan tubuhnya di sofa yang juga diduduki oleh Tony.
"Ya ... maksudku, entahlah," ia menghela napas dan menaruh tangannya di wajahnya, "kau tahu sangat susah untuk bisa mengerti seseorang sepertinya? Ia terlihat seperti orang terbuka tetapi ia menyembunyikan semuanya. Ia terlalu takut untuk menceritakan semuanya terutama pada Leeds, pada MJ, dan padamu."
...
Suara pintu terbuka tampak membuat keduanya menoleh. Peter mengenakan sweater milik [Y/N] yang sebenarnya untuknya juga cukup kebesaran. Namun ia mengira jika tubuh atletis dari Peter akan bisa pas dengan sweater itu. Kenyataannya, pakaian itu masih cukup kebesaran untuk Peter hingga membuatnya sedikit tenggelam dalam pakaian itu.
'Tunggu, ini seperti pembicaraan tentang memakai pakaian kekasih yang terlalu kebesaran. Dan ia terlihat manis dengan--'[Y/N] menggelengkan kepalanya begitu saja saat menyadari apa yang ia pikirkan.
"Hei Pete," Tony tersenyum dan menatap Peter yang membalas senyumannya pelan, "kemari."
Peter hanya mengangguk dan berjalan duduk diantara Tony dan juga [Y/N].
"Ceritakan padaku," [Y/N] memberikan cokelat hangat yang ia buat sebelum duduk di sofanya dan diterima begitu saja oleh Peter, "apa yang terjadi?"
...
Peter enggan mengatakannya pada mereka berdua. Dan berbeda dengan Tony, [Y/N] tampak tidak begitu sabar dengan apa yang ia dapatkan.
"Parker--"
"[Y/N]." Tony mengerti ia sangat khawatir hingga marah pada Peter. Dan ia selalu seperti itu saat bersama dengan Steve dulu, itulah sebabnya ia tahu apa yang dilakukan [Y/N] bukanlah karena ia membenci Peter namun karena khawatir, "aku tahu kau marah."
"Ia bersikap aneh, ia tidak berbicara denganku, Leeds, ataupun MJ dan mengatakan jika ia benar-benar orang yang ada di foto itu, yang bercumbu dengan seorang guru baru yang bahkan melihatnya saja sudah aneh. Apakah kau pikir aku tidak marah ia hanya diam Stark?!"
Tony baru mengetahui semua itu, dan matanya membulat. Ia menoleh pada Peter yang tampak semakin menunduk dan tubuhnya semakin gemetar. Ia memandangi [Y/N] sejenak sebelum akhirnya menghela napas panjang.
"Hei Pete. Hanya aku dan [Y/N] yang akan mengetahuinya. Bisakah kau mempercayai kami untuk membantumu buddy?"
Peter masih diam selama beberapa saat sebelum menarik napas. Dan napasnya tampak bergetar kala itu. Namun sentuhan Tony membuatnya sedikit tenang.
"Skip Westcott ... ini bukan kali pertama aku bertemu dengannya," itu adalah satu-satunya hal yang [Y/N] ketahui. Dari nama panggilan hingga bagaimana Peter bersikap dengannya, meski tidak nyaman ia tahu jika Peter mengenalnya, "saat itu usiaku 8 tahun dan aku belum terlalu mengenalmu, hanya bertemu denganmu beberapa kali di rumah sakit. Aku berkenalan dengan seseorang dari perpustakaan yang memiliki hobi yang sama denganku tentang sains."
.
.
"Kau juga menyukai SAINS?"
Untuk anak seuisianya, tentu saja menghabiskan waktu di perpustakaan adalah sesuatu yang aneh. Mereka anak-anak lain lebih suka untuk menghabiskan waktu bermain diluar, bermain bola dan juga berpergian ke taman bermain. Untuknya, ia lebih suka menghabiskan waktu di perpustakaan dan membaca buku.
Ia tidak memiliki teman hingga suatu hari ia melihat seseorang--jauh lebih tua darinya kemungkinan 10 tahun darinya tampak menghampiri dan melihat catatan di depannya yang lebih terlihat seperti coretan asal namun sebenarnya adalah beberapa rumus kimia dan juga catatan dari buku yang ia baca.
Pemuda itu berambut putih, tampak duduk di sampingnya begitu saja.
"Be-begitulah?"
"Ngomong-ngomong perhitunganmu yang ini salah. Harusnya kau kalikan dulu. Tetapi, ini pelajaran SMP bukan?" Peter kecil saat itu menoleh pada coretan di depannya sebelum menyadari kesalahannya dan segera panik menghapusnya.
"A-aku hanya terkadang bosan dan membaca beberapa buku disini..."
"Whoa, aku juga suka membaca buku. Bagaimana kalau kita berteman?" Pemuda itu mengulurkan tangannya dan tersenyum lebar, "Steven Westcott. Kau bisa memanggilku Skip."
"U-uh, Peter Parker. Tetapi, apakah kau tidak ... malu berteman denganku?"
"Kenapa?"
"Usiaku masih kecil, kau sudah dewasa," jawabnya sambil menunduk. Sebenarnya ia ingin punya seorang teman. Ia tidak pernah bisa dekat dengan seseorang karena ia selalu pemalu dan juga tidak bisa bergaul. Ia juga lemah dalam olah raga, dan hanya mengerti tentang SAINS.
"Tentu saja tidak Einstein, lagipula aku suka dengan orang yang pintar!"
"Einstein?"
"Karena kau sangat pintar, ayo aku akan ajarkan beberapa hal lagi tentang SAINS!"
.
.
"Skip sangat baik saat pertama kali kami berkenalan. Ia adalah teman pertamaku, dan aku selalu menghabiskan waktu dengannya baik di rumahku, ataupun di perpustakaan dan rumahnya," Peter mengepalkan tangannya dan menghela napas, "Bibi May dan Paman Ben juga menyukainya. Bersyukur jika aku memiliki seorang teman, dan sering mengundangnya untuk makan malam. Ia sudah seperti kakak bagiku."
...
"Hingga suatu hari, aku bertemu dengannya lagi untuk membicarakan masalah SAINS di rumahnya. Ia yang mengajakku lebih tepatnya. Dan saat itu ia sedang sendiri karena ibunya sedang bekerja dan ayahnya sudah tinggal berpisah dengan mereka," [Y/N] sedikit bereaksi karena itu, namun memilih untuk menenangkan dirinya dan mendengarkan Peter.
"Dan saat itulah semua terjadi..."
.
.
"Hei Pete," Peter sedang sibuk membaca buku pelajaran dari Skip yang menurutnya menarik. Saat Skip memanggil, ia menoleh dan pemuda yang lebih tua itu tampak memberikan sebuah buku majalah padanya, "lihat, buku ini menarik!"
Karena pada dasarnya ia menyukai buku, tentu saja ia akan senang jika seseorang menunjukkannya sebuah buku yang tidak pernah ia lihat. Lagipula sudah beberapa bulan ia berteman dengan Skip, buku yang ada di rumahnya sangat menarik.
Namun, saat ia melihat sampul buku itu, dahinya berkerut. Ini bukan sampul buku yang biasa ditunjukkan oleh Skip, sampul itu bergambar seorang wanita dengan pakaian minim yang menunjukkan kulitnya terlalu banyak.
"U-Uh, Skip apakah kau salah memberikanku buku?"
"Tentu saja tidak, lihat saja. Buku itu sangat menarik," Peter sedikit ragu, namun saat itu masih mempercayai Skip. Ia membukanya perlahan dan membaca serta melihat beberapa gambar yang menurutnya memalukan. Seperti gadis yang tidak memakai busana apapun, dua orang lelaki dan perempuan yang bercumbu saling berciuman, dan beberapa gambar lain yang membuat wajahnya semakin memerah pada setiap lembar yang ia baca.
"Menarik bukan?"
"A-aku tidak tahu Skip..."
"Ayolah," Skip tampak duduk dan mendekat dalam jarak yang sangat sedikit hingga tubuh mereka bersentuhan. Tangan Skip tampak melingkar pada bahu Peter, biasanya itu hanyalah sentuhan teman saja, namun Peter mengerti saat itu jika sentuhan itu berbeda. Dan ia mengerti jika ada sesuatu yang salah dengan itu. Tangan pemuda itu menyentuh bagian pahanya dan wajahnya mendekat membisikkan telinganya, "kita bisa bereksperimen untuk melakukan apa yang ada di buku itu. Seperti yang sering kita lakukan saat melakukan eksperimen yang lainnya."
"Ku-kumohon Skip, aku harus pergi sekarang. Aku tidak bisa--"
.
.
"I-ia menyentuhku dan mencium leherku. Ia mencoba untuk melucuti bajuku, menyentuh tubuhku dari balik pakaianku. Beruntung saat itu ibunya datang dan ia tidak jadi melakukan apapun saat itu," Peter tampak menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Suaranya gemetar pada setiap kata yang terucap olehnya, "setelah hari itu, ia datang ke rumah. Paman Ben dan Bibi May sama sekali tidak curiga dengan itu dan mempersilahkannya untuk bermain denganku. Ia menyentuhku, dan saat itu mengancamku jika aku membocorkan apa yang ia lakukan maka ia akan melukai May dan juga Ben."
Isakan pelan tampak terdengar, Tony dan juga [Y/N] hanya mendengar. Dekapan Tony semakin kencang sementara [Y/N] tampak hanya diam mendengar meski genggaman tangannya sangat erat saat itu.
"Saat itu aku percaya padanya. Aku terlalu kecil untuk mengetahui jika itu hayalah ancaman kosong darinya."
"Jika kau mendapatkan ancaman dan tidak percaya pada siapapun, lalu bagaimana kau bisa terlepas darinya setelah itu?" Tony bertanya, dan Peter tampak menoleh pada [Y/N] sebelum tersenyum.
"Karena perkataan [Y/N]."
"Aku?"
"Kau ingat saat kita bertemu di perpustakaan rumah sakit? Ketika itu aku menceritakan sesuatu tentang temanku--"
"Yang mengalami hal yang sama seperti yang kau sebutkan sebelum ini," [Y/N] bergumam, ia ingat bagaimana ia bertemu dengan seorang anak laki-laki pemurung di perpustakaan rumah sakit yang bertukar cerita dengannya.
.
.
Srrrk... srrrkk... srrk...
Suara garukan itu mengganggunya yang sedang tertidur di perpustakaan. [Y/N] membutuhkan tempat tenang tanpa ada teriakan dari anak-anak lain yang berada di kamarnya. Matanya membuka sebagian, ia melihat Peter yang tampak menggaruk lengan atasnya dengan kuat.
"Kalau kau gatal, seharusnya kau menggunakan salep atau memeriksa penyebabnya dulu kau tahu."
"Ma-maaf aku mengganggumu [Y/N]," Ia menggulung lengan pakaiannya dan menarik ujungnya. [Y/N] sedikit curiga dengan gerakan Peter, namun ia memutuskan untuk tidak bertanya lebih lanjut karena menghargai privasi dari Peter, "h-hei [Y/N]..."
"Hm..."
"A-aku," ia membuka mulut dan tampak hendak mengatakan sesuatu, "katakan... katakan saja aku punya seorang teman. Dan ia memiliki teman lainnya lagi, yang ... yang menyentuhnya pada bagian yang membuatnya tidak nyaman."
[Y/N] mengerutkan dahinya dan kali ini matanya membuka sempurna dan ia menoleh pada Peter yang menundukkan kepalanya menatap pangkuannya sambil memainkan jemarinya.
"Anak itu ingin memberitahu pada orang dewasa tentang apa yang dilakukan oleh temannya, tetapi temannya itu mengancam akan melukai keluarganya," [Y/N] mendengarkan perkataan Peter dengan seksama. Saat itu ia yakin jika ia percaya bahwa yang diceritakan Peter adalah benar temannya.
Lagipula saat itu usianya 9 tahun. Meski mengetahui tentang Alogaritma dan juga Teori Quantum, ia tetap anak biasa.
"Apakah usianya sama seperti kita?"
"Tidak, ia anak yang sudah besar," Peter menggeleng dan tampak menatap [Y/N].
"Katakan saja," [Y/N] kembali merebahkan dirinya dan tampak menutup matanya, "ia hanya menggertak. Jadi, katakan saja pada orang dewasa yang bisa mereka percaya."
.
.
"Semenjak kau mengatakan hal itu, aku mengatakannya pada Paman Ben dan Bibi May. Mereka membantuku, dan membuat Skip dipenjara. Seharusnya ia tidak berada disini, seharusnya ia masih berada di penjara setidaknya 5 tahun lagi," ia menutup matanya erat dan mengatur napasnya, "butuh waktu 1 tahun untukku bisa keluar dari mimpi buruk tentangnya, aku tidak bisa tidur, makan, ataupun melakukan apapun. Aku sudah sangat senang saat aku bisa melakukan apapun lagi seperti biasa, tetapi ia datang lagi."
...
"Saat pertama ia bersama denganku di hari pertamanya mengajar, aku tahu seharusnya aku melawan. Aku adalah Spiderman, sangat mudah untuk menyakitinya seperti ia menyakitiku sebelum ini. Tetapi saat ia menyentuhku, bayangan itu muncul lagi," Peter menatap tangannya yang gemetar, "aku tidak bisa melawan. Tubuhku tidak bisa bergerak dan pada akhirnya lagi-lagi ia yang menang."
Tony dan [Y/N] kali ini memberikan waktu untuk Peter melanjutkan ceritanya.
"Apakah kali ini ia menyentuhmu lebih dari dulu?"
"[Y/N]--"
"Jawab aku Parker," [Y/N] memotong Tony yang akan menghentikannya dan menatap kearah Peter yang semakin menunduk sebelum mengangguk pelan.
"Ia... ia awalnya menyentuh tubuhku dan mencium leherku hingga meninggalkan," Peter tercekat, "tanda. Yang selalu menghilang keesokan harinya karena kekuatanku. Lalu ... ia melepaskan pakaianku dengan paksa, dan ia melepaskan celanaku."
Peter tidak bisa melanjutkan lagi perkataannya saat ia menutup mulutnya dan berlari dengan cepat memuntahkan semua makanan dan minuman yang ia masukkan tadi. Tony mengejarnya sebelum membantunya untuk menenangkan diri dan kembali untuk duduk. [Y/N] sendiri terlalu geram dengan apa yang dilakukan Skip. Ia yakin ia akan membuat portal dan mencari Skip dimanapun jika ia berdiri dari posisi itu.
"Saat itu kau datang dan mencoba mengajakku untuk ke menara. Aku sangat ingin ikut, tetapi aku tahu jika ia akan mengikutiku dan... dan kalian akan dalam bahaya..."
Suasana hening, Tony dan [Y/N] hanya menatap Peter yang tidak menatap kearah mereka dan hanya menatap ke pangkuannya saja.
"Aku tahu itu bodoh. Kau adalah Superhero Mr. Stark, dan [Y/N] kau sangat kuat. Tetapi aku tahu Skip sangat licik dan memiliki cara untuk--"
"Hei Pete," Tony menepuk pundak Peter dan membuat Peter menoleh pada Tony yang tersenyum padanya, "terima kasih sudah mau menceritakannya pada kami. Tenang saja, aku akan mengurusnya."
Hanya itu yang dikatakan oleh Tony sebelum ia berdiri dari duduknya dan berbalik meninggalkan mereka. Tidak sebelum ia menoleh pada [Y/N] memberikan tatapan untuk tidak meninggalkan Peter sedikitpun.
Dan tentu [Y/N] mengangguk. Saat Tony benar-benar berbalik, ia bisa melihat tatapannya yang tajam. Jika dengan tatapan saja bisa membunuh, maka tatapan dingin Winter Soldier tidak ada apa-apanya dengan tatapan Tony.
"Aku mengacaukannya," Peter bergumam dan menghela napas, "aku benar-benar mengacaukannya dan sekarang Mr. Stark akan membenciku. Kau juga kecewa padaku bukan?"
"Kenapa kau berpikir seperti itu?"
"A-aku tidak melawannya, aku adalah Superhero dan aku sudah membiarkannya melakukan itu padaku. Aku bahkan tidak berani untuk menceritakannya padamu sebelum ini karena rasa takut ini dan--" mulutnya bungkam saat [Y/N] memeluknya. Ia membenamkan wajahnya di atas kepala Peter dan mendekapnya sangat erat.
"Kau takut. Dan aku mengerti. Aku tahu bagaimana perasaan itu, meski apa yang kualami tidak sebanding dengan apa yang terjadi padamu," [Y/N] bergumam dan semakin membenamkan diri di kepala Peter, "saat semua orang mengatakan jika mereka curiga ibuku melakukan kekerasan padaku, aku hanya menyangkal. Aku tidak mengatakan pada mereka tentang hal itu karena aku takut mereka akan memisahkanku dengan ibuku. Tetapi aku sadar, bahwa ibuku salah."
...
"Jangan menyembunyikan apapun lagi, setidaknya jangan menyembunyikannya dariku," suaranya semakin berbisik. Sangat kecewa--namun kecewa pada dirinya sendiri yang tidak segera menyadari hal aneh pada Peter, "kumohon..."
Peter tampak terdiam, namum matanya terasa panas.
"Aku benar-benar merasa tidak berguna saat ini. Aku tidak bisa melindungimu," dahinya berkerut tidak nyaman, ia mengingat setiap harinya dimana ia bertemu dengan Peter dan menyadari sesuatu yang aneh namun memutuskan untuk tidak melakukan apapun karena tahu Peter bisa menyelesaikannya sendiri. Ia bahkan merasa mual mengingat bahwa ia merasa Peter memang menginginkan bercumbu dengan Skip. Ia berpikir Peter menyukai Skip dan ingin bercumbu dengannya.
God, apa yang ia pikirkan?
"[Y/N]?" Peter menoleh pada [Y/N] yang membulatkan matanya. Tatapannya penuh dengan kebencian, ia hanya menatap kearah udara kosong sebelum bangunan itu bergetar hebat. Semakin hebat hingga Peter tampak membulatkan matanya dan menatap [Y/N], "[Y/N]? H-hei!"
Beberapa dinding tampak rubuh, Peter hanya membulatkan matanya. Yang ada di pikirannya sekarang adalah mereka berada di lantai ratusan, dan Mr. Stark tidak bersama dengan mereka.
"[Y-Y/N]!" Peter memegang kedua pipi [Y/N] dan membuatnya menatap kearah Peter. Lagi-lagi matanya berubah menjadi hitam, namun perlahan menjadi kembali seperti semula. Dan semua yang dilihat oleh Peter tampak menghilang seolah itu adalah sebuah ilusi. Dan ia hampir yakin jika ilusi itu adalah nyata. Dan ketika sepenuhnya mata [Y/N] kembali, kepalanya segera terjatuh di pundak Peter seolah saat itu ia kelelahan.
"Kau tidak apa?"
"Y-ya," [Y/N] tahu beberapa detik tadi Aether atau Reality Stone di dalam tubuhnya kehilangan kendali. Dan itu menguras energinya membuat ia lelah begitu saja.
...
Suasana hening dan Peter hanya mengusap kepala [Y/N] yang masih meletakkan kepalanya di bahu Peter. [Y/N] mendengarkan suara irama jantung Peter yang perlahan menjadi teratur. Dan itu membuatnya tenang.
"Hei Parker," Peter hanya menjawab dengan gumaman, "aku menyukaimu..."
Suara itu terdengar sangat pelan namun Peter yang menghentikan usapannya adalah tanda jika ia mendengarkan.
"Tidak," ia bergumam dan menenggelamkan wajahnya lebih dalam, "...aku mencintaimu."
Namun, tidak ada gerakan apapun atau ucapan apapun membuat [Y/N] ragu jika ia mendengarnya dengan jelas.
"Kau mendengar--" ia bergerak dan tampak melihat wajah Peter. Saat itu tampak memerah dengan mata yang sudah berair, "--kau tidak perlu menangis kalau kau tidak menyukaiku. Aku hanya ... memberikanmu alasan untuk tidak menyembunyikan apapun darimu. Dan kukira kau menyukaiku jadi aku--"
Kali ini Peter yang segera membenamkan wajahnya pada dada [Y/N]. Ia menghentikan perkataan [Y/N] begitu saja dan menutup matanya yang sudah berlinang air mata dengan erat, berbisik beberapa kali didalam dekapannya.
"Ya ... aku juga. Aku sangat menyayangimu. Sungguh," [Y/N] menatap Peter dan mengusap kepalanya selama beberapa saat hingga isakan itu berhenti. Namun tentu [Y/N] tidak berhenti mengusap kepalanya, dan Peter tidak berniat untuk bergerak dari posisinya yang saat ini berbaring di sofa dengan Peter di dekapannya.
...
"Hei Pete," Peter tidak masalah dengan panggilan mendadak [Y/N] menggunakan nama depannya. Toh, beberapa kali pemuda itu memanggilnya dengan nama itu. Ia hanya bergumam dan mengangkat kepalanya.
"Aku benar-benar ingin menciummu saat ini."
...
"[Y/N]!" Peter tampak bangkit begitu saja dengan cepat dan [Y/N] hanya tertawa pelan karena reaksi itu. Namun, saat melihat jarak mereka yang sangat dekat keduanya terdiam dan [Y/N] hanya memegang leher belakang Peter menatapnya.
"Can I?" Suaranya berbisik dan tampak Peter yang wajahnya merah padam hanya diam sebelum menunduk dan mengangguk pelan. [Y/N] melakukannya dengan pelan, ia mendorong leher belakang Peter dan mengecup bibirnya.
Peter sendiri tampak menutup matanya dan membalas ciuman itu yang berlangsung cukup lama. Saat [Y/N] melepaskan ciumannya, ia menurunkan ciumannya dan mengecup leher Peter beberapa kali di beberapa sisi.
"Aku ingin menghilangkan semua bekas ciuman yang dilakukan si brengsek itu," [Y/N] mengatakannya di sela ciumannya dan Peter hanya meremas rambutnya saat itu dan menutup matanya.
"Please do it," ia hanya berbisik dan membiarkan [Y/N] mencium lehernya beberapa kali bahkan meninggalkan beberapa bekas hickey. Ia tidak merasa takut seperti saat Skip melakukannya, ia merasa nyaman dan aman, karena ia menyukai pemuda itu. Ia sangat menyukai [Y/N].
Saat ia mengangkat kepalanya setelah mencium leher Peter beberapa kali, ia kembali mencium bibirnya kali ini lebih dalam. Dan tangannya meraba tubuh Peter di sela pakaiannya, sebelum menyadari Peter sedikit menegang saat ia melakukan itu.
"Bolehkan aku melakukannya?"
Peter hanya menatapnya di sela ciuman mereka, sebelum mengangguk pelan dan menutup matanya sambil mencengkram kepala belakang [Y/N]. Dan [Y/N] kembali menciumnya, tampak perlahan meraba bagian pinggang Peter dibalik pakaian pemuda itu dan akan menyentuh seluruh sisi tubuh pemuda itu saat matanya menangkap pergerakan seseorang.
Tidak melepaskan ciumannya, matanya beredar untuk menemukan Rhodey yang baru saja keluar dari lift dan hanya menatap mereka berdua dengan mulut menganga.
"You're a cockblocker Mr. Rhodey."
Peter membulatkan matanya dan tampak mendorong [Y/N] sebelum menoleh pada Rhodey yang tertawa mendengar perkataan [Y/N]. Tentu ia tidak keberatan dengan homosexual karena sahabatnya adalah bisexual. Tetapi, tentu ia terkejut dengan apa yang ia lihat tadi.
"I-ini bukan seperti yang kau lihat Mr. Iron Patriot sir!"
Ia kembali tertawa melihat bagaimana merahnya wajah Peter, sebelum mengibaskan tangannya.
"Aku tidak masalah, maaf mengganggu kalian. Dan jangan lupa menggunakan kondom anak-anak."
Dan sebelum Peter bisa menyangkal, Rhodey sudah berjalan menuju ke tempat Tony berada.
.
.
Keesokan harinya Peter sudah mengambil pakaian di rumahnya dengan portal milik [Y/N], memutuskan untuk mengenakan pakaian dengan kerah tinggi untuk menutupi hickey yang diberikan [Y/N]. Tentu akhirnya mereka berangkat bersama-sama dan tiba di loker.
"Aku ingin kau tidak menyembunyikannya agar si brengsek itu tahu kau sudah kumiliki," [Y/N] membuka lokernya dan bergumam pelan. Peter memerah wajahnya, dan menutup lokernya dengan kuat.
"Pe-pelajaran Fisika jam pertama. Ayo," Peter menarik tangan [Y/N] dan berjalan cepat menuju kearah kelas mereka. Tentu beberapa bisikan tentang ejekan untuk Peter masih terdengar, namun Peter terlihat tidak menghiraukan mereka karena merasa senang hari ini. Tidak ada kelas kimia, dan ia tidak sendiri.
[Y/N] hanya tersenyum sebelum membalas genggaman tangan Peter.
Ia mendengar sebuah pesan masuk dari handphonenya dan melihat itu adalah pesan dari Tony.
"Aku sudah mengatur semuanya. Ia tidak akan lolos."
[Y/N] tidak tahu apa yang direncanakan oleh Tony, namun ia tahu itu adalah hal yang terbaik dan bagus. Ia tersenyum miring sebelum berjalan masuk ke kelas bersama dengan Peter.
"Hei Ned, MJ!" Peter menghampiri kedua temannya yang lain sebelum keduanya menoleh dan tersenyum senang. Apapun yang terjadi, Peter sudah kembali seperti semula. Seperti yang mereka kenal. Dan saat itu, MJ menoleh pada tangan Peter dan [Y/N] yang masih bertautan.
"Siapa yang pertama kali mengatakan?"
Peter tidak mengerti namun [Y/N] segera menjawab.
"Aku."
Ned berdecak kesal dan mengeluarkan 10 dollar dari sakunya dan ia berikan pada MJ yang sudah mengulurkan tangannya.
"Tu-tunggu, kalian bertaruh apa?!"
.
.
"Kita mendapatkan undangan istimewa untuk melakukan study tour!"
Guru Fisika mereka mengumandangkan pengumuman saat semua murid masuk, dan semua orang hanya mengerutkan dahinya. Guru itu tersenyum senang dan lebar.
"Besok kita akan melakukan study tour ke menara Stark!"
Dibalik semua teriakan senang anak-anak itu selain MJ, dan [Y/N], dan Peter yang tampak membulatkan matanya, [Y/N] segera menghubungkan informasi ini dengan pesan dari Tony. Ia yakin Skip akan ikut sebagai pendamping.
Dan itu artinya,
Neraka akan membeku.
to be continue
Wkwkwkwk no smut yaaa. Beluuuum. Mau ada smut atau ga niiih? 😂😂😂
Uncle Rhodey accept this ship. But no without protection gays ( ͡º ͜ʖ ͡º)
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top