|17| Let's Take a Break and Become (Not too) Normal - Rumor
"Thanks Hap," [Y/N] hanya bergumam dan tampak keluar dari mobil Happy. Ia berkenalan dengan Skip Wescott, guru baru yang akan mengajar kimia.
"Selamat siang [Y/N], Mr. Stark sudah menunggumu."
"Baiklah," ia sedikit heran kenapa Tony yang biasanya menghabiskan waktu di bengkel bahkan saat ia pulang mau repot-repot menunggunya. Ia menuju kearah lift dan Friday membukanya sebelum ia masuk dan kembali menutupnya.
Ia menutup matanya dan menyilangkan kedua tangannya sambil bergumam.
Suara lift yang berhenti membuatnya membuka mata dan berjalan keluar dari lift. Ia melihat Tony yang tampak sedang duduk di sofa dan menonton televisi.
"Kau mencariku Stark?"
"Kau sudah datang," Tony tampak menoleh dan mempause film yang sedang ia tonton.
"Tentu, Fri sudah mengatakannya bukan?" [Y/N] menatap Tony yang sepertinya tidak begitu konsentrasi dengan apa yang sedang ia lakukan. [Y/N] pergi ke kamarnya sejenak untuk mengganti pakaian dan juga menaruh tasnya sebelum keluar dan duduk di sofa tunggal yang ada disana.
"Kau ingin menonton sesuatu?"
"Tidak juga, aku sudah menonton semua film Star Wars," [Y/N] tampak tidak juga begitu bersemangat untuk berbicara dengan Tony. Tidak ada jawaban darinya membuat [Y/N] berpaling dari handphonenya dan menoleh pada Tony yang tampak kehabisan kata-kata, "tetapi kurasa aku ingin menonton Game of Throne."
Tony tampak tersenyum dan menatap [Y/N] yang mengambil remote dan mengganti salurannya begitu saja.
"Aku pernah mendengar film ini, tetapi aku tidak pernah menontonnya."
"Film ini tidak buruk kurasa."
.
.
"Jadi, bagaimana sekolahmu hari ini?"
Serius, [Y/N] merasa ada yang aneh dengan Tony saat itu. Tinggal bersama dengan Tony beberapa hari ini membuatnya mengerti jika Tony lebih suka menghabiskan waktu di bengkelnya daripada harus berbicara basa-basi seperti ini.
"Tidak ada yang istimewa. Kelas Matematika, P.E, Fisika, Bahasa Spanyol," ia tampak berbicara dengan nada datarnya. Kali ini mereka menghabiskan waktu untuk memasak makan malam. Tony memaksa untuk membantunya membuat makan malam saat itu, "Stark, itu gula bukan garam."
"Huh? Oh, aku tidak memperhatikan--"
"Aku tidak berada di kelas yang sama dengan Parker selain olah raga. Jadi, aku tidak begitu tahu bagaimana sekolahnya hari ini--"
"Aku menanyakan tentang harimu [Y]--Mr. [L/N]," Tony tampak berbicara dengan nada sedikit berbisik saat [Y/N] mendekatinya untuk mencoba masakan yang dibuat oleh Tony. Dan [Y/N] sukses tersedak entah karena mendengar perkataan Tony ataupun karena rasa masakan Tony yang asin. Sangat asin.
Atau dua-duanya.
"Terlalu asin," [Y/N] tampak terbatuk, dan Tony segera memberikannya segelas air. Ia meminumnya beberapa saat sebelum meletakkan gelasnya di dekatnya, "biar aku saja yang memasaknya. Ini sudah malam, kau harus mulai mengatur makanmu Stark. Kalau terlalu malam kau akan sakit besoknya."
"Pepper selalu memasakkan untukku, atau aku akan memesan makanan dari luar. Dulu Steve yang memasakkan untukku sebelum," [Y/N] tampak menatap Tony yang berbicara semakin pelan sebelum terdiam dan menghela napas.
"Apakah dia sudah meminta maaf padamu?"
"Ia meminta maaf untuk sesuatu yang tidak dibutuhkan. Aku marah saat ia menyembunyikan kenyataan jika sahabatnya--atau kupikir pria itu adalah kekasihnya--membunuh kedua orang tuaku. Aku marah dengan apa yang dilakukannya padaku di Siberia, tetapi yang kuinginkan adalah untuk dia tidak kabur," Tony memegang pergelangan tangannya, "bebas ataupun tidak, ia adalah seorang Superhero. Ia selalu mengatakan untuk melakukannya bersama, bahkan saat kalah sekalipun."
...
"Tetapi kenyataannya, ia meninggalkanku sendirian."
[Y/N] terdiam melihat Tony yang tampak hanya mendengus dan tersenyum miring. Ia menghela napas sebelum akhirnya kembali mengerjakan tugasnya, tidak sebelum ia mengatakan sesuatu pada Tony.
"Kau bisa memanggilku [Y/N]," ia sadar Tony tampak ragu apakah ia harus memanggilnya dengan nama depannya atau tidak. Dan Tony membulatkan matanya, sebelum tersenyum.
"Apakah kau hanya mengenakan pakaian seperti yang kau gunakan di pertarungan bandara?"
"Karena pada dasarnya aku bukan seorang Superhero seperti kalian, aku tidak perlu menggunakan seragam," [Y/N] mengangkat bahunya dan Tony hanya bergumam dan mengangguk, "ngomong-ngomong seragam, kudengar kau membuat teknologi nanotech pada seragam Spiderman Parker?"
"Begitulah, kurasa akan cukup menyusahkan jika ia harus mengenakan seragamnya sebelum bertarung. Dengan menekan satu tombol, ia akan bisa memunculkan seragamnya dengan mudah."
[Y/N] mengangguk dan bergumam sebelum mematikan kompornya, "kau bisa mengatakan padaku jika kau butuh bantuan di bengkel dan Parker sedang berpatroli. Kurasa aku sedikit alergi jika harus melihatmu mendadak mencoba untuk tidak menjadi workaholic dan menghabiskan waktu bersama denganku."
"Tentu itu karena kau--"
"Tetaplah bersikap seperti sebelumnya. Menghabiskan waktu di bengkelmu, meminta bantuanku jika diperlukan, dan bertanya banyak tentang Parker. Sudah kukatakan hubungan ini tidak akan berubah meski kau tahu jika aku adalah anakmu," [Y/N] meletakkan sebuah piring berisi pasta di depan Tony, "tetapi satu hal, cobalah untuk membuat hidupmu lebih teratur."
...
"Ayo makan, aku lapar."
.
.
"Selamat pagi [Y/N]," Peter tampak menyapa [Y/N] yang baru saja turun dari mobil Tony dan menoleh kearah Happy, "hai Hap."
"Aku akan menjemput kalian berdua sepulang sekolah. Jangan membuatku menunggu lama seperti yang dilakukannya kemarin," [Y/N] hanya memutar bola matanya. Karena mengantarkan guru baru kemarin, ia membuat Happy menunggu selama 5 menit. Dan itu sudah membuat mood pria itu menjadi buruk.
"Baiklah!"
Happy tampak bergumam, menaikkan kaca mobil dan meninggalkan keduanya sebelum keduanya berjalan menuju ke loker dan menemui Ned.
"Hei, kalian berdua sudah dengar jika ada guru baru di Midtown?" Ned tampak menepuk pundak keduanya dan menatap mereka. Peter menggeleng dan menatap Ned heran dan [Y/N] tampak mengingat guru yang dimaksud.
"Oh, aku mengetahuinya. Kemarin aku mengantarnya ke kantor kepala sekolah setelah kalian pulang."
"Benarkah? Bagaimana orangnya?"
"Masih muda, mungkin baru lulus kuliah. Terlihat ramah," meski ia merasa sedikit aneh dengan pria itu. Namun, ia memutuskan untuk tidak segera menilai orang lain dari sekali bertemu dan hanya bergumam.
"Kau dapatkan namanya?"
"Begitulah, namanya--" [Y/N] akan menyebutkan namanya saat bel berbunyi tanda masuk, "--sudahlah, toh kelas pertama kita Kimia. Kita akan bertemu dengannya."
.
.
"Baiklah, namaku adalah Skip Wescott dan aku akan menjadi guru pengganti sementara untuk guru kalian yang sedang cuti. Untuk kalian para anggota Dechatlon, aku juga akan menjadi asisten dari Mr. Harrington mulai hari ini," guru baru itu memperkenalkan diri, dan dengan wajah ramah dan tampannya, serta tentu masih muda membuat beberapa murid perempuan tampak berbisik dan segera menjadikannya guru idola sekolah.
TRAK!
Suara beberapa pensil yang terjatuh membuatnya menoleh ke sampingnya. Peter duduk di sampingnya saat itu, dan tampak menjatuhkan kotak pensilnya beserta semua isinya.
"Apakah kau terlalu terpesona dengan guru itu Penis?" Flash di belakang Peter tampak seperti biasa mengganggunya, dan [Y/N] memberikan tatapan tajam sebelum menoleh pada Peter yang memunguti alat tulisnya.
"Ma-maafkan aku," [Y/N] melihat beberapa buah alat tulis Peter tampak menggelinding kearahnya dan mendak mengambilnya bersamaan dengan Peter yang akan mengambilnya. Saat tangan mereka bersentuhan, ia mengerutkan dahinya karena ia merasakan tangan Peter gemetar hebat. Saat ia mendongak untuk melihat Peter, ia semakin terkejut menemukan wajahnya yang sangat pucat.
"[F/N]?"
Sepertinya Skip sedang membacakan absensi kehadiran dan ia segera duduk tegak dan mengangkat tangannya. Skip tampak tersenyum seperti kemarin dan kembali membacakan nama selanjutnya.
"Oh? Aku sudah lama tidak melihat nama ini," dan saat bagian bawah nama sudah dipanggil, Skip terhenti pada sebuah nama sebelum menoleh pada seluruh murid dikelas, "Einstein, apakah kau disini?"
Semua murid tampak saling bertatapan, tidak mengerti dengan siapa Skip berbicara begitu juga dengan [Y/N]. Sebelum ia mendengar suara kursi tergeser, dan Peter mengangkat tangannya dengan wajah masih menunduk.
"Ah, sudah lama aku tidak melihatmu Einstein."
[Y/N] tidak pernah melihat Peter sangat pucat seperti saat itu, namun ia tahu itu adalah hal yang buruk. Dan ia sama sekali tidak suka dengan cara guru itu tersenyum dan memanggil nama pemuda ini.
.
.
"Einstein, aku butuh bantuan setelah kelas selesai."
Kelas kimia selesai, mereka akan beralih ke kelas lainnya. Selain kelas setelah ini--Biologi, [Y/N] berada di kelas yang sama dengan Peter. Ia menoleh pada Peter yang menegang saat namanya dipanggil. Wajahnya masih pucat, dan ia tampak hanya mengangguk sambil berdiri.
"Parker," [Y/N] tampak menepuk bahunya, dan ia merasakan tubuhnya masih gemetar. Ia tidak mengerti kenapa Peter bereaksi seperti itu, dan ia mengerti ada sesuatu yang buruk terjadi. Ia tidak tahu apa, dan ia tahu itu tidak akan membuatnya senang, "aku bisa membantumu jika kau tidak ingin membantunya."
Peter menatap [Y/N], dan melihat tatapannya [Y/N] tahu jika Peter ingin mengiyakannya.
"Einstein?"
Namun, kembali panggilan itu membuatnya memalingkan wajahnya dan menatap Skip sebelum ia menoleh kembali pada [Y/N] dan tersenyum.
"Aku tidak apa, aku harus mengikuti Mr. Wescott. Sampai jumpa jam ketiga," Peter berbalik dan meninggalkan [Y/N] menuju kearah Skip berada sebelum [Y/N] bisa menghentikannya.
.
.
"Kau tidak jadi ke tempat Stark?"
[Y/N] menatap Peter yang tampak menghampirinya saat jam pulang berbunyi. Wajahnya tetap pucat dan terlihat tidak sehat, Peter hanya mengangguk dan memalingkan wajahnya.
"Aku belum menyelesaikan tugasku dengan Mr. Wescott. Jadi, kurasa aku akan menyelesaikannya dulu..."
"Aku bisa menunggumu."
"Tidak perlu, kurasa akan sedikit lama," Peter tampak mengibaskan tangannya dan menggeleng cepat, "sampaikan maafku pada Mr. Stark. Aku sudah mengatakannya pada Happy."
"Tetapi--"
"Sudahlah, Happy akan marah kalau kau tidak segera kesana," Peter mendorong punggung [Y/N] dengan tenaga supernya. Membuat [Y/N] tidak bisa melawan dan terdoorng ke depan.
"Hei Pa--"
"Sampai jumpa," Peter sudah mendorong [Y/N] memasuki mobil dan menutupnya. Happy juga sudah menunggu dan menoleh pada Peter yang tersenyum kearahnya, "sampaikan maafku pada Mr. Stark, Happy."
"Baiklah."
Peter melambaikan tangannya pada [Y/N] yang tampak menatap dengan tatapan ragu kearah Peter. Dan Mobil sudah berjalan setelah Happy masuk ke dalam mobil dan menyalakannya. Saat melihat mobil itu menghilang, Peter menghela napas dan berbalik berjalan masuk ke bangunan sekolah dan senyumannya menghilang begitu saja.
"Aku sudah menunggumu Einstein," Skip tampak menyenderkan tubuhnya ke dinding di dekat pintu masuk, dan Peter hanya menunduk dengan tubuh gemetar. Skip mendekat, ia tampak merangkulkan tangannya dan mendekatkan wajahnya kearah Peter.
"Kita belum selesai dengan urusan kita Einstein..."
.
.
Bahkan Tony tampak bingung kenapa beberapa hari ia meminta Peter untuk datang setelah itu, Peter menolak dengan beberapa alasan. Membuatnya menginterogasi [Y/N] dan menanyakan apakah ada yang terjadi di sekolah ataupun apakah ada hal buruk yang terjadi pada Peter.
"J, apakah ada berita baru yang terjadi di Queens?" Mengecek keadaan Peter yang sedang berpatroli adalah tugasnya. Namun, tidak setiap hari ia melakukannya, seperti dua hari kemarin ia sibuk membantu Tony untuk mengembangkan seragam Spiderman juga membantunya untuk memperbaiki beberapa error yang terjadi.
"Tingkat kriminalitas meningkat 5% dan Spiderman tidak pernah terlihat sejak 1 minggu yang lalu [Y/N]."
Dahinya berkerut, hologram peta melebar di sekelilingnya dan titik merah berkedip adalah kriminalitas yang terjadi di Queens saat itu. Ia memang cukup sibuk membantu Tony selama 7 hari ini, hingga ia tidak bisa mengecek keadaan Queens dan Peter.
"Kau yakin tidak ada laporan tentang--"
"[Y/N], ada panggilan dari Ned Leeds untukmu."
"Sambungkan."
Jocasta tidak mengatakan apapun, namun tampak suara klik halus terdengar setelah itu.
"[Y/N]!" Telinganya berdengung mendengar suara Ned yang tampak terdengar nyaring di telinganya karena berteriak, "kau harus melihat berita sekolah!"
Ia mengerti jika Ned sering panik tidak jelas, namun mendengar suara Ned saat ini membuatnya yakin jika yang terjadi bukanlah hal yang baik.
"J."
"On it."
Jocasta tampak menayangkan website sekolah, dan tampak sebuah berita terbaru berupa sebuah foto dari handphone yang diambil secara diam-diam. Matanya melebar saat melihat foto yang diambil dan judul dari berita foto tersebut.
Hubungan terlarang murid dan juga guru baru.
Tidak jelas foto yang diambil tersebut, yang sedang memperhatikan seorang murid yang sedang bercumbu dengan seorang guru di salah satu laboratorium kimia. Namun, semua orang bisa mengetahuinya dari pakaian yang dikenakan dan juga sebagian wajah bagian bawah yang tampak di foto.
Itu sangat jelas bahwa murid di dalam foto adalah Peter Parker.
"Leeds, apa maksud berita ini?"
"Seseorang kembali ke sekolah untuk mengambil sesuatu yang tertinggal. Dan ia mendengar suara dua orang sedang berada di salah satu ruangan di sekolah yang seharusnya sudah kosong. Dan saat ia melihatnya, foto itu yang terlihat disana," ia tahu jika Ned tidak akan begitu saja termakan oleh foto dan berita seperti itu, "mereka sudah mengetahui jika murid itu adalah Peter. Dan aku mencoba menghubunginya namun tidak dijawab olehnya."
...
"Ia sedang berpatroli bukan [Y/N]?"
"Leeds," ia mengingat hasil pengintaian Jocasta akan situasi yang terjadi di Queens. Satu minggu, kedatangan guru baru itu sangat bertepatan dengan menghilangnya Spiderman 1 minggu yang lalu, "Spiderman tidak muncul di Queens sejak 1 minggu yang lalu."
...
"La-lalu, bukankah hari dimana foto itu diambil Peter sedang bersamamu? Ia seharusnya datang ke Stark Industry karena Mr. Stark memanggilnya bukan?"
"Ia memang dipanggil oleh Mr. Stark, tetapi ia tidak datang karena mengatakan harus mengerjakan tugas denganmu," baik [Y/N] dan Ned tampak terdiam. Dari pembicaraan mereka, tentu saja tidak susah untuk menyimpulkan jika ada yang disembunyikan oleh Peter.
"Kita akan membicarakannya besok."
Dan ia mengakhiri panggilan sebelum membuka program Jocasta di handphonenya.
"J, cari semua hal yang berkaitan dengan Skip Wescott."
.
.
"PETER!"
[Y/N] keluar dari portal di salah satu sisi dari sekolah. Tentu saja ia sudah mengatakannya pada Tony jika ia tidak akan bersama Happy untuk berangkat ke sekolah. Ia merasa tidak tenang karena semalam dan ia harus sampai secepatnya. Dan saat suara Ned terdengar, ia berbalik dan melihat Peter yang berjalan cepat menghindari Ned dan MJ, menuju kearahnya.
"Parker," ia menghentikan Peter dan mencengkram erat lengan atas Peter. Ia tersentak dan menatap kearah [Y/N] sebelum wajahnya memucat dan ia bisa melihat bibirnya bergetar, "kau tidak apa?"
"A-aku tidak apa..."
Peter menunduk dan menepis tangan [Y/N] sebelum melewatinya begitu saja. Ia menabrak beberapa orang sebelum itu, dan perkataan orang-orang itu membuat [Y/N] membulatkan matanya.
"Watch out slut!"
"Apa maksudmu?" [Y/N] mendekat dan tampak menatap tajam kearah orang itu dan menarik kerah orang itu.
"[Y-Y/N] sudahlah..."
"Tidak, apa maksudmu?" Ia tidak melepaskan cengkramannya sama sekali dan tidak menatap Peter yang sudah mencoba untuk menghentikannya.
"B-bukankah benar? Jangan-jangan ini bukan kali pertama ia melakukannya untuk mendapatkan perhatian ataupun nilai yang bagus?" Meski terlihat ketakutan, anak itu tampak tersenyum mengejek. [Y/N] menatap tajam kearahnya, Peter yang mencoba menghentikannya yakin beberapa saat iris mata [Y/N] tampak menjadi hitam bahkan hingga bagian berwarna putihnya, "dan rumor tentang Stark Internship itu, apakah ia memdapatkannya dengan menggoda daddy Stark?"
Cengkramannya tampak menjadi lebih kuat, sesuatu tampak membuat aura disekeliling mereka tampak menjadi aneh. Dan langit mendung seketika, berubah menjadi warna merah.
"[Y/N]!"
Pemuda itu tersentak saat Peter berteriak padanya. Ia membulatkan matanya, dan iris matanya kembali seperti semua dan langit menjadi kembali seperti semula.
BUGH!
Dan satu pukulan telak di pipinya tampak membuat murid itu tersungkur. [Y/N] tidak peduli, dan segera menoleh kearah Peter dan juga Ned serta MJ yang mendekat.
"Katakan padaku itu tidak benar."
...
"Parker--"
"Itu benar," terkadang ia mengutuk semua pengamatannya terhadap Peter yanh menurutnya sangat peka. Ia bisa melihat wajah Peter yang tampak tersenyum, namun terlihat aneh, "semua foto itu. Itu memang aku..."
.
.
Dan setelah itu, Peter sama sekali tidak mengatakan apapun pada [Y/N], dan sama sekali tidak menyangkal ataupun berbicara juga dengan Ned dan MJ.
Dan itu membuat pemuda ini semakin cemas dengan keadaannya. Terutama karena semua orang membullynya kecuali para anggota Dechatlon (dan secara mengejutkan adalah Flash), juga dirinya. Mulai dari buku yang disobek, meja yang dicoret, dan laci loker yang dirusak dan dicoreti dengan kata-kata yang tidak pantas. MJ, Ned, dan [Y/N] mencoba membantu, namun Peter menghindar dari mereka.
"J, berikan aku update terbaru..."
"Spiderman muncul di salah satu sisi jalanan Queens," ia menghentikan gerakan apapun yang ia lakukan di kamarnya dan menatap kearah handphonenya.
"Sambungkan dengan data Karen."
"Detak jantung Mr. Parker tinggi dan tidak normal bahkan untuk seseorang sepertinya. Dan beberapa luka minor ia dapatkan. Karen mencoba menghubungi Mr. Stark, tetapi Mr. Parker membloknya."
Tidak butuh ia mengatakan apapun, dengan segera ia mengenakan cincin dan membuat portal sesuai koordinat yang diberikan oleh Jocasta
.
.
"Baiklah Spider-boy, siapa yang sekarang membutuhkan bantuan?"
Peter tidak seperti biasanya terdistrak hanya karena sebuah pisau kecil. Tetapi disinilah dia sekarang, sebuah tusukan (luka minor? Seriously, Jocasta?) Di pinggangnya, dan bagaimana musuh di depannya saat ini sudah mengapitnya di dinding. Ia mencoba untuk melepaskan diri, dan seharusnya ia bisa melepaskannya dengan mudah.
"Kau akan baik-baik saja jika kau menjadi anak yang baik."
"Kau akan menjadi anak yang baik bukan Einstein?"
"Bagaimana kalau kita mempelajari apa yang ada di buku ini?"
Tubuhnya gemetar, ia mencoba untuk melepaskan diri lagi namun tidak memiliki tenaga untuk melakukannya. Ia mencoba untuk berteriak namun tidak ada suara yang keluar.
Hingga sebuah asap hitam membentuk sebuah gelombang yang menghempaskan penjahat itu hingga terdorong menjauh darinya.
[Y/N] menoleh kearah orang itu sebelum ia berbalik menatap kearah Peter yang mencoba mengatur napasnya namun berakhir dengan kehabisan napas dan menunduk seolah mencari oksigen.
"Parker. Parker, hei kau tidak apa?"
"Kumohon," Peter tampak mencengkram pakaian [Y/N] dan hanya menundukkan kepalanya, "jangan pergi..."
"Seharusnya kau minta padaku sejak kemarin," [Y/N] menghela napas dan tampak memeluk Peter. Ia menggunakan portal lagi menuju ke menara Stark.
.
.
"Selamat datang Mr. [L/N], Mr. Parker, kau terlihat tidak baik. Apakah aku perlu memanggilkan Mr. Stark?"
"Tidak--"
"Ya, panggilkan Stark, Fri. Terima kasih."
Sebelum Peter bisa menolak, [Y/N] segera menjawabnya dan mengangguk. Ia menatap kearah Peter yang menatapnya dengan tatapan panik, "tidak apa Parker..."
"Aku berusaha untuk melawan. Tetapi, aku tidak menginginkannya tetapi ia memaksaku," [Y/N] mendengarkan gumaman Peter yang tidak terrngar jelas. Suaranya sangat gemetar, namun ia yakin ia tidak sedang membicarakan penjahat tadi, "aku tidak ingin--"
"Mr. Parker? Aku senang kau akhirnya memutuskan datang tetapi ini sudah malam dan--Pete?" [Y/N] tidak tahu apakah Tony sadar ia memanggil Peter seperti itu, dan Peter hanya mencengkram lengan pakaian [Y/N] lebih kuat.
"Kurasa sebaiknya kau beristirahat dulu Parker. Aku akan menghubungi May untuk mengatakan kau menginap disini."
"Bisakah aku meminjam pakaianmu? Aku ingin... aku ingin membersihkan badanku," Peter berbisik dan [Y/N] mengangguk sebelum menatap Peter yang tidak bergerak dari posisinya.
"Aku akan mengantarkanmu oke?"
.
.
[Y/N] mengantarkan Peter ke kamarnya--Tony menyiapkannya setelah mencoba mengundangnya menjadi Avengers. Tentu ia mengatakan pada Peter itu adalah kamar tamu. [Y/N] kembali keluar menuju ke kamarnya untuk mencari pakaian yang bisa digunakan oleh Peter.
Dan Tony menunggu dengan wajah cemas.
"Aku tahu kau memiliki banyak sekali pertanyaan, tetapi percayalah aku tidak memiliki banyak jawaban untuk itu."
.
.
"Belum bersih... tidak," suara shower itu terdengar membasahi Peter yang menggosok lengannya. Ia sudah sangat lama berada di kamar mandi, dan terus menggosok lengannya yang sekarang sudah memerah dan tampak terlihat luka lecet karena gosokan itu. Tangannya gemetar, ia mencoba mengatur napasnya dan menggosok tangannya lagi.
Darah menetes karena gosokan itu sangat keras hingga melukai tangannya. Namun, Peter tidak berhenti.
"Ini bisa sembuh. Aku harus menggosoknya hingga bersih," Peter tampak kembali menggosoknya dengan gerakan cepat dan panik. Ia bahkan tidak mendengar suara seseorang yang mengetuk pintu kamar mandi.
"Parker? Kalau kau lelah, kau harusnya tidur di tempat tidur bukan di kamar mandi, ini sudah 45 menit," Peter tidak menjawab, dan masih melakukan apa yang ia lakukan sebelumnya, menggosok tangannya seolah ada kotoran yang tidak bisa dibersihkan dari tubuhnya.
"Masih belum..."
"Parker," [Y/N] tampak membuka pelan pintu itu dan melihat Peter yang berada di bawah shower dan menggosok lengannya terus. Ia tidak begitu mempermasalahkan bagaimana Peter tidak mengenakan apapun saat itu, namun ia segera menghentikan gerakan Peter saat ia melihat darah dari luka itu mengalir bersama dengan air hangat dari shower itu.
"Parker," ia mencengkram pergelangan tangan Peter dan menatapnya yang membalas tatapan [Y/N] dengan tatapan kosong, "hei-hei kau tidak apa?"
"Apa yang dipegangnya ... aku tidak bisa membersihkannya. A-aku tidak bisa membersihkannya seperti dulu, selalu kotor," suaranya gemetar dan ia memegang lengannya yang ditahan oleh [Y/N]. [Y/N] sendiri melihat bagaimana hancurnya Peter, dan hanya mematikan shower, dan mengambil handuk sebelum meletakkannya di atas kepala dan memegang kepala Peter dengan kedua tangannya.
"Ceritakan padaku Pete," [Y/N] tentu akan ingat jika ia memanggil nama Peter setelah ini, tetapi ia sama sekali tidak sadar dengan apa yang ia lakukan, "biarkan aku membantumu. Ceritakan semua..."
To be Continue
Siapa Skip Wescott?
"Touch each other like the people in the magazine"
He sexual haras our Peter Parker btw (ʘ‿ʘ✿)
So, who want to follow me to kill this bastard? (ʘ‿ʘ✿)
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top