Judul: Vania vs Tempurung Ajaib

Penulis: Shujinkouron

Wattpad ID: Shujinkouron

Genre: Roman Komedi

Jumlah part: 17 + Author note

Status: tamat

Last Update: 6 Oktober 2018

Blurb:

"Kamu tidak memiliki garis jodoh, kamu akan meninggal tanpa pendamping hidup."

Vania, seorang jomblo perak yang tidak pernah ambil pusing dengan status jomblo yang disandangnya sejak lahir selama 25 tahun terakhir karena selalu percaya jodoh akan datang pada waktunya namun ramalan seseorang membuat ketenangannya terusik.

Untuk membuktikan ramalan tersebut salah, Vania mulai mencari pasangan untuk menghapus status jomblonya.

***

HASIL REVIEW

1. Premis: menceritakan tentang Vania, dokter gigi yang diramalkan akan jomblo seumur hidup lalu dilanda dilema akan mematahkan ramalannya atau mengorbankan kebahagiaan sahabat dan saudaranya sendiri.

2. Karakterisasi/Penokohan: Ada beberapa tokoh dalam cerita ini, tapi tokoh utamanya adalah Vania, Jessica (sahabat Vania), dan Victor (kakak laki-laki Vania). Walau tokoh-tokohnya berusia dewasa, tapi kesan yang didapat seakan mereka masih remaja, dari cara mereka bersikap dan menghadapi konflik. Kecuali Bianca, tokoh antagonis yang menyimpan kisah tersendiri, tapi sayang kemunculannya yang sedikit membuatnya mudah dilupakan. Mungkin penulis sengaja menuliskan demikian agar cerita ini tidak terlalu berat mengingat genrenya adalah romans komedi (di sini saya merasa komedinya lebih menonjol).

3. Alur/Plot: Alur maju. Berawal dari Victor yang 'menolong' kakek-kakek misterius pembawa tempurung ajaib, sehingga kakak beradik itu diramal menggunakan tempurung ajaib itu. Vania yang diramalkan akan jomblo seumur hidup menjadi panik dan paranoid, karena konon tempurung itu sangat sakti dan akurat ramalannya. Sebenarnya saya sempat terkecoh dengan judul ceritanya dan mengira kalau ini fantasi, ditambah chapter pertama yang langsung dipertemukan dengan kakek dan tempurung ajaib, tapi chapter-chapter selanjutnya akhirnya berfokus pada perjuangan Vania untuk mendapatkan jodoh. Masalah-masalah yang dijabarkan seputar kehidupan sehari-hari, atau istilah kerennya slice of life, tapi penulis menyajikannya dengan gaya penuh humor yang menghibur dan berhasil membuat saya tertawa terbahak-bahak di beberapa bagian.

Selanjutnya Vania dihadapkan oleh pilihan sulit antara mengutamakan kebahagiaan diri sendiri atau berkorban demi orang-orang di sekitarnya. Akhir ceritanya, biarpun di luar dugaan tapi cukup memuaskan. Saya suka karena ada nilai dan pesan yang bisa dipetik dari cerita ini.

Namun ada satu hal yang sedikit aneh, ketika Jessica mengatakan ramalan Victor di mana dia berjodoh dengan wanita sempurna. Padahal Vania tidak menceritakan hal itu padanya. Dan keputusan Vania yang awalnya anti ramalan lalu mencari tahu lebih jauh soal ramalan agak tiba-tiba. Tapi mungkin dia memang sedang panik, jadi okelah.

Selain itu alurnya juga sedikit cepat, tapi sepertinya ini memang novelet yang dikhususkan untuk dibaca dalam sekali duduk.

4. Sudut Pandang: Sudut pandang yang dipakai adalah orang ketiga serba tahu, tapi lebih dominan menggunakan sudut pandang dari Vania.

5. Diksi/Gaya Bahasa: Gaya bahasa yang dipakai santai dengan diksi sederhana. Karena masalah dalam cerita adalah seputar kehidupan sehari-hari, cerita dibawakan dengan ringan sehingga mudah dicerna. Tapi karena saking santainya (dan lucu), ketegangan konflik jadi kurang terasa dan permasalahan Vania yang katanya gawat banget malah terkesan simpel. Tidak apa-apa, namanya juga komedi. Saya mengakak.

6. EBI: Masih banyak penggunaan kata tidak baku dan typo. Dialog tag dan elipsis juga ada beberapa keliru. Tapi sejauh ini tidak sampai mengganggu pembaca dalam menikmati ceritanya. Salah satu yang paling sedikit agak hampir membuat mengernyit hanya penggunaan koma berlebihan dan seharusnya ada beberapa kalimat yang bisa dipenggal. Kesannya dalam satu kalimat jadi terdapat banyak inti.

7. Kelebihan: Gaya bahasa ringan dan mudah dibaca, serta komedi yang menghibur. Plus ada pesan moral yang penting, yang menjadikan cerita ini tidak sekedar komedi romans semata.

8. Kekurangan: Sudah dijelaskan di beberapa poin di atas.

9. Kesan: Walau bertema umum dan pasaran, Vania vs Tempurung Ajaib adalah cerita tentang wanita pencari jodoh paling berbeda yang pernah saya baca. Tidak serius-serius banget dan jalan ceritanya pun biasa saja, tapi akhir kisah ini membentuk sebuah senyuman di bibir saya. Di sini kamu akan mengerti kalau kebahagiaan yang sesungguhnya tidak egois. Kamu juga akan belajar untuk tidak menghakimi orang lain secara gamblang, karena setiap orang punya kisah sendiri yang kamu tidak tahu. Direkomendasikan untuk yang mencari bacaan ringan dan menghibur tapi bermanfaat.

Terima kasih.