[2] Care - NeightAN31

Judul: Care

Penulis: NeightAN31

Wattpad ID: NeightAN31

Genre: Teenfiction

Jumlah Part: 14

Status: On going

Last update: 19 Februari 2018

Blurb:

Awalnya Fariz tidak peduli dengan Shevia, lantaran ia tidak suka dengan cewek yang suka melanggar aturan. Baginya cewek itu adalah seorang yang baik bukan pembuat onar. Tapi ternyata tidak kepedulian kepada Shevia itu hanya sebentar saja.

Selanjutnya ia selalu peduli terhadap apapun yang terjadi kepada cewek itu. Baik masa lalu, sekarang, dan depan. Sebab pada malam itu, Fariz merasa jika ada sesuatu yang membuatnya harus peduli dengan Shevia.

Dan cinta bisa berawal dari mana saja termasuk dari rasa peduli.

Hasil review:

Sinopsis/Premis:

Karena ceritanya masih on-going—dan masih pertengahan(?), aku rasa masih buram bagaimana sinopsisnya.

Premis yang aku tangkap adalah kisah cinta laki-laki yang tidak suka sama cewek yang suka melanggar peraturan dengan cewek yang suka ngelanggar peraturan. (maaf kalau aneh)

Sebenarnya klise temanya. Antara bad girl dan good boy (?) yang akhirnya saling jatuh cinta. Tapi, hal klise pun bisa menjadi sesuatu yang wah jika eksekusinya juga keren.

Karakterisasi/Penokohan:

Pertama, karakter Shevia. Di sini penulis sudah menjabarkan karakter Shevia dengan cukup baik. Bagaimana bandelnya dia, bagaimana "buruk" tingkah lakunya di sekolah, dll. Fine aja, sih. Cuma nakalnya itu nakal rata-rata, ya. Maksudku banyak banget yang nerangin kalau "Cewek Pembuat Onar" itu gitu. Ya gitu-gitu aja, bandel remaja kebanyakan. Mungkin penulis harus membuat ciri khas kuat kenapa Shevia bisa jadi inceran para guru killer dan akhirnya diberi gelar si cewek pembuat onar oleh Fariz.

Selanjutnya Fariz. Sebenernya di awal, aku kira Fariz itu good boy banget. Eh, tapi ternyata dia suka tawuran. Padahal dia ngga suka sama cewe pembuat onar, tapi dia sendiri sama aja. Gimana, ya. Karakter dia itu abu-abu banget. Dan ngga logis--maaf aku ngomong kaya gini, tapi ini jujur saja.

Karakter dia ngga masuk logika aku. Apalagi waktu dia nyuruh Shevia pakai helm dan jelasin kalau naik motor pakai helm itu penting untuk keselamatan blablabla. Anehnya di sini adalah dia ngejaga keselamatan diri, tapi di sisi lain dia tawuran. Tawuran itu tindakan yang tidak peduli akan keselamatan dirinya sendiri dan ya .... Tiba-tiba dia peduli keselamatan itu bikin aku shock lol. Intinya, sih. Kalau mau buat karakter Fariz pilih antara dia mau jadi good boy atau bad boy. As simple as that.

Loh, tapi ada, kok, temenku yang kaya gitu atau adalah orang kaya gitu atau apa pun itu. Mengatasnamakan imajinasi penulis dalam menbuat tokoh mau seperti apa dan bagaimana itu emang urusan serta hak penulis. But, semua harus masuk logic dan konsisten. Jangan abu-abu. Nanti pembaca—kaya aku contohnya—bingung.

Terakhir peran pendukung. Aku masih inget banget waktu wali kelas Shevia dan Fariz marah-marah. Di situ bahasa yang digunakan kurang baik, ya. Apalagi itu guru. Kurasa cara marahinnya jangan kaya cewe pms gitu. Marahinnya harus lembut dan perlahan, tapi menohok.

Alur/Plot:

Dibuka dengan pembukaan yang mainstream, sepertinya bukan hal yang bagus. Datang terlambat ke sekolah lalu manjat pagar dan seterusnya. Ini mainstream banget. Berapa banyak cerita teenfict yang pembukaannya gini-gini aja? Maaf, tapi aku rasa kamu harus cepet cepet ganti pembukaan kamu itu. Because, first impression itu penting.

Next, alur. Alur di sini—maaf—masih berantakan. Aku ngga paham kenapa kamu menceritakan sesuatu yang sama dengan detail yang sama pula. Itu buang-buang pace cerita dan menurutku ini fatal. Saranku, sih kamu ngga perlu menceritakan hal yang sama dari sudut pandang berbeda. Kecuali emang penting.

Terakhir plot. Plotnya sederhana. Konflik yang disajikan ringan dan menurutku emang cocok dibaca oleh remaja. Saranku, sih, kamu jangan terlalu banyak masukin konflik/scene yang ngga ada kaitannya sama konflik utama. Nanti ceritanya jadi lambat banget.

Sudut Pandang:

Sudut pandang orang ketiga dirasa sudah cocok. Saranku, kalau mau buat scene yang ngena banget feel-nya, coba buat pake POV 1.

Diksi/Gaya Bahasa:

Diksi yang dipakai sangat ringan dan ngga berbelit-belit. Aku suka karena ini memudahkan aku untuk membacanya.

Cuma di sini antara narasi sama dialognya masih belum seimbang menurutku. Kadang kebanyakan narasi, kadang kebanyakan dialog. Jadi kurasa kamu perlu menyeimbangkan lagi narasi dan dialognya—ya, aku tau ngga mudah emang.

EBI:

- Banyak typo,
- Penulisan 'di' masih banyak yang salah di chapter awal, tapi ke sananya sudah membaik,
- Kebanyakan pakai koma,
- Penggunaan dash masih salah,
- Penulisan dialog kutemukan ada beberapa yang salah,
- Terlalu banyak menggunakan kata hubung atau frasa berulang, sehingga agak rancu bacanya,
- Penggunaan partikel masih salah.

Aku nemu banyak banget hal di atas di chapter awal-awal. Tapi ke sananya membaik, kok. Aku salut kamu bisa berkembang.

Sarannya perbaiki yang di atas, ya. Baca PUEBI, KBBI, dan beberapa tips menulis lainnya.

Kesan:

Aku cukup menikmati cerita ini walau aku ngga terlalu seneng baca teenfict. Awal-awal aku masih terganggu dengan EBI, alur, dll. Tapi ke sananya sudah membaik. Aku melihat ada perkembangan di tulisanmu dan itu sudah sangat bagus. Kuharap kamu terus berkembang serta menjadi penulis yang lebih baik lagi.

Saran:
Sudah disampaikan di atas.

Published: 09 Maret 2018
By Wattys Undercover Review Team

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top