๐ŸŽผ ; ๐•พ๐–”๐–’๐–Š๐–œ๐–๐–Š๐–—๐–Š ๐–”๐–“๐–‘๐–ž ๐–œ๐–Š ๐–๐–“๐–”๐–œ - ๐•ถ๐–Š๐–†๐–“๐–Š

Jibaku Shounen Hanako kun ยฉ Iro Aida
Fujimoto Rose ยฉ Ostribae_
Yugi Amane x Fujimoto Rose (OC)
Made by Ostribae_
Modern!AU

ร—

! WARNING !
- Slight Angst
- Kata Tidak Baku
- OOC
-Cringe
- uwa uwu

ร—

PungudProject ยฉ 2021
PungudEvent Music Day
Enjoy!!

ร—

I walked across an empty land
I knew the pathway like the back of my hand
I felt the earth beneath my feet
Sat by the river and it made me complete

Dunia ini sangatlah menyakitkan, tiap langkahku bagai menyusuri jalan kosong tak berujung, memperjuangkan sesuatu hanya untuk mematahkan hati sendiri karna harapan tak mustahil namun sukar tergapai.

"Aku gagal lagi ya?"

Kutatap nanar ponselku yang menunjukkan score latihan soal yang 'cacat'. Jadi, selama ini kemana semua kerja kerasku? Apakah aku terlalu naif dalam menggantungkan sebuah harapan?

Beberapa kali aku mengacak suraiku gusar, memandangi pantulan raut wajahku di sungai yang terpampang dihadapanku.

Kenapa waktu enggan menungguku? Sebentar saja, biarkan aku beristirahat sejenak, aku lelah berpacu dengan waktu tanpa menghasilkan apapun selain patah hati yang kesekian kalinya.

Apa aku memang tidak di perbolehkan berharap?

Oh simple thing, where have you gone?
I'm getting old and I need something to rely on
So tell me when you're gonna let me in
I'm getting tired and I need somewhere to begin

"Rose! Ketemu kamu!"

Aku mendongak, kutatap wajah siapa yang memanggilku, pemuda itu tersenyum dan memelukku terlebih dahulu seperti biasa. Aroma coklat khas pemuda itu menguar tatkala aku merengkuhnya.

Rasanya tenang, sejenak seperti bebanku tengah mengikis.

"Kamu darimana aja sih? Daritadi aku cariin dikelas ga ada, aku chat ga jawab, di telfon ga diangkat!" Omelnya, aku tertawa kecil melihatnya menggembungkan kedua pipinya.

Lucu.

"Maaf Amane, aku lagi pengen sendiri aja"

Amane mengerutkan alisnya lalu duduk disampingku,ย  tangannya menangkup pada wajahku, manik ambernya menatap lekat manik rubyku, ah sial! Sekarang wajahku terasa panas karnanya.

"A-Apasih, gausah gitu ah!"

Amane tertawa lalu menunjukkan senyum jailnya seperti biasa, sialnya jantungku justru semakin berdegup tak karuan, astaga! Dia ini kenapa manis sekali?!

"Kamu kenapa nge-blush ay? Kayak aku ga pernah giniin aja~?"

"Y-YA KAN KAGET, APASIH PRIK"

"Aww lucu banget sih, udah ah jangan cemberut gituu"

"Kamu sih nyebelin!"

Lagi-lagi dia tertawa, dengan tawa yang selalu membuatku candu.

"Terus," Amane sedikit merapikan poniku dan menatapku lembut "kamu lagi mikirin apa? Gausah dipendem sendiri, kan ada aku"

Aku menghela nafas, dengan sedikit suara parau, kujelaskan semua rasa gundah serta gelisahku. Dengan sabar, Amane mendengarkan sembari sesekali mengusap air mataku.

"Mau ikut aku ngga?"

"Kemana?"

Amane tidak menjawab, hanya mengulurkan tangannya pertanda menyuruhku bangkit, tanpa rasa ragu kubalas uluran tangannya.

I came across a fallen tree
I felt the branches of it looking at me
Is this the place we used to love?
Is this the place that I've been dreaming of?

Setelah beberapa menit Amane mengayuh sepedahnya, sampailah kami disebuah taman yang cukup sepi, tak banyak yang tahu soal taman ini karna tempatnya yang sedikit terpencil. Hal yang menjadi favorit kami disana adalah pohon maple yang rindang, musim gugur selalu menambah kesan elok tempat tersebut.

Setelah memarkirkan sepedahnya, Amane menarik tanganku untuk duduk dibawah pohon rindang itu, aku terperangah beberapa saat sebelum akhirnya ikut duduk.

"Kapan ya terakhir kali aku kesini? Kurasa seperti lama sekali" Ucapku, Amane terkekeh.

"Kau terus sibuk dengan belajarmu," Amane mengambil sebuah dauh maple yang jatuh lalu memainkannya "terkadang aku kesini sendirian dan berharap kau akan tiba-tiba kesini"Lanjutnya dengan melirihkan kalimat terakhirnya.

Oh simple thing, where have you gone?
I'm getting old and I need something to rely on
So tell me when you're gonna let me in
I'm getting tired and I need somewhere to begin

Kusadari sebuah rona merah muda menghias kedua pipi Amane, aku tertawa kecil memeluk kedua kakiku.

"Lucu, kukira kau tidak akan ingat denganku jika sudah sibuk dengan astronomimu itu~?"Sahutku dengan nada menggoda, Amane mendengus lalu melipat tangan didepan dada.

"H-Hey! Aku ini selalu ingat denganmu!"

"Hee, sungguh~?"

"Tentu saja aku bersungguh-sungguh! Aku ini bukan pembual sepertimu!"

"KENAPA JADI AKU YANG DIKATAIN?!"

Amane membuang muka.

"Kau pembual,"ย  Dia berhenti sejenak lalu kembali menatapku dengan tatapan kesal "kau bilang kau akan kesini bersamaku akhir pekan ini, tapi ternyata?"

Sesaat kemudian aku tersadar, aku baru ingat janjiku beberapa minggu yang lalu. Aku terlalu sibuk dengan ujian-ujian serta belajarku hingga tidak sempat bertemu dengan Amane.

Belakangan ini kami hanya berbalas pesan atau sleepcall, sejenak rasa bersalah mulai menguasaiku.

Kutatap kekasihku, nampak wajahnya sedikit kesal serta merajuk tapi disatu sisi dia merindukanku, dia hanya terlalu gengsi untuk menyatakannya.

And if you have a minute, why don't we go
Talk about it somewhere only we know?
This could be the end of everything
So why don't we go somewhere only we know?
Somewhere only we know

"R-Rose?"

Seperti yang kupikirkan, wajah pemuda itu bertambah merah tatkala aku mencium sekilas pipinya dan memeluknya dari belakang, aku hanya tersenyum hangat.

"Maaf ayang, aku lupa suwer! Aku tidak berniat mengabaikanmu kok"Tuturku dengan nada penuh penyesalan, Amane menghela nafas lalu mencubit kedua pipiku gemas.

"Kau pikir aku akan dengan mudah memaafkanmu setelah mengabaikanku nyaris sebulan? Kau harus membayar untuk ini!" Omelnya, aku memasang wajah memelas tanpa melepaskan pelukanku, Amane terlihat kesal namun tidak tahan dengan tatapan memelasku.

"K-Kau tidak bisa membujukku dengan tatapan itu!"

Aku tertawa

"Baiklah baiklah, bagaimana aku harus membayarnya Tuan Yugi Amane~?"

Amane tersenyum

"Jika ada sedikit waktu, kita jalan-jalan ke tempat yang sering kita kunjungin bareng yuk?"

Oh simple thing, where have you gone?
I'm getting old and I need something to rely on
So tell me when you're gonna let me in
I'm getting tired and I need somewhere to begin

Tak banyak hal yang kami lakukan, hanya berjalan menyusuri taman, bercanda ria hingga mentari kembali ke peraduannya, saat malam datang kami sibuk menghitung bintang di langit.

Saat udara semakin dingin, Amane membalutkan jaket kesayangannya padaku, menuangkan segelas coklat panas dari termosnya, mengeluarkan bekal donat favoritnya.

"Dingin ya?"

Aku sibuk menggosokkan tanganku sembari sesekali meniup-niupnya lalu menunjukkan cengiranku sambil mengangguk.

"Kemarikan tanganmu"

Aku menurut, Amane meraih tanganku lalu menggenggamku erat dan meniupnya lalu tersenyum kearahku.

"Sudah hangat?"

Rasanya hangat ditanganku sudah beralih ke kedua pipiku, aku mengangguk malu.

And if you have a minute, why don't we go
Talk about it somewhere only we know?
This could be the end of everything
So why don't we go? So why don't we go?

Sudah berapa tahun kiranya rindu ini tak kunjung mencapai titik temunya?

Menanyakan kalimat yang sama berulang kali, aku yang masih sibuk terjebak dalam distorsi kenangan masa lalu.

Aku tersenyum memandangi batu dihadapanku, kujongkokkan diriku lalu meletakkan sebuah dupa serta bunga matahariโ€” bunga yang selalu mengingatkanku pada maniknya yang hangat.

Aku tersenyum, jika di analogikan, kurasa aku adalah mawar yang selalu menjadikannya sebagai poros demi kelangsungan hidupku, tanpanya aku hanyalah mawar layu yang tak sanggup mekar.

"If you have a minutes, why don't we go to somewhere only we know? Ah," Aku menghela nafas, berusaha mengangkat wajahku agar air mataku tidak menetes "lirik lagu ini terus membuatku mengingatmu belakangan ini"

Kusentuh lembut batu bertuliskan namanya itu, rasanya aku ingin menolak kenyataan jika aku tak bisa lagi menggenggam erat tangannya.

"Dunia tidak pernah baik-baik saja semenjak aku tidak punya waktu lagi untuk menyusuri tempat yang kita kenal bersama"

Oh, this could be the end of everything
So why don't we go somewhere only we know?
Somewhere only we know
Somewhere only we know

ร— The End ร—

------------------------------------------------------------------------

โ€” Note โ€”

Hayyie kalian! Sumpah dah lagu ini tu selalu bikin aku inget Amane tiap kali lagi down sksks
Sebenernya ada lagi sie lagu yang bikin aku keinget dia, sampe aku bikin playlist di yt awokwkw
Yh aku lagi pengen bikin angst Amane x Rose, tadinya mau aku taruh di Whiteday tapi yh Whiteday kemarin ak sudah angst, jadi ak gmw angst lagie

Oiya, thx sudah baca songfictku! Janlup baca
Yg lain yh(๏ฝกโ€ขฬ€แด—-)โœง

Bแบกn ฤ‘ang ฤ‘แปc truyแป‡n trรชn: AzTruyen.Top