Hari Pertama Puasa

Blaze, dan Taufan mendapatkan tugas untuk membangunkan semua saudara-saudara mereka untuk sahur. Mengenal Blaze, cara yang dipakai untuk membangunkan sahur itu jauh dari kata konvensional.

Disclaimer dan Author Note:

-BUKAN YAOI, BUKAN SHOUNEN-AI.

-Edisi spesial Ramadhan.

-Seluruh karakter yang terkandung di dalamnya adalah milik pemegang hak cipta masing-masing kecuali disebutkan berbeda.

-Tidak ada keuntungan materi yang saya dapatkan dari fanfic ini.

-Dalam fanfic ini umur karakter utama adalah sebagai berikut dari yang tertua:


-BoBoiBoy Halilintar: 18 tahun

-BoBoiBoy Taufan: 18 tahun.

-BoBoiBoy Gempa: 18 tahun.

-BoBoiBoy Blaze: 17 tahun.

-Boboiboy Thorn: 17 tahun.

-Boboiboy Ice: 16 tahun.

-Boboiboy Solar: 16 tahun
.
.
.
Hari Pertama Puasa

"Uhh... Kamu yakin, Blaze?"

"Yakin lah, Kak. Kemarin 'kan Kak Gempa bilang caranya terserah kita."

Kedua kakak beradik sengklek, Taufan dan Blaze mengendap-endap menaiki tangga rumah. Tanpa bersuara keduanya melangkahkan kaki mereka di atas lantai kayu tangga rumah mereka dengan hati-hati.

Dalam genggaman tangan Blaze dan Taufan masing terdapat barang-barang dan alat yang akan dipakai untuk membangunkan semua saudara-saudara mereka.

Langkah demi langkah ditempuh Taufan dan Blaze sampai ke lantai dua rumah mereka. Kamar pertama yang adalah milik Solar dan Ice dilewati yang pintunya dibuka selebar-lebarnya oleh Blaze. Kamar kedua yang biasa dihuni oleh Blaze sendiri dan Thorn pun juga mendapat perlakuan sama, begitu pula dengan kamar terakhir yang biasa dihuni oleh Taufan sendiri bersama Halilintar dan Gempa.

Blaze memeriksa jam pada ponsel miliknya dan memastikan bahwa waktu menunjukkan pukul tiga dini hari. Artinya rencana Blaze dan Taufan siap untuk dimulai.

Alat yang akan digunakan Blaze dan Taufan sudah siap di tangan masing masing, dan ....

-FWOOOOOOM!!!-

Dalam satu tarikan napas kuat, Blaze meniup sebuah trombon tua tanpa ditahan-tahan. Entah darimana asal trombon yang ditiup oleh Blaze itu

-KECREK!! KECREK!! KECREK!!"

Dengan penuh semangat Taufan menabuh tamborin yang dipegangnya sekuat tenaga

"SAHUUUUR!! SAHUUUR!!" Bergemalah pekik cempreng nan kampret Taufan bercampur suara serak pecah Blaze yang sangat menyakitkan gendang telinga diantara tabuhan tamborin asal-asalan.

"TAUHALI ALAMAK PANCI!" Kumatlah latahnya Gempa yang dibarengi suara tubuhnya mendarat di atas lantai.

"TAUFAN KAMPRET!" Menyusul Halilintar yang juga berada di atas lantai setelah jatuh terjerambab karena tersangkut selimutnya sendiri.

"Mamaaaaa!" lolong Thorn yang alih-alih bangun malah meringkuk di atas ranjangnya.

"HELIUMLITHIUMNATRUIMKALIUM!!" latah Solar yang melompat terbangun di ranjangnya.

"Zzzz." Dan hanya Ice yang tidak terpengaruh oleh cara Blaze dan Taufan membangunkan sahur. Dia hanya berguling di atas ranjangnya dan kembali terlelap.

"Rencana berhasil." Blaze melirik pada Taufan. Keringat dingin menitik di wajahnya. "Sekarang... LARI!"

"Apa?" Taufan hanya sempat melihat sekelebat bayangan Blaze yang melarikan diri. Baru saja Taufan akan kabur menyusul Blaze ketika kerah baju yang dipakai Taufan dicengkeram erat oleh sebuah tangan yang terasa bertenaga.

"A-alamak ...." Perlahan-lahan Taufan memutar kepalanya. Ia menemukan sepasang netra merah rubi dan netra cokelat madu yang dirasanya tengah melubangi keningnya dengan tatapan tajam. "Ha-Hali? Ge-Gempa? Se-selamat pagiii ...," cicit Taufan. Entah mengapa Taufan mulai menyesali keputusannya untuk mengikuti rencana Blaze.

"Masih belum Imsak 'kan, puasa belum dimulai," desis Halilintar. "Gem, pasung Happy Virus ini sampai buka puasa Maghrib. Blaze bagianku."

"Siap laksanakan." Tanpa ampun lagi Gempa menyeret Taufan ke dalam kamar.

"Tunggu! Jangan pasung aku! Ini ulah Blaaaaze!" rengek Taufan yang tidak rela. "Gempaaaaa! Tolooong! Blaaaaaze!"

Blaze sendiri? Terakhir kali terlihat, ia sudah tidak sadarkan diri dan sedang diseret-seret oleh Halilintar menuju kamarnya.

.

.

.
Tamat.

Terima kasih kepada para pembaca yang sudah bersedia singgah. Bila berkenan bolehlah saya meminta saran, kritik atau tanggapan pembaca pada bagian review untuk peningkatan kualitas fanfic atau chapter yang akan datang. Sebisa mungkin akan saya jawab satu-persatu secara pribadi.

Sampai jumpa lagi pada kesempatan berikutnya.

"Unleash your imagination"

Salam hangat, LightDP.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top