📖 [ 𝐏𝐢𝐧𝐨𝐜𝐡𝐢𝐨 ]
Made by :chestmoi0
Genshin Impact © Hoyoverse
---------------------------
GOROU THE WOODEN KID
Kokomi x gorou
Pada jaman dahulu kala hiduplah seorang tukang kayu yang bernama Thomatto. Ia hidup seorang diri di rumah sederhananya yang hanya berisi barang-barang dari kayu. Thomatto bermimpi memiliki anak laki-laki yang akan menemaninya.
Suatu malam saat ia merasa kesepian, ia membuat sebuah boneka kayu. Karena Thomatto sangat handal, boneka kayu itu terlihat sangat nyata.
"Aku akan memanggilmu Gorou," ucapnya. Setelah selesai membuat Gorou, Thomatto pun tertidur dan cerita Gorou bermula di malam itu.
Ketika Thomatto tertidur, peri biru datang dan berbisik padanya.
"Thomatto yang baik, kamu selalu menjadi orang baik untuk semua orang. Sehingga aku akan memberikan kehidupan untuk Gorou kecilmu." Ujar peri biru sambil mengayunkan kipas ajaibnya.
Gorou pun hidup.
"Lihat aku, aku bisa bicara, aku bisa berjalan dan aku bisa menari." Ucap pinokio bersemangat, peri biru tersenyum hangat melihat tingkahnya.
"Terima kasih peri biru! Kalau boleh tau siapa namamu?"
"Oh aku punya banyak nama, untukmu panggil saja Ayaka"
Mendengar suara berisik di rumahnya, Thomatto pun terbangun dan sangat terkejut. Ia menemukan mimpinya yang menjadi kenyataan.
"Boneka kayu anakku, kamu hidup!" Thomatto yang sangat bahagia dan memeluk Gorou, tidak lupa ia berterima kasih kepada peri yang disebut Ayaka tadi karena sudah mengabulkan permohonannya.
Pada keesokan harinya, Thomatto menyuruh Gorou bermain dengan anak-anak lain di luar. Tetapi sebelum membiarkannya pergi, ia bernasehat..
"Gorou, pergilah bermain dengan anak-anak di luar. Tapi ingat, jangan pergi ke hutan atau ke tengah kota kecuali bersamaku."
"Kenapa aku tidak boleh ke tengah kota?"
"Kau belum pernah berada di dunia luar, dan aku khawatir jika tidak pergi bersamamu sesuatu akan terjadi. Dan karena keluarga kerajaan biasanya berjalan-jalan di sekitar kota" Gorou mengangguk mengerti dan pergi bermain.
Beberapa waktu berlalu dan boneka kayu itu sedang asik bermain bola sampai salah satu tendangannya membuat bola tersebut melambung tinggi.
"Jangan khawatir, akan ku ambil!"
Ia mencari-cari bola itu sampai masuk ke hutan, entah sudah berapa lama tetapi langit mulai berubah menjadi senja.
"Nah, ketemu" Saat ia mengambil yang dicari netra birunya menangkap sosok anggun.
Seorang bidadari? Atau peri seperti Ayaka? Gadis yang membuat hati kayunya berdegup kencang sedang asik memainkan kakinya pada air danau sampai ia menoleh ke arah pemuda kayu tersebut.
"E-Eh! Maafkan aku jika mengganggu, aku akan pergi sekarang"
"Tunggu!" Gorou menoleh.
"Kau janji tidak akan memberitahu siapapun? Soal bertemu denganku?"
"Aku hanya akan cerita pada Thomatto-"
"Tidak! Kau tidak boleh memberitahu siapapun soal bertemu denganku, atau aku akan dapat masalah.." Wajah cantik itu terlihat cemas membuat pemuda di depannya menjadi luluh.
"Baiklah aku tidak akan beritahu siapapun, lagipula aku tidak tahu siapa dirimu" Gadis itu sedikit terkejut lalu tersenyum kecil.
"Namaku Kokomi" Ucapnya sembari menjulurkan tangan.
"Gorou" Ia menjabat tangannya.
Saat Gorou kembali hari sudah gelap, sedetik ia menginjakkan kakinya ke dalam rumah Thomatto langsung mendatanginya.
"Kemana saja kau?? Aku bertanya pada anak-anak yang bermain denganmu katanya kau pergi ke hutan?"
"T- Tidak, aku hanya ke perbatasan mengambil bola yang tersesat dan lanjut bermain dengan mereka"
"Lalu kenapa kau pulang larut?"
"Tadi aku berkeliling desa.. Tapi tenang! Aku tidak pergi ke tengah kota seperti katamu"
Thoma mengernyitkan dahi dan memandangnya, lelaki itu menghela nafas dan kembali ke dapur.
"Baiklah, lain kali jangan pulang terlalu larut. Bersihkan tubuhmu, makan malam hampir siap" Gorou mengangguk dan masuk ke kamarnya, dan saat itu juga sesuatu yang aneh terjadi.
Muncul telinga dan ekor pada tubuhnya, anehnya lagi ekor itu terus-terusan memanjang. Gorou kewalahan dan takut, ia cepat-cepat mencari pakaian yang dapat menutupi keanehan yang muncul agar Thomatto tidak curiga.
"Gorou, kenapa kau memakai topi dan jubah?"
"E- Oh! Tadi aku melihat beberapa orang yang memakai pakaian seperti ini, jadi aku mencobanya haha.." Ia bisa merasakan ekornya yang kembali memanjang.
"Hm? Aku mengerti, tapi kita ada di dalam rumah. Kau tidak perlu memakainya"
"Tapi aku ingin sekali" Rengek Gorou, Thomatto pun tertawa dan mengangguk membiarkannya memakai pakaian tersebut.
Malam pun berlalu dan hari yang baru telah tiba, Gorou masih mengenakan pakaian tersebut dan membuat Thomatto bingung. Tapi ia pikir itu hanya tingkah laku anak seumurannya yang suka mencoba hal baru.
Hari ini mereka berdua pergi ke tengah kota untuk berbelanja, kebetulan atau takdir para putri sedang berjalan-jalan juga di kota untuk belanja pakaian. Kokomi dan Gorou yang menyadari keberadaan satu sama lain dengan teledor saling menyapa dan membuat terkejut beberapa orang.
"Gorou, kau kenal dengan tuan putri Sangonomiya?"
"T- Tidak! Tunggu! Dia putri?!?!" Ekornya kembali memanjang.
"Kokomi! Apa kau baru saja menyapa pemuda itu? Apa kalian saling kenal?"
"Bu- Bukan begitu Sara.."
"Kalian sepertinya akrab"
"Sudah kubilang bukan seperti itu Ei"
"Oh biarkan saja, walaupun seorang putri Kokomi tetaplah remaja yang bisa jatuh cinta"
"Miko kumohon diamlah, aku bilang bukan apa-apa!"
Di tengah kericuhan yang disebabkan kedua pihak tanpa sadar ada segerombolan anak kecil yang bermain kejar-kejaran di sekitar mereka, salah satu anak yang berlari tidak sengaja menabrak Gorou menyebabkan topi yang dikenakan jatuh dan ekornya terlihat. Semua orang disana sontak kaget.
Tanpa melihat wajah Thomatto atau Kokomi ia berlari kencang kembali ke arah desa lalu rumahnya, nafasnya terengah-engah ditemani suara kayu mengernyit tiap langkahnya hari sore yang cerah itu menjadi sangat suram baginya. Diam-diam kau bisa mendengar suara isak tangisnya.
"Kau terlihat tersesat" Kemunculan Ayaka membuat Gorou terkejut.
"Kenapa kau mengubahku menjadi manusia?"
"Aku mengabulkan keinginan Thomatto"
"Bagaimana dengan keinginanku? Apa aku ingin dijadikan manusia? Apa karena dulunya aku benda mati jadi tidak bisa memilih?"
"Apa kau menyesal menjadi manusia?"
"Iya" Ekornya kembali memanjang.
"Oh ayolah yang benar saja!"
"Kau tahu jika kau terus berbohong ekormu akan memanjang"
"APA?!"
"Gorou, aku tahu kau anak yang baik. Kau bisa memberi tahu apa yang sebenarnya pada mereka"
"Aku takut dengan reaksi mereka"
"Aku tahu kau akan, itu normal" Ucap Ayaka sembari megelus kepala dan telinga anjing Gorou.
"Tapi mereka akan tahu apa isi hatimu dan mereka akan mengerti"
"Apa ekor dan telinga anjing ini akan hilang?"
"Ekornya? Tentu, telinganya? Tidak. Tapi itu tidak mempengaruhi apapun pada tubuhmu, ingat ekormu akan kembali tumbuh setiap kau berbohong"
Suara beberapa langkah kaki pun terdengar, Ayaka yang merasa tugasnya sudah selesai pun pergi menghilang meninggalkan Gorou yang masih terduduk di tempat ia bertemu dengan Kokomi kemarin.
"Gorou!" Suara Thomatto membuatnya kaget.
Gorou meski masih ragu ia berdiri dan menghadap keduanya sembari menenangkan dirinya, setelah mendengar perkataan peri tadi ia merasa memang sudah seharusnya ia jujur.
"Iya, tad aku pergi ke hutan karena bola yang nyasar sampai masuk terus aku bertemu dengan Koko- maksudku putri Sangonomiya jadi kami saling kenal awalnya aku tidak bilang karena kata putri Sangonomiya ia bisa terkena masalah.. Dan kata peri Ayaka telingaku tidak bisa hilang dan ekorku bisa sampai aku jujur dengan semua kebohonganku"
Penjelasan yang panjang lebar itu sempat membuat Thomatto dan Kokomi keheranan dan kaget, tetapi keduanya tertawa dan mendekati Gorou.
"Lain kali jangan masuk ke hutan sendiri, aku melarangmu kesani sendiri karena bisa saja ada hewan buas atau kau tersesat" Ucap penciptanya sembari merangkul Gorou.
"Maafkan aku, jadinya kau harus berbohong. Aku takut kau akan cerita kepada semua orang lalu keluarga kerajaan yang lain tau aku keluar tanpa izin"
"Maaf Thomatto, lain kali aku akan lebih berhati-hati dan tidak apa-apa putri aku tidak keberatan"
"Haha panggil Kokomi saja, kau temanku sekarang iyakan?" Gorou mengangguk senang.
"Kalian berdua benar-benar, jangan pergi ke hutan tanpa sepengetahuan orang dewasa. Kau juga tuan putri"
"E- eh iya haha, tidak akan ku ulangi"
"Oh lihat, ekormu sudah hilang" Ucap Kokomi.
"Benarkah?? Benar-benar sudah tidak ada??"
Gorou menunjukkan senyuman sumringahnya, hal itu membuat yang lain merasa senang. Mereka pun kembali ke desa dan Kokomi ke kastil, sesampainya disana ia mencoba menceritakan apa yang terjadi kepada keluarganya dan teman-teman putrinya yang lain. Mereka sempat khawatir tetapi memaafkan perbuatannya, seperti Thomatto tadi mereka khawatir jika Kokomi akan terkena bahaya.
Setelah kejadian hari itu Gorou menjadi lebih dekat dengan Kokomi, mereka sering berbincang bersama. Bahkan keluarga kerajaan tidak keberatan jika Kokomi ingin mengajak Gorou berkeliling kastil, hubungan mereka menjadi sangat dekat dan Thomatto sekarang terlihat lebih segar dan ceria karena hidupnya tidak lagi sendirian karena Gorou yang selalu menemaninya.
And they live happily ever after,
The end.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top