Harapan dari Tempat Paling Jauh



Hidup Vanka hanya untuk ibunya.

Alasan Vanka menjadi pribadi dingin tak tersentuh, tidak punya banyak teman, dan memilih fokus belajar seperti orang gila di sekolah semata-mata ingin ibunya yang berstatus menteri negara ini bisa menerimanya lagi. Vanka berambisi menjadi murid terpintar agar ibunya tidak lebih malu karena memiliki anak di luar nikah sepertinya.

Namun, di tengah usahanya untuk membuktikan diri pada ibunya bila dia pantas diterima, Vanka malah harus berurusan dengan Oliver dan segala ketakutannya yang tidak wajar. Kehadiran Oliver memang menghalangi rencananya, tapi entah kenapa cowok itu pula yang membuat harapan Vanka kembali bersama ibunya semakin nyata dan tergapai.

Seperti pelangi yang datang setelah hujan, Oliver memberinya harapan.

Hidup Oliver hanya untuk kakeknya.

Alasan Oliver menjadi aktor terkenal yang dikelilingi banyak penggemar, tetap berangkat ke sekolah sekalipun tempat itu adalah neraka baginya, dan berpura-pura hidup selayaknya anak normal walau kenyataanya tidak semata-mata ingin kakeknya percaya bila dirinya baik-baik saja. Bila dirinya mampu memegang kendali atas hidupnya sendiri. Bila dirinya tidak akan meraung ketakutan
seperti anak kecil sewaktu-waktu
ditinggal kakeknya mati nanti.

Namun, di tengah kepura-puraan yang dia jalani setiap hari, Oliver malah berurusan dengan Vanka dan segala kemarahannya pada hidup. Kehadiran Vanka memang seperti kobaran api yang harus dia jauhi, tapi entah kenapa gadis itu pula yang membuat Oliver tidak lagi lari dari kenyataan. Membuatnya berhenti berpura-pura dan ketakutan.

Seperti setitik cahaya di ujung terowongan gelap yang panjang, Vanka memberinya harapan.

🕊

Awalnya, harapan adalah satu-satunya hal yang membuat keduanya bertahan. Hingga kemudian keduanya sadar, bahwa harapan nyatanya selalu datang dari tempat paling jauh dan dengan jalan yang kadang
begitu sulit ditempuh.

🕊

Hai semuanya!

Aku mau ngabarin tentang naskah terbaruku yang akan segera terbit. Sebelumnya, naskahku ini berjudul Painful Hope, lalu aku ubah lagi
menjadi Harpaan Tanpa Tepi,
dan sekarang terpaksa aku ubah lagi menjadi
Harapan dari Tempat Paling Jauh.

Alasan kenapa aku ubah lagi judulnya?

Oke, aku akan jelasin.

"The standards of the world is becoming like Everest. The more I go towards the top,
stress builds up like a mountain.
I know I can never rest. I get more and more scared. I'm running but my feet and heart forget why. Dreams just become baggage now. My only hope is to just leave it behind and run. Rushing myself to take just one more step but when I looked up, I'm right in front of a cliff. I look back and all these expectations are lined up behind me,
it pretends to support me but
it's pushing my back."

Itu lirik lagu Home is Far Away - Epik High. Lagu yang menjadi inspirasi terbesarku menulis cerita Vanka dan Oliver. Terutama di bait yang bilang kalau ekspektasi/harapan yang tadinya berfungsi menjadi pendukung, perlahan berubah menjadi beban. Harapan yang tadinya berupaya menyelamatkan, perlahan-laham menjadi hal-hal
menakutkan yang memberatkan.

Contohnya begini....

Kalian pernah nggak takut sama harapan orang lain terhadap kalian? Takut nggak bisa wujudin ekspektasi/harapan mereka yang begitu tinggi sama kalian. Kalian takut bikin mereka kecewa. Dan akhirnya kalian ngerasa terbebani
oleh harapan itu sendiri.

Harapan yang tadinya mendukung kalian, justru bikin kalian ketakutan dan capek.

itu yang aku rasain ketika nulis cerita ini. daripada harapan yang menyelamatkan, konteks Harapan dalam cerita ini lebih kepada harapan yang membuat seseorang letih. Dan kalau kata editorku sendiri, Harapan yang aku ceritain
di sini lebih mirip hantu.

Jadi, dengan berat hati, aku benar-benar harus mengubah judul Harapan Tanpa Tepi yang memang mungkin sudah melekat di otak kalian. Kenapa? Karena makna Harapan Tanpa Tepi terlalu indah buat cerita yang redup ini.

Sekarang ubah topik.

Alur ceritanya berubah ya?

Iya. Berubah. Endingnya benar-benar berubah. Di novelnya aku menyabotase banyak adegan bahagia dan menggantinya dengan yang lebih bahagia.

:)

Kapan bukunya terbit?

Segera.

Sampai sekarang aku masih sibuk revisi naskahnya nih. Doain aja prosesnya lancar dan cepat.

kalau ada yang masih belum jelas, sila bertanya. Nanti aku jawab. Thank you!!

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top