Selamat Membaca

Tepat ketika pintu ruang ganti, dibanting oleh tangan kecil milik Naruto. Wanita itu kemudian melepas bikini bagian atasnya, melemparkannya ke sembarang arah. Sebagai bentuk pelampiasan amarah yang sejak tadi dia pendam.

"Tenten, pastikan penguntit itu tidak bisa bekerja sama dengan aku lagi. Aku jijik harus membuat tubuhku mengetahui ukuran miliknya!" bentak Naruto.

Seandainya saja, Naruto tidak memikirkan nama baik yang selama ini dia pegang! Seandainya saja, Naruto tidak dikenal sebagai sosok actrees yang ramah! Seandainya saja, Naruto memiliki kekuasaan untuk menghancurkan karir si penguntit brengsek-- Sai!

Pastilah, semua kesialan hari ini, tidak akan mungkin dirasakan oleh Naruto. Demi tuhan! Kenapa Naruto yang sudah bersusah payah menjaga dirinya, kini harus membiarkan tubuhnya dilecehkan seperti tadi?

Namun, belum sempat Naruto meredakan amarah dalam dirinya. tiba - tiba saja ada tangan yang menurunkan bikini bagian bawahnya, menariknya ke bawah hingga terlepas.

"Tenten! Aku sudah bilang jangan ganggu---" bentakan Naruto langsung terhenti terhenti.

"Jadi, bajingan itu berani menyentuh pantat kesayanganku?" tanya seseorang yang selalu saja bisa menurunkan emosinya.

Baca lanjutannya di Karya Karsa ya.
Tapi kalo kalian mau baca Bab 3, tanpa baca Bab 2. Tetep bakal nyambung kok.