Burning Crumbs
Valerie dan Ethan menjerit.
"Ayo!" Sadar bahwa lutut Valerie gemetaran, Ethan spontan menggendongnya dan berlari.
Dari balik bahu sang pemuda, Valerie menyaksikan Olga berderap mengejar mereka. Kulit kepalanya merekah, menampakkan lapisan daging merah menjijikkan yang berlendir, dan lidah panjang yang dikelilingi geligi tajam. Kepalanya yang besar memperlambat lari sang pelayan monster.
"KEMBALI!"
Raungan Olga memacu Ethan berderap sekencang mungkin hingga dadanya terasa terbakar. Keringat merembes di punggung. Melambat sedikit, Olga bisa mencaplok mereka!
Setibanya di lobi, Valerie bergegas merosot turun, sementara dengan frustasi Ethan mencoba memasukkan satu per satu kunci.
"Ethan, cepatlah!" Valerie memekik saat Olga muncul di seberang lobi. Sang pelayan terengah-engah, ia mencengkeram pilar di sisinya sampai retak.
"ANAK-ANAK NAKAL!" serunya. "AKAN KUMAKAN KALIAN SEMUA!"
Olga menyerbu. Valerie terkesiap—tubuhnya mendadak lumpuh dan berbagai kenangan berkelebat di depan mata.
OH, TIDAK!
Ketika Olga melompat, Valerie tahu hidupnya akan berakhir di sana. Namun, satu sentakan keras dan pintu yang dibanting membuyarkan itu semua. Valerie terjungkal ke teras sementara Ethan menahan pintu untuk tetap menutup. Di depannya, suara debuman keras membentur pintu.
Ethan terperanjat. "Val!" pekiknya. Mengabaikan getaran di lutut, Valerie merangsek untuk membantunya menahan pintu.
"KELUARKAN AKU!" Olga menjerit. Ia mendobrak-dobrak hingga pintunya melengkung. "ANAK-ANAK NAKAL, KUMAKAN KALIAN!"
Klik! Ethan berhasil mengunci pintu. Tanpa pikir panjang, ia dan Valerie berlari sejauh-jauhnya dari Mansion Gingercrumbs, membiarkan Olga terperangkap sekali lagi di sana.
+ + +
"Kupikir aku bisa mengalahkan penyihir itu sendirian." Ethan mendesah. "Ternyata tidak. Untung saja dia terlalu lapar untuk bisa menjeratku."
"Jadi itulah mengapa dia menyuguhkan kue jahe."
Ethan mengangguk. "Dia menaruh racun di sana. Dan sayangnya, Luke tak percaya padaku."
"Apakah itu berhubungan dengan alasan dia jatuh? Maksudku, dia pemanjat terbaik yang kutahu."
"Dia mengotot untuk memanjat saat racun mulai menyerangnya."
Valerie termenung, begitu pula Kakek, dan begitu pula para penduduk yang mendengarkan penuturan Ethan.
Sehari setelah kejadian, ditambah perundingan alot penduduk lokal Caramel Coast, akhirnya disepakati bahwa satu-satunya cara untuk membunuh si Pemakan Anak adalah dengan membakar mansion selagi ia terperangkap. Kini mereka berdiri di pantai, mendongak ke arah mansion yang terlalap api di atas tebing. Samar-samar terdengar raungan penggetar udara.
Valerie menoleh kepada Kakek. "Kenapa mansionnya tidak dimusnahkan dari dulu? Kalian malah menjualnya kepada keluarga Hansell!"
"Kami sangat menyesal." Kakek menatap Ethan penuh rasa bersalah. "Tetapi kami tak pernah bisa menemukan penyihir di sana—kami hanya mendengar suara tanpa fisik. Anak-anak menghilang begitu saja. Dan setelah kejadian ini ... aku yakin ...."
"Hanya anak-anak yang bisa melihat penyihir itu?"
Kakek mengangkat bahu, tetapi sepertinya hanya itu jawaban yang masuk akal.
"Ayah juga tak bisa melihatnya," gumam Ethan. "Yang Ayah tahu, adikku hilang dan ditemukan sebagian dirinya ... tersisa ... di dapur."
Ethan menunduk. Valerie pun meremas bahunya penuh simpati.
Raungan sang penyihir akhirnya melemah. Karena tak ada alasan untuk terus menyaksikan pembakaran mansion, Valerie dan Ethan berniat untuk menjenguk Lucas. Namun, baru saja mereka meninggalkan pantai, tampak Lucas menghampiri. Kendati wajahnya pucat, gerakannya penuh dengan kesadaran.
"Vallie! Ethan!"
Valerie terkesiap. "Luke, kau sudah sadar!"
"Aku tiba-tiba tersadar!" Lucas merangkul adiknya. "Karena itulah aku langsung mencari kalian!"
Kakak beradik tersebut saling mengacak rambut dan menangis. Saat Ethan mendekat, Valerie menariknya, dan mereka melompat-lompat senang. Namun itu tidak bertahan lama. Aroma asap dan anyir mulai mencapai tepi pantai, mengganggu euforia mereka.
"Mansionmu ikut hangus," bisik Lucas menyesal.
"Yah, yang terpenting tak ada lagi anak yang celaka." Ethan mendesah.
"Lantas di mana kau akan tinggal sekarang?"
"Pertanyaan bagus." Valerie menggandeng abangnya dan Ethan sekaligus. "Ethan akan tinggal bersama kita sampai liburan berakhir!"
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top