"Pertanyaan itu kamu tanyakan sudah berapa kali pagi ini?" Leony berdecak pelan. Memastikan seat belt-nya terpasang dengan sempurna. Rambutnya ternyata sudah agak panjang. Kuncir tingginya ia pastikan rapi. Poni depannya juga sudah agak mengganggu mata.

"Kamu cantik, kok."

Ucapan itu mendapatkan lirik malas dari Leony. "Enggak mau jalan juga? Apa perlu aku yang nyetir?"

"Enggak, lah."

"Biasanya juga aku yang nyetir, kok, kalau kamu malas."

"Kan saat aku malas." Tio tertawa. "Sekarang aku enggak malas, kok. Malah bersemangat untuk ke kantor."

Leony hanya menggeleng heran. "Terus kenapa tadi tanya?"

"Hanya memastikan kalau calon istri aku ini sudah benar-benar sehat belum."

"Kapan aku dilamar sampai label calon istri ada di aku, ya?"

****

Berhubung Preman itu suamiku mau open PO, aku mau cetak lagi untuk Handle Me. Siapa tau ada yang mau susulan?