Spoiler [40]


Dan malam ini entah kenapa, Tio seperti diterbangkan di kala mereka akhirnya kembali dipertemukan Tuhan. Tepat di depan ruangan miliknya. Bagaimana pertemuan itu semakin membuatnya jungkir balik. Terutama penolakan yang memang masuk akal, sih.

"Kamu belum tidur?" Leony tak perlu membuka matanya. Entah kenapa ia merasa Tio tak mau menyudahi kegiatannya.

"Masih mau melihat kamu."

"Raptor mode menggombal bahaya, ya."

Tio tertawa. "Yang aku gombali cuma kamu, Anna."

"Sayangnya aku enggak percaya." Leony sedikit beringsut menjauh. "Jam berapa sekarang?" Perlahan matanya pun terbuka. Menyesuaikan dengan cahaya temaram di ruang rawatnya.

"Jam sebelas."

"Belum mau tidur kamunya?"

Dibantu Tio, Leony memilih untuk duduk di tengah ranjangnya. Kondisi tubuhnya sudah ia rasakan jauh lebih baik. Ia merasa tidurnya sudah lama sekali. Nyaman. Tanpa gangguan. Dan melenakan. Apa karena ... ia tidur dalam pelukan Tio? Telinganya masih waras merekam bagaimana detak jantung itu membuainya. Belum lagi usapan lembut yang ia terima di kepalanya.



***

part ini mengandung banyak gula. Selengkapnya di Karya Karsa yaaa

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top