(✿) Year: O4
Tahun yang berbeda, namun dengan tanggal dan tempat yang sama. Aku kembali berada disini sekarang.
Apakah dia akan datang? Ataukah tidak?
Entahlah.. tidak ada yang mengetahui nya.
Aku pun merebahkan punggung ku tepat dibawah pohon sakura tempat biasa kami bertemu. Kupikir aku akan melihatnya dari sini, tapi ternyata sosoknya tidak berada disana.
Aku menghela nafas pelan. Aku akan menunggunya sebentar lagi. Siapa tahu dia akan datang.
Sembari menunggu, aku menatap sekumpulan kapas putih yang terhampar diatas sana, dengan pohon sakura yang menghalangi ku dari cahaya matahari siang ini.
Siang yang cukup terik untuk musim semi.
"Uduki-kun.. kamu datang lagi..?"
***
Sontak, Arata membelalakan mata nya dan segera bangkit dari posisinya. Pria itu hampir saja melangkah ke alam bawah sadar.
"(Name)? Itukah kau?"
Arata menoleh kesana kemari mencari sosok gadis yang ditunggu nya. Suaranya ada, namun sosoknya tidak nampak.
"Maaf Uduki-kun.. aku sedang merasa tidak enak badan. Kita bisa kan berbicara seperti ini saja..?" Tutur (Name). Suara (Name) terdengar lemah, namun mengapa (Name) tetap datang kemari meski ia sedang tidak enak badan?
Arata terdiam sebentar, membuat (Name) semakin merasa tidak enak.
"Baiklah." Jawab Arata, di ikuti dengan gerakan tubuh nya yang duduk menyender kepada batang pohon sakura. "(Name)-san sakit apa?"
"Ehm, penyakit ku menular dan aku khawatir kalau nanti akan menulari Uduki-kun.."
"Hoo.."
Arata mengangguk pelan. Rasanya aneh juga berbicara seperti ini. Namun, mau bagaimana lagi? (Name) mungkin terkena flu dan gadis itu tidak ingin menulari Arata.
"Oh iya, (Name)-san suka superhero tidak?" Arata membuka topik pembicaraan.
"Superhero..?" Intonasi suara (Name) terdengar sedang kebingungan mengenai hal tersebut. Sedangkan Arata gasp, ternyata ada orang yang tidak tahu apa itu superhero?! Pikirnya.
"Yang menolong orang-orang lho (Name)-san~ tahu tidak?" Dengan suara penuh semangat, Arata menjelaskan ini itu mengenai superhero kepada (Name). Mendengar suara Arata yang menggebu-gebu begitu saja, (Name) sudah mengetahui bahwa Arata sangat menyukai superhero.
"Wah, keren ya!"
"Iya! Keren banget kan?!"
(Name) tersenyum kala mendengar suaranya. Sayang sekali ia tak bisa bertatap muka dengan Arata yang sedang menggebu-gebu seperti sekarang. Padahal akan menyenangkan jika hal tersebut dapat terjadi.
"Oh, (Name) tahu tidak? Aku adalah seorang Heartbreak Red lho!"
"Heartbreak Red?"
"You heart will beat, BA-DUMP! Heartbreak Red!!"
Arata memperagakan gerakan nya juga, walau (Name) tidak bisa melihatnya.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top