(✿) Year: O2

Jika mengingat tahun lalu, Aku bertemu dengan seorang gadis yang perawakan nya anggun. Wajah nya pun nampak ayu dan memesona. Aku masih ingat senyumnya saat ia meminjamkan sapu tangan miliknya.

Aku menghela nafas pelan. Aku ingin mengembalikan sapu tangan ini namun, masalahnya adalah tidak ada siapapun yang tahu mengenai dirinya.

Baik nama nya, dia tinggal dimana, dan sekolah. Tidak ada siapapun.

Aku akui kalau ini memang agak menyeramkan. Bahkan warga sekitar pun bilang tidak ada seorang gadis muda cantik berkimono yang tinggal di daerah sana!

Entahlah, mungkin dia seorang turis. Aku masih bisa berpikir positif tentang hal ini. Tenang saja.

Hari ini merupakan tahun kedua sejak kejadian itu. Aku berdiri di tempat yang sama, sendirian. Namun sambil memandangi langit cerah dengan dihiasi kelopak bunga sakura yang dihembus angin ternyata tidak buruk sama sekali.

Mungkin saja gadis itu akan datang lagi hari ini, lalu mengambil sapu tangan nya, dan pergi begitu saja. Karena pada tahun lalu, beberapa waktu Aku kembali kemari namun sama sekali tidak ada tanda-tanda kehadiran gadis tersebut.

Aku termenung sejenak. Apa setelah Aku mengembalikan sapu tangan ini, kami tidak akan bertemu lagi?

Sssrr...

Tiba-tiba saja, angin kencang mendatangi ku dan pohon sakura. Aku sontak menutup mata karena debu yang otomatis berterbangan juga ke arahku.

"Uhk--"

Angin nya cukup lama, membuatku akhirnya mengintip sedikit. Menangkap pemandangan seorang gadis bersurai hitam pendek turun dari atas pohon sakura. Kimono pink-putih nya berkibar seiring semilir angin yang menyapa kita berdua. Iris nya yang berwarna biru muda membuatku lagi-lagi terkunci dalam pesona nya.

Itu adalah.. gadis itu. Gadis yang ku cari-cari!

Angin pun berhenti. Gadis itu berjalan mendekat ke arahku dan berhenti tepat di depanku. Dari sini, Aku dapat melihat wajahnya dengan lebih jelas.

Memang cantik.

"Sudah lama ya?" Sapa nya dengan suara yang sama seperti tahun lalu. Senyum manis pun masih setia terlukis di wajahnya. Dia terlihat baik-baik saja, Aku bersyukur kalau begitu.

Aku membalas senyum nya meski Aku tahu wajahku tetap datar sekarang. "Sudah setahun dari hari itu.."

Gadis itu mengangguk.

Setelah itu, hening menyelimuti kami berdua.

Gadis itu hanya menatap langit dengan kedua iris berwarna senada dengan yang di pandang. Sedangkan Aku kebingungan mencari topik apa yang harus dibahas.

Ini, Sangatlah. Bukan. Arata.

Entah sudah berapa menit terlewati, kaki ku sudah terasa pegal sekarang.

"Sudah satu jam.. waktu ku sudah habis. Bagaimana jika kita bertemu lagi tahun depan?"

Tunggu, satu ja--

"... Baiklah.. tentu." Aku menjawabnya sambil memasang pose sok keren. Punggung menyender di batang pohon, dengan telapak kaki yang menempel di belakang nya. Padahal kaki ku rasanya ingin lepas sehingga Aku mengistirahatkannya dengan menempelkan di batang pohon.

Gadis itu tersenyum. "Namaku adalah (full name). Kita bertemu lagi nanti.. uh.." Ucapan nya terputus. Terlihat bahwa ia sedang kebingungan mengenai nama ku.

"Uduki Arata."

"Baik. Kita bertemu lagi nanti, Uduki-kun!"

Tiba-tiba, di iringi dengan angin yang cukup kencang, gadis itu kembali menghilang.

Sebenarnya, dia itu.. apa?

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top