Marygold;Mafumafu
Here the sequel of tulip part for y'all
⚠ genderbend universe
🍁🍁🍁
"Hei,"
Aku menoleh, melebarkan kedua mata.
"Kamu ... siapa?"
🍁🍁🍁
Beberapa waktu yang lalu aku yakin masih berdiri di lantai marmer mahal yang menjadi dasar gedung pernikahan sahabatku.
Namun kini semuanya tahu-tahu sudah berbeda. Aku menatap ragu sosok yang berdiri di hadapanku saat ini. Seorang pemuda tampan dengan mahkota [h/c] dan manik jernih, berbalut pakaian kasual dengan senyum familiar yang tak lepas dari wajahnya. Dia juga memegang sebuah kue bundar dengan lilin menyala di atasnya.
"Selamat ulang tahun gadisku Aikawa!!!" setelahnya tanpa aku duga ia berteriak dan tertawa sendiri.
Ya tentu saja aku bingung, sangat malahan. Apa-apaan semua ini? Dan pemuda ini baru saja bilang apa tadi? Gadis? Gadis?!
Aku mencoba mengamati diri sejenak. Pandangan turun ke bawah, merentangkan kedua tangan juga menyentuh wajah setelahnya.
HEH BAGAIMANA BISA AKU BERUBAH MENJADI PEREMPUAN BEGINI?!
"Aikawa kamu baik-baik saja?!" pemuda itu sepertinya ikut kaget saat aku spontan memekik melihat kondisi diri.
Shock, jelas. Tapi aku berusaha bertingkah normal dengan tersenyum kaku dan menjawab, "i-iya Sayang, aku baik-baik saja, kok."
"Hah?!" ganti pemuda itu yang shock. Apa? Apa aku mengatakan sesuatu yang salah?
"A-Aikawa--- ini pertama kalinya kau memanggilku Sayang ...." sedikit berlebihan ia sampai meletakkan kue di tangan ke meja terdekat demi menutup mulut.
Aku dalam hati menggerutu, "Ya mau bagaimana lagi, kan aku tidak tahu siapa namamu."
"Benarkah?" aku lanjutkan saja dramanya, menuntut percakapan lebih.
Ia terus mengangguk, menarik tanganku untuk duduk berhadapan di kursi dengan kue di atas meja berada di tengah-tengah kami berdua. "Biasanya 'kan Aikawa langsung saja teriak 'AAAAA [NAME]!!!' begitu!"
Aku terdiam lagi mendengar penjelasannya, "[Name]? [Full Name]?" gumamku menatapnya.
"Ne, ada apa tiba-tiba menyebut nama lengkapku? Kamu aneh Aikawa, tapi tidak apa-apa, jadi terlihat lebih menggemaskan." ia menarik pipiku pelan, tertawa dengan tenang.
Nah ... aku sendiri akhirnya mengerti apa yang terjadi. Teringat sosok yang menyapaku di gedung pernikahan tadi.
Seorang gadis, yang sangat mirip denganku.
"Kamu terlihat tidak bahagia melihatnya, padahal dia sahabatmu."
"Tahu darimana?"
Gadis itu menoreh senyum tipis, "Mau bertukar tempat denganku sebentar? Mungkin akan sedikit mengobatimu."
"Hei apa maksudmu?"
"Nanti kamu akan tahu sendiri, tidak apa-apa, aku akan menggantikanmu di sini."
Dan tepat setelah percakapan singkat yang sebelumnya tidak aku mengerti itu, semuanya terbalik dan berubah. Hingga aku berada di tempat ini sekarang.
Dengan [Full Name] versi lelaki dan sebagai Aikawa Mafuyu versi perempuan.
Lucu, tidak masuk akal. Kupikir hal seperti ini hanya ada cerita fantasi yang mengangkat dunia genderbend.
"Lihat kaaan, kamu melamun lagi. Lihat aku sebentar coba, mau kasih hadiah ini." Tersadar, aku dapati [Name] tengah mengerucutkan bibirnya. Terlihat mirip dengan versi perempuannya saat aku tak kuacuhkan.
"Untukmu yang lahir pada bulan Oktober, Teguh dan kuat. Mekar di awal musim gugur yang menusuk dengan banyak hawa misterius nan indah. Aku persembahkan bunga marygold ini spesial untuk Aikawa Mafuyu."
[Name] menyodorkan sebuket bunga perpaduan kuning dan orange yang cantik padaku.
Segera aku menerimanya dan berterimakasih. Ingat bahwa di dunia ini aku ada status lebih dengannya. Padahal dalam hati cringe setengah mati lihatnya.
Setelahnya kami berbincang santai, menikmati senja di kafe sambil memakan kue ulang tahunku dan kopi.
Sampai sesuatu tiba-tiba saja menyeruak di kepalaku memaksa untuk dikeluarkan.
"Uhm, [Name], kamu kenal Akira Sakata tidak?" tanyaku ragu-ragu.
Dapat kusaksikan netra jernih miliknya di sana melebar, setelahnya kekehan keluar, "Heh, tumben menanyakannya, biasanya aku sebut namanya juga kamu sudah mengomel." Dia mengacak rambutku gemas, membuatku menarik sebuah kesimpulan dari ucapannya.
"Dia sudah tidak dekat-dekat lagi denganmu, 'kan?" aku berusaha terlihat kesal, memancing ekspresinya.
Dia cepat-cepat menggeleng, "Astaga Aikawa berhenti mencurigaiku, sudah kubilang aku hanya berteman dengan Sakatan."
"Ha! Kamu masih memanggilnya begitu, bagaimana bisa aku berhenti curiga?!"
"Aikawaaa~ ayolah percaya dengan pacarmu ini," ia merengek. Astaga sungguh imut.
Eh sebentar, jangan sampai aku oleng.
Tapi setidaknya aku bersyukur bahwa hubungan yang sesungguhnya aku inginkan terlihat sangat manis di belahan dimensi lain. Membayangkan bahwa diriku yang sesungguhnya di dunia ini bahagia membuatku dapat mengulum senyum tulus.
"Hei," aku mendongak saat merasa bahuku ditepuk lembut.
Ah, dia sudah ada disini. Penampilannya persis seperti diriku yang asli.
"Eh, siapa cowok itu Aikawa? Temanmu? Dan kenapa dia mirip sekali denganmu?" [Name] menatap pemuda look a like me itu kebingungan.
Aku hanya tertawa tanpa suara, sedangkan dia menggeleng pelan terus buka suara, "Maaf, boleh aku pinjam Nona ini sebentar? Hanya bicara di luar, kok."
[Name] tidak bisa menahan saat aku dan dia segera berjalan keluar kafe.
"Bagaimana, merasa lebih baik?" tanyanya.
"Jauh lebih baik, terima kasih." Gumamku. Sungguh rasanya aneh bicara berhadapan dengan diri sendiri seperti ini.
"Tidak perlu berterima kasih. Kamu harus tahu, tidak semua cerita seburuk atau semanis yang terlihat. Aku harap kamu bisa mengerti, jangan terus bersedih, ya?"
Aku menganggap paham. "Kalau begitu, tolong jagakan [Name] untukku di sini, ya?"
Dia balas tersenyum. Mendekat selangkah dan menyelipkan sesuatu di antara helaiku yang terurai saat itu, "Selamat ulang tahun Aikawa Mafuyu, jangan lupa untuk bahagia."
And after those beautiful whisper, i woke up in my real life again.
-fin.
🍁🍁🍁
sorry if this is weird, my first time to write genderbend rlly, haha.
and sure happy birthday to our angel, mafumafu. wish you have a joyful life always 💓
also this,
y'all the best guys. my third book that got more than 1k reads, tysm💕💕
once again thank you for lot of loves and all the support for this book, hope we can meet in other chance soon! byebye!
18/10/19
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top