Lavender;EveSou

🌾

"Kak Eve suka bunga apa?"

Sosok pemuda yang diberi pertanyaan nampak mengernyitkan kening saat pertanyaan random dari mulut sang adik keluar.

"Memangnya kenapa tanya?"

"Kenapa Kak Eve malah balik bertanya? Aku 'kan tanya Kak Eve?"

Eve mengembuskan napas perlahan mendengar kalimat tersebut. Lagi dan lagi seorang Eve harus dihadapkan dengan situasi semacam ini yang sedikit banyak membuatnya kesal.

"Suka bunga apa saja asal bukan Sou-chan yang kasih." Jawab Eve asal yang tanpa diduga menimbulkan respon berlebihan dari sang adik.

"Loh memangnya kenapa? Emangnya bunganya bakalan layu atau jadi bau busuk kalau aku yang kasih?!"

Ngegas.

Eve nyengir, rasa kesalnya sepertinya telah berpindah ke adiknya. Buktinya saja sekarang cowok itu mendengus dan memilih memelototi hp daripada menanyakan lebih lanjut perkara bunga kesukaan kakaknya.

"Nggak. Cuma bercanda, kamu kenapa sensi amat?" goda Eve yang ternyata tetap tak berhasil meluluhkan atensi Sou.

"Aku suka bunga yang artinya bagus, sesuai sama situasi pas dikasih ke orangnya." Kali ini kalimat Eve sukses membuat Sou menurunkan hp dari genggaman jemarinya.

"Eh, memangnya Kak Eve belajar bahasa bunga begitu? Jadi tahu yang mana yang artinya bagus atau enggak. Pas buat situasinya apa enggak." Sou menyipitkan matanya tidak mengerti. Menuding.

Eve menggaruk kepalanya yang tidak gatal, tanda kikuk. "Ya ... enggak, sih. Cuma kan rasanya gemas saja kalau bunga itu cocok dengan suasana kejadiannya."

Sou makin menggeleng mendengar kalimat Eve yang ia rasa aneh. Gemas? Pemilihan kata macam apa itu? Memangnya kakaknya ini gadis remaja?

"Lagian Sou-chan pertanyaannya aneh, buat apa mau kasih aku bunga?"

"Ih, geer amat, siapa juga yang mau kasih Kak Eve bunga."

"Kan ... tanyanya bunga kesukaanku aku??? Masa' mau dikasih ke orang lain?"

Sou memberengut.

Ketahuan. Pikirnya.

"Iya, iya, buat Kak Eve bunganya, memangnya nggak boleh?"

"Siapa yang bilang nggak boleh?"

Sou pun merasa lelah dengan pembicaraan yang terus berputar-putar ini, jadi dia memilih kembali pada hp-nya.

"Bunga lavender ... artinya kekaguman, keanggunan ... hm ...," Sou bergumam seorang diri, menekan-nekan layar hp-nya tidak sabaran.

Eve membiarkan saja Sou sibuk dengan gawainya kali ini. Bergumam sendiri tidak jelas dengan benda kotak itu.

Mereka ada di salah satu kafe di tengah kota Tokyo sekarang.

Menjelang senja menghirup aroma kopi akan menyenangkan. Setidaknya begitulah pikiran Eve sesaat sebelum sadar adiknya sudah nangkring manis duluan di salah satu kursi kafe favoritnya.

Ya sudah, acara me time Eve buat sekedar penyegaran agar inspirasi lagu baru bisa datang bubar jalan. Karena sudah pasti adiknya ini hanya akan mengganggu dengan segala macam tingkah ajaibnya.

"Aku maunya kasih Kak Eve bunga lavender tapi Kak Eve nggak ada anggun-anggunnya, tuh." Decak Sou sesaat kemudian, menyulut emosi Eve sedikit.

"Kak Eve, sih lebih ke aneh daripada anggun."

"Kamu kenapasih. Sengaja buat aku kesal, ya Sou-chan?"

Sou menggeleng sok polos, membawa Eve berkomentar kembali, "Terus biar apa?"

"Bunganya buat wisudaan Kak Eve." Kalimat Sou sukses membuat Eve diam sejurus kemudian. "Ah, ya. Mungkin Kak Eve bakalan jadi anggun pas pakai baju wisuda, hehe."

Eve tidak bisa menahan senyumannya kini, sebuah cubitan gemas mendarat di pipi Sou, membuat pemiliknya meringis. "Ternyata buat itu."

Sou mengangguk asal-asalan. "Biarpun kayak gimana, aku ini adik yang baik bukan?"

Eve tertawa, kini mengerti arah pembicaraan mereka. "Iya, besok-besok berarti harus lebih hebat dari aku, ya? Biar aku bisa balik kagum sama Sou-chan."

Sou tertawa jenaka, membuat senyum yang membuat irisnya ikut melengkung. "Hehe, iya Kak Eve. Pasti."

🌾

...

awalnya mau buat gemes kok jadinya aneh begini.

ya sudahlah tak apa, aku cuma lagi pengen corat-coret.

special tag hvnlysprng yang udah menimbulkan ide-ide random evesou hehe. a-aku suka kok evesou nya kak freya, hehe, gemay.

byee.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top

Tags: #utaite