7. Proud?
Genre : Advanture
Sub genre : Fantasy, dan action.
Author : Kakkoi AsiaTetsu_
Bunga yang dibawakan; Hortesia / Hydragea.
Makna dalam bunga Hydragea adalah kebanggaan.
Spin-off dari Summoner.
Berbeda dari alur cerita Summoner.
Ps: PICNYA PAS BUNGA HORTESIA. waah ichi-nii:"*
---
Sang pengikat ... apa engkau menggenggam setangkai bunga Hydragea?
Apakah ... engkau memiliki perasaan bangga karena dunia yang dipenuhi oleh rasa dengki dan kerakusan kekuasaan.
... Dan, apa kau memiliki perasaan bangga?
Hydragea ... Setangkai bunga Hydragea untuk kebanggan yang mutlak.
Beritahu ... dan jelaskan kami,
Bagaimana untuk membersihkan dunia ini dengan perasaan bangga di akhir?
Wahai sang Pengikat ...
Apakah engkau menggenggam setangkai daisy?
Apakah ... kau bisa membuat manusia saling percaya kembali?
... Dan, apa kau memiliki kepercayaan untuk manusia lain?
Daisy ... setangkai bunga Daisy untuk manusia saling percaya.
Beritahu dan tunjukan kami ...
Wahai sang pengikat ...
Bagaimana cara manusia saling percaya, seperti dirimu yang mempercayai kedaimaian dunia?
Setangkai bunga Hydragea dan setangkai bunga Daisy ...
Rasa bangga dan rasa kepercayaan di dunia yang serakah dan dipenuhi kabut nafsu ...
Bersihkanlah dengan sifat egoismu, Sang pengikat.
Dan, akan kami berikan satu tangkai bunga Iris untuk dirimu...
Satu kehormatan yang besar,
Untuk dirimu.
Hei... Sang pengikat monster dan manusia ...
-----
Suara dentuman terdengar bersamaan riak suara yang nenggelegar. Laki-laki cilik itu terbawa ombak warga yang di tinggal di desa kecil itu saat melarikan diri, semua bangunan runtuh menimpa manusia yang tak bersalah. Bocah itu terinjak tertimpa dari sekian banyak orang yang menyelamatkan diri, tubuhnya kembali tertimpa oleh reruntuhan setelah beberapa lalu saat terinjak.
Sakit ... sesak ... semua terampung menjadi satu, tangannya menggapai ke atas mencoba meraih sesuatu di langit merah. Tatapan kosong bersamaan nafas yang mulai tersendak karena minimnya udara bersih.
"... Langit hari ini semakin merah. Seperti kelopak bunga Hydragea," gumamnya dengan nada parau,
Bocah kecil ini terasa nafasnya sulit, sudut bibir terangkat membentuk senyuman miris. Saat mengetahui ia akan bertemu Ayah dan Ibunya, padahal mereka mempertaruhkan nyawa untuk dirinya ...
--- Tetapi, kenapa ... kenapa ia harus pasrah begitu saja, padahal ia suda berjanji kepada orang tua -nya agar ia hidup dengan selamat bersama adiknya.
"Azelea ..." gumamnya saat mengingat adiknya, irisnya mengerling ke kiri dan kanan untuk keberadaan adiknya. Genggaman tangan kiri yang untuk menggenggam adiknya terasa dingin saat menggengam kembali tangan adiknya.
--- Tidak mungkin, padahal ia sudah memegang erat adiknya dan melindungi adiknya agar tidak terinjak. Ia berusaha bangkit dari tembok yang menibani sebagian tubuhnya agar menolong adiknya.
"Kuh ... Azelea, jangan tinggalkan kakak sendiri."
Air matanya mengalir dengan deras, sumpah serampah untuk dunia kembali terbuat di dalam hati. Mengutuk dunia yang begitu kejam, dan mengapa ia di lahirkan saat dunia sedang puncaknya kekejaman. Begini dia tak punya alasan hidup lagi 'kan?
-- Adik ... kedua Orang tuanya, meninggalkan dirinya sendirian di dunia yang kejam ini. Jadi ... Biarkan dia ikut mati dengan bangga 'nya karena pasrah oleh keadaan yang bodoh seperti ini.
"Selamat tinggal, kebanggaan yang palsu."
----
"Ughh ... "
Dengan perlahan-lahan pemuda bersurai biru muda yang tertidur di atas rumput membuka kelopak mata, nafasnya terasa lebih ringan dan lancar saat menghirup juga menghela. Nyaman sekali, ingin sekali pemuda tertidur lebih lama lagi ... sudah berapa lama dia tidak tertidur di atas rumput seperti ini.
"Ternyata kau sudah sadar. Master,"
Suara berintonasi lucu membuat pemuda itu membuka matanya dengan lebar, menoleh ke arah sang pelaku di samping kepalanya. Terlihat naga berukuran mini sedang asyik duduk dengan memakan ikan bakar yang ditusuk ranting kayu,
"Hi-... Hydra ... " panggil pemuda ini kepada naga kecil, lalu beranjak dari tidurnya ke duduk.
Ia menggaruk tengkuknya, lalu menoleh sisi kanan dan kiri kemudian bergumam tak jelas setelah menghembus nafas pelan.
"Kau mimpi masa lalu lagi, Lucas?" Tanya naga kecil berjenis naga Hydra itu. Pemuda bernama Lucas itu mengangguk kepalanya pelan, ia menghela nafas pasrah lalu menidurkan dirinya di atas rumput.
"Hei, Cale ... kenapa kau mau menjadi pengirim tahta untuk sang Pengikat?" Tanyanya dengan bingung, Hydra yang bernama ikatan Cale ini hanya menggeleng kepalanya.
"Aku tidak ingat jelas yang ku ingatkan aku di summon ke dunia manusia untuk memberi tau ke dirimu. Sang Pengikat," jawabnya membuang ranting kayu ke sembarang tempat,
Lucas menghela nafas pelan, ia mengankat tangannya ke atas langit merah. "Sampai kapan langit berwarna darah seperti ini, Cale? Aku merindukan langit biru cerah," tuturnya dengan nada tak suka,
"Setelah kau sudah memberhentikan perang ini, kau harus membereskan wilayah agar mengakhiri perang ini untuk demon dan manusia yang menggila itu 'kan katamu?"
Lucas mengangguk kepalanya pelan, saat mendengar ucapan Naga kecil itu. Ia beranjak dari tidurnya untuk berdiri lalu mengambil kristal berjenis jade persegi itu, iris mata sewarna dengan batu onyx itu menatap intes ke arah kristal itu yang mulai bersinar.
"Begitu ... dan, sebaiknya kita harus pergi ke wilayah tertutup. Cale," jawabnya dengan nada tegas, Cale langsung membesarkan diri membuat pepohonan dan tumbuhan lain di dekat mereka, karena angin berhembus dari sayap dan juga tubuh Cale.
Lucas berjalan ke arah Cale menaiki Naga besar itu, ia duduk di atas kepala Cales. Suara dentuman terdengar saat Cale mulai terbang ke atas membuat tanah yang ia pijak terguncang,
"Ayo pergi, Cale!"
---
Ahh ... Sang Pengikat berjanji kepada salah satu mereka.
Satu yang kelopak bunga Iris bergugur tertiup angin,
--- Apakah satu kehormatan jatuh kepada dirimu!?
---
"Cale menghindar!"
Lucas memerintahkan Cale yang sedang di serah oleh lima ekor Wyvern. Saat Lucas dan Cale ke wilayah barat, Leronde. Mereka diserang saat melawati bukit tandus para Wyvern menyerang dengan brutalnya atas perintah tuan mereka.
"Mazionga!"
"Magarula!"
Ledakan terdengar di saat angin dan listrik berkekuatan tinggi bertemu, Lucas langsung melompat ke arah salah satu Wyvern yang menyerang ke arah Cale. Kaki ia condongkan ke depan lalu menendang dengan horizontal.
"Snape!"
Seru Lucas menendang wajah naga berukuran 20 meter itu, naga itu kesakitan dan terlempar beberapa meter. Menyerang Wyvern yang berusaha membokongi Cale yang sedang menyerang juga.
"Mazyode!"
Lucas menyuruh Cale menyerang tanpa basa-basi, angin berhembus dari kepakan sayap Cale bersamaan batu-batuan runcing mulai tercipta, membuat para naga seketika berusaha menghindari dan melindungi.
Beberapa detik tak ada tanda-tanda sengatan listrik berkekuatan besar tertuncap di kulit, salah satu Wyvern membuka sayapnya melihat Cale terbang tanpa menyerang dan Lucas yang duduk tenang di atas kepala Cale.
"T-tunggu ... kalian tidak menyerang kami?" Tanya Wyvern dengan nada takut, Lucas menggeleng kepalanya lalu mengulas senyum lembut.
"Aku tidak akan melakukan hal itu. Lagipula ... dimana master kalian?"
Sudut bibirnya Lucas masih menyunggingkan senyum kecil, salah satu mereka yang seperti tetua naga itu. "Mereka ... sedang ada di desa Leronde berjarak 60 meter dari sini,"
Lucas mengangguk mengerti, ia bersiul memanggil seseorang. Lalu mengulas senyum ramah ke arah Wyvern, ia melompat turun ke tanah tandus itu lalu mengulas senyuman ramah. Pixie terbang ke arah Lucas lalu membisik sesuatu ke arah sang pengikat ini,
"Terimakasih, tenang saja perang ini berakhir dan tak ada rasa sakit yang dua pihak rasakan lagi."
----
Satu wilayah yang akan kau segel ... satu kelopak bunga Hydragea bergugur.
Apakah itu tanda kebangganmu mulai tertulis di sejarah?
-----
Suara ledakan terdengar, Lucas menatap datar ke arah desa yang mulai terbakar. Satu wilayah yang Lucas datangi sekian banyak wilayah untuk di segel dan menghentikan semua wilayah yang terjadinya perang,
"Tidakkah ada satu wilayah yang tenang dari kekacauan?" Gumam Lucas turun dari kuda hitam miliknya, bersamaan dengan Cale yang turun dari bahu Lucas.
Lucas menoleh ke arah pixie yang berada di atas kepalanya, seperti mengerti dari master-nya ia langsung terbang ke atas dan melihat keadaan wilayah tersebut. Ia langsung berjalan ke dalam desa yang penuh kekacauan, demon langsung siap untuk menyerang dirinya.
... Cale langsung melindungi dirinya bersama demon milik Lucas lainnya.
"Meine ... sembuhkan semua warga di desa yang terluka,"
Gadis berpakaian dewi keluar, demon berjenis dewa itu menyembuhkan warga desa yang terluka. Sarasvati salah demon jenis dewa atau omega,
"Master, lingkaran segel sudah ku temukan!" Pixie yang tadi disuruh oleh Lucas itu terbang ke arahnya, Lucas mengulas senyum kecil lalu mengacak puncak kepala pixie itu dengan jari telunjuknya.
"Tolong!"
Suara jeritan minta tolong terdengar, desa ini terpengaruhi oleh para penggila kekuasaan dan juga demon yang gila oleh peperangan. Lucas langsung berlari ke arah suara yang berseru meminta tolong menghanjar demon berjenis lemah agar bisa ke asal suara.
Iris Lucas membulat saat melihat anak kecil bersamaan gadis sebaya dengannya, tertimpa tembok di atas punggungnya agar anak kecil itu tak tertiban. Lucas langsung mengakat tembok itu dengan kuat lalu melempar ke asal tempat, ia melihat gadis ini mulai tak sadarkan diri.
"Mediarahan,"
Setelah menyembuhkan ia menyuruh demon lainnya untuk membantu kedua orang ini, ke warga desa yang bersembunyi. Lucas mendongak saat melihat bebatuan mulai jatuh ke dirinya,
Dengan cepat sebuah perisai melindungi dirinya, ia langsung berjalan ke arah naga besar dengan tubuh berwarna perak terang. "Hehh~ Jadi ... Kau yang dimaksud pengikat antar dua kubu?" Tanya naga itu dengan seringai sadis di bibirnya,
Lucas tak menjawab mendengarnya, "Dimana master mu, Quetzalcoatl?" tanya Lucas menatap wajah Quetzalcoatl dengan tenang.
Quetzalcoatl tertawa terbahak-bahak saat melihat wajah tenang Lucas, beberapa saat kemudian dia berkata :
"Apakah kau ingin membunuh master -ku? Sayangnya aku sudah membunuh master tak berguna," jawabnya dengan tenang, ia membentuk tubuhnya menjadi ukuran kecil lalu terbang ke arah Lucas. Ia menyeringai di depan wajah Lucas,
"Ikat kontrak bersama 'ku, Pengikat janji. Kita kuasai dunia ini dengan kekuatan kita,"
Tambahnya lagi dengan rayuan, Lucas menghela nafas pelan lalu melempar Quetzalcoatl dengan kuat ke tanah membuat getaran dan suara dentuman terdengar. Lucas memiringkan kepalanya lalu menatap ke Quetzalcoatl yang berada di tanah,
"Maaf ... aku tak berniat mendapatkan hal seperti itu, lagipula ... jenismu itu memang jarang. Tetapi, Cale lebih baik darimu."
Lucas dengan Cale yang berada di belakang Lucas dengan wujud tarungnya, Quetzalcoatl mendecih pelan lalu membesarkan diri bersiap untuk menyerang Cale.
"Aku tak menyangka, kalau kau yang diberikan tahta untuk membantu sang Pengikat. Hydra," ucap Quetzalcoatl dengan seringai, Cale menghela nafas dengan panjang sebelum membalas ucapan naga perak di depannya.
"Berhenti basa-basi, dan aku akhiri apa yang kau lakukan pada umat manusia. Quetzalcoatl!" Seru Cale bersiap menyerang Quetzalcoatl,
Quetzalcoatl tertawa mendengar seruan Cale yang menyeru membela umat manusia, "Seperti biasanya kau membela manusia. Hydra!"
Suara ledakan kembali terdengar, Cale menyerang dengan listrik yang menyambar ke arah Quetzalcoatl begitu pula dengan Quetzalcoatl yang menyerang dengan api hitamnya.
Tanah retak saat kedua serangan bertemu, lagi serangan itu menyerang antara dua demon itu membuat tanah dan tempat tambah kacau balau.
"Maragidyne!"
Quetzalcoatl mulai menyerang kembali dengan ledakan api besar membuat Cale terhempas, Quetzalcoatl menyeringai saat berhasil melukai Cale. Cale langsung menyerang kembali Quetzalcoatl dengan kuat, dan satu serangan yang telak. Lucas berseru untuk serangan akhir;
"Akhiri ini, Cale. Lightning of God; Mazyodine!"
Petir besar menyambar kuat ke Quetzalcoatl, ledakan listrik dan sengatan kuat terasa membuat tanah sekitar juga teraliri oleh listrik. Lucas terjatuh semua mana nya habis oleh serangan akhir begitu pula dengan Cale, irisnya melihat Quetzalcoatl yang tersengat dan luka menganga lebar. Ia mengulas senyum kecil lalu;
"Semoga kau yang akan mendapatkan tahta untuk melindungi, Sang Pengikat. Quetzalcoatl,"
---
Ribuan kelopak bunga Hydragea berguguran.
Untuk membanggakan namamu terukir setangkai Hydragea dan Daisy.
... Membuat namamu di dalam sejarah bersamaan dengan setangkai iris.
Tetapi... apakah itu membuatmu puas?
___
Lucas langsung memecahkan kristal jade di atas tanah yang penuh oleh darah miliknya, semua demon dan master yang menyerang desa ini sudah dibereskan oleh Lucas dan demon-demon kesayangannya.
"Semuanya tak akan berakhir dengan mudahnya, perang ini tetap terjadi dalam hitungan tahun..."
Gumamannya sambil membuat lingkaran segel untuk menyegel wilayah ini, ia menaruh telapak tangannya di dada sambil bibirnya merapal sumpah dam juga kata-kata sihir.
"Tetapi... aku sang Pengikat selanjutnya, akan hadapi ini semua sampai selesai."
Pemuda itu bergumam lagi dengan nada yang sangat miris dan lelah, kakinya membuat sebuah kalimat kuno dengan darahnya,
"... Semoga penerusku tidak membuka jalan ini kembali,"
Ucapnya setelah menyelesaikan kalimat yang ia buat, tangannya juga bergerak membuat kata-kata kuno di udara. Cahaya kemerahan tercetak menjadi kalimat yang jelas di udara, bibirnya mengucapkan sesuatu yang rumit. Dan itu semua menimbulkan ledakan tanah dan juga gemuruh langit yang semakin besar suaranya saat ia menggumamkan kalimat rumit itu,
"Kuh ... sakit sekali," ia mengeratkan genggaman tangan, ini tidak boleh gagal ia harus menyelesaikan masalah di seluruh wilayah.
Hembusan angin kembali membawa kelopak bunga Hydragea yang berguguran, bibirnya membentuk senyum lembut melihat guguran bunga Hydragea. Lamunan tentang masa lalunya kembali dengan lembut saat kedua orangtua memberitahu arti bunga kesukaan adiknya,
Ia kembali merapal kata-kata rumit bersaman mengingat masa lalunya, bibirnya masih mengukir senyuman yang tak pernah hilang di bibir sang Pengikat ini. Angin menghembuskan surai birunya, bibirnya mulai kembali bergumam sumpah;
"Benar, ini belum berakhir ... permintaan khusus 'ku belum dilaksanakan yaitu... Membunuh sifat rakus manusia, dan pulang ke rumah dengan bangga. "
----
THE END!
---
[A/n]: No komen:' gak tau apa yang ku tulis. Semisalnya kalian gak ngerti silahkan baca summoner atau tanya di komentar.
- AsiaTetsu_
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top