18. My Lost Flower
Akun : dvl333
Genre: secret romance / slice of life, teenfict
Tema bunga : Menunggu
Bunga: Camelia Putih
Di sebuah kota yang terkenal akan taman bunga nya yang luas dan indah, di taman itu terdapat berbagai macam bunga dari yang langka hingga tidak. Tapi suatu ketika satu persatu bunga di taman tersebut mula berguguran karena akan melewati musim dingin, melihat hal itu seorang gadis kecil yang selalu pergi ke taman itu untuk menenangkan diri langsung berlari ke taman tersebut
Dia melihat hampir seluruh bunga di sana telah berguguran tetapi ada 1 bunga yang masih bertahan, tanpa segan segan dia mencabut nya lalu membawa nya pulang. Saat di rumah ia menyediakan vas khusus bunga tersebut lalu memandangi nya dengan senyum hangat di wajah nya
Terlihat ia sangat senang bisa menyelamatkan 1 bunga dari taman tersebut, hari demi hari berlalu ia selalu merawat bunga itu hingga bunga itu muncul bibit baru dan bermekaran hampir memenuhi vas.
Lalu dia mencabut 1 dan membawa nya jalan jalan, karena dia membawa bunga tersebut ia menjadi sorot mata banyak orang saat dia sedang berjalan. Gadis itu tidak tau apa apa jadi ia hanya melanjutkan berjalan menuju tempat yang ia tujuh
Tiba tiba seseorang menjatuhkan dia dengan mendorong nya, Gadis itu terjatuh ke jalan dan melihat orang yang menjatuhkan dia lalu ia berkata
"Betapa tega nya anda, apa salah saya?"
Lalu orang yang menjatuhkan dia menjawab dengan tatapan sinis
"Kau tau, bunga yang kau bawa itu tidak layak di miliki gadis seperti mu! Dan kau harus menyingkirkan nya atau aku akan menginjak nya"
Gadis itu sungguh kebingungan, memang apa salah bunga yang ia bawa hingga orang tersebut berkata demikian. Gadis itu mencoba bertanya
"Memang kenapa saya tidak boleh memiliki bunga tersebut?"
Orang itu langsung murka karena pertanyaan gadis itu dan langsung mengambil bunga itu dari gadis itu dengan paksa , tentu saja gadis itu melawan dan berusaha mengambil bunga itu dari cengkeraman orang tersebut
"Lepaskan bunga ini!" Teriak sang gadis sambil berusaha mengambil bunga tersebut
"Tidak!" Bentak orang tersebut langsung menginjak bunga yang indah itu dengan kaki nya yang beralas kan sepatu bot yang kotor.
Melihat hal tersebut sang gadis menangis dan berteriak
"KENAPA ?! APA YANG SALAH DENGAN BUNGA ITU HINGGA KAU MENGINJAKNYA?!"
Orang tersebut menjawab
"Apa kau ini waras?! Ini hanya bunga! Kenapa kau menangisi sebuah bunga?! Kau tau kan kita tidak boleh memiliki bunga pribadi!"
Gadis itu terkejut, ia lupa bahwa di kota nya itu di kekangkan sebuah peraturan yang berkata jika rakyat memiliki bunga pribadi, mereka harus di hukum karena bunga hanya untuk hiasan taman semata.
Sang gadis mengelap air mata nya dengan tanya nya dan berkata dengan menyesal
"Aku minta maaf-- .. aku minta maaf.. aku lupa"
Akhirnya orang tadi pergi meninggalkan gadis itu sendirian di lihat banyak orang, tetapi seorang pemuda mengambil bunga yang terinjak tersebut lalu melihat nya
"Camelia ya"
Kata pemuda itu dengan memegang bunga tersebut, perhatian gadis itu langsung menuju pemuda tersebut dengan wajah kaget.
"Ya, itu Camelia" jawab sang gadis
Pemuda itu tersenyum tipis lalu berkata
"Bisa kah anda ikut dengan saya?"
Gadis itu langsung terkejut dan menjawabnya dengan sedikit seperti tidak bisa berbicara "y-ya t..entu"
Lalu pemuda itu mengajak nya ke suatu tempat yang indah, di sana berbagai macam tumbuhan tumbuh, sangat hijau dan berwarna . Udara di sana pun sangat menyegarkan di bandingkan di Kota itu.
Gadis itu sangat senang melihat pemandangan tersebut setelah sekian lama, ia langsung berguling guling di atas rumput yang masih sedikit basah karena habis turun nya hujan di wilayah itu.
Terdengar suara tawaan gadis itu karena bahagia, melihat hal itu sang pemuda hanya bisa tersenyum tipis dan duduk di bawah pohon apple dekat sang gadis yang sedang berguling guling kesana kemari.
Gadis itu berlari kesana kemari , memetik bunga lalu membuat sebuah kalung dari bunga tersebut . Dan selama dia sedang membuat kalung tersebut ia melihat ke arah sang pemuda, terlihat sang pemuda sedang tertidur lelap dengan posisi duduk dan senderan di pohon Apple.
Saat kalung bunga itu telah jadi , gadis itu berdiri lalu berjalan menuju sang pemuda, lalu ia dengan perlahan memakaikan kalung bunga tersebut ke leher sang pemuda. Melihat itu sang Gadis tersenyum lebar dan sedikit menangis karena terharu melihat penampilan sang pemuda denga kalung bunga buatan nya itu.
Sedikit agak lama kemudian sang pemuda terbangun dan melihat kalung yang ada pada diri nya, dia kebingungan dan teringat kepada sang Gadis lalu mencari nya. Dan sang Gadis sudah tidak ada di tempat awal nya , pemuda itu langsung bergegas bangun dan mencari sang gadis. Ia kebingungan mencari kesana kemari dengan kesunyian hutan itu.
Hampir 1 1/2 jam ia mencari gadis tersebut tapi ia tidak menemukan nya, karena lelah sang pemuda pun memutuskan beristirahat sebentar di dekat sungai kecil dengan arus tidak membahayakan.
Ia melihat ke arah air dan merenung atas ketidak bertanggung jawabnya ia dalam menjaga gadis tersebut, ia melihat kearah hutan sekali lagi dan suasana nya sepi dan hanya hewan hewan hutan yag lewat. Dia tidak tau harus mencari sang gadis kemana lagi karena hari sudah mulai malam. Jadi sang pemuda memutuskan untuk mencari nya sebelum matahari tenggelam.
Kesana kemari ia mencari tetapi tidak ia temukan satu pun jejak dari sang gadis kecil yang memakai sepatu kecil dan mungil itu, dan hari mulai malam dan sang pemuda tetap tidak menyerah mencari sang gadis lalu dia melihat sebuah desa kecil di dalam hutan dan memutuskan untuk beristirahat di sana sebelum mulai mencari lagi dan pemuda itu pun juga menanyakan tentang Gadis itu, dan tidak ada satu pun penduduk yang melihat Gadis yang Pemuda itu maksud.
Dan sang pemuda pun sedih dan duduk sendiri di dekat rumah makan, ia berfikir bahwa sang gadis telah di makan hewan buas atau semacam nya , dan sang pemuda merasa gagal melindungi nya.
Lalu ia melihat kalung bunga nya dan itu adalah kalung bunga Camelia putih yang cantik sama seperti sang Gadis yang membuat nya, setelah itu sang pemuda berfikir 1 hal dan ia bergegas ke tempat yang ia pikirkan.
Tempat yang ia pikirkan adalah tempat dimana Bunga Camelia putih mekar dan memenuhi ladang hutan tersebut, karena sang pemuda hidup di hutan itu jadi ia tau dimana zona zona bunga bermekaran. Dan ia pun tiba di lokasi yang dia pikiran , dan disana terlihat banyak sekali Camelia bermekaran tetapi tidak ada Gadis yang dia cari disana.
Sekali lagi Pemuda itu tertunduk dan menyesal
'Aku tidak bisa melindungi Gadis yang ku jumpai tadi, apakah Camelia putih ini telah menjadi merah? Atau aku buta warna ? '
Batin pemuda itu dengan penuh penyesalan , lalu dia terbaring di atas camelia camelia itu dengan meneteskan air mata, ia melihat kearah langit malam yang berwarna biru ke hitaman dengan hiasan bintang yang bersinar di sana. Ia menebak tadi bintang untuk memenangkan dirinya.
Suasana sangat sunyi hingga suara hewan hewan malam mulai terdengar lalu pemuda itu memutuskan menutup mata nya di situ tanpa khawatir tentang hewan buas maupun semacam nya, lalu ia tertidur pulas dengan badan terbaring bebas di atas bunga Camelia tersebut.
Dan tak lama setelah sang pemuda tertidur, terdengar suara pinjakan kaki mendekati badan pemuda yang terbaring bebas tersebut
Srek... srek...
Suara pinjakan kaki itu perlahan mulai terdengar jelas hingga sang pemuda yang awal nya tertidur pun sedikit terbangun untuk memastikan sesuatu
'Pencuri? Hewan?'
Batin nya menebak siapa yang akan mendekati badan nya yang terlihat seperti makanan untuk hewan hewan sekitar.
Dan suara pinjakan itu tiba tiba terhenti karena sebuah bayangan telah ada di samping pemuda itu lalu terdengar suara orang jongkok dan pemuda itu siap siap membuka mata nya untuk melihat siapa yang ada di sebelah nya.
Lalu pemuda itu memutuskan membuka mata nya dan....
Gadis itu ada tepat di sebelah nya, setelah sekian lama Pemuda itu mencari dan sang Gadis pun muncul dengan keadaan normal, denga lega sang pemuda memeluk gadis itu karena Refleks nya.
Sang gadis tersebut terkejut katanya Refleks sang Pemuda yang tiba tiba memeluk nya
"Ada apa?" Tanya sang gadis kebingungan
"Aku mencari mu kemana mana, dan ku kira kau sudah mati" jawab sang pemuda itu dengan nada sedikit menyesal
"He aku hanya berjalan memutari hutan ini lau bertemu banyak binatang indah" jawab sang gadis terpesona dengan hutan tersebut
"Tapi kenapa tiba tiba?"
"Karena.. Aku mungkin tidak akan merasakan nya lagi"
"Hah?"
Sang gadis melepas pelukan sang pemuda denga senyum hangat dan bediri
"Terimakasih" ucap nya sambil menjauhkan setetes air mata
Sang pemuda kebingungan , dia tidak tau maksud sang gadis
"Untuk apa?" Tanya sang pemuda atas perkataan sang gadis barusan
"Untuk segala nya"
Perlahan gadis itu pergi dari hadapan pemuda itu
"Terimakasih telah menunggu ku seperti aku menunggu Camelia Camelia ku bermekaran" kata sang gadis sambil sedikit cepat berjalan
"Tunggu! Kau mau kemana?!" Tanya sang pemuda
"Ke sebuah Kota dimana aku bisa bebas memetik bunga"
Lalu badai datang dan sang pemuda menutup mata nya dan melihat kembali ke arah gadis itu tetapi sang gadis telah hilang seperti angin yang bertiup kesana kemari.
Sang pemuda merasa ini hanya mimpi dan menampar diri nya sendiri dan ia merasa kesakitan , dia sadar itu bukan lah mimpi jika dia baru saja bertemu sang gadis dan berpisah begitu saja.
Lalu ia memutuskan untuk pergi ke desa yang ia kunjungi saat mencari Gadis tersebut , dan ia di sambut beberapa anak kecil dengan bunga Camelia di yanga mereka.
"Paman seorang gadis cantik meninggalkan ini untuk anda" kata seorang anak kecil yang mendekati pemuda tersebut
Dengan berbagai macam perasaan yang tercampur aduk dia menangis tanpa sadar
"Kenapa... kenapa dia seperti bunga , yang menghilang (gugur) begitu saja dan muncul (mekar) begitu saja" kata pemuda itu sambil menangis
Lalu dia menerima bunga Camelia itu dan memakai nya sebagai perhiasan tubuh nya dan berusaha tersenyum.
"Terimakasih"
Dan hari hari pun di lewati pemuda itu dan ia tidak pernah bertemu lagi dengan gadis tersebut , meski dia memutari kota dan menuju taman kota yang terbesar maupun yang terkecil . Dia tidak pernah melihat gadis itu lagi.
"Kemana kau pergi? Apa saat itu kau berusaha untuk mengatakan selamat tinggal?"
Kata sang pemuda saat sedang duduk di bangku taman yang berporos hitam dan mengkilap
"Tenang saja, aku akan menunggu mu selayaknya aku menunggu musim bunga di kota ini"
Lalu dia di samperi seorang pendeta dan pendeta itu berkata
"Apa yang anda pikirkan?"
Pemuda itu langsung menoleh dan menjawab
"Teman saya, yang tak lama ini menghilang tanpa jejak" jawab sang pemuda dengan wajah sedikit sedih dan menyesal
"Apakah dia begitu penting?"
"Ya, karena dia adalah anak kecil yang kasian menurut saya"
"Anak kecil?"
"Dia adalah gadis yang suka mengoleksi Camelia"
Sesaat suasana menjadi hening karena jawaban sang pemuda barusan, pendeta itu kebingungan harus menjawab apa. Tetapi dia berusaha untuk menjawab dan
"Gadis yang kau maksud itu? Dia baru saja pindah ke negara lain untuk menenangkan diri. Saya denga dia sakit jiwa"
Mendengar jawaban tersebut sang pemuda terkejut dikarenakan dia tidak percaya perkataan sang pendeta barusan.
"Apa anda tidak berbohong? Dia sakit jiwa?" Tanya sang pemuda dengan wajah sedikit sedih
"Ya, dia di kabarkan sakit begitu karena depresi"
Mendengar itu, pemuda tersebut langsung down dia tidak menyangka bahwa saat itu sang gadis yang tersenyum di hadapan nya sekarang menjadi tidak waras karena suatu masalah.
"Begitu ya, saya harap suatu hari nanti saat dia telah sembuh saya bisa bertemu lagi dengan nya"
Jawab sang pemuda dengan wajah tersenyum tipis karena sangat sangat berharap hari itu akan tiba. Suatu saat nanti.
Lalu pemuda itu permisi kepada bapak pendeta lalu berjalan menuju taman kota terbesar di sana dan melihat kearah langit.
"If the Camelia will be raise , so you will to"
Lalu angin kencang datang dan meniup bunga bunga di sana dan suasana menjadi sangat indah sesaat, lalu dengan memeluk kalung bunga buatan sang gadis itu ia menangis dan tersenyum.
Jika saja menunggu itu tidak menyakitkan seperti ini...
Aku pasti akan menunggu mu tetapi sedikit apa pun itu, aku akan ada di sini untuk senyum mu dan kehadiran mu...
Dan Musim Salju pun redah , seperti biasa keadaan sekitar tidak terlalu buruk. Dan tiba tiba kota itu mengadakan festival bunga dan sang pemuda sengaja tidak sengaja melihat sang gadis yang ia kenal itu duduk di sebelah tuan presiden negara itu denga senyum hangat .
Pemuda itu telah lega setelah melihat senyum sang gadis, atas sekian lama Camelia yang ia tunggu bermekaran di hadapan nya.
Dan kota itu pun berubah total sejak saat itu....
Tamat.
Note: ditulis dengan jurus kepepet
JADI GENGS, CUMI DISURUH NAMBAHIN BIAR GENAP 2K NIH. SOALNYA DIA NGETIKNYA 2K LEBIH BEBERAPA TAPI DI AKUN WP GRUP CUMA 1951, KETAWAIN BARENG BARENG KUY. AKU CERITA AJAYA BIAR 2K? SI IJUN SEMPET NETTHINK LOH KALO AKU YANG TAMBAHIN. MAU NGATAIN, TAPI TAKUT DOSA. GIMANAYA?
FOLLOW katsumi_rei YA GAES. PANJATDULULAH.GBYE
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top