Yaku Morisuke ➵ CLBK

WARNING SLIGHT R[17+]


.
.
.
.

Adakah di dunia ini sepasang kekasih yang putus secara damai?

Ada

(Fullname) dan Yaku Morisuke salah satunya.

Ketika mereka lulus, mereka tahu mereka tidak sejalan lagi dan tidak memungkinkan untuk bersama. Jalan impian mereka sangat terpaut jauhnya. Untuk itu mereka memutuskan, berpisah adalah jalan terbaik. Mereka adalah orang yang berpikiran dewasa dan berkepala dingin.

Di pertemuan terakhir, mereka berpelukan dengan derai air mata. Saling menguatkan untuk meraih impian dan saling merelakan kepergian.

Mereka percaya jika di masa depan nanti mereka dipertemukan lagi dalam keadaan hati yang belum terpaut sama sekali, mungkin itulah takdir mereka untuk dipersatukan lagi. Tetapi, jika mereka dipertemukan dengan keadaan salah satu hati yang sudah terpaut, saat itulah mereka harus benar-benar merelakan.

Mereka berjalan saling memunggungi dengan langkah penuh keyakinan pasti dan senyum yang terkembang penuh arti. Mereka telah melangkah untuk meraih impian masing-masing dan untuk memantaskan diri.

********

(Name) meregangkan lehernya sejenak. Sedari tadi mengetik di komputer membuatnya lelah. Jam berdetak konstan. Pukul tujuh malam. Mungkin gedung perkantoran sudah semakin sepi. Wanita berusia 26 tahun itu memutuskan untuk membereskan barangnya, pulang. Ia melangkah keluar ruangannya. Langkahnya begitu menggema di lorong gedung yang sepi.

Setelah lulus SMA, (Name) berkuliah di Universitas Tokyo dengan jurusan Administrasi Perkantoran. Bisa dibilang tahun-tahun perkuliahan (Name) penuh warna. Lingkaran pertemanan yang lebih banyak dan banyak event-event menyenangkan yang telah dialami. Lalu, di tahun-tahun terakhir dipenuhi dengan kesibukan skripsi dan revisi. Setelah perjuangan yang begitu melelahkan, ia berhasil lulus dengan meraih gelar cumlaude.

Saat memasuki dunia pekerjaan, wanita itu benar-benar merasakan pahit manis kehidupan. Jatuh bangun membangun karir, perjuangan yang begitu berat.

Setelah melewati tahun-tahun yang dipenuhi perjuangan, akhirnya, dia mendapatkan hasil yang setimpal. Mendapatkan posisi sekretaris di salah satu perusahaan bisnis terkenal yang menggurita. Gaji yang berlimpah dan kehidupan yang melampaui kata 'cukup'. Wanita karir yang sukses.

Bicara soal kesuksesan, wanita berambut pendek itu jadi teringat teman-teman masa SMA-nya. Rata-rata teman yang ia kenal kini menjadi orang berduit semua. Kozume Kenma, salah satu temannya yang paling sukses, menjadi youtuber number 1, programmer, CEO, uang yang dia miliki balance unlimited pokoknya. Haiba Lev, model terkenal dengan produk-produk mewah. Kuroo Tetsurou, pegawai Japanese Volleyball Association dengan gaji yang tidak main-main. Yaku Morisuke, mantannya yang kini pemain pro di liga voli Rusia.

Mantan

Entah kenapa kata 'mantan' terdengar begitu asing di telinga (Name). Setelah lulus SMA, (Name) terlalu fokus dengan kuliah dan mengejar karir sehingga tidak sempat mencicipi kehidupan asmara lagi. Mantan terakhirnya adalah Yaku.

Tidak, ia tidak gagal move on. Ia benar-benar sudah rela ... mungkin? Entahlah, (Name) tidak tahu. Ambisi untuk meraih kesuksesan membuatnya lupa soal perasaan. Kini, ia sudah meraih segalanya. Karir, posisi, harga diri, dan kehidupan yang terjamin.

Lalu, jika ia bertemu dengan Yaku lagi, apa keputusan yang akan diambilnya?

Tunggu, memangnya Yaku masih menaruh perasaan padanya? Mengingat dia adalah pemain liga pro di Rusia, negara gudangnya wanita cantik. Dengan hormon pertumbuhan yang Yaku miliki, (Name) yakin bahwa baik fisik dan wajah Yaku sudah terupgrade secara sempurna. Pasti banyak wanita yang terpikat dengan pria itu mengingat tak hanya memiliki paras good looking, sifatnya yang sangaaaat perhatian itu mampu membuat wanita Eropa klepek-klepek. Ya, mungkin saja saat ini pria itu sudah mempunyai gandengan dan bersiap dengan pernikahan.

(Name) tidak insecure. Dia hanya berpikir realistis. Jika ia diberi kesempatan, ia tidak akan menyia-nyiakannya. Jika realita soal Yaku sesuai dengan perkiraannya, ia siap merelakan.

Wanita itu menghembuskan napas. Kakinya berjalan menelusuri jalanan Tokyo yang cukup lengang. Udara malam sangat sejuk setelah seharian dilewati oleh sengatnya musim panas. Tiba-tiba, saja ponselnya berbunyi notifikasi.

Email dari akun bernama Kozume Kenma. Undangan reuni SMA Nekoma. Diadakan di ballroom salah satu hotel bintang lima.//mantap jiwa

Wanita itu mengulas senyum. Tidak disangka waktunya untuk menghadiri reuni telah tiba. Ia jadi teringat percakapan saat masa SMA dulu dengan anak klub voli Nekoma. Statusnya sebagai pacar Yaku Morisuke menjadikannya dekat dengan anak voli lalu diangkat menjadi manajer. Percakapan ringan saat perjalanan pulang.

"Setelah lulus nanti dan udah sukses kehidupan karir masing-masing, reunian yuk!"

Hanya celetukan random dari (Name) yang mengundang berbagai respon. Perjalanan pulang saat itu diiringi dengan celotehan harapan dan cita-cita di masa depan oleh anak-anak voli.

Bertahun-tahun telah terlewati, mereka telah sukses kehidupan masing-masing.

Tidak disangka, ucapannya yang terdahulu dikabulkan.

Ya, sebenarnya (Name) tidak terlalu tahu kehidupan anak voli yang lain, apakah mereka sukses atau tidak. Sekitar tiga tahun setelah lulus SMA, ia loss contact dengan mereka ditambah (Name) hanya memiliki satu akun sosmed, yaitu email. Beberapa hari yang lalu ia mengunduh aplikasi Instagram atas saran rekan kerjanya. Melalui aplikasi tersebut, ia akhirnya mengetahui kabar terbaru dari teman-teman semasa SMA-nya dan sempat DM-DM-an. Tetapi, ia tidak menemukan akun milik Yaku. Sepertinya pria itu tidak memiliki akun IG atau mungkin nama akunnya berbeda dengan nama aslinya sehingga tidak bisa ditemukan. (Name) juga sedikit gengsi jika bertanya pada Kuroo soal akun IG Yaku. Ia hanya bertanya kabar terbaru tentang Yaku kepada Kuroo.

Yah, yang jelas reuni nanti akan menjadi kejutan tersendiri bagi (Name).

*******

(Name) memoles bibirnya sebagai sentuhan terakhir. Tangannya terulur, sedikit merapikan rambutnya. Ia menatap penampilannya di cermin.


Acara reuni yang formal mengharuskannya dandan seperti ini. Setelah dirasa siap, (Name) pun meninggalkan apartemennya.

Jarak hotel dengan apartemennya cukup dekat sehingga ia memutuskan untuk berjalan kaki.

Jalanan ramai oleh pejalan kaki di malam musim panas. (Name) tidak terlalu khawatir dengan penampilannya yang sedikit mencolok, jalanan Tokyo dipenuhi kaum elit. Masih banyak orang yang berpakaian mewah berseliweran, walau mengundang lirikan mata.

Ia pun sampai di hotel dan menuju ball room yang ada di lantai empat. Suasana di sana cukup ramai. (Name) berbincang sebentar dengan beberapa teman perempuan sekelasnya saat dahulu sebelum acara dimulai.

Acara pun dimulai dari penyambutan kepala sekolah, guru, ketua alumni, penyerahan cinderamata, pemilihan ketua komite & alumni, selingan hiburan (Stand up comedy oleh Fukunaga Shohei juga penampilan musik dari salah satu alumni yang kini seorang penyanyi), games untuk alumni dengan para guru, pengumuman ketua komite & alumni (Kenma & Kuroo), dan terakhir acara bebas.

Menyenangkan

Itulah komentar (Name). Ball room kini ramai. Suara obrolan orang-orang menyatu dengan gema musik yang berdentang.

"(Surname)!"

Itu Fukunaga, melambai-lambaikan tangan. Gerombolan anak voli Nekoma sedang berdiri di dekat bar yang berada di pinggir ruangan. (Name) melangkah mendekat.

"Oya, oya, oya? Manajer kita sudah berubah menjadi angsa yang cantik ternyata."

"Tak usah menggombal seperti itu, Kuroo. Tidak pantas"

"Lama tak bertemu, (Surname). Sehat-sehat saja, kan?"

"Senpai tambah cantik!"

(Name) tersenyum hangat menyapa mereka semua yang dibalas sama hangatnya. Tiba-tiba saja sebuah suara menginterupsi mereka.

"Ah, ternyata kalian di sini.."

(Name) menoleh ke arah suara dan mendapati Yaku Morisuke berdiri tak jauh dari mereka. Pria itu mengenakan setelan jas rapi warna biru dongker. Tubuhnya lebih tinggi sedikit, walau masih tergolong pendek, bahunya lebar dan perawakan pria itu terlihat atletis. Rambutnya rapi disisir ke belakang seperti menggunakan pomade. (Name) tertegun.

'Tunggu ... dia Yaku, kan? Yaku Morisuke, kan? SERIUSAN?!?!'

(Name) mengerjap-ngerjapkan matanya. Begitu juga Yaku yang tertegun saat melihat (Name). Yang melihat interaksi mereka hanya bisa terdiam. Entah kenapa suasana menjadi canggung.

"Ya, mantan bertemu saling mandang-memandang. Awas CLBK!"

Itu suara Kuroo, menatap dengan kerlingan jahil ke arah mereka. Sontak (Name) tertawa kecil saat mendengar lawakan khas anak SMA. Mereka sudah dewasa, tidak mungkin langsung baper begitu saja.

"Sembarangan!"

Yaku menyikut Kuroo yang langsung mengaduh, "Aikawarazu, demon-senpai.."

"Yo, (Surname), lama tak bertemu!" sapa Yaku dengan senyuman hangatnya.

"Lama tak bertemu juga, Yaku.." balas (Name) sambil tersenyum manis.

"Kalian unik. Sudah menjadi mantan, tapi tidak ada canggung-canggungnya," kata Kenma tiba-tiba sambil tersenyum tipis ke arah (Name) dan Yaku.

"Kau pikir kami ini remaja tanggung yang menyimpan dendam terhadap mantan? Maaf saja, aku bukan Kuroo!"

"Hei, aku tidak pernah mempunyai mantan, asal kau tahu!"

Tawa pecah, suasana canggung hilang seketika. Mereka pun memutuskan duduk di bar untuk bercengkerama. (Name) tidak menjadi satu-satunya perempuan di antara mereka. Ada tunangannya Kuroo yang dahulu adalah teman sekelas pria itu. (Name) benar-benar tidak menyangka jika tunangannya Kuroo yang dahulu terkenal sekali karena ketomboyannya, kini menjadi seorang model, yang paling terkenal adalah menjadi model iklan shampo. Lalu, pacarnya Kenma yang dahulu merupakan adik kelasnya dan teman sekelas Kenma. Saat SMA, pacarnya Kenma ini terkenal karena suaranya sangat bagus dan menjadi penyanyi sekolah, kini ia menjadi seorang penyanyi dan seiyuu terkenal. Gila, alumni Nekoma benar-benar orang berduit semua.

Di meja bar itu mereka saling berbagi cerita tentang kehidupan masing-masing juga nostalgia masa SMA. Tawa dan kehangatan menyelimuti mereka. (Name) bahkan bisa berbicara akrab lagi dengan Yaku yang mengundang ledekan dari berbagai pihak. (Name) tidak terlalu ingin terbawa perasaan. Walau ia mengetahui bahwa Yaku masih single dari sesi cerita tadi, ia tidak ingin terlalu berharap. Tidak ada yang tahu soal perasaan masing-masing.

Malam semakin bergulir. Mungkin hampir tengah malam. Ball room sudah lumayan sepi. Beberapa anak voli sudah berpamitan pulang. Lev, Fukunaga, Kenma, Taketora, dan tunangannya Kuroo sudah mabuk berat. Kuroo dan Nobuyuki juga sudah mabuk, tapi mereka termasuk orang yang tahan minum, sedangkan pacarnya Kenma sibuk mengurus Kenma yang rewel karena efek mabuk. (Name) sedari tadi tidak minum, hanya meminum orange juice. Ia sangat tidak menyukai minuman beralkohol. Begitu juga Yaku, pria itu tidak minum. Profesinya sebagai atlet tidak memperbolehkannya menyentuh alkohol.

"Sudah larut malam, sebaiknya aku pulang."

(Name) berdiri, menatap agak miris ke teman-temannya yang mabuk.

"Kuantar kalau begitu."

Yaku ikut-ikutan berdiri. (Name) mengerjap.

"Eh, tidak usah. Rumahku dekat, bisa dengan jalan kaki. Sebaiknya Yaku mengantar mereka saja. Kau bawa mobil, kan?"

"Sudah, antar saja (Surname). Kita akan menunggu di sini. Kejahatan di jalanan lebih berbahaya," ujar Kuroo dengan wajah yang lumayan memerah. Nobuyuki hanya mengangguk sambil menenggak segelas lagi. "Kami akan menjaga mereka, tenang saja."

"Terus, kalian nanti pulangnya bagaimana? Jujur saja, aku khawatir."

"Tenang, si Lev sudah menyuruh supirnya untuk menjemputnya yang nanti akan mengantar Fukunaga, Taketora, dan Nobuyuki juga. Sisanya numpang di mobil Yaku. Pokoknya Yaku yang menyetir!"

"Ya, ya. Aku akan kembali. Jangan macam-macam saat aku pergi!"

"Ha'i demon-senpai!"

"Ayo, (Surname)!"

(Name) dan Yaku berjalan beriringan keluar hotel.

Kaki mereka menelusuri jalanan sepi Tokyo diiringi obrolan ringan. Sungguh, rasanya seperti saat SMA. Ketika mereka masih berpacaran lalu pulang bersama dengan diiringi obrolan ringan. Bedanya kini mereka hanya menyandang status teman dan sudah dewasa.

Perasaan-perasaan yang hampir (Name) lupakan kini muncul lagi saat ia mengobrol dengan Yaku, melihat senyuman dan tawa pria itu, dan menatap matanya yang tajam itu.

Obrolan mereka sedari tadi tidak pernah membahas 'hubungan' mereka saat dulu membuat (Name) tidak ingin berharap dan mencoba mengenyahkan perasaan tadi yang tiba-tiba muncul.

Namun, jika Yaku tiba-tiba membahasnya, (Name) harus segera menyiapkan jawaban. Sebenarnya, wanita itu sendiri tidak tahu apa yang akan menjadi keputusannya. Ia mendadak seperti remaja labil yang bingung akan perasaannya.

Sampailah mereka di depan gedung apartemen (Name).

"Terima kasih, Yaku, sudah mau mengantarku. Sampai di sini saja."

Mereka berdiri berhadapan di pintu masuk pelataran gedung apartemen.

"Hm, habis ini bersih-bersih dan langsung istirahat. Selamat malam (Surname)!"

Mereka saling melontarkan senyum. "Selamat malam, Yaku.."

(Name) pun berbalik, melangkah masuk ke area pelataran gedung apartemen. Saat hendak mencapai pintu masuk gedung, tiba-tiba ada yang menahan kedua tangannya dari belakang membuat dia menghentikan langkahnya. Belum sempat berbalik, ia merasakan tengkuknya dikecup lama membuatnya berjengit pelan dengan iris melebar.

"Shall we together again? I wanna know ..."

Suara Yaku yang berbisik di telinga kanannya dari belakang dengan suara yang rendah membuat bulu kuduk (Name) merinding seketika. Tangan kanan Yaku perlahan menggenggam tangan kanan (Name) erat lalu melepasnya. Wanita itu merasakan tangan kanannya seperti menggenggam sebuah kertas.

"Good night, have a nice dream ... (Name) .."

Pegangan Yaku di kedua tangannya terlepas. Pria itu berbalik, melangkah pergi, meninggalkan (Name) yang masih membatu dengan debaran gila dan wajah yang memerah. Perlahan wanita itu mengangkat tangan kanannya, ingin tahu apa yang ada di genggamannya. Sebuah kertas bertuliskan akun IG, ID Line, dan WA milik Yaku Morisuke. Pria itu memberitahukan semua akun sosmednya kepada (Name).

Wanita itu pun berbalik sambil memegang kertas, menatap punggung Yaku di kejauhan. Namun, tiba-tiba saja pria itu menghentikan langkah lalu sedikit berbalik. Sebuah senyuman puas terukir di wajah manisnya dengan kilatan mata tajam seperti kucing yang hendak menangkap mangsanya. Yaku mengedipkan sebelah matanya ke arah (Name). Setelah itu, ia berbalik. Melanjutkan langkah menjauhi pelataran gedung hingga menghilang dari pandangan (Name).

(Name) terperangah atas yang dilihatnya barusan. Tangan kanannya masih memegang kertas yang diberikan pria itu dan tangan kirinya memegang tengkuknya. Jantungnya masih berdebar dengan rona yang masih melekat di wajah.

Yaku Morisuke benar-benar sudah tumbuh menjadi seorang pria dewasa. Sifat-sifatnya yang dulu tidak hilang, namun ada beberapa hal yang berubah dari dirinya termasuk tadi. Tindakannya tadi benar-benar tidak terduga walau sedikit kurang ajar karena menyentuh wanita seenaknya. Namun, (Name) segera tahu mengapa Yaku bisa bertindak seberani itu.

'Eropa sialan ...'






Mereka jatuh cinta untuk yang kedua kalinya ...













NEKOMA DADI CRAZY RICH KABEH, EDAAANN!!! 🔪🔪 👌👌

Fic ini kudedikasikan untuk Yaku Morisuke yang terupgrade secara epic. From baby to daddy, hshshs

Furudate-sensei memang mantap dah kalo soal timeskip 👌

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top