Kageyama Tobio ➵ Walk You Home
Nerd Love Story Kageyama Tobio version
Lokal AU
honored mention yxlianne tobioctoberry
.
.
.
.
Bel pulang sekolah telah berbunyi. Dengan penuh semangat, para siswa membereskan peralatan belajar mereka ke tas sembari membalas salam perpisahan dari guru. Berbagai rencana kegiatan sepulang sekolah menguar di udara. Ada yang hendak nongkrong bersama teman satu gengnya, ekskul, hangout di mall, dan sebagainya. Ada juga yang memutuskan untuk langsung pulang tanpa mampir-mampir ke tempat lain, (Name) salah satunya.
Selepas memasukkan semua barangnya ke tas, (Name) pun berjalan keluar. Tujuannya sekarang ialah ruang kelas sebelahnya. Ia hendak menghampiri Kageyama Tobio, teman sekaligus tetangganya. Mereka akan pulang bersama seperti yang sudah-sudah. Ya, rutinitas yang selalu berjalan sejak pertama kali memasuki SMA.
"Yo, Kags!" sapa (Name) sambil memasuki kelas. Pemuda berkacamata dengan dahi yang hampir tertutupi rambut alias Kageyama, menoleh ke arahnya. Dia masih membereskan barang-barang di mejanya. "Tunggu sebentar, (Name)."
"Oke, santai aja."
(Name) memutuskan untuk duduk di bangku dekat pintu sambil mengawasi Kageyama.
"Eh, Kags, rambut lu udah lumayan panjang, tuh. Hati-hati kena BK," celetuk (Name) saat menyadari rambut Kageyama yang hampir menyentuh dahi. Kageyama yang mendengar itu langsung menghentikan kegiatan beres-beresnya sejenak lalu jemarinya memilin helaian rambut yang menutupi dahinya.
"Ah, iya, nantilah potong."
"Eh, kalau dilihat lama-lama gaya rambut lu udah kayak idol Korea. Ikut global audisi SM, gih! Pasti keterima. Mumpung lu good looking walau mata lu minus," celetuk (Name) yang mampu membuat Kageyama mengernyit heran. Pemuda itu tak habis pikir dengan celetukan random dari (Name). Ya, sebenarnya tidak random amat, sih, soalnya (Name) dengan idol Korea itu bagai lem dan prangko alias (Name) adalah seorang Kpopers.
"Ogah, males," jawab Kageyama singkat sambil menutup resleting tasnya. "Yok, pulang!"
Keduanya kini berjalan keluar dari gedung lalu menuju halte yang ada di depan persis pagar sekolah. Sehari-hari mereka memang biasa pulang sekolah menggunakan angkot karena keduanya belum memiliki SIM. Main aman saja.
Di halte lumayan ramai oleh murid-murid sekolah. Satu-persatu murid pun mulai berkurang seiring angkot yang datang. Kini hanya menyisakan beberapa orang saja termasuk (Name) dan Kageyama. Jurusan angkot mereka memang selalu datang yang paling akhir.
"Kags, lu tau enggak kalau Atsumu udah punya pacar lagi?" ucap (Name) tiba-tiba disela keheningan mereka menunggu angkot datang.
"Enggak tau," jawab Kageyama singkat.
"Pacar barunya Kak Alisa. Gila banget anjir ngegebet kakaknya Lev yang udah kuliahan." (Name) berujar tanpa memedulikan balasan Kageyama sebelumnya yang terdengar tak begitu peduli.
"Ya, dia, kan, ganteng. Jadi, wajar," balas Kageyama sambil menaikkan kacamatanya.
"Iya, sih. Cuma heran aja gitu sampe kakak dari adek kelas aja digebet. Itu awalnya gimana coba?"
"Hmm ... tanya aja ke Atsumu kalo soal itu."
Mendengar tanggapan Kageyama membuat (Name) memutar bola mata malas. Pada akhirnya ia pun diam tak melanjutkan lagi. Kageyama benar-benar tidak asyik kalau menanggapi gosip terbaru di sekolah. Ya, wajar, sih, karena pemuda itu benar-benar tidak peduli dengan sekitar.
Angkot terakhir pun datang. Keduanya pun naik bersama sisa murid-murid yang ada di halte. Hampir tiga puluh menit perjalanan hingga akhirnya mereka pun tiba di pangkalan dekat gang menuju komplek perumahan yang mereka tempati. Keduanya pun turun dan melanjutkan dengan jalan kaki karena jarak rumah mereka sudah lumayan dekat.
"Kags, kapan ya gue kaya. Pengen banget nonton konser NCT. Padahal tahun lalu NCT DREAM ada di Jakarta, tapi sialnya saat itu gue belum into to kpop. ARRGGH ANDAI WAKTU BISA TERULANG!" (Name) mengacak-acak rambutnya frustasi.
"Kelas lu udah dibagiin hasil ulangan Matematika, kan, ya?" tanggap Kageyama yang sama sekali tidak nyambung dengan perkataan (Name) sebelumnya.
"Oh, iya! Lu tau enggak nilai gue berapa? TUJUH PULUH BRO! AKHIRNYA ENGGAK REMED HAHAY!" balas (Name) yang mudah sekali teralihkan.
"Oh, selamat kalau gitu."
"Kelas lu gimana? Udah dibagi hasilnya?"
"Ulangannya aja baru tadi, pas pelajaran terakhir."
"Anjir pelajaran terakhir. Bisa ngerjainnya?"
Kageyama tampak berpikir sejenak saat hendak menjawab pertanyaan dari (Name) sambil menaikkan kacamatanya.
"Gue ... enggak paham sama sekali isi kertas ulangannya."
Gelak tawa (Name) sontak saja meledak saat mendengar jawaban Kageyama. Pemuda itu memang tampangnya kelihatan seperti orang pintar padahal aslinya, mah, 11 12 sama dirinya alias langganan remedial. Alasan Kageyama bermata minus dikarenakan sejak kecil pemuda itu selalu menonton televisi dalam jarak yang dekat sekali. Bodoh memang.
"Selamat remedial kalo gitu, haha!"
"Hm."
Kini langkah mereka sudah sampai di depan rumah Kageyama. Rumah (Name) sendiri berjarak dua rumah lagi dari rumah Kageyama.
"Bye Kags! Janlup cukur atau enggak gue daftarin audisi SM!" kata (Name) sebagai salam perpisahan sebelum ia akhirnya melangkah mendahului Kageyama.
Kageyama sendiri tak menjawab. Ia hanya berdiri di depan pintu pagar rumahnya sambil mengawasi punggung mungil (Name) yang berjalan ke rumahnya hingga sang gadis menghilang dibalik pintu pagar. Ah, perasaan asing ini muncul lagi.
Kageyama memutar kembali ingatan perjalanan pulangnya tadi bersama (Name). Cerita-cerita yang mengalir, berbagai ekspresi (Name), tawa, senyuman. Semuanya terekam baik di dalam kepala Kageyama. Lalu, ketika gadis itu menghilang dibalik pintu pagar, Kageyama langsung merasa ... hampa.
Pemuda itu ingin bertemu dengan (Name) lagi. Ia ingin mendengarkan cerita (Name) lebih lama lagi. Ingin melihat senyuman, gelak tawa, dan berbagai ekspresi dari (Name).
Kageyama tidak tahu sejak kapan ia merasakan perasaan asing semacam ini. Ia juga tidak tahu bagaimana cara mengatasinya. Perasaannya mengalir begitu saja.
Walaupun begitu, Kageyama setidaknya merasa lega karena masih ada hari esok dan seterusnya untuk menjadi teman perjalanan pulang (Name). Walau ia tidak tahu sampai kapan ia akan menjadi teman perjalanan pulang (Name), tapi yang jelas dia akan menikmatinya. Mendengarkan dengan sepenuh hati cerita-cerita dari (Name), menikmati senyuman dan tawa dari gadis itu, dan merekam dengan baik-baik memori selama perjalanan pulang mereka.
Soal perasaannya ... biarkan waktu yang mengatasinya.
A/N:
HAI! CIE KAGET DAPET NOTIF HALU HAIKYU UHUYY
Setelah beberapa waktu sibuk dengan rl, melawan mood nulis yang tiba-tiba sirna, dan sibuk ngehype NCT, akhirnya saya kembali dengan mood nulis halu. Maaf ya untuk pembaca yang sudah setia menunggu lama notif book ini.
TMI saya hari ini: I'm a Lockey and baby NCTZEN 💚
Untuk selanjutnya, part2 book ini ke depannya adalah request-an para reader yang ada di komen2 sebelumnya. Oleh karena itu, SAYA TIDAK AKAN MENERIMA REQUEST LAGI SETELAH PART INI. Saya ingin book ini sebagai wadah seneng2 saya, bukan untuk menyelesaikan request-an, tolong mengerti ya ( ◜‿◝ )
Oh iya, kalau kalian sadar part book ini telah berkurang. Iya, sengaja saya hapus karena beberapa alasan. Toh, kalian di sini ngasup halu jadi book ini akan dipenuhi halu 💚
Sampai jumpa di part selanjutnya 😘
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top