Kageyama Tobio ➵ Mistake

Beberapa hari ini (Fullname) merasa ada tatapan menyeramkan yang selalu mengawasi setiap pergerakannya.

Tatapan menyeramkan tersebut ternyata berasal dari setter kebanggaan klub voli sekolahnya, yaitu Kageyama Tobio.








Haikyuu!! Fanfiction
Haikyuu!! © Haruichi Furudate
Mistake © laughinapril_

Kageyama Tobio x (Fullname)
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
R[15+]
Happy reading!

(Name) lagi-lagi merasakan ada hawa menyeramkan yang menatapnya. Gadis bersurai hitam legam itu mengusap tengkuknya yang tertutup rambut panjangnya. Bulu kuduknya merinding. Padahal kelas masih ramai, jamkos pelajaran terakhir. Daripada gabut, (Name) memutuskan untuk membaca novel yang ia pinjam dari perpustakaan dua hari yang lalu.

Saat sedang fokus, ia tiba-tiba merasa ada yang menatapnya (lagi). Sudah beberapa hari ini ia selalu merasa diawasi oleh seseorang, tapi tak tahu siapa. Mata (Name) menjelajah seisi kelasnya, ingin menemukan si pelaku. Dan matanya kini tertumbuk pada pemuda yang duduk di bangku paling belakang dari barisan kedua di ujung sana. Kageyama Tobio. Pemuda itu menatapnya begitu tajam.

Sontak bulu kuduk (Name) berdiri seketika. Menyeramkan!

Gadis itu langsung kembali fokus ke novelnya dan membiarkan surai panjangnya jatuh di sebelahnya, menutupi wajahnya dari Kageyama.

Apa ia ada salah dengan Kageyama sehingga maniak voli itu menatapnya seperti itu? Masa iya memandang langit dari jendela di sebelahnya dengan tatapan seperti itu? Yang jelas, pasti pemuda itu ada masalah dengannya dan harus diselesaikan segera.

Ia tidak ingin terus-terusan dihantui oleh tatapan seperti itu. 'Serem!'

***********

Hari-hari selanjutnya belum membawa kesempatan untuk (Name) bisa berbicara dengan Kageyama. Keduanya sama-sama sibuk. (Name) sibuk dengan OSIS-nya, Kageyama sibuk dengan klub voli-nya. Mereka pun jarang saling sapa.

Walaupun begitu, (Name) masih memergoki Kageyama yang sering menatapnya. Saat mengobrol dengan teman di kelas, saat di kantin, saat di lorong, dan banyak momen yang memergoki Kageyama sedang menatap (Name) dengan raut wajah jengkel dan matanya menyalang tajam. (Name) hanya bisa membalas tatapannya itu dengan senyuman walaupun (Name) merasa risih dan ketakutan sendiri.

Dan akhirnya kesempatan pun datang. Saat itu (Name) sedang berjalan menuju kelas dan melihat Kageyama sedang berdiri di depan vending machine. Gadis itu pun menghampiri Kageyama.

"Halo Kageyama-kun! Bisa bicara sebentar?"

Pemuda yang hendak berjongkok mengambil minumannya itu membatalkan niatnya. Kepalanya menengok kepada gadis yang menyapanya. Sontak ekspresinya langsung cemberut saat netra coklat itu menatap Kageyama. Sudah dipastikan bahwa (Name) memiliki salah terhadap pemuda itu.

"Anoo... akhir-akhir ini aku selalu memergokimu menatapku dengan tatapan menyeramkanmu itu. Apa aku ada salah? Jika ia, mari kita luruskan. Aku akan risih jika tidak mengetahui kesalahan yang telah kubuat dan aku juga tidak mau ada seseorang yang memendam dendam kepadaku tanpa kuketahui." (Name) menjelaskan kegelisahannya dalam satu tarikan napas.

Kageyama terdiam, ia masih dengan tatapan tajamnya terhadap (Name), sedangkan gadis itu memperlihatkan senyum tenang saat menatap wajah Kageyama. Padahal aslinya ia sudah ketakutan.

"Ya, kau sudah melakukan kesalahan besar...dan sangat fatal!" Kageyama akhirnya buka suara dengan nada dingin.

"K-Kesalahan apa itu? B-biarkan aku m-memperbaikinya," cicit (Name).

Pemuda itu selangkah maju, (Name) mundur. Melangkah maju, langkah mundur. Maju, mundur dan akhirnya 'DUK!'

Punggung (Name) menabrak dinding. Kageyama menyudutkan (Name) di dinding sebelah vending machine. Kedua tangan Kageyama mengurung gadis itu membuat (Name) berdebar tak karuan. Jarak mereka terlalu dekat.

"Kesalahanmu adalah karena sudah bertingkah seenaknya."

"M-m-maksudnya?"

"Ya, kamu sudah seenaknya masuk ke dalam mimpiku."

"H-hah?!"

"Gara-gara mimpi itu, sampai sekarang aku tak bisa berhenti memikirkanmu."

"Err-"

"Aku juga tak bisa fokus bermain voli karena saat toss, aku selalu terbayang wajahmu. Akhirnya toss-ku selalu meleset."

"C-chotto-"

"Dan yang paling tidak kusukai adalah saat kau berada di sekitarku dan menebarkan senyumanmu. Jantungku selalu berdebar dan aku selalu merasa gelisah saat melihatmu dari kejauhan."

"K-kageyama-kun..."

"Nee, bahkan sekarang aku juga berdebar dan gelisah saat di dekatmu seperti ini. Apa yang harus kulakukan agar aku tidak gelisah lagi?"

"Apakah....aku harus merealisasikan mimpiku itu denganmu agar aku bisa kembali tenang, hm?" bisik Kageyama dengan nada seduktif tepat di telinga kanan (Name) lalu meniupnya pelan.

Dan selanjutnya (Name) jatuh pingsan dalam pelukan Kageyama.

Fin

Author's note:
Apa-apaan ini -_-
Kageyama OOC sekali
Juga tau lah ya maksud dari 'mimpi' 😂

Jangan lupa kritik, saran, dan vote nya 😉

Have a nice day! 😊

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top