Hinata Shouyou ➵ Sunset

WARNING R[17+]

.
.
.

(Fullname) mengalungkan kameranya di leher. Surainya berkibar mengikuti hembusan angin laut yang sangat kencang. Ia menatap berbinar matahari yang hendak tenggelam di ujung barat sana.

Hari ini ia sedang berada di Okinawa karena ada projek di tempat kerjanya. Kebetulan sekali, kekasihnya yang merupakan anggota tim voli profesional, MSBY Black Jackals, sedang berlibur di sini bersama anggota tim yang lain. Mereka mendapat liburan musim panas gratis dari JVA.

Setelah menyelesaikan projeknya, (Name) langsung ke sini, ke salah satu villa mewah VIP di pinggir pantai yang menaungi MSBY Black Jackals. Ya, walaupun sudah senja, tidak masalah. Ia ingin berburu sunset.

(Name) pun menutup pintu mobilnya lalu menguncinya. Ia memasukkan kunci mobilnya ke dalam tas selempang kecilnya. Kakinya yang terbalut sendal jepit berhias bunga sakura mulai melangkah menuju vila, meninggalkan parkiran.

(Name) menghentikan langkahnya di depan bangunan berlantai dua bernuansa kayu dengan model panggung. Baginya, bangunan di depannya tampak seperti rumah ketimbang villa. Ya, intinya bangunan ini adalah penginapan VIP untuk para pemain MSBY Black Jackals.

(Name) menaiki tangga. Ia pun mengetuk pintu saat sudah berdiri di depannya. Tak selang berapa lama setelah ia mengetuk, pintu pun terbuka. Ia disambut oleh sang kapten MSBY, Shugo Meian.

"Oh, (Surname)-san. Kau datang di waktu yang tepat untuk berburu sunset."

(Name) hanya mengangguk sambil tersenyum. Memang itu salah satu tujuannya untuk datang kemari. Sepertinya kekasihnya itu mengabari perihal tujuan kedatangannya kemari kepada semua anggota tim, termasuk sang kapten.

Selain berburu sunset, ia juga ingin berjumpa dengan kekasihnya, Hinata Shouyou. Sudah lama mereka tidak berjumpa karena kesibukan masing-masing juga jarak yang membentang. Hinata di Tokyo, sedangkan (Name) di Miyagi. Berapa lama, ya? Mungkin hampir tiga minggu tidak bertatap muka dan hanya berkomunikasi via aplikasi saja. Intinya (Name) ingin melepaskan rindu dengan kekasihnya yang secerah mentari itu.

(Name) melangkah masuk setelah dipersilakan oleh Meian. Gadis itu terkagum saat melihat interior bangunan. Padahal bangunan ini jika dilihat dari depan terlihat kecil, ternyata luasnya memanjang ke belakang.

"Wow, sepertinya kalian sangat menikmati liburannya."

(Name) masih menatap kagum sekitarnya. Beberapa pemain berseliweran, menyapa (Name) karena sudah kenal. (Name) hanya tersenyum sambil mengangguk sebagai balasan. Walaupun di dalam ruangan ini semuanya laki-laki, tetapi (Name) merasa aman. Ya, berterimakasihlah kepada Hinata Shouyou yang langsung memamerkan dirinya dihadapan anggota tim yang lain saat mereka telah meresmikan hubungan mereka. Sifat kanak-kanak yang belum hilang.

"Uwah, (Surname)-chan sudah datang! Apa kau akan menginap di sini?"

Itu suara Atsumu. Pemuda itu baru saja masuk lewat pintu kaca bersama Sakusa. Mereka mengenakan celana pendek dan kaus santai yang sedikit basah oleh keringat.

"Tentu saja tidak bodoh! Dia satu-satunya perempuan di sini, mana mungkin ia menginap di sini," ucap Sakusa dengan nada sarkas sambil melirik tajam ke pemuda Miya yang berada di sebelahnya. Sebuah ketumbenan melihat Sakusa tidak memakai masker.

"Aku akan pulang setelah makan malam. Kebetulan penginapanku dekat dari sini. Ngomong-ngomong, di mana Shouyou? Aku belum melihatnya."

"Dia masih di pantai. Oh, astaga, kekasihmu itu anak pantai sekali. Ia benar-benar hebat saat bermain voli pantai, aku benar-benar kewalahan! Terima kasih kepada Brazil yang telah melatih Shoyou-kun menjadi hebat seperti itu."

"Kalian ini, saat liburan tetap saja bermain voli ..."

"Cepat hampiri kekasihmu, suruh dia cepat kembali lalu bersih-bersih. Kalau tidak kuman di sini akan tambah banyak nanti."

"Hei, Omi-Omi! Itu tidak sopan!"

"Masa bodoh, aku ingin mandi."

(Name) hanya tertawa kecil. Ia sudah biasa menghadapi sikap Sakusa yang anti sekali dengan kuman itu.

"(Surname)-chan, keluar saja lewat pintu ini. Shouyou-kun masih ada di pantai, ingin menikmati sunset katanya."

Atsumu menunjuk pintu kaca yang tadi ia masuki. (Name) hanya mengangguk, gadis itu pun berjalan menuju pintu kaca yang ternyata langsung tembus ke pantai dengan undakan selebar bangunan.

(Name) menatap kagum hamparan laut yang luas. Gadis itu menuruni undakan, melangkahkan kakinya di antara pasir putih. Angin berhembus kencang, menerbangkan helaian pirangnya yang panjang juga floral dress selututnya. Untung saja ia memakai celana ketat pendek dibalik dressnya.

(Name) terus berjalan. Kepalanya mencari-cari sosok pemuda bersurai senada dengan senja. Kemudian, ia tiba-tiba saja menghentikan langkahnya. Matanya terpaku terhadap pemandangan di depannya.

Hinata yang seperempat tubuhnya terendam air pantai sedang menatap sunset di ujung sana. Bola voli disandarkan disamping pinggang kanannya, sedangkan tangan kanannya menggenggam kacamata hitam. Tubuhnya yang tanpa balutan kain itu menampakkan otot-otot yang sudah terbentuk ditambah kilau keringat bercampur air pantai yang menambah kesan seksi. Tak luput surai jingganya yang agak kebasahan.

(Name) pun langsung mengarahkan kameranya lalu mengabadikan pemandangan di depannya.

Saat menunduk melihat hasilnya,

BLUSH!

Gadis itu langsung merona padam. Sejak kapan kekasihnya tumbuh menjadi pemuda seksi nan menggoda seperti ini?!?!

"(Naame)!! Akhirnya kau datang juga! Tadi kau memotretku, ya?? Bagaimana hasilnya? Aku keren tidak??"

(Name) masih mematung menatap hasil jepretannya tadi, sedangkan Hinata Shouyou sudah berdiri di sebelah sang gadis.

"(Name), kau tidak apa-apa? Wajahmu kok memerah? Apa kau terkena demam?"

(Name) tersentak saat merasakan sentuhan di dahinya. Sontak ia pun menoleh dan mendapati hidung mereka bersentuhan. Hinata menatap gadisnya dengan tatapan bingung sambil sedikit memiringkan kepalanya. Surai senada senja itu sedikit basah. Keringat mengalir dari rahangnya yang kokoh menuju dada bidangnya yang telanjang. Jangan lupakan lengannya yang berotot mengapit bola voli di pinggangnya. Oh, astaga, pemandangan macam apa ini???

"A-A-A-Aku tidak a-apa-apa, Shouyou, haha ..."

(Name) sedikit menjauhkan wajahnya kemudian beralih ke depan. Wajahnya semakin memerah karena tadi salfok dengan tubuh Hinata. Ia kembali menatap kamera, menyembunyikan salah tingkahnya.

"Sungguhan tidak apa-apa? Tapi, wajahmu tambah merah, lho!"

Hinata mendekatkan lagi wajahnya hingga hembusan napasnya terasa di pipi (Name).

"A-Aku ti-tidak apa-apa Shoyou. Lihat, ini hasil jepretanku tadi! Bagus, kan?"

"Wah, yabai!! Auraku di situ terasa 'Gwoooshh!!' "

"Hehe, sudah, sudah. Aku mau berburu sunset dulu!"

(Name) sedikit menjauhkan tubuhnya dari Hinata, namun masih di samping pemuda itu. Ia sempat gugup tadi karena bahunya bersentuhan dengan dada Hinata, bikin gagal fokus. (Name) pun menghembuskan napas pelan lalu mengarahkan lensanya ke ufuk barat sana. Mengabadikan sunset dengan kameranya.

Sedangkan Hinata kini menatap gadisnya dari samping. Gadisnya itu terlihat menawan dalam balutan floral dress selutut perpaduan warna jingga dengan model lengan cop short. Surai pirangnya yang panjang berkibar mengikuti hembusan angin, tampak berkilau keemasan tertimpa cahaya senja. Iris blue shappire-nya tampak begitu menawan, memantulkan cahaya jingga.

Hinata pun mendekatkan dirinya ke sang gadis. Tangannya yang bebas terulur, menyelipkan helaian pirang itu ke belakang telinga gadisnya. Sontak (Name) pun menoleh, kedua tangannya masih memegang kamera.

"S-Shouyou?"

Kini telunjuk Hinata menelusuri lekukan paras cantik kekasihnya. Dahi. Alis. Sudut mata. Pipi. Hidung. Dan terakhir bibir ranum sang gadis.

(Name) terpaku. Ia tidak protes dengan tindakan kekasihnya. Matanya kini begitu tenggelam dalam pesona Hinata yang tertimpa kemilau sinar senja. Surainya yang berkilau dan irisnya yang berkilat begitu indah. Senyum manis yang terulas dengan rona samar di pipi. Juga bentuk tubuh yang tercetak sempurna.

Apakah Hinata Shouyou itu titisan dari Amaterasu?

Hinata merasa gemas saat menatap ekspresi gadisnya yang begitu lugu dan polos, seperti anak kecil yang terpesona oleh aksi superhero. Hinata pun menangkupkan tangannya yang bebas ke sebelah pipi (Name), mendekatkan wajahnya, mendaratkan bibirnya di kening (Name). Lalu turun ke alis. Kelopak mata. Kedua pipi. Hidung. Dan diakhiri di bibir dengan kecupan lama.

(Name) melebarkan mata. Jantungnya kini berdetak begitu cepat seiring kecupan dari kekasihnya. Kemudian, Hinata menyatukan keningnya dengan kening (Name). Ibu jarinya mengelus pipi putih (Name) perlahan. Senyuman manis menghiasi wajahnya seiring dengan rona yang semakin memekat. Begitu juga (Name) yang wajahnya sekarang bak kepiting rebus. Mata mereka saling terkunci. Hinata berbisik dengan suara parau tanpa melunturkan senyumannya.

"Minha querida, sinto tanto a sua falta ..." *

Iris (Name) membola. Ia mengetahui arti kalimat berbahasa Portugis yang dilontarkan Hinata tadi. Ia bisa berbahasa Portugis karena belajar dari kekasihnya, sekedar menambah ilmu. Tapi, karena keisengannya itu, di saat-saat tertentu Hinata selalu menggodanya menggunakan bahasa Portugis agar yang mengerti hanya mereka berdua saja.

Hinata menjauhkan wajahnya. Ia mengambil kausnya yang tergeletak di pasir lalu menyampirkannya di bahu. Tangannya yang bebas mulai mengamit tangan (Name), menggenggamnya erat. Tangan satunya lagi masih mengamit bola voli di pinggangnya.

"Sebaiknya kita masuk ke dalam, sudah mau gelap. Katanya penginapan ini mempunyai menu makan malam berupa seafood yang khas! Aku ingin mencobanya! Sudah lama aku ingin memakan seafood!!"

Hinata melangkah sambil tersenyum lebar (puas) seraya menarik tangan kekasihnya menuju villa. Sedangkan (Name) mengekor kekasihnya sambil berusaha menormalkan detak jantungnya juga rona di wajahnya karena tindakan Hinata barusan. Otaknya juga menegaskan kembali bahwa Hinata Shouyou adalah seorang pria dengan hormon pertumbuhan luar biasa. Shouyou yang dulu bukanlah yang sekarang. Dari seekor gagak ( カラス/karasu) kecil yang imut lucu-lucu kini telah bertransformasi menjadi serigala (jackal) manis yang nakal.


Sunset menjadi saksi untuk serigala kecil yang mulai menunjukkan taringnya ...



















*my dear, I miss you so much

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top