Bokuto Koutarou ➵ Omedetou
Bokuto dan (Name) duduk berhadapan, hanya meja yang memisahkan mereka. Wajah mereka begitu serius.
"Kau siap?"
"Aku siap kapanpun!"
"Baiklah, kita mulai!"
(Name) menghitung mundur.
Tiga...
Dua...
Satu...
"JAN KEN PON!"
Gunting. Batu.
"GYAHAHAHA! RASAKAN JITAKAN MAUTKU BOKUTO!!!"
"ITTAAAII!!!!"
Bokuto mengusap-usap pucuk kepalanya dengan wajah cemberut, sedangkan (Name) tertawa puas.
Sudah beberapa hari ini mereka bermain Jan Ken Pon ala mereka. Jika yang menang batu, maka yang kalah kepalanya akan dijitak oleh pemenang. Jika kertas, yang kalah akan mendapatkan sentilan jidat. Jika gunting, yang kalah akan mendapatkan capitan dua jari di hidung.
Dalam permainan ini, kemenangan Bokuto bisa dihitung dengan jari, sedangkan (Name) ia menang berkali-kali. Setiap jam istirahat, kekasih burung hantunya itu selalu datang ke kelasnya, meminta pertandingan ulang. Entah sudah berapa hari sejak pertandingan pertama terjadi. Ya, sebenarnya tidak hanya di jam istirahat, kapanpun Bokuto bertemu (Name) saat mereka luang, pasti akan bertanding.
"Sekali lagi (Name)-chan!"
"Okay~"
"JAN KEN PON!"
Kertas. Gunting.
"GYAHAHAHA!! BOKUTO KALAH MULU!"
"ARRGHH!!"
(Name) berdiri sedikit, ia menyeringai saat melihat Bokuto yang merengut. Dua jarinya bersiap mencapit hidung Bokuto.
"Rasakan!"
"ADUH!! (Name)-chan, kamu ini perempuan tapi kenapa tenagamu kayak laki, sih?!"
Tawa berderai dari (Name), sedangkan Bokuto merengut sambil mengusap-usap hidungnya. Perempatan imajiner muncul di dahinya.
"Oi, kalian gak mau ke kantin? Bentar lagi istirahat selesai lho!" seru teman sekelas (Name), mereka sudah terbiasa dengan aktivitas sepasang kekasih itu saat istirahat.
"Sekali lagi (Name)-chan! Humph!"
Bokuto begitu berapi-api dengan perempatan-perempatan imajiner di kepalanya.
Ah, gawat. Kayaknya bakal mood swing, nih ...
(Name) sweatdrop saat melihat ekspresi Bokuto. Seharusnya sudah dari kemarin-kemarin mood swingnya Bokuto muncul mengingat ia dikalahkan terus. Mungkin karena sempat menang beberapa kali, jadinya ia tidak terlalu terbawa perasaan. Akan tetapi, semenjak kemenangan terakhir, pemuda itu selalu kalah. Mungkin hari ini adalah puncak dari seluruh kekesalan akan kekalahannya. Aduh, bagaimana ini? (Name) tidak sebaik Akaashi dalam menangani Bokuto emo mode. Masa iya haru meminta bantuan si setter itu? Kekasih macam apa dia ini sehingga tak bisa menangani pacar sendiri?
Tiba-tiba saja (Name) teringat sesuatu. Ia pun tersenyum simpul.
"Oke, ini terakhir ya."
"JAN KEN PON!!"
Batu. Kertas.
"ARRGHH!!! KENAPA KEBERUNTUNGAN TIDAK PERNAH MEMIHAKKU?!?!"
Tawa berderai lolos dari (Name). Kelas menjadi begitu ramai gara-gara tingkah sepasang kekasih ini. (Name) pun setengah berdiri. Ia sedikit mencondongkan tubuhnya ke depan, tangannya bersiap menyentil dahi sang kapten.
"Bersiap ya~"
Bokuto memejamkan mata sambil mengernyit dan manyun. Kedua tangannya berada di sekitar dahinya, reflek untuk perlindungan. Sentilan jidat milik (Name) jauh lebih menyakitkan dibanding jitakan dan capitan di hidung. Menyebalkan sekali jika dikalahkan oleh kekasih sendiri. Ia jadi tidak terlihat keren.
(Name) terkekeh geli saat melihat ekspresi Bokuto. Saat tangannya sudah di depan jidat Bokuto, gadis itu mengalihkan tangannya menuju pucuk kepala sang kekasih lalu menepuknya pelan. Setelah itu, (Name) mengecup kening kekasihnya lembut.
Bokuto terkejut, ia sontak membuka mata dan mendapati kening mereka sedang beradu. (Name) menatap Bokuto lembut sambil menguarkan senyuman manis yang sangaaat Bokuto sukai.
"Selamat karena mendapatkan nilai 85 di ulangan Matematikamu. Koutarou-ku memang terbaik!"
Eh?
"Udah, ah. Aku mau ke kantin, laper. Sana kembali ke habitatmu! Bye-bye!"
(Name) menjauhkan wajahnya dengan cepat lalu beranjak pergi menuju kantin. Gadis itu berlari menuju kantin dengan asap mengepul dari kepalanya dan rona di wajahnya, sedangkan Bokuto ...
"HEY HEY HEY!!! AKU MEMANG YANG TERBAIK!!"
... menjadi Bokuto Koutarou seperti biasanya.
Fin
Author's note:
Update lagi 😊
Jika kalian menyukai cerita ini, silakan vote and comment sebagai bentuk dukungan kalian terhadap cerita ini. HANYA JIKA kalian menyukainya.
See you next chap 😉
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top