Akaashi Keiji ➵ HBD

Tangan yang mengamit itu pendraw itu bergerak sesuai garis sketsa. Menimbulkan suara gesekan khas yang menggema dalam sepinya ruangan. Iris gunmetal blue itu begitu fokus pada layar tablet. Berusaha menyelesaikan gambar dengan detail dan rapi. Hal yang selalu dimiliki oleh para mangaka pada umumnya.

Rasa lelah mendera ketika otot-otot tangan memberi impuls rasa nyeri dan menyuruhnya beristirahat. Begitu juga batang leher yang sedari tadi ditundukkan. Satu helaan napas untuk menyelesaikan garis akhir. Setelah itu, pendraw pun diletakkan di atas meja dengan pelan. Leher dipatahkan ke kanan dan kiri, menimbulkan suara khas tulang yang bergesekkan. Akaashi memundurkan sedikit kursi yang didudukinya lalu berdiri. Pinggang diregangkan bersamaan kedua tangan yang ditarik, menimbulkan suara yang sama seperti sebelumnya.

Setelah merasa nyaman dengan tubuhnya, Akaashi pun duduk kembali sambil merilekskan tubuhnya di sandaran. Tangan bergerak melepas kacamata lalu beralih memijat-mijat pelipis. Rasa pusing sedikit menyergap lantaran terlalu lama berada di depan layar tablet.

TING TONG!

Akaashi menaikkan alis saat telinga menangkap suara bel apartemennya yang berbunyi. Iris gunmetal blue itu pun menatap jam digital kecil yang berada di atas meja.

Pukul 11.57 PM

'Jam segini ada tamu? Yang benar saja'

Keheranan menghampiri saat menyadari bahwa bel berbunyi di waktu yang kurang tepat. Jam segini bukan waktu yang wajar untuk seorang tamu.

Akan tetapi, Akaashi Keiji memutuskan bangkit guna membukakan pintu tanpa menaruh rasa curiga sedikitpun. Mungkin saja itu adalah tetangga apartemennya yang membutuhkan bantuan darurat, entah apa itu, atau mungkin hendak memberinya oleh-oleh makanan yang harus segera disantap sehingga tengah malam begini berkunjung. Berbagai kemungkinan positif berputar di dalam kepala Akaashi. Lagipula sistem keamanan gedung apartemen ini sangatlah ketat, mustahil jika orang jahat yang menekan bel.

Langkah telah mencapai pintu. Kenop pun ditarik ke bawah lalu membukanya.

"SUPRISE!"

Akaashi terkejut lalu mengerjap saat menatap sosok di depannya. Wanita cantik dengan rambut tergerai selengan yang disampirkan di sisi kiri wajah, sweater oversized berwarna gunmetal blue, dan celana ketat hitam sepanjang mata kaki. Kedua tangan lentik itu memegang kue tart berbentuk onigiri dengan lilin angka 25 menyala di atasnya. Senyuman lebar di wajah ayu dan kilat iris hitam legam yang begitu indah karena cahaya lilin berpendar di bawahnya membuat Akaashi terpana. Pria itu sama sekali tidak menyangka jika kekasihnya, (Fullname) akan memberikan kejutan ulang tahun seperti ini.

"Happy Birthday Keiji! Happy Birthday Keiji!~"

(Name) mulai menyanyi sambil sedikit menggerakkan kepalanya ke kanan dan ke kiri. Senyuman tulus terulas di wajah rupawan Akaashi saat melihat tingkah kekasihnya.

"Happy Birthday Akaashi 'onigiri lover and my beauty boyfriend' Keiji-kun ..."

Akaashi sontak tertawa saat mendengar nyanyian ulang tahun yang dimodifikasi oleh (Name).

"Happy Birthday to you ..."

Kini (Name) menatap Akaashi penuh arti disertai senyuman yang masih menghiasi wajahnya.

"Sekarang make a wish!"

"Lebih baik masuk dulu (Name), tidak baik di depan pintu seperti ini."

"Oh, iya. Haha!"

Akaashi pun mempersilakan (Name) masuk lalu menutup pintunya. Wanita itu sendiri menunggu di dekat Akaashi.

"Ayo make a wish! Selepas itu tiup lilinnya lalu kau yang bawa kue ini ke dapur. Pegal tau! Ayo cepat!" perintah (Name).

"Iya, iya." Akaashi hanya terkekeh pelan.

Akaashi pun memejamkan matanya di hadapan kue, mengucapkan harapan yang ingin dicapainya di dalam hati. Setelah itu, ia pun membuka mata. Lilin masih menyala dengan senyuman manis (Name) yang berpendar. Satu tiupan, api lilin telah dipadamkan.

"Hore! Nah, lihat. Sekarang jam 11.59, berarti aku yang mengucapkan selamat paling terakhir di hari ulang tahunmu. Keren, kan, rencananku?" (Name) berucap dengan senyuman penuh bangga.

Akaashi hanya tertawa kecil. Ingatan pria itu pun memutar kejadian hari ini. Kejutan dari kantor penerbit, pesan dari teman-teman alumni SMA untuk mengucapkan selamat, kiriman dari Onigiri Miya, dan video call dari tim MSBY mengucapkan selamat. Lalu, (Name) adalah yang terakhir memberi ucapan selamat sebelum hari lahirnya berakhir. Akaashi pun mengelus puncak kepala (Name) perlahan lalu berujar, "Iya, kau keren. Terima kasih, ya."

"Nah, saatnya eksekusi kue ini. Bawa ini," kata (Name) sambil menyerahkan kue itu kepada Akaashi lalu berjalan menuju dapur setelah melepas sepatu kets putihnya dan menaruhnya di rak.

"Aku sama sekali tidak menyangka kau akan memilih bentuk onigiri," ujar Akaashi sambil menerima kue itu lalu berjalan menyusul (Name).

"Biar antimainstream aja. Lagipula kau, kan, maniak onigiri. Cocok, kan?"

Akaashi hanya terkekeh saat mendengar jawaban (Name).

Malam itu, mereka memakan kue tartnya bersama-sama sembari bercerita banyak hal seiring bergantinya hari. Kue tart berbentuk onigiri itu sudah dihabiskan separuh. Sisa separuhnya disimpan ke dalam kulkas untuk besok karena keduanya sudah kenyang akibat makan malam.

"Hei, Keiji. Kalau boleh tahu, apa harapan yang kau sebutkan saat sebelum meniup lilin tadi?" tanya (Name) sambil bertopang dagu, menatap Akaashi lamat-lamat yang duduk di hadapannya.

"Tidak mau."

"Eh, kok begitu?!"

"Lagian memang begitu, kan? Kupikir kau sudah paham mengapa saat make a wish ulang tahun selalu diucapkan dalam hati, tidak secara langsung."

"Hah? Memang ada alasan khusus, ya?"

"Tentu saja. Diucapkan dalam hati agar orang yang berulang tahun tidak terlalu malu jika harapannya tidak tercapai dan tidak memberi spoiler kepada orang lain ketika harapannya tercapai suatu hari nanti. Jadi, sebuah kejutan."

"Ih, aku baru tahu!"

Akaashi hanya bisa menahan tawa saat melihat ekspresi (Name) yang percaya akan kebohongannya. Lagipula mana mungkin Akaashi membeberkan harapannya kepada (Name) soalnya harapan yang ia ucapkan dalam hati ialah bisa menikahi (Name) dalam waktu dekat.

Bisa gawat jika (Name) mendapatkan spoiler dari sekarang!


A/N:
Happy belated birthday Akaashi Keiji! (cuma telat beberapa menit yaelah =_= )
Tadinya mau di up jam 23.59 biar paling terakhir, tapi gagal 😥

Sebenarnya ini terinspirasi dari scene film indo yang aku lupa judulnya. Pokoknya si MC lupa sama ultah pacarnya, terus dia ngakalin ngasih kejutan di jam 23.59 biar yg paling terakhir ngucapin. Yang tau scene ini dari film apa, tolong komen ya!

Oke, saatnya kembali hiatus untuk menyelesaikan utang project 😌

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top