Adu Du's box headquarters...

"Jadi, Probe sudah tau lokasi rumah Seven Elemental. Dan Boboiboy meminjamkan Ochobot pada mereka."

"iya, dan aku dah rencanakan penyerangan ke seven elemental itu."

"kau yakin tak butuh tim ?, atau robot atau sebagainya ?"

"yang aku butuhkan hanya senjata, mobil, dan Probe saja. Hei Probe, antar aku ke rumah mereka."

"oke."

"aku akan bawa Ochobot kesini. Tunggu saja"

Kemudian, Probe mengantar Adu Du menuju rumah Seven Elemental, dengan mobil masing-masing.

At Seven Elemental's home...

"Kak Hali!. Kak Hali!'

"apa ?"

"kita jalan-jalan ke menara kembar ya.'

"sekarang ?, dengan siapa saja ?"

"Kak Taufan, aku, Ice, dan Thorn"

"dan Ochobot juga."

"boleh ya kak ?"

"tak boleh"

'hah ?,"

"kenapa tak boleh kak ?" ucap Thorn yang tiba-tiba muncul dari belakang sofa yang diduduki Haliintar.

"sekali ini saja kak, dengan Ochobot."Ucap Blaze yang masih berusaha.

"kalau begitu kalian akan punya tanggung jawab besar"

"tapi kita dah 17 tahun kak!" ucap Taufan dengan membawa camilan favorit Hlailintar dan meletakannya dimeja.

"iya, kita bisa jaga diri."Ucap Thorn, walau yang lainnya meragukan itu.

"kalian bisa jaga diri. Tapi Ochobot ?, dia milik Boboiboy kan ?, mana Solar."

"dia dah duluan dengan temannya tadi."Ucap Blaze

"kesana juga ?, kalian mau mengekorinya atau apa ini ?, kenapa tak berangkat bareng tadi ?"

"sebab kita mau ajak Ochobot juga. Boboiboy bilang kalau kita mau bawa Ochobot jalan-jalan harus izin kak Hali dulu."Ucap Ice

"oh, karena dia berharga ?, baiklah tapi Solar tau kalau kalian akan menyusulnya ?"

"sebelum dia berangkat, dia dah tau duluan."Ucap Ice

"oke, telpon aku kalau kalian sudah bertemu Solar ya."

"baik Kak!."

"dan jangan sampai Ochobot hilang."

"oke. Ayo berangkat."Ucap Blaze dengan semangat

"pakai P****o S***t atau mobil sendiri ?" ucap Taufan yang sepertinya ingin mengendarai SUV besar itu.

"hei!, P****o S***t itu untuk kita bertujuh oke ? dan kalian hanya berempat."Ucap Halilintar yang tak setuju jika Taufan membawa mobil besar itu.

"lima sama Ochobot."Ucap Thorn dengan santainya.

"terserah, hati-hati dijalan. Aku akan kesana dengan Gempa nanti."

"oke kak."

Akhirnya Halilintar mengizinkan mereka untuk menyusul Solar di menara kembar bersama Ochobot. Walau sebenarnya Halilintar agak khawatir dengan keselamatan Ochobot. Sebab Boboiboy pernah bilang padanya kalau sudah banyak yang mencoba untuk memburunya karena kuasa teleportasinya yang sangat berguna. Sementara diluar Adu Du dan Probe telah sampai.

Blaze : "Ochobot naik mobilnya siapa ini ?"

Thorn : "aku saja"

Blaze : "eh, seharusnya akulah. Kan aku duluan yang berhadapan dengan kak Hali tadi."

Ice : "tapi aku yang punya ide untuk kesana."

Blaze : "tak, tak!, pokoknya Ochobot dimobilku!."

Taufan : "Ochobot denganku saja ayo!"

Thorn : "tak boleh!, naik mobil aku saja!."

Blaze : "mobil kau belum dicuci!."

Taufan : "mobil kau berantakan!"

Thorn : "mobil kau belum diperpanjang!."

Blaze : "mobil kau bahkan belum bayar pajak!."

Ice : "hei mobil kau saja lupa isi bensin!"

Blaze : "nanti kan lewat pom."

Ice : "sudahlah. yang jelas mobil kita dua pintu!"

Sementara diruang tamu...

"hm ?, kenapa mereka ini ?" mendengar keributan didepan garasi, Halilintar pun keluar untuk menemui mereka.

Kembali lagi ke teras...

Taufan : "kalau begitu biar Ochobot yang pilih saja."

Ochobot : "eh, aku ?"

Blaze : "iya, kau mau naik mobilnya siapa ?"

Ice : "salah pertanyaan. Seharusnya begini, Ochobot, kau mau naik mobil yang mana ?"

Ochobot : "Mmm... Hei, ini mobil listrik ya ?"

Ice : "iya itu mobil listrik. Tapi bisa pakai bensin juga."

Thorn : "kau mau naik yang itu ?, Oh aku tau kenapa."

Ochobot : "kenapa ?, sebab aku robot ?"

Blaze : "kenapa tak pilih yang merah ini ?, atapnya bisa dibuka tau ?"

Ochobot : "mana aku tau, tadi kan kau belum buka atapnya."

Ice : "oke, Ochobot dah memilih. Ayo jalan"

"baru mau berangkat ?, tadi kenapa rIbut-ribut ?"

"bukan apa-apa. Kami pergi dulu kak."

Setelah keributan singkat itu akhirnya mereka berangkat dengan mobil mereka masing-masing. Dan Adu Du mengikutinya.

Next ?