12. Rubby & Kenan
Rubby turun dari taksi di depan sebuah Mall ternama di Britania Raya, dia ingin membeli beberapa barang yang dia perlukan. Sekitar lima belas menit dia berkeliling mencari toko yang pas tapi tidak juga menemukannya, dan saat matanya melihat ke kaca toko dia melihat dua pria dibelakangnya Rubby berpura-pura tidak tahu dan dengan santainya dia masuk kedalam toko sambil mengecek tas nya, memastikan kalau cuter yang dia bawa dari Mansion Kenan tadi masih ada.
Rubby membeli beberapa coklat ditoko khusus coklat itu, saat akan mengeluarkan kartu dari Kenan dia berhenti sejenak seakan berpikir, lalu Rubby meminta maaf kepada kasir didepannya karena sudah menunggu dirinya melamun tadi. Rubby memberikan kartu Kenan tadi dan keluar membawa satu paper bag berlogo toko coklat tadi.
Rubby masih terus santai karena sepertinya pria yang membuntutinya itu tidak ada lagi. Dia masuk kedalam toilet wanita berdiam diri disana selama lima menit, lalu keluar dengan jantungnya yang berdegup kencang.
Tapi benar sepertinya kalau kedua pria yang dia lihat tadi sudah tidak ada, Rubby yang heran langsung berjalan cepat menuju pintu keluar Mall ini, niat ingin kembali ke Flat nya menggunakan bus way Rubby memilih menaiki taksi, semoga saja uang Miranda yang dia pinjam tadi cukup.
Kenapa dia meminjam uang Miranda, karena Kenan menculik dirinya sehingga dia tidak membawa barang apapun kecuali tubuh dan pakaian yang dia gunakan, ah satu lagi ponsel yang ada dikantongnya.
Lima belas menit Rubby sampai di Flat_nya dia membuka kunci langsung menutup pintu dengan kencang.
Karena merasa lelah hari ini, perlahan Rubby membuka sweater berbahan wol tebal yang dia gunakan, decitan kursi kayu dimeja makannya berbunyi Rubby duduk disana menatap keatas langit-langit ruangan itu.
Sebelah tangannya memegang bekas jahitan yang masih jelas terasa nyeri itu, mungkin karena dia yang lasak dan tidak meminum obat yang diberikan dokter.
"Ayah aku rindu," ucap nya menahan sesak didadanya, Rubby memeluk kedua lututnya diatas kursi itu dan menarik napas.
Dia berniat melupakan masa lalu dirinya serta keluarganya dulu, memulai hidup baru sebagai seorang Rubby. Tapi setelah jatuh hati pada pria bernama Kenan dia merasa hidupnya yang dulu kembali, selalu diikuti orang yang tidak dikenal tapi dia tahu itu pasti musuh ayahnya.
Awalnya Rubby akui dia akan masa bodoh dengan kehidupan Kenan, dia hanya ingin bersama pria itu. Ya tuhan, seringai Kenan muncul diingatannya dan Rubby mengangkat wajahnya.
Dia berjalan mengambil coklat yang dibelinya tadi lalu memasukkannya kedalam kulkas.
Sambil berjalan kekamarnya Rubby memikirkan pertanyaan tentang jalan hidupnya kedepan.
"Apa aku harus menghentikan kegilaan ini, jika tidak kuhentikan aku sama saja membodohi diriku selama ini. Kenapa tidak sekalian saja aku mencari tahu kematian ayah ku, pasti Kenan bisa membantu."
Rubby berbicara dalam hatinya, dan pikirannya buyar saat suara ponselnya berdering, nomor yang tidak dikenal tapi sudah dihapal Rubby meski hanya sekali mengirim pesan kepadanya.
"Ya halo,"
"Cepat turun, aku tunggu dibawah."
"Tidak mau, aku mau tidur di flat ku. Lagi pula kau siapa bisa memerintahku sesuka hatimu."
"Rubby turun atau aku seret." Rubby mendengar jelas geraman Kenan.
"Aku tidak mau. Besok akan ku kembalikan kepada Miranda kartu mu, aku hanya memakainya dua kali dan tidak mahal."
Kenan tidak menjawab ucapan Rubby hingga wanita itu merasa aneh.
"Hallo....Hallo Kenan," Rubby berdecak dan melihat layar ponselnya.
"Dasar tidak sopan," katanya kesal lalu Rubby mendengar suara cukup keras membuat jantungnya ingin copot.
Sekali lagi suara besar mengalahkan guruh yang berbunyi memekakan telinga didengar Rubby dan kali ini wanita itu menganga.
"Kenan Rextonnnnnn," teriak Rubby murka tapi hanya ditanggapi dengan seulas senyuman sombong Kenan.
"Ayo ikut aku." Rubby berdecak kesal, dia memandangi nasib pintu Flatnya yang didobrak Kenan.
"Tenang saja, orang ku akan membereskannya sekarang kau harus menemaniku berjalan-jalan." Tubuh Rubby yang hanya memakai celana panjangnya serta bra membuat Kenan menyeret wanita itu masuk kedalam kamarnya.
Mata Kenan menangkap sebuah laptop dan beberapa baut, kawat, seng, dan kabel-kabel yang berserakan dimeja yang ada didalam kamar Rubby.
"Kau mau apa membawaku kesini? Apa memintaku membuka pakaianku lagi? Kau ini menyukaiku tapi tidak mau bilang kan?" Tiga pertanyaan Rubby mengalihkan pemikiran Kenan dari benda-benda tadi.
"Cepat pakai baju dan mantel mu, cuaca diluar sangat dingin."
Kenan langsung keluar kamar meninggalkan Rubby yang semakin kesal dengan tingkah Kenan, demi apapun dia ingin menggigit bibir Kenan karena kesal. Lihat saja jika pria itu nanti menciumnya, dia akan menggigit bibir seksi itu.
Rubby kembali ceria dan bergegas memakai pakaiannya lengkap dengan scraft tebal, sebelum keluar Rubby menyimpan barang-barang rahasianya dibawah tempat tidur. Dia mengetuk lantai itu dan terbukalah lantai yang tepat berada dibawah tempat tidurnya, Rubby menyimpan laptop serta peralatan lainnya yang sangat rahasia disana.
"Aku siap," kata Rubby sambil sedikit berteriak, matanya melihat tiga orang pekerja yang membenarkan pintu, Kenan memperhatikan Rubby wanita itu terlihat cantik menggunakan Scraft, imajinasi Kenan ingin membuka kain penutup leher itu dan menciumi bagian yang tertutup olehnya.
"Hei, apa aku terlalu cantik?" Rubby tersenyum. Sungguh Kenan tidak mengerti dengan mood yang dimiliki Rubby.
Kenan perlahan mendekat kearah Rubby membenarkan rambut Rubby yang tidak berantakan, setelahnya Kenan membisikkan sesuatu.
"You look sweet and sexy without any strings."
For god sake Rubby meremang dengan bulu tangannya yang berdiri, suara berat itu membuatnya ingin merasakan kehangatan Kenan seperti malam sebelumnya. Tapi pria pujaannya meninggalkannya begitu saja tanpa mengatakan sepatah kata pun.
Rubby mengikuti langkah Kenan setelah mengambil tasnya dan kali ini Rubby membawa dompet nya sendiri.
"Kenan tunggu," katanya memanggil Kenan yang menuruni tangga meninggalkan dia yang harus cepat-cepat.
"Kenan tunggu, jika kau terus berjalan cepat dan memegang tanganku aku akan kembali ke Flat ku." Langkah Kenan berhenti, Rubby menyeringai puas lalu menyamakan posisi disebalah Kenan dia menggenggam tangan Kenan dengan tersenyum menatap Kenan disebelahnya yang berwajah datar saat ini.
"Ken kita kemana?" Tanya Rubby saat mereka sudah didalam mobil. Kenan tidak menyetir mobilnya sendiri, supir pribadinya dan Chris ada didalam mobil itu sedang dia dan Rubby duduk dibangku belakang.
"Ken kita mau kemana?" Ulang Rubby lagi tapi kali ini lebih keras.
"Diam dan lihat saja, aku lapar jadi kita makan sebentar lalu berjalan-jalan." Rubby tersenyum bahagia, dia menyandarkan kepalanya di bahu Kenan. Sungguh dia bahagia berada disekitar Kenan, dia tidak takut meski tahu beberapa fakta tentang bahaya nya pria pujaannya ini. Rubby meraba perut Kenan dan tak sengaja mendapatkan sebuah pistol disana, sedikit mengangkat wajahnya dan Kenan menatapnya juga.
"Biarkan disana, itu kebutuhanku."
"Lalu aku ini siapa? Apa kebutuhanmu juga hm...?" Rubby menaik turunkan kedua alisnya, Kenan meraih dagu Rubby dan mengecup bibir nakal wanita yang terus menggoda nya ini.
"Apa kau tidak lelah terus memberi kode padaku?" Tanya Kenan dan sedikit senyuman membuat Rubby langsung menegakkan tubuhnya dia terpesona dengan senyuman tulus Kenan untuknya itu.
Rubby menggerakkan tangannya seolah ingin memfoto wajah Kenan yang masih tersenyum kepadanya, lalu tangannya beralih menuju arah hatinya berada Rubby memejamkan matanya membuat Kenan semakin tidak mengerti pikiran Rubby.
"Aku akan menyimpan kenangan senyuman pertamamu untukku." Kenan hanya mengangguk dan kembali pada mode datarnya.
Mobil yang membawa Kenan berhenti di area food center Bank of London.
Kenan turun dan Rubby mengikutinya, Rubby yang berinisiatif menyamakan langkah mereka dan menggenggam tangan Kenan.
"Jangan cepat-cepat Ken, tidak romantis sekali." Kenan kali ini tidak mendengarkan ucapan Rubby.
"Ken, boleh aku bertanya?"
"Hm apa?" Mereka duduk disebuah cafe yang memperlihatkan pemandangan London Eye yang bercahaya.
"Apa kau benar Mafia?"
Bersambung....
Mana suara yang menanti Si genit dan pria pujaannya ??
Ini babang Kenan beneran mafia gak ya ?? Doa kan Rubby dong meraih hati nya
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top