:redRosess
"Lo tuh gak setara sama si laut"
"Weree nothing ann, gak ada hubungan apa apa diantara kita."
"Friends dont sleep together, Celinia."
"Ofcourse they do, with benefit."
Aku mendesuh kesal mendengar jawaban celine dari lubang suara ponselku yang tergeletak. Ketika jari jariku berfokus mengecat kuku dengan cat bewarna merah muda tranfsparant, mulut ini berguna untuk memaki tingkah laku bodoh dari teman akrabku di sebrang sana, new york city, mungkin berada di apartementnya yang mewah, merebahkan badan di atas sofa puluhan juta sambil menonton televisi yang lebarnya bak layar bioskop, Celine Zelda yang sedang naik daun.
"just do what i say, dari awal tuh kita ketemu sean aja udah aneh." Keluhku sarkas, meniup niup kuku yang baru saja selesai aku oles.
"hows strange? pas masih kecil dia keliatan anak baik baik i think."
"cel, gak ada anak laki laki yang make behel milih warna coklat gelap and green. ew?! Dia mau semua orang berfikir ada selipan tai di giginya?" keluhku sambil bergidik ngeri, membayangkan masa kecil dari laki laki yang sedang kita bicarakan, tampilanya begitu aneh membuat nya terbekas di otaku.
Aku bukanya gampang menghujat seseorang, tapi serius, Sean memang se aneh itu. Aku ingat sekali saat aku masih berada di perusahaan hiburan disney untuk casting dari acara launching terbarunya, disana aku dan celine datang bersamaan dengan nomer urut yang berdekatan, lalu nomer sebelumku adalah Sean, pria blonde itu datang dengan kemeja kotak kotak biru dan putih, celana kepanjangan hingga menyeret lantai, sepatu mcqueen bewarna merah menyala, sesaat ia tampak seperti anak nerd yang baik hati sebelum ia mulai tersenyum dan memaerkan giginya dengan kawat gigi bewarna coklat tua dan hijau, rasanya aku kecil ingin menjerit sekencang kencangnya jika celine tidak lebih cepat untuk menutup mulutku dengan cepat.
Oh tuhan, aku yang masih kecil langsung berfikir sesaat akan membunuh diriku sendiri jika mempunyai anak laki laki seperti sean.
"Ann, your habbits."
Mataku berputar dengan malas. tapi jika itu sean maka itu bukan termasuk bad habbits, tapi reflek alami manusia untuk menghujatnya. Sean besar memang tidak seburuk pas kecil, dia baik menurut celine, tapi setiap aku ingin berfikir hal hal baik tentangnya memori sean kecil tersenyum dengan kawat gigi lagi dan lagi membuatku bergidik jengkel.
"wait a minn.." kakiku kembali menapak lantai membawa tubuhku turun dari meja westafel tempat cuci muka di toiletku, menaruh cairan kuteku di meja sana sebelum beralih mematikan keran yang mengisi bathupku, terdengar juga celine berceloteh tentang 1001 kebaikan sean, apapun berdebatan kami jika itu tentang sean maka endingnya 1:1. Tentu saja aku tidak bisa memberi nasehat pada gadis yang sedang mencari pelarianya.
"By the way, apa kabar Cassie?"
Mataku membelak, gerakanku menaruh bathboomb di bathup harus tertunda akibat ucapan celine barusan. iya! Cassie! Aku hampir lupa memberi tahu kabar bocah itu. Jadi buru buru aku mencelupkan bathboomd itu dan berlari kencang ke arah wastafel, juga mengencangkan tali bathrobe yang longgar pda tubuhku. Acara mandi yang seharusnya berangsur 45 menit kini menjadi dua jam akibat mendapat telefon dari celine.
"Ah! Si cassie ada berita!" Pekiku semangat, mengangkat ponselku dengan cepat.
"Ada apaa?"
"Kemarin dia menelfonku, menangis seharian, matanya sebab pas kita vidio call."
"WHYY?"
"she's tell me, Albert has a small dick. Verry small, she said like 3 inch? I dont know but Cassie so sad for that."
"oh??? But its not the end of the world." Celine disana terlihat sangat menaruh simpatinya. "Cassie must verry sad, she's dream is fuckup with a man who has big dick."
"Yeaah, and hard—The dick i mean."
"Ah..terus respon lo gimana?"
"oh gosh, how dare she tell me this, to me who still single for 3 years. I even forgot the taste of martubation or kissing?! iam really mad but Cassie look verry frustrated. If she tell me again about this nighmare, i swear celine, i will single for 5 years! DAMN! SHES SCARED ME TO HAVE RELATIONSHIP, CELINE!"
"HEY YOU CANT SAY THAT, ITS DICK SHAMMING, ITS PERT! MIS! And Its not relevant about your relationship and a dick. If you want for a good kisser, you better go to club and hire a man-whore, they good for seks i swear. Ann someday, when you really love that man, you will never ever thinking how good he is in the bed, or something like this. if you in fallin love, all about him will be good, fine."
mataku memincing mendengar ucapanya. "Is sean are good in seks huh? So you decide to have fwb with him?" Tanya ku ingin tahu, melinceng dari perkataanya.
lalu yang ku dapat malah panggilan telefon di matikan secara tiba tiba. Mungkin jawabanya adalah iya, dan celine terlalu malu bilang seperti ini. Jadi ya, aku anggap jawabanya adalah iya.
Aku memandang diriku pada cermin, bibirku melengkung ke bawah mengingat kejadian kemarin, a big nightmare. but okay right now iam single. Jadi hal hal seperti itu tidak akan datang kepadaku. even like this, iam still pretty to. Bibirku tertarik untuk tersenyum berusaha menenangkan ku. Iam still pretty, like, like pemain sinetron?
dari semua nama aktriss yang muncul di televisi kenapa juga dia harus sebut itu pemain sinetron? man, i wasting my time to study aboard in oxford, learn about acting, have so much effort i do, and he called me pemain sinetron? what wrong with him? Memang pemain sinetron juga bagus, cuman—you know. Ah mau gila aja rasanya.
ponselku ku ambil kembali, tanganku bergulir di layar ponsel untuk mencari instagram dari Jayden sendiri. Baruku ketik tiga huruf namanya saja akun instagramnya sudah muncul paling atas, sudah di follow oleh Kala jadi mudah mencarinya, akunya terverifikasi. Tanganku satu persatu memencet foto postingan pria ini yang lumayan banyak, 305 postingan. Yang membuatku sedikit takjub adalah filter yang nama dari seluruh foto yag ia unggah, bertema gelap abu abu tampa menghilangkan warna aslinya. Kebanyakan juga berisi foro pemandangan atau satu objek yang indah, ada fotonya bersama yang lain dalam balutan seragam pembalap, jarang sekali ia mengunggah postinganya sendiri. Aku menarik kesimpulan jayden memiliki bakat motret yang handal juga, ia bagus dalam menggambil gambar. Rupanya dugaanku salah, dia punya selera yang baik dari isi postinganya. BUT WHY HE CALLED ME PEMAIN SINETRON?
Apa aku salah? Mungkin bicaraku saat itu terlalu jelek hingga seperti ibu ibu antagonis dalam sinetron? We never know,
yea so we will find the truth, kita akan cari tahu.
tanganku kembali bergulir mencari kontak kala lalu menelfonya, menempelkan benda pipih itu pada telingaku. "Kal, gue ada di sekitaran sirkuit, lunch yu temenin mbak? Nanti di jemput."
"Tumben. Tapi lo bayar ya?"
"Iyaaa."
"tapi gue lagi di latih sama bang jayden lagi nih, lunch bareng dia gak papa?"
"its okay"
"2 pm, jemput gua jam segitu mbak."
Lets tell him who are you, Diana.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top